Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Metah Putri Mutia
"Sistem penghantaran ke kolon banyak digunakan untuk pengobatan penyakit yang terdapat pada kolon secara lokal. Sehingga, diperlukan suatu sistem penghantaran obat yang mampu mempertahankan kondisi obat hingga mencapai kolon dan melindungi obat dari berbagai macam kondisi pada saluran gastrointestinal. Salah satu obat yang memerlukan sistem penghantaran ini adalah tetrandrine. Pada penelitian ini, dilakukan pembuatan beads dengan menggunakan campuran polimer natrium alginat dan kitosan. Beads dibuat dalam tiga perbandingan alginat:kitosan, yaitu 2:0,25; 2:0,5 dan 2:0,75. Masing-masing formulasi akan dilakukan karakterisasi meliputi bentuk dan morfologi beads, ukuran partikel, efisiensi proses, kadar air, efisiensi penjerapan dan kandungan obat, uji termal, analisis difraksi sinar x, uji indeks mengembang, spektroskopi FTIR dan uji pelepasan obat secara in vitro. Hasil karakterisasi menunjukkan beads dengan perbandingan alginat:kitosan 2:0,75 menghasilkan karakterisasi beads yang paling baik. Hal ini dilihat dari hasil uji efisiensi penjerapan yang dilakukan beads perbandingan alginat:kitosan 2:0,75 menghasilkan nilai sebesar 50,71 0,31 dengan nilai kandungan obat 16,90 0,10 , kemudian pada hasil uji pelepasan secara in-vitro memiliki kemampuan menahan pelepasan obat paling baik dengan nilai pelepasan kumulatif pada medium HCl pH 1,2 41,63 0,87 , medium dapar fosfat pH 7,4 Tween 80 2 52,54 1,22 dan medium dapar fosfat pH 6,8 Tween 80 2 66,68 4,33.

Colon drug delivery widely used for the treatment local colonic diseases. Therefore, a drug delivery system must be able to maintain the condition of the drug active substance to reach the colon and protect the drug from various conditions in the gastrointestinal tract. The aim of this research was to prepare beads using a mixture of sodium alginate and chitosan polymers. One of the drugs that required this delivery system is tetrandrine. Beads were made in three different formulations with ratio alginat chitosan are 2 0.25 2 0.5 and 2 0.75. Each Formulation would be characterized including morphology of beads, particle size, process efficiency, moisture content, entrapment efficiency and drug loading, thermal analysis, x ray diffraction analysis, swelling analysis, spectroscopy FTIR and in vitro drug release. Ratio alginate chitosan 2 0.75 produced the best characterization of beads. The result of entrapment efficiency from alginate chitosan 2 0.75 50.71 0.31 with the percentage of drug loading 16.90 0.10 , then the result in vitro drug release of alginate chitosan 2 0.75 had the best ability to withstand drug with cumulative release value on HCl medium pH 1,2 41.63 0.87 , phosphate buffer saline pH 7,4 Tween 80 2 52.54 1.22 and phosphate buffer saline pH 6,8 Tween 80 2 66.68 4.33.
"
Jakarta: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68181
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragi, Sheryn Laura
"Dalam dua dekade terakhir, terjadi peningkatan insidensi Inflammatory Bowel Disease (IBD) secara global. Deksametason yang tergolong dalam golongan kortikosteroid menjadi salah satu pilihan terapi IBD. Deksametason memiliki spesifisitas yang rendah sehingga dapat memberikan banyak efek samping ketika diberikan lewat rute oral konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi beads berisi deksametason (F1) dan deksametason-probiotik (F2) menggunakan metode gelasi ionik, dengan polimer natrium alginat (2%) yang disambung silang dengan kation Ca2+ dari kalsium klorida (3%). Probiotik yang digunakan adalah Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium bifidum. Probiotik ditambahkan dengan tujuan memfasilitasi degradasi polimer pada lingkungan kolon. Beads kalsium-alginat yang dihasilkan berbentuk hampir bulat dan memiliki efisiensi penjerapan yang tinggi (F1 94,839%, F2 97,415%). Beads kemudian disalut oleh Eudragit L100 (F1A & F2A) atau Eudragit S100 (F1B & F2B). Pengujian pelepasan zat aktif dilakukan secara in vitro pada medium HCl 0,1 N pH 1,2 (2 jam), dapar fosfat pH 7,4 (3 jam), dan dapar fosfat pH 6,8 (3 jam) secara kontinu. Keempat formula beads berhasil menghasilkan pelepasan rendah pada medium HCl. Formula dengan probiotik yang tersalut dengan Eudragit L100 (F2A) merupakan formula terbaik karena berhasil menghasilkan pelepasan deksametason dalam HCl yang rendah (3,062 ± 0,036%), dan memberikan pelepasan kumulatif deksametason pada kolon yang paling tinggi (94,698 ± 0,608%). Hasil pengujian menunjukkan bahwa beads dengan probiotik memiliki pelepasan kumulatif yang lebih tinggi dibanding beads tanpa probiotik.

In the past two decades, there has been an increase in the incidence of Inflammatory Bowel Disease (IBD) globally. Dexamethasone, which belongs to corticosteroid class, has low specificity so that it can produces many side effects when given by the conventional oral route. This research was conducted to prepare and evaluate beads containing dexamethasone (F1) and dexamethasone-probiotic (F2) by ionic gelation method, where sodium alginate (2%) was crosslinked with Ca2+ ions from calcium chloride (3%). Lactobacillus acidophilus and Bifidobacterium bifidum are used as probiotics in this formulation. Probiotics are added with the aim to facilitate the degradation of polymers in the colonic environment. The resulting beads are almost spherical in shape and have high entrapment efficiency (F1 94.839 ± 0.361%), F2 (97.415 ± 0.852%). The beads were then coated with Eudragit L100 (F1A & F2A) or Eudragit S100 (F1B & F2B). In vitro drug release study was performed on 0,1 N HCl pH 1,2 (2 hours), phosphate buffer pH 7.4 (3 hours), and phosphate buffer pH 6,8 (3 hours) continuously. All formulas successfully resist release in the acidic environment. Formula 2A was selected as most optimum formula as it could resist the release of dexamethasone in HCl (3.062 ± 0.036%), and gave the highest drug cumulative release in colon (94.698 ± 0.608%). The results showed that beads formulated with probiotics had higher cumulative release compared with the beads with dexamethasone only."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library