Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susilo
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh work engagement dan resistensi perubahan (resistance to change) dengan komitmen afektif untuk perubahan (affective commitment to change) dan intervensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan komitmen afektif untuk perubahan. Penelitian dilakukan pada perusahaan yang bergerak di layanan kebandaraan dengan partisipan dikhususkan pada karyawan operasional yang melibatkan sebanyak 260 karyawan. Pengambilan data partisipan dilakukan melalui kuesioner daring dengan kuesioner yang terdiri atas komitmen afektif untuk perubahan, resistensi perubahan dan work engagement. hasil analisis data menunjukkan bahwa resistensi perubahan memiliki hubungan negatif dan signifikan dengan komitmen afektif untuk perubahan. Work engagement juga memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan komitmen afektif terhadap perubahan. Dari hasil regresi didapatkan bahwa pada penelitian ini, pengaruh resistensi perubahan dengan komitmen afektif untuk perubahan lebih besar dibandingkan dengan pengaruh work engagement. Pada penelitian ini, intervensi pelatihan komunikasi perubahan telah dilakukan pada karyawan operasional (22 orang) dengan hasil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan perubahan organisasi secara signifikan melalui evaluasi level 2.
This study was aimed to determine the influence of work engagement and resistance to change on affective commitment to change and training intervention design to enhance affective commitment to change. The research was conducted at airport services company with participants of operational employees as 260 employees. The data was collected by online questionnaire with a questionnaire consisting of affective commitment to change, resistance to change and work engagement. The results showed resistance to change has a significant negative relationship with affective commitment to change. Work engagement also has a significant positive relationship with affective commitment to change. In this study, the result using regression show that resistance to change was better effect on affective commitment to change than work engagement. Following this study the intervention was done for operational employees (22 peoples) on change communication, and the results showed that change communication intervention increased knowledge of organizational change significantly through evaluation level 2.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najmuddin Somadi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah kualitas kepemimpinan perubahan memengaruhi komitmen afektif untuk perubahan melalui mediator kesiapan karyawan untuk berubah pada Rumah Sakit swasta X yang sedang mengalami perubahan struktur organisasi dan kepemimpinan. Populasi penelitian ini adalah karyawan Rumah Sakit Swasta X dengan sampel partisipan sebanyak 212 karyawan. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah Change Leadership Scale (Liu, 2010) dengan nilai koefsien alpha sebesar 0.98, Readiness for Organizational Changer Questionnaire (Holt, dkk., 2007) dengan nilai koefsien alpha sebesar 0.92 dan Commitmen to change Inventory (Herscovitch & Meyer, 2002) dengan nilai koefsien alpha sebesar 0.79. Penelitian ini dianalisis menggunakan analisis korelasi pearson dan mediasi Hayes (2018). Hasil penelitian menujukan kesiapan karyawan untuk berubah signifikan sebagai mediator dalam hubungan antara kepemimpinan perubahan dengan komitmen afektif untuk perubahan (b=0.118, SE=0.024, p<0,001, 95% CI [0.07, 0.16]). Penelitian ini dilakukan hanya sampai rancangan program intervensi yaitu reorientasi dan sosialisasi yang dipresentasikan kepada perwakilan Rumah Sakit swasta X, hal ini dikarenakan terjadi perubahan Direksi dan beberapa kebijakan perusahaan membuat program intervensi sulit untuk bisa dilaksanakan saat ini oleh peneliti. Berdasarkan penilaian presentasi rancangan program intervensi, menunjukan perwakilan Rumah Sakit swasta X merasa puas terhadap rancangan program tersebut dan dapat dilaksanakan setelah ditetapkannya kebijkan baru oleh tim manajemen. ......This study purpose to see whether the quality of change leadership affects affective commitment to change through a mediator of individual readiness to change at Hospital X which is undergoing changes in organizational structure and leadership. The population of this study were employees of Hospital X with a sample of 212 employees. The measuring instrument used in this research is the Change Leadership Scale (Liu, 2010) with an alpha coefficient of 0.98, the Readiness for Organizational Changer Questionnaire (Holt, et al., 2007) with an alpha coefficient of 0.92 and Commitment to change Inventory (Herscovitch & Meyer, 2002) with an alpha coefficient of 0.79. This study was analyzed using Pearson correlation analysis and Hayes mediation (2018). The results showed that individual readiness to change significantly as a mediator in the relationship between leadership change and affective commitment to change (b=0.118, SE=0.024, p<0.001, 95% CI [0.07, 0.16]). This research was carried out only until the design of the intervention program, namely reorientation and socialization, was presented to representatives of Hospital X, this was due to changes in the Board of Directors and several company policies making intervention programs difficult for researchers to implement at this time. Based on the assessment of the presentation of the intervention program design, it shows that the representatives of Hospital X are satisfied with the program design and can be implemented after the establishment of a new policy by the management team.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faqih Agus Wibowo
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pada kepercayaan organisasi dan persepsi kepada dukungan organisasi terhadap komitmen afektif untuk perubahan. Memperhatikan dinamika dalam proses perubahan PT XYZ, peneliti memfokuskan untuk mencari anteseden yang paling berpengaruh terhadap komitmen afektif untuk perubahan.Keterkaitan dengan permasalahan yang terjadi di dalam organisasi serta masih terbatasnya riset tentang hubungan dan pengaruh komitmen afektif untuk perubahan mendorong peneliti mengajukan penelitian guna memahami lebih mendalam terkait faktor yang dapat memunculkan bentuk komitmen perubahan tersebut. Data dikumpulkan dari 111 orang partisipan menggunakan alat ukur Affective Commitment To Change Questionnaire (Herscovitch & Meyer, 2002), Organizational Trust Questionnaire (Mayer dkk, 1995), Perceived Organizational Support Questionnaire Short-version ( Neves, P., & Eisenberger, R., 2014). Hasil uji regresi linear menunjukkan kepercayaan pada organisasi memiliki pengaruh yang lebih baik terhadap komitmen afektif untuk perubahan dengan nilai R sebesar 0,071 (p<0.01), selain itu diketahui dimensi kemampuan (ability) memiliki korelasi positif dan signifikan terhadap komitmen afektif untuk perubahan dengan nilai r=.329 ( p<0.01). Desain rancangan intervensi diajukan untuk memberi penguatan terhadap aspek kemampuan yang diharapkan dapat mendorong percepatan dan efektifitas terhadap komitmen afektif untuk perubahan di PT XYZ.
This study was aimed to determine the influence of organizational trust and perceived organizational support on affective commitment to change. Based on the dynamic of PT XYZ's change process, researcher focused to find out most influence antecedent toward affective commitment to change. Related with issues that happened in organization and limitless study about corelation and effect that influence affective commitment to change, researcher encourage to propose this study to understand the factor that can generate output of this commitment form. The data was collected from 111 participant measured using Affective Commitment To Change Questionnaire (Herscovitch & Meyer, 2002), Organizational Trust Questionnaire (Mayer dkk, 1995), Perceived Organizational Support Questionnaire Short-version ( Neves, P., & Eisenberger, R., 2014). The result using linear regression showed that organizational trust was better effect toward affective commitment to change with R² score at 0,071 (p<0.01). More over, the ability dimension has positive corelation and significant toward affective commitment to change.The interventions design was proposed to enhance the ability aspect that can give an impact for the acceleration and effectiveness of affective commitment to change in PT XYZ.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46421
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yurnalis
Abstrak :
Penelitian ini memiliki tujuan untuk meneliti pengaruh persepsi keadilan organisasi dan keterikatan kerja (work engagement) terhadap komitmen afektif untuk perubahan pada Puskesmas Kecamatan X Propinsi DKI Jakarta. Partisipan penelitian ini adalah 145 orang pegawai PNS maupun Non PNS yang mengikuti penelitian secara sukarela. Data penelitian diambil melalui kuesioner, wawancara dan data organisasi. Partisipan mengisi kuesioner dalam bentuk booklet yang terdiri dari tiga bagian yaitu; kuesioner komitmen afektif untuk perubahan, kuesioner persepsi keadilan organisasi dan, kuesioner work engagement. Hasil analisis regressi menunjukkan persepsi keadilan organisasi memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen afektif untuk perubahan. Sedangkan tidak seperti diduga sebelumnya, work engagement ternyata tidak memiliki peran signifikan terhadap komitmen afektif untuk perubahan. Intervensi pelatihan terhadap manajemen diberikan dengan tujuan agar terjadi peningkatan persepsi keadilan organisasi yang selanjutnya berdampak pada peningkatan komitmen afektif terhadap perubahan pada pegawai Puskesmas Kecamatan X Propinsi DKI Jakarta.
