Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silvia Herera
"Sosialisasi konsumen melalui komunikasi dengan teman (peer) menggunakan website media sosial telah menjadi salah satu isu pemasaran yang penting seiring dengan pengembangan dan peningkatan popularitas media sosial. Dipandu oleh sebuah kerangka sosialisasi, artikel ini menyelidiki komunikasi dengan teman (peer) melalui website media sosial; kekuatan ikatan level individual dan identifikasi dengan teman kelompok level grup sebagai anteseden; dan sikap terhadap produk dan keputusan pembelian sebagai hasilnya. Berdasarkan hasil survey dari 140 orang yang terkait dalam komunikasi dengan teman tentang produk melalui media sosial Multiply Indonesia menyatakan bahwa dua anteseden, yaitu kekuatan ikatan dengan teman dan identifikasi dengan teman kelompok, tidak memiliki pengaruh positif terhadap komunikasi dengan teman (peer). Sosialisasi konsumen online melalui komunikasi dengan teman (peer) juga mempengaruhi keputusan pembelian dalam dua cara: langsung (bersamaan dengan teman) dan tidak langsung dengan melewati keterkaitan dalam produk. Dalam tambahannya, kebutuhan akan keunikan konsumen memiliki efek moderasi dalam pengaruh komunikasi dengan teman (peer) dalam sikap terhadap produk. Penemuan ini memiliki teori yang signifikan dan implikasi manajerial.;Consumer socialization through peer communication using social media websites has become an important marketing issue through the development and increasing popularity of socialmedia. Guided by a socialization framework, this article investigates peer communication through social media websites; individual-level tie strength and group-level identification with the peer group as antecedents; and product attitudes and purchase decisions as outcomes. Survey data from 140 participants who engaged in peer communications about products through social media, Multiply Indonesia, confirm that the two antecedents don't have positive influences on peer communication outcomes. Online consumer socialization through peer communication also affects purchasing decisions in two ways: directly (conformity with peers) and indirectly by reinforcing product involvement. In addition, consumer's need for uniqueness has a moderating effect on the influence of peer communication on product attitudes. These findings have significant theoretical and managerial implications."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45611
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syara Latifatun Anisa
"Skripsi ini menginvestigasi tentang bagaimana komunikasi antar teman di media sosial mempengaruhi niat pembelian tiket Jazz Goes To Campus melalui dua cara, pengaruh langsung melalui penyesuaian diri pada teman-teman (peers) dengan dimoderasi kebutuhan untuk tampil beda dan tidak langsung melalui mediasi product involvement. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pengaruh langsung komunikasi antar teman tidak mempengaruhi sikap terhadap produk secara signifikan serta kebutuhan untuk tampil beda tidak memiliki peran moderasi yang berarti di antara kedua variabel tersebut.

This study investigates how social media peer communication affecting the purchase intention of Jazz Goes To Campus-ticket in two ways: directly through conformity with peers moderated by need for uniqueness and indirectly by reinforcing product involvement. This research is quantitative descriptive interpretive. The result revealed that direct effect of peer communication did not affect the product attitude significantly neither did need for uniqueness with its moderating role between two variables.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hernowo Hasim
Bandung: Mizan Pustaka, 2016
302.2 HER f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Irma Stefi Ulil Amri
"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan mengeksplorasi manajemen paracrisis terkait kebijakan pembatasan orang asing masuk ke Indonesia oleh Humas Direktorat Jenderal Imigrasi (Ditjen Imigrasi) di Instagram. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist deskriptif eksploratif. Metode penelitian dilakukan dengan mixed-methods melalui analisis isi media sosial (Instagram) dan wawancara mendalam dengan Humas Ditjen Imigrasi dan pemangku kebijakan. Penelitian ini mengidentifikasi pola paracrisis, penilaian paracrisis, dan respons paracrisis. Hasil penelitian menemukan bahwa pola paracrisis yang terjadi merupakan venting dan challenge. Dalam penelitian ini, Humas Ditjen Imigrasi menilai bahwa terdapat power, legitimacy dan urgency dari pemangku kepentingan yang menimbulkan paracrisis di Instagram. Dalam merespons paracrisis, Humas Ditjen Imigrasi sudah memberikan respons sesuai revisi dari Situational Crisis Communication Theory (SCCT). Humas Ditjen Imigrasi mengimplementasikan respons revision dan reform dimana Humas Ditjen Imigrasi mendorong dan menjembatani beberapa tuntutan dari masyarakat dalam bentuk perubahan pada kebijakan publik selanjutnya. Selain itu, hasil penelitian menemukan bahwa responsitivas dan sensitifitas dari organisasi dibutuhkan untuk menangani sebuah paracrisis. Temuan lainnya, Humas Ditjen Imigrasi menggunakan strategi komunikasi berupa variasi konten, pemanfaatan Key Opinion Leader (KOL) dan penguatan komunikasi internal selama penanganan paracrisis. Secara keseluruhan, Humas Ditjen Imigrasi sudah menjalankan manajemen paracrisis dengan baik.

