Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astri Yuniarti
Abstrak :
[ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kemiskinan dan faktor sosial demografi lainnya terhadap keterlambatan usia masuk sekolah dasar menggunakan data 6.068 anak SD kelas 1 dari Susenas tahun 2012. Hasil regresi logistik biner menunjukkan bahwa kemiskinan memiliki pengaruh signifikan terhadap keterlambatan usia masuk sekolah dasar. Ditemukan pula bahwa faktor terkuat yang memengaruhi keterlambatan usia masuk sekolah dasar adalah pendidikan ibu dan variabel jenis kelamin, urutan anak, dan komposisi jenis kelamin saudara kandung tidak berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan usia masuk sekolah dasar. Positifnya pengaruh kemiskinan terhadap kecenderungan anak untuk terlambat usia masuk sekolah dasar mengindikasikan bahwa keterbatasan angggaran pendidikan merupakan salah satu alasan orangtua terlambat mendaftarkan anaknya di sekolah dasar.
ABSTRACT
This study examines the relationship between household poverty and the likelihood of children?s late enrollment to elementary education. Entering school at later age has a significant consequence on human capital accumulation. The analysis uses logistic regression and examines 6.068 first grade students from the 2012 National Socio-economi Survey. The results shows that children from poor households have higher likelihood to have late enrollment in elementary school. This study also found that mother?s education has a strong effect while sex, birth order, and sibling sex composition has no effect on children?s late enrollment. The results imply that poverty limits the household?s ability to enroll their children in school at standard age., This study examines the relationship between household poverty and the likelihood of children’s late enrollment to elementary education. Entering school at later age has a significant consequence on human capital accumulation. The analysis uses logistic regression and examines 6.068 first grade students from the 2012 National Socio-economi Survey. The results shows that children from poor households have higher likelihood to have late enrollment in elementary school. This study also found that mother’s education has a strong effect while sex, birth order, and sibling sex composition has no effect on children’s late enrollment. The results imply that poverty limits the household’s ability to enroll their children in school at standard age.]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Fauziyah Khairunnisa
Abstrak :
Pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia masih tergolong tinggi dibandingkan dengan negara-negara penduduk terbanyak di dunia. Pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini adalah 1,1 persen per tahun dengan angka kelahiran total 2,4 anak per perempuan. Preferensi fertilitas wanita untuk memiliki anak lagi merupakan variabel prediksi perilaku fertilitas yang berperan penting untuk mengetahui rencana kehamilan wanita di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi preferensi fertilitas wanita memiliki anak lagi. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Sampel yang digunakan adalah wanita berstatus menikah, telah memiliki anak dari pernikahannya, telah memutuskan keinginannya untuk anak lagi di masa mendatang, dan masih dalam masa suburnya, dari kriteria tersebut didapatkan sebanyak 7.610 sampel wanita. Analisis yang dilakukan meliputi univariat, bivariat, dan multivariat. Hasilnya menunjukan bahwa 39,6 persen wanita di Indonesia masih menginginkan anak lagi. Peresentase wanita yang menginginkan anak lagi paling tinggi terdapat pada kategori umur 15-24 tahun sebanyak 88,3 persen, wanita dengan status tidak bekerja 43,1 persen, wanita dengan suami berpendidikan SMP/SMA sebanyak 42,0 persen, wanita yang memiliki satu anak sebanyak 84,1 persen, wanita yang memiliki anak laki-laki saja sebanyak 60,1 persen, dan wanita dengan indeks kesejahteraan sangat miskin sebanyak 44,0 persen. Berdasarkan hasil regresi logistik ditemukan bahwa variabel yang berhubungan dengan keinginan wanita menambah anak lagi diantaranya adalah umur wanita, pendidikan suami, jumlah anak hidup, komposisi jenis kelamin anak dan indeks kesejahteraan. Sedangkan status pekerjaan tidak berhubungan secara statistik dengan wanita yang menginginkan anak lagi di Indonesia. Berdasarkan analisis multivariat diketahui bahwa umur merupakan faktor paling dominan, dengan peluang 23,6 kali lebih besar pada wanita umur 15-24 tahun. Peluang menginginkan anak lagi akan semakin kecil seiring bertambahnya umur wanita. ......Indonesia's population growth is still relatively high compared to most population countries in the world. Current population growth in Indonesia is 1.1 percent per year with a total fertility rate (TFR) of 2.4 children per woman. Women's fertility preferences for having another children are predictive variable of fertility behavior that plays important role in knowing future female pregnancy plans. This study aims to determine the description and relationship of factors that can affect fertility preferences of women for having another children. The data used in the study is the data of the Indonesian Demographic Health Survey (DHS) in 2017. The samples used are married women, have children from their marriages, have decided their wishes for more children in the future, and still in their fertile period, from these criteria there were 7,610 female samples. The analysis carried out included univariate, bivariate, and multivariate. The result shows that 39.6 percent of women in Indonesia still want more children. The highest percentage of women who want more children is in the category of 15-24 years old 88.3 percent, women with unemployed status 43.1 percent, women who had husbands with junior high / high school education 42.0 percent, women who have one child 84.1 percent, women who have only boys 60.1 percent, and women in a very poor wealth index 44.0 percent. Based on the results of logistic regression, it was found that variables related to women's fertility preferences for having another children are included the age of the woman, husband's education, the number of children living, children gender composition and wealth index. While the employment status is not statistically related to women who want more children in Indonesia. Based on multivariate analysis, it is known that age is the most dominant factor, with an opportunity of 23.6 times greater in women aged 15-24 years. Opportunities for more children will be smaller as increasing of women age.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library