This study aims to examine the influence of perceive organizational justice and work engagement on affective commitment to change at the District X Public Health Center of DKI Jakarta Province. The participants of this study were 145 civil servant and non civil servant employees who participated in the study voluntarily. The research data was taken by questionnaires, interviews and organizational data. Participants filled out the questionnaire in the form of a booklet consisting of three parts, namely; questionnaire on affective commitment to change, questionnaire on perceive organizational justice and work engagement questionnaire. The results of the regression analysis show that perceive organizational justice have a significant effect on affective commitment to change. Whereas unlike previously expected, work engagement did not have a significant role on affective commitment to change. Training interventions for management were provided with the aim that there was an increase in perceive organizational justice which subsequently had an impact on increasing affective commitment to change in the District X Community Health Center employees of DKI Jakarta Province.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53273
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wustari Larasati Mangundjaya
Abstrak :
Perubahan sudah menjadi salah satu keharusan bagi organisasi untuk dapat bertahan dan berkembang. Meskipun demikian masih banyak terdapat kegagalan dan rintangan dalam menerapkan perubahan organisasi. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan perubahan organsiasi adalah faktor manusia, antara lain karena adanya penolakan dari anggota organisasi dan kurangnya komitmen untuk perubahan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji model mengenai pengaruh positif dari kepemimpinan perubahan terhadap komitmen afektif untuk perubahan melalui kepercayaan pada organisasi dan rasa berdaya psikologis. Penelitian ini dilakukan pada 2 (dua) Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang asuransi/penjaminan dengan jumlah responden sebanyak 539 orang. Pengambilan data dilakukan melalui empat kuesioner, yaitu: (a) komitmen perubahan afektif, berdasarkan Herscovitch dan Meyer, (2002) (b) kepemimpinan perubahan, berdasarkan Liu (2010) (c) kepercayaan pada organisasi berdasarkan Cummings dan Bromiley (1996), dan (d) rasa berdaya psikologis berdasarkan Spreitzer (1995,2007). Untuk menganalisis data digunakan SEM sebagai alat pengujian model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan perubahan memiliki pengaruh positif terhadap komitmen afektif untuk perubahan melalui kepercayaan pada organisasi dan rasa berdaya psikologis. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kedua dimensi kepemimpinan perubahan, yaitu perilaku menjual-perubahan dan perilaku mengimplementasi-perubahan keduanya berperan sebagai indikator kepemimpinan perubahan. Untuk itu, dalam memimpin perubahan perlu adanya dua kegiatan, yaitu sosialisasi dan implementasi perubahan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu tentang perubahan organisasi, serta bagi praktisi dan organisasi dalam mengelola perubahan organisasi, khususnya dalam membangun komitmen afektif untuk perubahan ......In order to survive and exist, organizational change is a must. However, there are many organizational changes that were not successful, which one of the reasons is due to the lack of organizational change commitment from employees. The objective of this research is to test the model about the positive impact of change leadership on affective commitment to change through psychological empowerment and organizational trust. This research was conducted at 2 (two) financial state-owned company with 539 respondents. Data was collected using 4 questionnaires, namely: 1) Affective Commitment to Change based on Herscovith and Meyer (2002); 2) Change Leadership, based on Liu (2010); 3) Organizational Trust based on Cummings and Bromiley (1996). A statistical technique namely Statistical Equation Method (SEM) was used to analyse the data. Results showed that change leadership had positive impact on affective commitment to change, through psychological empowerment and organizational trust. Results also showed that both dimensions of change leadership, namely change-selling behavior and change-implementing behavior had the same role as change leadership indicators. As a result, in leading organizational change there are two activities should be undertaken, namely socialization and implementation the organizational change. Implications and contribution of this research can be used both for theory development as well as practical purposes for organization, on the way they manage the organizational changes, especially on the development of affective commitment to change
