Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teguh Sudrajat
"Minarex adalah jenis minyak aromatik produksi PT. Pertamina yang diperoleh dari hasil samping pengolahan minyak bumi yang ‘selama ini sudah melebihi dari kebutuhan, oleh karena itu perlu dicari cara Lunuk memberikan nilai tambah. Penelitian yang merupa_ka.n penjajagan awal penggunaan Minarex sebagai naptenik lube base dengan cara proses hidrogenasi fraksi aromat dalam Minarex.
Tahap proses hidrogenasi unntuk mengetahui kemungkinan fraksi Minarex menjadi Naptenik lube base dengan memvariasikan suhu sebesar 280°C, 300 °C , 320 °C menggunakan katalis A dengau tekanan konstan pada 275 kg/crnz disesuaikan dengan tekanan optimum yang ada di kilang Pertamina. Selanjutnya dilakukan analisa pengujian produk diantaranya density, srecific gfavity, reactive index, carbon type analisys, pour point.
Hasil penetian tahap awal ini menunjukkan bahwa baik Minarex A maupun Minaxex B memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi Naptenik lube base. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbaikan sifat setelah dilakukan analisa density, sreci/'ic gravityjcinematic viscosity, refractive index, carbon type analisys, pour point, analisa jumlah prosentase atom karbon menunjukkan adanya penurunan jumlah atom aromat pada Minrex A rata-rata sebesar 2% dan Minarex B sebosar 3% pada masing-masing suhu dan menghasilkan nilai pour point ( titik tuang ) untuk aromatik A suhu 2S0°C sebesar -7°C , suhu 300°C sebesar -9°C, suhu 320°C sebesar -15°C sedangkan Minarex B suhu 280°C sebesar -5 , suhu 300°C sebesar -4 °C, suhu 320°C sebesar -2°C, menarex A pada nilai ini mernbelikan nilai pour point lebih rendah tetapi menurut lube report industry news from lubes and greases, volume 5 oleh Nancy DeMarco walaupun secara konvensional, jika kandungan karbon paraffin kurang dari 55 - 60 % disebut scbagai minyak naptenik.
Berdasarkan hasil analisa tipo karbon diperoleh jumlah karbon naptenik rata-rata untuk setiap suhu pada kedna Minarex sebesar 30% jadi basil penelitian awal ini dapat disimpulkan sebagai minyak naptenik terlobih adanya penurunanjumla1'1 atom aromat dan penurunan nilai density, srecyic gravity, kinematic viscosity, reji‘acrive index dan pour point menunjukkan adanya penj enuhan aromat setelah dilakukan proses hidrogenasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonny Nova Saputra
"

Reliquefaction adalah salah satu sistem yang paling penting dalam proses cryogenic dari propana plant yang berfungsi untuk meminimalkan BOG (Boil Off Gas) pada tangki propana. Sistem Reliquefaction di plant propana mencairkan BOG kembali ke fase cair. Propana dan butana cair dicampur untuk membentuk LPG mixed. BOG menyebabkan kerugian propana yang besar jika tidak ditangani dengan benar. BOG terjadi karena peningkatan alami dari suhu propana, yang biasanya pada suhu -42oC di dalam tangki dan menyebabkan perubahan fase dari cair ke gas disertai dengan peningkatan tekanan di tangki propana. Saat ini, terdapat penurunan Coefficient of Performance (CoP) dari siklus reliquefaction propana dari 2,16 menjadi 1,90 diduga terjadi karena penurunan compressor blade performance. Usaha yang dilakukan adalah mencoba untuk mengurangi kerja kompresor dengan mengurangi suhu refrigerant keluar kompresor dengan memanfaatkan air laut dengan suhu 17oC yang keluar dari alat penukar panas (heat exchanger) HE-540 yang berfungsi memanaskan propana cair dengan aliran air laut untuk menggantikan aliran air laut kondisi existing yang bersuhu 30oC. Pekerjaan optimisasi telah dilakukan pada unit pendingin keluar kompresor yang melibatkan berbagai fluks panas dan luas permukaan perpindahan panas yang mempengaruhi biaya investasi. Optimalisasi menghasilkan penurunan kerja kompresor dari 213,04 menjadi 179,92 kJ / kg dan memulihkan CoP pada siklus reliquefaction menjadi 2,16.


Reliquefaction is one of the most important systems in the cryogenic process of a propane plant which functions to minimize BOG (Boil Off Gas) on propane tanks. The reliquefaction plant in a propane plant liquefies BOG back to liquid phase. Cold liquids of propane and butane from a butane plant are mixed to form LPG. BOG causes large propane loss if not handled properly. BOG occurs due to a natural increase in propane temperature, which is normally at -42oC, in the tank and causes a phase change from liquid to gas accompanied by an increase in pressure in the propane tank. At present, there is a decrease in coefficient of performance (CoP) of the propane reliquefaction cycle from 2.16 to 1.90 suspected to occur due to slight deterioration of compressor blade performance.  The present work attempts to reduce the compressor work by reducing the refrigerant temperature in the compressor exit cooler by utilizing cold seawater of 17oC exiting a heat exchanger between cold liquid propane and seawater streams to replace seawater stream of 30oC. Optimization work has been conducted on the compressor exit cooler unit involving varying heat flux and heat transfer surface area affecting the investment cost. The optimization results in decrease in the compressor work from 213.04 to 179.92 kJ/kg and recover CoP of the reliquefaction cycle to 2.16.

"
2019
T53216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library