This study aims to describe and explore paracrisis management related to the policy of restricting foreigners from entering Indonesia by Public Relations (PR) of Directorate General of Immigration (DGI) on Instagram. This study uses an exploratory descriptive post-positivist approach. The research method was carried out using mixed-methods through analysis of social media content and in-depth interviews. This study identified paracrisis clusters, paracrisis assessment, and paracrisis responses. The results found that paracrisis clusters that occurred was venting and challenge. PR of DGI assessed that there was power, legitimacy and urgency from stakeholders that caused paracrisis on Instagram. In responding to the paracrisis, PR of DGI has responded according to the revision of Situational Crisis Communication Theory (SCCT). PR of DGI decides using revision and reform response in which PR encourages and facilitates several demands from community in the form of changes to subsequent public policies. In addition, the results of the study found that responsiveness and sensitivity was needed to deal with a paracrisis. Another finding is that the PR of the DGI uses a communication strategy in the form of content variation, utilization of Key Opinion Leader and strengthening of internal communication during the handling of paracrisis. Overall, PR of the DGI has carried out paracrisis management well."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhita Vidya Putri
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi online engagement pada komunikasi publik yang dilakukan oleh organisasi melalui media sosial Instagramnya, serta mendeskripsikan pesan organisasi publik dan keterlibatan publik dalam bentuk online engagement, yang dilihat dari sisi komunikasi dialogis, kekayaan media dan karakteristik pesan, dalam rangka melihat hubungan antara organisasi dengan publik. Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik dengan pendekatan kuantitatif melalui metode analisis isi ekplanatif. Analisis isi dilakukan pada postingan Instagram Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan @ditjenperbendaharaan dari tanggal 1 Januari 2020 sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, yaitu sebanyak 327 postingan. Penelitian ini menemukan bahwa komunikasi dialogis adalah dimensi yang memiliki variabel paling banyak dan paling besar dalam mempengaruhi online engagement, jumlah like maupun jumlah comment. Faktor atau variabel yang paling berpengaruh secara signifikan pada online engagement adalah variabel tanggapan atau komentar atau jawaban atau like organisasi atas komentar atau pertanyaan publik dan variabel gambaran mengenai acara atau kegiatan organisasi. Sedangkan faktor atau variabel yang paling berpengaruh secara signifikan pada jumlah comment adalah variabel pesan ajakan untuk bertindak, variabel tanggapan atau komentar atau jawaban atau like organisasi atas komentar atau pertanyaan publik, variabel informasi mengenai produk atau layanan organisasi, variabel gambaran mengenai acara atau kegiatan organisasi dimasa kini dan gambaran mengenai rencana agenda acara atau kegiatan organisasi dimasa yang akan datang, serta variabel yang mengandung educational content.

