Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Drucker dan Stewart mencatat bahwa pada masa sekarang dan lebih-lebih pada masa depan keberadaan, kedudukan dan peranan pengetahuan sangat strategis dan utama. Masa depan kita ditentukan oleh pengetahuan sehingga dunia kita bergantung sekaligus berpilar pada pengetahuan....
020 VIS 10:3 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Irma Dahlia
Abstrak :
Penerapan teknologi di dunia kesehatan memberi dampak positif dan negatif terhadap pelayanan keperawatan. Teknologi memfasilitasi kegiatan keperawatan dan menciptakan keamanan tetapi juga dianggap menciptakan stres karena membatasi asuhan keperawatan ke pasien. Semakin banyak interaksi yang terjadi antara pasien dan perawat melalui kehadiran fisik tergantikan oleh kehadiran teknologi. Caring mengalami perubahan dalam menghadapi teknologi. Namun teknologi dan caring harus sejalan sebagai suatu harmoni. Dampak teknologi dapat dilihat di ruang perawatan intensif dimana teknologi merupakan bagian integral dari lingkungan keperawatan kritis. Caring adalah ekspresi keperawatan, maka ekspresi caring ini dapat dipahami melalui pengalaman hidup dari perawat, khususnya pengalaman hidup sebagai refleksi dari pengetahuan atau keterampilan dimana perawat memahaminya melalui paparan dalam situasi tertentu. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran terkait pengalaman perawat dalam menangani pasien dengan ketergantungan pada peralatan teknologi tinggi di ruang ICU. Penelitian dilakukan dengan teknik wawancara mendalam yang dilakukan secara virtual pada 13 perawat ICU yang sudah bekerja di ruang ICU lebih dari 1 tahun dan pernah mengikuti pelatihan ICU. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit khusus otak dan saraf. Analisis penelitian menggunakan metode Colaizzi dan menghasilkan 10 tema yang mendukung makna pengalaman perawat dalam menangani pasien dengan ketergantungan peralatan teknologi tinggi di ICU. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perawatan pada pasien dengan ketergantungan membutuhkan sinergi antara kompetensi penggunaan peralatan teknologi dan kompetensi terhadap asuhan keperawatan pada pasien total care. Perawat juga harus memiliki motivasi, empati pada pasien dan keluarga, selalu berkomunikasi dengan pasien dan keluarga, didukung oleh rekan kerja yang kompeten dan solid, dukungan fasilitas dan peralatan teknologi tinggi serta upaya peningkatan kompetensi dari manajemen keperawatan dan manajemen RS. ......The use of technology in the health services give positive and negative effects on nursing. The technology was described as a security that could facilitate nursing care, but also one that could sometimes present obstacles. The more interactions that occur between patients and nurses through physical touch are replaced by the presence of technology. Caring is changing in the face of technology. But technology and caring must be one harmony. The impact of technology can be seen in the intensive care unit where technology is an integral part of the critical nursing. As caring is the expression of nursing, this caring expression can be understood through the lived experiences of the nurses, particularly the lived experience as a reflection of the knowledge or skills which the person understands through the exposure in that particular situation. The study was conducted with in-depth interview for 13 nurses who had worked in the ICU for more than 1 year and had attended ICU training. This research was conducted in a hospital speciality of brain and nerves. The analysis of this study used the Colaizzi method and produced 10 thematics that support the meaning of the experience of nurses in supporting patients by relying on high-tech equipment at the ICU. The results of the study can conclude that care in patients with competence requires a synergy between the competence of using technological equipment and competence for nursing care in total patient care. Nurses must also support, empathy with patients and families, always communicate with patients and families, be supported by competent and solid colleagues, support of high-tech facilities and equipment and support the improvement of competencies of nursing management and hospital management.