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Shafira
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran kepemimpinan perubahan terhadap komitmen afektif untuk perubahan. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan prosedur pengambilan data yang dilakukan secara daring. Terdapat 113 pekerja di organisasi nirlaba yang terlibat dalam penelitian ini dengan rentang usia 20-62 tahun. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan korelasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif untuk perubahan. Dapat disimpulkan bahwa semakin tingginya nilai kepemimpinan perubahan yang dimiliki oleh pemimpin organisasi, maka akan semakin tinggi pula nilai komitmen afektif untuk perubahan yang dimiliki oleh karyawan. Karakteristik partisipan rata-rata berumur 30,6 tahun, 59,3% berjenis kelamin perempuan, 60,2% berpendidikan S1, 46,9% mempunyai posisi staf, 56,6% sebagai pekerja tetap dan sudah bekerja selama 4,1 tahun. ......This study aims to examine the role of change leadership on affective commitment to change. This research is a correlational study with online data collection procedures. There are 113 workers in non-profit organizations involved in this study with an age range of 20-62 years. The data analysis used is descriptive and correlational. The results of this study indicate that there is a significant and positive relationship between change leadership and affective commitment to change. It can be concluded that the higher the value of change leadership possessed by organizational leaders, the higher the value of affective commitment to change held by employees. The characteristics of the participants were an average age of 30.6 years, 59.3% were female, 60.2% had a bachelor's degree, 46.9% had staff positions, 56.6% were permanent workers, and had worked for 4.1 years.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisyah Muliani Putri
Abstrak :
Dalam menghadapi tantangan perkembangan era modern yang dinamis dan berubah secara simultan, organisasi perlu beradaptasi dan melakukan perubahan organisasi yang kesuksesannya antara lain dipengaruhi oleh komitmen afektif untuk perubahan dari para karyawannya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif untuk perubahan, melalui peran change self-efficacy sebagai mediator. Penelitian ini bersifat korelasional dan dilakukan pada 113 karyawan yang bekerja di organisasi nirlaba. Instrumen penelitian menggunakan Commitment to Change Scales, Kepemimpinan Perubahan, dan Change Related Self-Efficacy. analisis data dilakukan dengan menggunakan PROCESS untuk menguji peran mediasi dari change self-efficacy. Hasil pengujian menunjukkan bahwa peran change self-efficacy dapat memediasi secara parsial hubungan antara kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif untuk perubahan. Berdasarkan hasil tersebut, organisasi dapat membentuk komitmen afektif untuk perubahan pada karyawan dengan menciptakan kepemimpinan perubahan yang efektif dan memperhatikan serta mengembangkan tingkat change self- efficacy karyawan. ......In facing the challenges of the modern era, which is dynamic and changing simultaneously, organizations need to adapt and make organizational changes whose success is influenced, among other things, by the affective commitment to change from their employees. This study aims to examine the relationship between change leadership and affective commitment to change, through the role of change self-efficacy as a mediator. This research is correlational and was conducted on 113 employees who work in not-for-profit organizations. The research instrument uses Commitment to Change Scales, Change Leadership, and Change Related Self-Efficacy. Data analysis was performed using PROCESS to examine the mediating role of change self-efficacy. The test results show that the role of change self-efficacy can partially mediate the relationship between change leadership and affective commitment to change. Based on these results, organizations can form an affective commitment to change in employees by creating effective change leadership and paying attention to and developing the level of employee’s change self-efficacy.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library