This study aims to explain the factors that influence online engagement in public communication carried out by organizations through their Instagram social media and to describe the public organizations messages and public involvement in the form of online engagement. Both objectives are viewed from the side of dialogic communication, media richness, and characteristics of the messages, in order to see the relationship between the organization and the public. This study uses a positivistic paradigm with a quantitative approach through explanative content analysis method. Content analysis was carried out on 327 Instagram posts of the Directorate General of Treasury of the Ministry of Finance @ditjenperbendaharaan from January 1, 2020 to December 31, 2020. This study found that dialogic communication is the dimension that has largest variables and the most influencing on online engagement, the number of likes and the number of comments. The factors or variables that most significantly influence online engagement are the response variables or comments or answers or organizational likes on comments or public questions and description variables regarding organizational events or activities. In addition, the factors or variables that have the most significant influence on the number of comments are variable of call-to-action message, variable of response or comments or answers or organizational likes on comments or public questions, variable of information about organizational products or services, variable of description about the overview of recent and future organizational events or activities, and last but not least is variable that contain educational content."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Adeline Cornelius
"Perkembangan teknologi telah mengubah strategi komunikasi, terutama melalui media sosial. Melalui digital storytelling dan narrative paradigm, dapat menjadi landasan dalam merumuskan strategi komunikasi untuk menyajikan cerita yang rasional dan masuk akal, khususnya dalam mengungkap kinerja organisasi terkait environment, social, dan governance (ESG). Penelitian ini mengeksplorasi strategi komunikasi pada media sosial dengan menggunakan digital storytelling dan narrative paradigm untuk mengungkap ESG, fokus pada salah satu perusahaan pertambangan, PT Freeport Indonesia Tbk (PTFI). PTFI aktif menggunakan Instagram, terutama fitur reels, untuk menampilkan kinerja ESG. Analisis konten kualitatif dilakukan dalam penelitian ini dengan menganalisis unggahan Instagram Reels PTFI selama satu tahun, dari 1 Maret 2023 hingga 1 Maret 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tujuh elemen digital storytelling, lima elemen—point of view, narrating voice, soundtrack, economy of the selection, dan rhythm of narrative—digunakan secara konsisten, menciptakan cerita yang efektif di media sosial. Namun, dua elemen lainnya, dramatic question dan emotional content, tidak selalu digunakan dalam setiap unggahan ESG. Penelitian juga menemukan bahwa cerita yang dipresentasikan secara digital oleh PTFI mencerminkan rasionalitas yang kuat terhadap nilai-nilai perusahaan, dengan menekankan aspek coherence dan fidelity sesuai dengan narrative paradigm. Saat kedua teori digital storytelling dan narrative paradigm digabungkan, menghasilkan cerita yang menarik, memiliki ikatan emosional dengan audiens, serta akurat dan masuk akal dalam menyampaikan informasi tentang kinerja perusahaan. Dalam mengungkapkan cerita ESG, PTFI menggunakan beberapa pendekatan: mengintegrasikan ketiga indikator ESG dalam satu unggahan, menggabungkan dua indikator dalam satu cerita, atau memfokuskan pada satu aspek secara khusus. Penelitian ini memberikan wawasan tentang penerapan strategi komunikasi pada media digital, khususnya penggunaan digital storytelling dan narrative paradigm dalam mengungkapkan kinerja organisasi terkait tanggung jawab ESG.

The development of technology has transformed communication strategies, especially through social media. Through digital storytelling and narrative paradigm, it can serve as a foundation in formulating communication strategies to present rational and coherent narratives, particularly in disclosing the performance of organizations related to environment, social, and governance (ESG). This research explores communication strategies on social media using digital storytelling and narrative paradigm to reveal ESG, focusing on a mining company, PT Freeport Indonesia Tbk (PTFI). PTFI actively uses Instagram, especially its reels feature, to showcase ESG performance. Qualitative content analysis was conducted in this study by analyzing PTFI's Instagram Reels posts over a year, from March 1, 2023, to March 1, 2024. The research findings indicate that out of the seven elements of digital storytelling, five elements—point of view, narrating voice, soundtrack, economy of selection, and rhythm of narrative—are consistently utilized, creating effective narratives on social media. However, the other two elements, dramatic question and emotional content, are not always used in every ESG post. The study also found that digitally presented narratives by PTFI reflect strong rationality towards corporate values, emphasizing coherence and fidelity aspects in line with the narrative paradigm. When both digital storytelling and narrative paradigm theories are combined, they result in compelling stories that establish emotional connections with the audience and are accurate and sensible in conveying information about corporate performance. In expressing ESG narratives, PTFI adopts several approaches: integrating all three ESG indicators in one post, combining two indicators in one story, or focusing on one specific aspect. This research provides insights into the application of communication strategies in digital media, particularly the use of digital storytelling and narrative paradigm in disclosing organizational performance related to ESG responsibilities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ishmael Raffly Geneva Widhiarto
"Dalam konteks festival musik, adanya media sosial tentunya dapat meningkatkan pengaruh penikmat festival musik Jazz Goes To Campus dan juga respon atau niat perilaku dari pelanggan setelah menikmati festival musik. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah cross-sectional dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menganalisis 238 responden dengan rentang usia 18-42 tahun yang yang dibagi menjadi dua kelompok generasi, yaitu generasi Y dan Z termasuk pelanggan dan mengikuti Instagram Jazz Goes To Campus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei online dan data yang didapat diolah dengan teknik Partial Least Squares – Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil dari olahan data menunjukkan bahwa sebagian besar hubungan signfikan memengaruhi secara positif dengan hubungan yang memiliki pengaruh terbesar adalah Overall Brand Equity terhadap Satisfaction. Namun, Social Image hanya memiliki pengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap Overall Brand Equity. Selain itu, perbandingan kelompok generasi memiliki perbedaan dimana generasi Z memiliki hubungan lebih kuat dibandingkan dengan generasi Y, namun hanya pada beberapa hubungan.

