Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurudin
Jakarta: Rajawali, 2017
302.2 NUR i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yusrawati
"Perpustakaan perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga publik yang menyediakan informasi, memberi peluang untuk membuka hubungan komunikasi ilmiah. Komunikasi ilmiah adalah komunikasi yang berlangsung antar ilmuwan, yaitu pemberitahuan, pengalihan, penyebaran, maupun penyampaian informasi dalam bidang tertentu kepada ilmuwan lain dalam bentuk buku dan treastise. Komunikasi ilmiah dapat dibangun melalui komunikasi antara pustakawan dengan pemustaka, dosen dengan mahasiswa, dan sesama pakar atau ilmuwan. Perpustakaan sebagai media komunikasi ilmiah di perguruan tinggi berlangsung melalui pencari informasi sebagai literatur, sitasi dan keterlibatan perpustakaan sebagai media pelestarian ilmu pengetahuan serta pustakawan sebagai intermedia antara sumber informasi dengan pemustaka. Proses komunikasi ilmiah ini terjadi pada pelayanan referensi, pelayanan sirkulasi, publikasi repositori institusi, diskusi ilmiah, jurnal ilmiah, laporan ilmiah dan lainnya yang dapat mendukung terjadi prosesnya transmisi atau pengembangan ilmu pengetahuan atau yang melahirkan ilmu pengetahuan baru. Dalam konteks ini, perpustakaan perguruan tinggi berfungsi sebagai media komunikasi ilmiah yaitu sebagai pusat learning common, pusat pembelajaran, pusat penelitian, pusat penyalinan buku, pusat publikasi (penerbitan) dan pusat penerjemahan. Eksistensi perpustakaan betul-betul mengajak pemustaka untuk memanfaatkan dan menggali informasi yang tersedia di perpustakaan."
Jakarta: Pusat Pengembangan Pustakawan Perpustakaan Nasional RI, 2017
021 MPMKAP 24:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Fadlun
"ABSTRACT
Penelitian ini membahas tentang analisis sitiran dan sebaran subjek pada skripsi Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia tahun 2016. Kata sitiran menurut kamus bahasa Indonesia adalah kutipan sendangkan analisis adalah pemikiran, jadi analisis sitiran merupakan suatu penelitian terhadap sebuah kutipan. Analisis sitiran merupakan bagian dari komunikasi ilmiah.  Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran terhadap sitiran skripsi Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia tahun 2016 serta memberikan gambaran penyebran subjek Ilmu Perpustakaan pada skripsi Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia tahun 2016. Penelitian ini merupkan penelitian kuantitatif dengan metode bibliometika. Dalam analisis sitiran ini, peneliti kaji dalam berbagai kelompok, yaitu pengelompokkan penggunaan bahasa, peneliti medapatkan bahwa penggunaan sumber rujukan menggunakan bahasa Indonesia lebih banyak disitir pada skripsi Ilmu Perpustakaan Univeristas Indonesia tahun 2016. Selanjutnya adalahjenis bahan sitiran, peneliti mendaptkan bahwa buku merupakan jenis sumber rujukan yang paling banyak disitir pada skripsi Ilmu Perpustakaan Univeristas Indonesia tahun 2016. Selanjutnya adalah usia sitiran, peneliti mendaptkan bahwa usia paruh waktu padas kripsi Ilmu Perpustakaan Univeristas Indonesia tahun 2016 adalah 9 tahun. Terakhir adalah sebaran subjek, peneliti mendaptkan bahwa sebaran subjek Ilmu Perpustakaan pada skripsi Ilmu Perpustakaan Univeristas Indonesia tahun 2016 cukup luas dengan adanya penelitian mengenai subjek ekonomi, hukum dan psikologi.

ABSTRACT
This study discusses citation analysis in the University of Indonesia Library Science thesis in 2016. Citation analysis is part of scientific communication. This study aims to provide an overview of the 2016 University of Indonesia Library Science thesis citation and provide an overview of the subject of Library Science in the 2016 University of Indonesia Library Science thesis. This research is a quantitative research with bibliometrics method. In this citation analysis, researchers examined in various groups, namely grouping the use of language.  Researchers found that the use of reference sources using Indonesian language was cited more in the 2016 University Library Science thesis in 2016. It is also found that the book is the most cited type of reference source. The researchers found that the life-cycle age of the 2016 Indonesian University Library Sciences is 9 years. Finally, in the distribution of subjects, the researchers found that the distribution of the subject of Library Sciences in 2016 at the University of Indonesia Library Science in 2016 was very broad  from the subject of library management, digital libraries to  economics, law and psychology."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyas Ambarani
"Skripsi ini membahas tentang pola komunikasi ilmiah informal yang dilakukan di antara peneliti Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Penelitian ini meliputi tentang hal-hal apa saja yang membuat adanya pola dalam komunikasi ilmiah informal yang dilakukan peneliti Fasilkom. Pendekatan ini adalah penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian dari penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pola komunikasi ilmiah informal yang dilakukan oleh para peneliti Fasilkom. Namun masih terdapat hambatan dalam pelaksanaan komunikasi ilmiah, seperti perbedaan persepsi, kerangka berpikir, dan kesalahpahaman, sehingga perlu adanya penciptaan atmosfer dengan baik dengan mengadakan pendekatan personal dengan orang-orang yang enggan berdiskusi juga adanya saling pengertian dan toleransi.

