Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Residu, sebagai produk bawah dari clistilasi atmosferik, rnemiliki titik didih paling tinggi clibandingkan fraksi rninyak bumi lainnya. Apabila difraksionasi Iebih lanjut dengan cara distilasi atmosferik, residu ini akan rnengalami perengkahan clan perubahan komposisi. Oleh karena itu, fraksionasi dari residu tersebut harus dilakukan dalam kondisi tel-Lanan di bawah sat-u afmosfir yang diislilahkan dengan clistilasi val-Cum.
Perancangan kolom distilasi vakum pengolah residu mernbut-uhkan data-data karakteristik umpan yang digunakan, baik sebagai bagian dari minyak secara keseluruhan atau sebagai salah satu produk distilasi atmosferik. Beberapa asumsi dan ketetapan serta pengalaman praktisi diperlukan scbagai dasar pcrancangan.
Berdasarkan hal tersebut dibuatlah prosedur Serta contoh perhihangan dari neraca massa dan panas untuk kemudian diaplikasikan pada pc1'hit11ngan perancangan kolom. Hasil yang didapat adalah Luantitas dan kualitas produk yang diirlginkan, kondisi operasi sepanjang kolom seerta ukuran geomteris kolom dan asesorisnya."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Agung
"Proses pengolahan minyk mentah pertama di kilang minyak adalan pemisahan minyak mentah menjadi fraksi-fraksinya dengan menggunakan kolom distilasi atmosferik yang bekerja pada tekanan atmosfer. Dalam mendisain suatu kolom kolom clistilasi ada beberapa prosedur yang harus dilewati, pertama yaitu perhitungan disain proses dan yang kedua adalah perhitungan disain mekanik. Dalam tulisan ini penulis menggunakan minyak mental-n yang berasal dari Saudi Arabia dengan API gravity 33,5, dengan laju umpan masuk adalah 100000 BPSD. Kolom distilasi yang digunakan adalah kolorn distilasi atmosferik dengan jenis refluks pump around. Setelah melakukan perhitun gan penulis mendapatkan hasil, produk distilat yang dapat diperoleh menggunakan dist'i1asiatmosferil< adalah hidrokarbon ringan, nafta ringan, nafta ringan, distilat ringan, distilat berat dan residu. jumlah tray yang cocok untuk memisahkan rninyak mentah menjadi produk dislilat tersebut beljumlah 30 h-ay. Kondisi operasi pernisahan pada zona flash, suhu 550 "F dan tekanan 25 psia, dengan umpan masuk kolom distilasi pada suhu 610 "P dan tekanan 25 psia. Dalam penentuan jenis kolom dan kolom intemal, clidapatkan kolom tray dengan jenis sieve tray cocok untuk kondisi operasi yang telah ditentukan. Dalarn perhitungan disain mekanik, diameter yang cocok untuk operasi pernisahan tersebut adalah 19 ft. jumlah pass yang digunakan adalah satu pass, sedangkan luas downcorner sebesar 12% dari total area kolom. Jarak antar tray dan layout tray bervariasi antara satu tray dengan tray lainnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulisar
"ABSTRAK
Dalam tugas akhir ini dibahas tentang pemodelan dinamika proses distilasi multikomponen yang diturunkan berdasarkan hukum-hukum dasar fisika dan kimia seperti persamaan kotinuitas, energi, kesetimbangan fasa, dan persamaan keadaan. Pemodelan juga menggunakan asumsi-asumsi untuk menyederhanakan masalah dan memperjelas penggunaan persamaan yang hanya berlaku khusus untuk kondisi tertentu. Dengan dasar­ dasar diatas diperoleh suatu sistem degan tujuh input dan dua puluh output.
Kemudian digunakan pengendali umpan balik PI untuk mengendalikan temperatur dalam proses distilasi multikomponen dengan menganggap proses sebagai sistem SISO. Sistem ini dikendalikan dengan mengambil dua input berupa temperatur pada refluks drum dan temperatur pada dasar kolom dan mengeluarkarl dua output berupa laju alir refl u ks dan laju panas dari eboiler, sehingga membentuk dua sistem SISO dengan masukan-masukan lainnya sebagai disturbance. Metode unttik mencari parameter pengendali menggunakan metode on-line trial and error.
Dari hasil pengendalian yang diperoleh diselidiki pula pengaruh masukan-masukan lain terhadap hasil pengendalian dan dianalisa. Hasil yang dicapai menunju kkan bahwa pengendali PI mampu melaksanakan tugas pengendalian preses dalam kolom distilasi dan memenuhi spesifikasi yang diberikan.