In the context of music festivals, the existence of social media can certainly increase the influence of Jazz Goes To Campus music festival audiences and also the behavioral responses or intentions of customers after enjoying music festivals. The research design used in this study is cross-sectional with purposive sampling method. This study analyzed 238 respondents with an age range of 18-42 years who were divided into two generational groups, namely generations Y and Z including customers and following Jazz Goes To Campus Instagram. The data collection method used is an online survey and the data obtained is processed using Partial Least Squares - Structural Equation Modeling (PLS-SEM) technique. The results of the processed data show that most of the significant relationships affect positively with the relationship that has the greatest influence is Overall Brand Equity on Satisfaction. However, Social Image only has a negative but insignificant influence on Overall Brand Equity. In addition, the comparison of generation groups has a difference where generation Z has a stronger relationship than generation Y, but only in some relationships."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanisa Amalina
"Inovasi memiliki peranan yang penting dalam organisasi karena turut berkontribusi atas keberhasilan organisasi dan memperoleh keunggulan kompetitif. Oleh karena itu, organisasi harus menyediakan kesempatan dan mendukung karyawannya untuk berinovasi. Studi mengenai perilaku organisasi menganalisis keterkaitan antara keberhasilan organisasi dalam berinovasi dan perilaku kerja inovatif karyawan serta keterikatan kerja. Penggunaan media sosial dalam berkomunikasi oleh karyawan juga terbukti berpengaruh terhadap kinerja karyawan, baik berkomunikasi tentang pekerjaan (work-related) melalui pertukaran dan saling berbagi informasi maupun untuk bersosialisasi (non-work-related) dengan saling memberikan dukungan dan menumbuhkan perasaan menyatu terhadap organisasi (identifikasi organisasional). Dengan tren hybrid working dan tantangan yang diberikan, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan media sosial, dukungan sosial, dan identifikasi organisasional terhadap keterikatan kerja dan perilaku kerja inovatif pada karyawan. Penelitian ini melibatkan 385 karyawan berasal dari berbagai bidang industri di Indonesia. Data yang diperoleh diolah dengan metode Structural Equation Modelling (SEM) menggunakan Amos 22 dan menunjukkan hasil bahwa keterikatan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kerja inovatif dan memediasi pengaruh dukungan sosial dan identifikasi organisasional terhadap perilaku kerja inovatif. Dengan demikian organisasi perlu memperhatikan dukungan terhadap karyawan dan persepsi karyawan terhadap keanggotaan dirinya di organisasi sehingga akan berdampak positif pada perilaku kerja inovatif karyawan.