The focus of this study is about informal scientific communication pattern among researcher in Computer Science Faculty. The content of this study is about things that can make the pattern appear in informal scientific among researcher in Computer Science Faculty. This research is use qualitative with case study method. The result of this study is there is informal scientific communication pattern among Computer Science Faculty. However, still there barriers in scientific communication like perception differentiation, think of frame and misunderstand, so it will need the creation of the atmosfer in good way with personal approach with the people who do not want to share things with understand each other and tolerance."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S15279
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ashr Faturrahman
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan mahasiswa Ilmu Perpustakaan FIB UI periode 2013-2017 dalam memilih lokasi penelitian dan topik untuk menyelesaikan tugas akhir. Penelitian ini juga bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pola pemilihan lokus dan topik penelitian. Data menggunakan asumsi akhir dari mahasiswa Ilmu Perpustakaan FIB UI periode 2013-2017. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa cenderung memilih lokus selain pusat informasi atau lembaga informasi seperti perpustakaan dan pusat arsip dan catatan, tetapi melalui sumber lain seperti museum, film, novel, media sosial, penyebaran informasi, dan orang-orang sebagai objek penelitian oleh memeriksa pengetahuan, perilaku, dan perspektif tentang sesuatu. Kemajuan teknologi dan media informasi dan pengembangan ilmiah telah menyebabkan semakin banyak lokus dan topik penelitian yang dapat dieksplorasi dan tidak terbatas pada topik yang terkait dengan pusat informasi atau lembaga informasi, tetapi dapat meluas ke budaya informasi dalam masyarakat. Di sisi lain, penelitian dengan topik yang berkaitan dengan fasilitas dan layanan serta pengelolaan pusat informasi atau lembaga informasi juga banyak dibahas oleh mahasiswa Ilmu Perpustakaan FIB UI. Keberadaan penelitian ini diharapkan dapat menjadi fitur dan masukan untuk pertimbangan evaluasi bagi akademisi dan profesional di bidang keilmuan Ilmu Perpustakaan dan Informasi untuk dapat mengembangkan bidang keilmuan menjadi lebih maju dan lebih baik serta dapat menyesuaikan diri dengan waktu

This study aims to determine the tendency of FIB UI Library Science students from 2013-2017 in choosing research locations and topics to complete the final project. This study also aims to get an overview of locus selection patterns and research topics. The data uses the final assumptions from the FIB UI Library Science students from 2013-2017. This research uses a descriptive method with a quantitative approach. The results show that students tend to choose loci other than information centers or information institutions such as libraries and records and records centers, but through other sources such as museums, films, novels, social media, information dissemination, and people as objects of research by examining knowledge, behavior, and perspective on something. Advances in technology and information media and scientific development have led to more and more locus and research topics that can be explored and are not limited to topics related to information centers or information institutions, but can extend to the information culture in society. On the other hand, research on topics relating to facilities and services as well as the management of information centers or information institutions is also widely discussed by UI Science FIB Library students. The existence of this research is expected to be a feature and input for evaluation considerations for academics and professionals in the field of library and information science to be able to develop the scientific field to become more advanced and better and be able to adjust to the time."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Media komunikasi ilmiah adalah sebuah media komunikasi yang digunakan sebagai sarana bagi peneliti untuk mempublikasikan hasil litbangnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah terdapat perbedaan media komunikasi ilmiah yang digunakan oleh para peneliti LAPAN dalam mempublikasikan hasil litbangnya. Data penelitian adalah hasil litbang pada media tersebut, dan diolah dengan penerapan metode Chi-Kuardrat ( ?2 ) untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ? hitung 116,721 2 ? ? 5,991 tabel ? 2 ? , artinya ada perbedaan media komunikasi ilmiah yang digunakan oleh para peneliti LAPAN dalam mempublikasikan hasil litbangnya. Hasil analisis tersebut dapat diinterpretasikan bahwa peneliti bidang penginderaan jauh dan peneliti bidang teknologi dirgantara lebih cenderung mempublikasikan pada Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara dibanding Jurnal Ilmiah. Sebaliknya peneliti bidang sains, pengkajian dan informasi kedirgantaraan justru cenderung mempublikasikan pada Jurnal ilmiah dibanding Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara."
