Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Silvia Herera
Abstrak :
Sosialisasi konsumen melalui komunikasi dengan teman (peer) menggunakan website media sosial telah menjadi salah satu isu pemasaran yang penting seiring dengan pengembangan dan peningkatan popularitas media sosial. Dipandu oleh sebuah kerangka sosialisasi, artikel ini menyelidiki komunikasi dengan teman (peer) melalui website media sosial; kekuatan ikatan level individual dan identifikasi dengan teman kelompok level grup sebagai anteseden; dan sikap terhadap produk dan keputusan pembelian sebagai hasilnya. Berdasarkan hasil survey dari 140 orang yang terkait dalam komunikasi dengan teman tentang produk melalui media sosial Multiply Indonesia menyatakan bahwa dua anteseden, yaitu kekuatan ikatan dengan teman dan identifikasi dengan teman kelompok, tidak memiliki pengaruh positif terhadap komunikasi dengan teman (peer). Sosialisasi konsumen online melalui komunikasi dengan teman (peer) juga mempengaruhi keputusan pembelian dalam dua cara: langsung (bersamaan dengan teman) dan tidak langsung dengan melewati keterkaitan dalam produk. Dalam tambahannya, kebutuhan akan keunikan konsumen memiliki efek moderasi dalam pengaruh komunikasi dengan teman (peer) dalam sikap terhadap produk. Penemuan ini memiliki teori yang signifikan dan implikasi manajerial.;Consumer socialization through peer communication using social media websites has become an important marketing issue through the development and increasing popularity of socialmedia. Guided by a socialization framework, this article investigates peer communication through social media websites; individual-level tie strength and group-level identification with the peer group as antecedents; and product attitudes and purchase decisions as outcomes. Survey data from 140 participants who engaged in peer communications about products through social media, Multiply Indonesia, confirm that the two antecedents don't have positive influences on peer communication outcomes. Online consumer socialization through peer communication also affects purchasing decisions in two ways: directly (conformity with peers) and indirectly by reinforcing product involvement. In addition, consumer's need for uniqueness has a moderating effect on the influence of peer communication on product attitudes. These findings have significant theoretical and managerial implications.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45611
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syara Latifatun Anisa
Abstrak :
Skripsi ini menginvestigasi tentang bagaimana komunikasi antar teman di media sosial mempengaruhi niat pembelian tiket Jazz Goes To Campus melalui dua cara, pengaruh langsung melalui penyesuaian diri pada teman-teman (peers) dengan dimoderasi kebutuhan untuk tampil beda dan tidak langsung melalui mediasi product involvement. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pengaruh langsung komunikasi antar teman tidak mempengaruhi sikap terhadap produk secara signifikan serta kebutuhan untuk tampil beda tidak memiliki peran moderasi yang berarti di antara kedua variabel tersebut. ...... This study investigates how social media peer communication affecting the purchase intention of Jazz Goes To Campus-ticket in two ways: directly through conformity with peers moderated by need for uniqueness and indirectly by reinforcing product involvement. This research is quantitative descriptive interpretive. The result revealed that direct effect of peer communication did not affect the product attitude significantly neither did need for uniqueness with its moderating role between two variables.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
McLuhan, Marshall
NewYork: MIT Press, 1994
302.23 MCL u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Diah Retnomurthi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5391
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kuo, Eddie C.Y.