"
2001
S39739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamarza Mulia
"ABSTRAK
Penelitian yang dilaporkan mengambil judul "Evaluasi Aturan Pencampuram gE/EOS dan implementasinya pada simulasi kolom distilasi untuk campuran tak-ideal: Prototipe awal sebuah simulator kolom distilasi". Hasil penelitian tahun pertama adalah evaluasi final pencampuran gE/EOS untuk parameter persamaan keadaan meliputi aruran pencampuran yang diusulkan Holderbaum dan Gmehling, Wong dan Sandler, serta Twu an Coon. Urutan akurasi hasil perhitungan berdasarkan aturan pencampuran adalah Holderbaum clan Gmehling > Twu dan Coon > Wong dan Sandier. Selain realtif akurat, aruran pencampuran Holderbaum dan Gmehling yang terinregrasi dengan persamaan keadaan PSRK {Predictive-Soave-Redlich-Kwong} lebih mudah digunakan karena parameter interaksi biner yang telah dioptimasi untuk representasi kesetimbangan fasa cair-uap dan telah rersedia sebagai sebuah database. Hal ini sesuai dengan kondisi di Indonesia karena rata-rma pengguna tidak mempunyai akses ke data kesetimbangan fasa eksperimenral.
Modul simulasi kolom distilasi yang diFoktiskan pada aplikasi metode Newton-Raphson seperti yang diusulkan Naphtali dan Sandholm telah diimplementasikan pada kasus reboiled stripper untuk pemisahan campuran hidrokarban ringan Hasil awal menunjukkan bahwa masalah konvergensi karena perbedaan tingkat kebesaran (order of magnitude) dapat diatasi dengan menggunakan faktor skala pada neraca energi, dan dampak osilasi selama iterasi dapat diatasi dengan menggunakan Faktor redaman. Penelitian pada tahun kedua akan melanjutkan implementasi dan uji metode koreksi simultan dan inregresi modul disrilasi dengan modul termodinamika untuk dijadikan suatu piranti lunak simulator kolom distilasi sederhana untuk campuran fluida kompleks (non-polar dan polar). "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Untung Haryoso
"Minyak mentah (crude oil) Sebelum dirnanfiataikan hams diolah terlebih dahull.L Pengolahan awal minyak mentah dengan cara diii-aksionasi pada tekanan atmosferik Faktor yang belperan penting pada pemisahan minyak mentah menjadi iinksinya yaitu: titik didih, stabilitas termal dari fluids, spesifikasi penyimpanan dan spesiflkasi produk Pada tugas al-:hir ini membahas tentnng perancangan proses dan mekanis kolom distilasi ahnosferik jenis R (pumpback Reflux), dirnana ada sebagian produk yang dikembalikan ke dalam I-colom sebagai retluks. Selain itu pembahasan dilakukan juga pembahasan neraca panas dan massa. Pembahasan dibatasi hanya untuk crude assay Arab Saudi, dengan kapasitas 100000 BPSD, produk yang dihasilkan terdiri dari uap hidrokarbon, naiia ringan, nailz berat, distilat ringan, distilat beraL dan residu Perancimgan mekanik kolom mengguuakan prosedur Design Practices, Vol. VII Fractionation Towers dari ESSO dan Basic Calculation in Process Design dari British Petroleum, menggnmakan jenis sieve tray, dan perhihmgan neraca panas dan massa menggunakan prosedur Petroleum Refinery Distillation, oleh R. N. Watkins- Perhitungan neraca panas dan massa dilalcukan unmk mendapatkan kondisi operasi dari kilang yang akan` dirancang Perhitungan ini menggunakan kolom distilasi almosferik jenis R dan didapatkan jumlah talam dari kolom ini sebanyak 31 buah, dengan 4 buah produk yaitu: Nafta ringan, Nafta bers; Destilat ringan, dan Destiiat berat, dan produk alas berupa hidrokarbon ringan Umpan masuk pads talam ke-4, dan produk ditarik masing-masing pada talam ke-31, ke-23, ke-15, dan ke-9. Produk yang dihasilkan memiliki Gap ASTM (5-95) masing-rnasing: 4,8 °F Lmtuk produk Naiia ringan deugan Naiia berat, 25,6 °F untuk produk Naiia berat dengan Distilat ringan, 5°F untuk Distilai ringan dengan Distilat berali. Perancangan meknnilc kolom menghasilkan kolom distilasi atmosferik menggunakan sieve tray, dengan aliran berjumlah 1 pass, berdiameter talam sebesar 20 ft Jarak antar talam sebesar 24 in xmtuk talarn 4, 7, 8, 9, 14, dhn 22; ‘so in untuk talam 21; dan 36 in untuk talam 13, 15, 23, dan 30. Layout talam yang didapatkan yaitu: luas downcomer 37,7 1512, lebar dowfzcomer 43 in, tinggi weir 2 ln, kecuali talam 7 dan 8 sebesar 1 in, , luas distributing dan diserzgagirzg sebesar 4,08 ftz, luas peripheral sebesar 9,42 112. Diameter hole 3/4 in. Jarak antm' hole sebesar 2,65 in untuk talam 4 dan 22; 2,3 in I.lIl11lk falam 7, 8, 14, 21 dan 30; 2,05 in llllfllk talam 9,13, 15, 23, dan 31. . Jumlah hole sebanyak 4532 buah uniuk talam 4, 22; 6090 buah untuk 7, 14, 21, dan 30; 7647 buah untuk talam 9,13, 15, dan 31; 7364 untuk talam 23."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Martina Rusalina Yosephien