620 DIR 4:3 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irman Siswadi
"Komunikasi ilmiah (scholarly communication) dapat berjalan lancar apabila kelompok kepentingan sebagai satu mata rantai berfungsi dengan baik. Seluruh komponen memiliki peran penting untuk menciptakan suatu komunikasi ilmiah yang sehat. Perpustakaan sebagai salah satu kelompok kepentingan memiliki posisi strategis di dalamnya.Tulisan ini menekankan pada peran perpustakaan sebagai salah satu kelompok kepentingan dalam mata rantai komunikasi ilmiah.
Berbagai kelompok kepentingan mewarnai proses komunikasi ilmiah. Fungsi perpustakaan sebagai pusat informasi yang mengumpulkan dan menyebarkan berbagai jenis karya baik dalam yang dikategorikan ilmiah maupun yang tidak.Agar supaya seluruh karya tersebut dapat dikomunikasikan kembali kepada pemustaka diperlukan beberapa langkah dalam bentuk kebijakan lanjutan. Perpustakaan perlu membuat kebijakan dalam hal jenis koleksi yang akan didigitalisasikan, hal akses, infrastruktur jaringan dan internet sampai dengan SDM yang dalam hal ini pustakawan. Apabila seluruh unsur di atas diperhatikan dengan baik maka perpustakaan secara langsung sudah dapat menjalankan perannya dengan baik sebagaimana yang diharapkan satu sistem komunikasi ilmiah."
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2009
020 VIS 11:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadly Suhendra
"Meningkatkan visibilitas dan aksesibilitas buku ilmiah dalam lanskap pengetahuan digital merupakan sebuah kebutuhan dalam menghadapi tuntutan perkem­bangan teknologi informasi yang telah membuat komunitas aka­demik menjadi lebih terhubung, ide dibagikan lebih cepat, dan informasi dapat diambil lebih mudah daripada sebelum­nya. Penelitian kualitatif dengan metode studi kasus ini ber­upaya mengeksplorasi bagaimana penerbitan buku ilmiah dapat dilihat dan ditemukan oleh pengguna potensial yang mungkin memanfaatkannya. Langkah-lang­kah apa yang dilaku­kan untuk mencapai tujuan tersebut juga dianalisis, serta mengidentifikasi tantangan yang di­hadapi untuk memas­ti­kan bahwa buku-buku ilmiah terintegrasi ke dalam lans­kap pengetahuan digital. Pengam­bilan data dilakukan pada Januari-Maret 2022 dengan wawancara, kuesioner, obser­vasi, dan tinjauan literatur. Hasil penelitian menun­juk­kan bahwa strategi penerbitan buku ilmiah di era digital adalah dengan mem­bangun visibilitas dan aksesibilitas ke dalam alur kerja editorial, mulai dari produksi hingga penyebarluasan buku dengan meman­faatkan secara maksimal berbagai alat dan inovasi penemuan infor­masi. Sementara itu, langkah-langkah yang perlu dilaku­kan penerbit adalah mulai mengadopsi dan menerapkan sistem pener­bitan elektronik yang mampu menam­pung dan mengelola metadata secara leng­kap serta menggunaan berbagai alat penemuan infor­masi, seperti E-ISBN, DOI, dan berbagai jejaring media sosial serta media berbagi untuk men­dukung penyebar­luasan dan penemuan buku dalam lanskap pengetahuan digital. Adapun tantangan yang di­hadapi untuk memasti­kan bahwa buku-buku ilmiah terintegrasi ke dalam lanskap pengetahuan digital adalah karena penerbit ilmiah di Indonesia masih terlalu fokus dengan penerbitan buku versi cetak dan belum memiliki sistem yang meng­arah pada pendistribusian ke dalam lanskap digital. Akhirnya, penerbit ilmiah di Indonesia perlu me­laku­kan transformasi dalam proses produksi dan penye­barluasan buku ilmiah sebagai media komunikasi ilmiah yang mendalam. Keterbatasan penelitian ini adalah pada jumlah narasumber yang digunakan. Untuk itu, diharapkan adanya pene­litian lanjutan dengan me­libatkan lebih banyak penerbit dan akademisi untuk memetakan bentuk serta peran penerbitan buku ilmiah di masa depan dan penga­ruh­nya terhadap pembaca dan kualitas publikasi nasional.