Innovation plays critical roles in organizations for its contribution to organization successes through sustaining business as well as gaining competitive advantage. Therefore, an organization must provide and support its employees to innovate. Studies on organizational behavior showed the relationship between organizational success in innovation and employees' innovative work behavior as well as work engagement. Usage of social media for communication by employees has also shown its influence on employee performance, whether communicating about work (work-related) through exchanging and sharing information or for socializing (non-work-related) by providing mutual support and fostering a sense of belonging to the organization ( organizational identification). With the hybrid working trend and the challenges presented, this study aims to analyze the effect of using social media, social support, and organizational identification on employee work engagement and innovative work behavior. 385 employees from various industrial sectors in Indonesia were involved in this study and the data collected were analyzed using the Structural Equation Modelling (SEM) method in Amos 22. The result showed that work engagement has a positive and significant influence on innovative work behavior and mediates the effect of social support and organizational identification on innovative work behavior. Thus, organizations need to pay attention to support for employees and employees' perceptions of their membership in the organization"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabila Annisa Diningsih
"Studi literatur mengenai krisis komunikasi terus berkembang. Hal tersebut tidak hanya disebabkan oleh isu-isu di masyarakat, seperti pandemi atau bencana alam. Literatur mengenai krisis komunikasi juga berkembang karena kehadiran dan perkembangan media baru, salah satunya adalah media sosial. Sepanjang satu dekade terakhir, studi ilmiah yang menganalisis praktik terbaik atau implikasi praktik penggunaan media sosial dalam manajemen krisis komunikasi terus berkembang. Makalah ini melakukan kajian literatur terhadap lima belas jurnal pene litian internasional tentang penggunaan media sosial dalam manajemen krisis komunikasi. Hasilnya, ditemukan lima tema utama tentang peran media sosial dalam manajemen krisis komunikasi, yaitu media sosial berbasis teks lebih efektif dalam manajemen krisis komunikasi dibandingkan media sosial berbasis visual, media sosial efektif jika berperan sebagai sarana penyebaran informasi yang cepat dan akurat, media sosial dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk membangun dialog interaktif dengan pemangku kepentingan sosial dapat digunakan untuk melakukan monitoring , media atau pengawasan terhadap opini publik di masa krisis komunikasi, serta penggunaan media sosial harus tetap dilengkapi oleh penggunaan media tradisional dalam manajemen krisis komunikasi.

Literature studies related to crisis communication continue to grow. The growth is not only caused by the issues within the society, such as pandemics or natural disasters, but als o caused by the presence and development of the new media, one of which is social media. Over the past decade, scientific studies analyzing best practices or practical implications on using social media as a part of communication crisis management have con tinued to evolve. This paper conducts a literature review of fifteen international research journals about the use of social media in crisis communication management. The result shows that there are five main themes regarding the topic, namely textmanagement than visualbased s ocial media is more effective in communication crisis based social media, social media is effective if it is used to disseminate information quickly and accurately, social media can be utilized as a means to build interactive dialogu e with stakeholders, social media can be used to monitor or supervise public opinion in times of communication crisis, and the use of social media must still be complemented by the use of traditional media in crisis communication management."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hanako Fatimah Pertiwi
"Maraknya pertumbuhan e-commerce dan pengguna media sosial di Indonesia telah menggeser penjualan barang fashion dari offline ke online. Konten seringkali dibuat melalui dari perusahaan saja, namun sekarang penting memahami persepsi pelanggan mengenai sebuah merek berdasarkan konten dari orang lain yang dibagikan di media sosial. Banananina merupakan e-commerce yang menjual barang mewah yang memanfaatkan Instagram sebagai media untuk memasarkan produk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komunikasi media sosial Instagram baik oleh pengguna (user-generated content) maupun perusahaan Banananina (firm-generated content) yang dapat membentuk e-WOM terhadap minat beli konsumen pada produk merek Banananina. Kuesioner disebarkan kepada 162 pengikut Instagram Banananina di Jakarta dan belum pernah membeli produk Banananina. Kemudian data hasil penelitian diolah dengan analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan analisis Partial Least Square (PLS). Hasil yang ditemukan pada penelitian ini adalah bahwa user-generated content dan firm-generated content memiliki pengaruh signifikan terhadap e-WOM. Kemudian e-WOM secara signifikan memengaruhi minat beli dan juga ekuitas merek. E-WOM yang dimediasi oleh ekuitas merek memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada merek Banananina di media sosial Instagram.

The rapid growth of e-commerce and social media users in Indonesia has shifted sales of fashion goods from offline to online. Content is often created through the company alone, but now it is important to understand customer perceptions of a brand based on content from other people shared on social media. Banananina is an e-commerce that sells luxury goods that use Instagram as a medium to market products. This study aims to analyze the influence of Instagram social media communication both by users (user-generated content) and the Banananina company (firm-generated content) which can form e-WOM on consumer purchase intention in Banananina products. The questionnaire was distributed to 162 Banananina Instagram followers in Jakarta and had never bought a Banananina product. Then the research data were processed by Structural Equation Modeling (SEM) analysis using Partial Least Square (PLS) analysis. The results found in this study are that user-generated content and firm-generated content have a significant effect on e-WOM. Then e-WOM significantly affects buying interest and also brand equity. E-WOM which is mediated by brand equity has a significant effect on consumer purchase interest in the Banananina brand on Instagram social media."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library