2007
T24935
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raldi Artono Koestoer
"ABSTRAK
Kolom llC105 adalah kolom distilasi yang terdapat di Crude Distillation Unit(CDU) Pertamina Unit Pengolahan VI Balongan- Dalam keadaan operasi normal, maka pengaturan dan penetapan kondisi opemsi tidak terlalu menyulitkan bagi operator, Tetapi bila salah satu atau beberapa peralatan pendukung kolom tidak berfungsi baik, maka perlu waktu bagi operator untuk mengarahkan kondisi sesuai mode yang diinginkan, bahkan berisiko menghasilkan produk yang off-spec. Kertas kerja ini bertujuan rnenyediakan sarana bag operator untuk mempermudah dan mempercepat pengaturan kondisi kolom sesuai yang diinginkan.
Terdapat empat tahap penyelesaian, yaitu pengumpulan dan pengembangan data, perhitungan regresi, pembuatan aplikasi program, dan pengujian data. Pada tahap awal, sekelompok data dikumpulkan kemudian dilihat penyebarannya pada berbagai kondisi operasi. Bila penyebarannya kurang memuaskan digunakan sirnulasi program aplikasi kornersil HYSYS_ Tahap selanjutnya adalah melakukan regresi semra multipel least squares terhadap semua variabel kuantitas/kualitas produk. Tahap ketiga adalah tahap pembuatan progam dimana semua persamaan yang didapat akan diselesaikan semra terstruktur. Penggunaan program ini untuk mengatasi kesulitan penyelesaian perhitungan karena sctiap persamaan saling berkait dan berhubungau sehingga membentuk suatu lingkaran perhitungan yang bila penggunaannya tidak tepat tidak alum mengbasilkan kesetirnbangan perhitungan. Setelah didapat pola penyelesaian perhittmgart terstruktur, dilalurkan pcmbuatan program. Tahap lerakhir adalah pengujian program, yaitu semua data yang digunakan di tahap awal akan dibuktikan dengan program.
Regresi terhadap semua variabel opcrasi dan analisa lrualitas menghasilkan enam buah persamaan korrdisi operasi dan 18 buah persamaan kualitas prodult. Penyusunan pola penyelesaian dan progranutya memberikan hasil pembuktian balik yang baik, sehingga dapat digtmakan tmtuk memperkirakan kondisi opcrasi dan keluaran kttalitas produk sekaligus sebagai Sararla lalihan bagi operator.

ABSTRACT
Column llC105 is a distillation column in Crude Distilling Unit (CDU) of Pet-lamina UP-V1 Balongan refinery. In normal condition, maintaining and adjusting the operating condition of the column is not so difficult to the operators. However, if one or some of the supporting equipment are not so well, it will take time for the operator to adjust the condition as required, even they might produce oft'-spec products. The purpose of this paper is to provide a device for the operators to help them easily and fast in adjusting the required operating condition.
There are four steps to go, i.e. data collection and expansion, regression calculation, application programming, and the last step is program testing In the first step, a group of data is collected and their distribution is evaluated. HYSYS simulation program is used for anticipated narrow data that not represent all condition. The next step is to calculate all variables by using multiple least-squares regression method of all quantity quality product variables. The third step is to make a simulation program to anticipate the difficulties of the solution This is because ch equation has strong relation each other, 'if' the solution methods are not right, the calculation will not converge at all. 'Die programming is written after the solution pattern is found. The last step is to test the simulation program by input all used data in the first step.