[Depok, Depok]: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabet Herlyani Bota Koten
Abstrak :
Latar belakang: Situasi global akan efek pandemic menuntut pelayanan keperawatan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi CCTV, sehingga perilaku caring perawat yang merupakan inti dari keperawatan harus digantikan dengan penggunaan teknologi CCTV yang menimbulkan persepsi pasien tentang perilaku caring perawat. Tujuan: mengetahui hubungan antara kompetensi teknologi penggunaan CCTV dengan perilaku caring perawat di ruangan isolasi COVID-19 menurut persepsi pasien COVID-19 di RSUP Fatmawati Jakarta. Metode: deskriptif korelasi, pendekatan cross sectional. Sampel 140 pasien COVID-19 diambil dengan metode purposive sampling. Instrumen yang digunakan: A:karakteristik pasien, B:Technological Competency as Caring in Nursing Inventory (TCCNI), dan C:The Caring Nurse-Patient Interactions Scale (CNPI-23P). Analisis meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil: proporsi perawat yang kurang kompeten sebesar 51,4%. Perilaku caring perawat baik sebesar 52,1%. Ada hubungan yang bermakna antara kompetensi teknologi penggunaan CCTV (p value=0,001), pendidikan (p value=0,003), frekuensi dirawat (p Value=0,001) dengan perilaku caring perawat menurut persepsi pasien. Tidak ada hubungan yang bermakna antara umur (p value=0,067), jenis kelamin (p value=0,666), lama dirawat (p value=0,937) dengan perilaku caring perawat menurut persepsi pasien. Kesimpulan: Kompetensi teknologi penggunaan CCTV 31 kali mempengaruhi peningkatan perilaku caring perawat dibandingkan perawat yang kurang kompeten, tanpa dikontrol oleh faktor determinan. Rekomendasi: Membuat regulasi tentang penggunaan teknologi CCTV di ruangan isolasi COVID-19. Mengembangkan program pelatihan penggunaan teknologi CCTV berbasis caring. ......Background: The global situation of pandemic effect demands nursing services optimize the utilization of CCTV technology, so caring nurse behavior that is the core of nursing should be replaced with the use of CCTV technology that gives rise to the patient's perception of caring nurse behavior. Objective: to know the relationship between the competence of CCTV technology and caring behavior of nurses in the isolation room of COVID-19 according to the perception of COVID-19 patients at RSUP Fatmawati Jakarta. Method: descriptive correlation, cross sectional approach. A sample of 140 COVID-19 patients was taken by purposive sampling method. Instruments used: A:patient characteristics, B:Technological Competency as Caring in Nursing Inventory (TCCNI), and C:The Caring Nurse-Patient Interactions Scale (CNPI-23P). Analysis includes univariate, bivariate and multivariate analysis. Results: The proportion of incompetent nurses was 51.4%. Caring nurse behavior was good at 52.1%. There is a meaningful relationship between the technological competence of using CCTV (p value=0.001), education (p value=0.003), frequency of treatment (p Value=0.001) with caring behavior of nurses according to patient perception. There is no meaningful relationship between age (p value=0.067), gender (p value=0.666), length of care (p value=0.937) with caring behavior of nurses according to patient perception. Conclusion: The competence of cctv technology use 31 times affects the improvement of caring behavior of nurses compared to incompetent nurses, without being controlled by determinant factors. Recommendation: Make regulations on the use of CCTV technology in COVID-19 isolation rooms. Develop training programs for the use of cctv technology based on caring.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Kusuma Vardhani
Abstrak :
Pendahuluan: Perkembangan teknologi kedokteran dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan bagian dari bidang kompetensi pengelolaan informasi dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) 2012. Namun, hingga saat ini kompetensi literasi TIK belum memiliki acuan baku. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan bidang kompetensi literasi TIK bagi lulusan profesi kedokteran di Indonesia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang melibatkan 28 dokter dan 12 mahasiswa klinik melalui Focus Group Discussion dan wawancara mendalam dengan 3 pemangku kepentingan. Data yang diperoleh dianalisis melalui transkrip, pengkodean, pengelolaan, dan interpretasi. Hasil: Hasil yang diperoleh merupakan uraian kebutuhan area kompetensi literasi teknologi dan komunikasi dari aspek teknis; intelektual, analitis, kreatif; serta personal dan profesional yang perlu diintegrasikan ke dalam kurikulum. Aspek kompetensi teknis meliputi kemampuan untuk mengevaluasi dan memanfaatkan teknologi yang sesuai kebutuhan pasien, kemampuan membangun hubungan dengan pasien menggunakan teknologi, kemampuan menyampaikan edukasi melalui teknologi informasi dan komunikasi serta menjaga keamanan data dan menghindari penyalahgunaannya. Aspek intelektual, analitis, dan kreatif mencakup kemampuan untuk menerapkan ilmu biomedik dan klinik dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi kedokteran, memanfaatkan teknologi berbasis bukti (evidence-based practice), mengolah dan memanfaatkan data untuk kepentingan pasien. Aspek personal dan profesional mencakup kemampuan menerapkan etika profesi dan kolaborasi dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, menjaga kerahasiaan pasien, dan kemampuan beradaptasi dengan teknologi. Simpulan: Perlunya pengembangan kurikulum berbasis kompetensi literasi teknologi dan komunikasi yang telah diuraikan dalam penelitian. ......Introduction: Medical technology developments are utilized to improve services to patients. The use of health Information and Communication Technology (ICT) is part of the competency area for information management in the 2012 Indonesian Physician Competency Standards. However, until now ICT literacy competencies do not have standard references. The aim of this research was to analyze the need for ICT literacy competency areas for graduates of the medical profession in Indonesia. Method: This study involved 28 doctors and 12 clinical students through Focus Group Discussions and deep interviews with 3 stakeholders. The data obtained were analyzed through transcribing, coding, managing, and interpreting. Result: The results obtained are a description of the needs of the competency area of ​​technological literacy and communication from a technical aspect; intellectual, analytical, creative; as well as personal and professional needs to be integrated into the curriculum. Aspects of technical competence include the ability to evaluate and utilize technology according to patient needs, the ability to build relationships with patients using technology, the ability to convey education through information and communication technology and maintain data security and prevent its misuse. Intellectual, analytical and creative aspects include the ability to apply biomedical and clinical sciences in the utilization of medical information and communication technology, utilizing evidence-based technology (evidence-based practice), processing and utilizing data for the benefit of patients. Personal and professional aspects include the ability to apply professional ethics and collaboration in utilizing information and communication technology, maintaining patient confidentiality, and the ability to adapt to technology. Conclusion: The competency-based curriculum for ICT literacy that has been described in this study needs to be developed.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library