Jakarta: LP3ES, 1994
302.2 KUO k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ingerti Usdi
Abstrak :
Dalam situasi pasar yang over comunicated, dimana masyarakat menerima begitu banyak pesan, melalui berbagai kegiatan perikianan, maka diperlukan strategi perikianan yang dapat secara efektif memposisikan produknya pada pasar sasaran. Metode penelitian yang digunakan untuk melihat sejauh mana keberhasilan ikian dalam memposisikan ke dua produk tersebut adalah Semantic Differential Analysis dan Crosstabulations-Test of Independency dengan Chi-square test Hasil yang diperoleh dari analisa adalah bahwa tingkat brand switching konsumen sangat tinggi dengan adanya pengaruh ikian. Strategi posisioning untuk produk Triumph adalah dengan menghubungkan harga dengan kualitasnya. Dan untuk Amo adalah produk yang memberi kenyamanan namun dengan harga yang terjankau. Adanya hubungan yang dekat antara tingkat usia dengan kecenderungan konsumen untuk berganti merek pakaian dalam maka untuk perusahaan diperlukan suatu pendekatan kegiatan perikianan yang berbeda untuk tingkat usia yang berbeda. Usia dibawah 17 tahun, dimana tingkat brand switching sangat tinggi, menggambarkan bahwa konsumen memerlukan banyak informasi mengenai produk yang sesuai bagi mereka. Dan pada tahap ini pula kesetiaan pada merek perusahaan sudah mulai dibina. Produk pakaian dalam wanita merupakan produk yang bersifat pribadi. Oieh karena itu media yang digunakan untuk melakukan kegiatan perikianan lebih terfokus pada khalayak sasarannya, yaitu media yang khusus baagi pembaca wanita.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najelaa Shihab
Abstrak :
ABSTRAK
Iklan adalah metode komunikasi impersonal yang berisi informasi persuasif tentang suatu gagasan, produk atau jasa; oleh sponsor yang teridentifikasi dengan jelas; melalui berbagai media (Disarikan dari berbagai sumber).Efektifitas komunikasi dari produsen ke konsumen melalui iklan,diukur melalui berbagai indikator, salah satunya adalah sikap terhadap iklan. Sikap terhadap iklan didefinisikan sebagai kecenderungan berespon dengan cara yang positif atau negatif terhadap rangsang iklan tertentu dalam situasi penyajian tertentu (Solomon, 1996; Lutz dalam Alwitt & Mitchell (eds.), 1985). Sikap terhadap iklan ini terdiri dari dua komponen, yaitu respon kognitif dan respon afektif terhadap iklan yang masing-masing memiliki dimensi positif ataupun negatif. Salah satu teknik penampilan iklan yang digunakan produsen untuk memunculkan respon positif dari konsumen adalah iklan komparatif langsung. lklan komparatif langsung adalah iklan yang melakukan perbandingan secara eksplisit, antara atribut produk merek yang dipromosikan dengan atribut produk dari merek kompetitor dalam kategori produk yang sama (Disarikan dari berbagai sumber). Sejauh ini, terlepas dari besarnya peluang pemanfaatannya, strategi iklan komparatif langsung belum digunakan dalam dunia periklanan di Indonesia.

Penelitian ini adalah sebuah penelitian eksploratif; yang berusaha menggambarkan sikap konsumen terhadap iklan komparatif langsung, sekaligus menjajaki faktor-faktor apa yang berpengaruh dalam proses pembentukan sikapnya. Jawaban atas permasalahan diatas didapatkan melalui metode Focus group discussion (FGD), yaitu sebuah diskusi informal diantara 5-12 orang partisipan dalam kelompok yang dipandu oleh seorang moderator (Kinnear & Taylor, 1996). Partisipan yang terlibat memiliki karakteristik khusus berkaitan dengan penggunaan contoh iklan komparatif langsung yang digunakan (kartu kredit) dan metode FGD. Melalui lima kali sesi FGD yang dilengkapi kuesioner dan wawancara sebagai alat bantu pengumpulan data, dengan melibatkan 36 partisipan, berhasil didapatkan gambaran awal tentang sikap konsumen terhadap iklan komparatif langsung. Respon kognitif yang muncul dari partisipan terdiri dari argumen-argumen pendukung yaitu; merangsang persaingan sehat antarprodusen, memberikan informasi yang berguna bagi konsumen dan produk pengiklan adalah produk yang baik. Di sisi lain, partisipan juga memunculkan argumen-argumen pembantah antara lain; produk kompetitor lebih baik dari produk pengiklan, produk sejenis diluar iklan lebih baik dari produk-produk dalam iklan, informasi tidak terpercaya, tujuan tidak jelas dan kurang berguna dan perang iklan merugikan konsumen. Respon kognitif ini terutama terbentuk melalui evaluasi terhadap komponen informasi dalam iklan. Sedangkan respon afektif positif yang muncul antara lain; merasa dihargai haknya, senang, kekaguman, meningkatnya loyalitas dan rasa ingin tahu pada produk pengiklan serta perasaan seru dan menantang. Sebaliknya respon afektif negatif yang muncul antara lain rasa ingin tahu tentang produk kompetitor dan produk sejenis di luar iklan, tidak menarik, membosankan, bersifat menyerang, tidak sopan dan tidak sesuai kaidah hukum. Respon afektif ini muncul secara tidak langsung, melalui asosiasi antara respon kognitif dengan emosi yang dirasakan partisipan. Determinan utama yang mempengaruhi respon para partisipan adalah perbedaan individual dalam derajat kemudahan terpengaruh oleh iklan dan sikapnya terhadap komponen infonnasi yang menjadi karakteristik utama iklan komparatif langsung; sedangkan sikap terhadap produsen dan atau produk hanya berpengaruh pada respon-respon yang intens.
1998
S2930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosady Ruslan
Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2012
659.2 ROS m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, 2013
302.23 TAK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>