The regression of all operation and quality variables give six operating condition equations and 18 product quality equations. The pattern of solution and application program give good testing, so it can be used to predict the operating condition and training simulator for the operators.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rachman
"ABSTRAK
Kebutuhan jumlah energi fosil yang terus meningkat serta dibarengi oleh penurunan drastis sumber daya alam fosil memaksa manusia untuk melakukan penelitian serta pengembangan sumber-sumber energi yang bisa digunakan secara terus menerus dan terbarukan. Selain ketersediaannya, diharapkan juga bahwa sumber energi tersebut ramah (emisi minimum) terhadap lingkungan, mulai dari pembuatan hingga produk buang setelah digunakan. Dalam studi yang dilakukan ini, akan dipelajari pengaruh beda ketinggian kolom terhadap distilat etanol yang dihasilkan. Pengujian dilakukan dengan kolom distilasi tipe batch-bubble cap dengan tinggi total 1.65 meter. Data-data dihasilkan dengan memvariasikan tinggi kolom (inlet) 0 - 0.38 meter dan laju alir bahan bakar ( LPG ) 7.5 ? 15 L/min. Dari hasil simulasi CFDSOF didapat bahwa semakin tinggi kolom distilasi maka kadar distilat yang dihasilkan semakin meningkat dan dapat dilihat juga pergerakan pertukaran massa dari crude terhadap uap. Hasil dari simulasi ini kemudian disandingkan dengan data eksperimen. Dan ternyata terdapat kemiripan trend antara hasil simulasi CFDSOF dengan hasil eksperimen. Pada data eksperimen, hampir seluruh data dari variasi ketinggian menunjukan ada peningkatan kadar distilat (etanol) saat tinggi saluran masuk (inlet) dinaikkan. Oleh karena itu, terdapat hubungan antara beda ketinggian (∆h) dengan kadar distilat karena didalam kolom terjadi penurunan beda tekanan (∆P) dan laju alir uap etanol.

ABSTRACT
The fossil energy necessary will increase within drastic derivation of energy resources were constrain people to do more research and developing the sustainable and the renewable energy. Beside for availability, it wish so friendly for environment (emission less), since production process until exhaust waste after used. In this case, we are studying head difference effect to purity of ethanol produced. The experiment are running by using Distillation Column Batch-Bubble Cap type with 1.65 meters total head. Data produced by varying column head (inlet) from 0 to 0.38 meter and fuel (LPG) flow rates from 7.5 to 15 L/min. From CFDSOF simulation result obtained if distillation column increase will increase the purity ethanol produced too, and we can observe the crude mass transfer movement. There are similar trends between the experiment and CFDSOF simulation result. The experiment data, almost various data of head difference are influence to the purity ethanol since column inlet head is rise. Based on it, there are relationship between head difference with the distillate purity because occurred pressure drop and decrease of vapor flow rate along column.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S792
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andrinaldi
"Ketersediaan bahan bakar minyak bumi yang tidak terbarukan memaksa manusia untuk sumber energi alternatif. Saat ini minyak bumi mendominasi untuk sumber utama bahan bakar untuk motor bakar. Energi yang terbarukan merupakan salah satu solusi untuk menghadapi persoalan ini. Salah satu sumber energi yang terbarukan adalah Bioethanol.
Dalam penelitian ini, dilakukan rancang bangun compact destilator dengan memanfaatkan gas buang dari motor bakar sebagai alat utama pengolahan etanol. Tujuannya adalah ingin menghasilkan produk etanol layak menjadi bahan bakar yaitu etanol dengan kadar diatas 90%. Oleh karena itu dilakukan pembuatan dan pengujian alat destilator yang kemudian dapat di aplikasikan ke motor bakar statik. Bioethanol yang diproses adalah bioethanol low grade kadar 10%, 20%, 30%, dan 40 % yang di jadikan umpan balik destilator.
Dari hasil penelitian didapatkan volume output bioethanol dan konsentrasi dari bioethanol outputnya. Berdasarkan pengujian di dapat waktu operasi minimum sebesar 12 menit dengan debit aliran output 18,20 ml/menit. Dari penelitian didapatkan konsentrasi distilat sangat bergantung dengan waktu operasi. Semakin lama waktu operasi maka semakin kecil komposisi etanol pada distilat.

The availability of petroleum fuels in the worldwide which are not renewable force people to find alternative energy sources. Currently petroleum dominated for the main source of fuel for combustion engine. The renewable energy is one solution to deal with this issue. One source of renewable energy is Bioethanol.
In this research, a compact design compact distilator to utilize gas from the motor fuels as a primary tool of ethanol processing. The goal is to produce decent products into fuel ethanol is ethanol with a concentration above 90%. Therefore carried out the manufacture and testing destilator tool which can then be applied to static engine. Bioethanol The bioethanol is processed low grade levels of 10%, 20%, 30%, and 40 % are made in destilator feedback.
From the results, the output volume of bio-ethanol and bio-ethanol concentration of output. Based on testing to the minimum operating time of 12 minutes with the output flow rate 18,20 mL/minute. This research has shown the concentration of distillate quite dependent on the time of surgery. The longer operating time, the smaller the composition of ethanol in the distillate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50893
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library