Increasing the visibility and accessibility of scholarly books in the digital knowledge landscape is a necessity in the face of the demands of information technology developments that have made the academic community more connected, ideas shared faster, and information retrieved easier than ever before. This qualitative research with the case study method seeks to explore how scholarly book publications can be seen and discovered by potential users who might take advantage of them. The steps taken to achieve these goals are also analyzed, as well as identifying the challenges faced to ensure that scholarly books are integrated into the digital knowledge landscape. Data collection was carried out in January-March 2022 with interviews, questionnaires, observations, and literature review. The results show that the strategy for publishing scholarly books in the digital era is to build visibility and accessibility into the editorial workflow, from production to book dissemination by making maximum use of various information discovery tools and innovations. The steps that need to be taken are that publishers begin to adopt and implement an electronic publishing system that is able to accommodate and manage complete metadata and use various information discovery tools, such as E-ISBN, DOI, and various social media networks and sharing media to support the dissemination and book discovery in the digital knowledge landscape. The challenge faced in ensuring that scholarly books are integrated into the digital knowledge landscape is that scientific publishers in Indonesia are still too focused on publishing printed versions of books and do not yet have a system that leads to distribution in the digital landscape. Finally, scholarly publishers in Indonesia need to make a transformation in the process of producing and disseminating scholarly books as a medium of deep scientific communication. The limitation of this research is the number of sources used. For this reason, it is hoped that further research will be carried out by involving more publishers and academics to map out the form and role of scientific book publishing in the future and its impact on readers and the quality of national publications."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Ilmi Mardhotillah
"Pustakawan referensi merupakan seorang pustakawan yang memiliki tugas untuk memberikan bantuan kepada pemustaka dalam menelusur sebuah informasi dalam berbagai subjek. Salah satu jenis pemustaka yang mereka layani di lingkungan perpustakaan perguruan tinggi ialah dosen sebagai aktor utama dalam ekosistem perkuliahan di kampus. Dosen diharuskan untuk memiliki sebuah publikasi karya ilmiah untuk menunjang profesi mereka serta dapat menciptakan sebuah pengetahuan baru. Dalam penulisan karya ilmiah dosen, seorang pustakawan referensi memberikan sebuah layanan penelusuran informasi yang menjadi bagian dari sebuah proses komunikasi ilmiah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang mengambil lokasi penelitian di Universitas Negeri Malang. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan bagaimana peran pustakawan dalam komunikasi ilmiah untuk menunjang produktivitas karya ilmiah dosen. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara dan analisis dokumen yang dilakukan mulai bulan Juli hingga November 2024. Observasi dilakukan secara langsung untuk melihat interaksi yang terjadi antara pustakawan dengan dosen. Wawancara dilakukan terhadap tiga orang dosen Universitas Negeri Malang dan satu orang pustakawan referensi di Perpustakaan Universitas Negeri Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pustakawan pada sub dimensi product lebih menonjol karena, komunikasi antara pustakawan dan dosen terjadi ketika dosen sedang membutuhkan bantuan untuk mengakses e-journal milik perpustakaan serta pustakawan berperan sebagai seseorang yang dapat mencegah adanya pelanggaran hak cipta suatu karya ilmiah. Kesimpulan dari penelitian ini menjelaskan bahwa peran pustakawan dalam sebuah proses komunikasi ilmiah hanya terlihat pada sub dimensi property dan problem. Hal ini terjadi karena dosen menganggap pustakawan hanya bekerja secara adminitratif dan merasa bahwa dosen tidak percaya kepada pustakawan untuk melakukan kolaborasi karena, dosen merasa mereka yang paling menguasai dan mengetahui ilmu di bidangnya.

A reference librarian is a librarian who has the task of providing assistance to users in searching for information in various subjects. One of the types of users they serve in the university library environment is lecturers as the main actors in the lecture ecosystem on campus. Lecturers are required to have a scientific publication to support their profession and create new knowledge. In writing scientific papers, a reference librarian provides information search services that are part of a scholarly communication process. This research is a descriptive qualitative research with a case study approach that takes place at the State University of Malang. The purpose of this research is to describe how the role of librarians in scientific communication to support the productivity of lecturers' scientific work. Data collection techniques in this study were observation, interviews and document analysis conducted from July to November 2024. Observation was done directly to see the interaction that occurs between librarians and lecturers. Interviews were conducted with three Malang State University lecturers and one reference librarian at Malang State University Library. The results showed that the role of librarians in the product sub-dimension is more prominent because, communication between librarians and lecturers occurs when lecturers need help accessing e-journals owned by the library and librarians act as someone who can prevent copyright infringement of a scientific work. The conclusion of this study explains that the role of librarians in a scientific communication process is only seen in the property and problem sub dimensions. This happens because lecturers think that librarians only work administratively and feel that lecturers do not trust librarians to collaborate because, lecturers feel that they have the most expertise and knowledge in their field."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, {s.a.}
020 VIS
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library