Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rasyad Abdul Azis
"PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memiliki peran penting dalam upaya memastikan ketahanan energi nasional melalui upaya memperkuat pasokan dan memperluas Pembangunan infrastruktur gas bumi. Upaya yang dilakukan ada dengan terus melakukan terobosan bisnis dan mengembangkan insfrastruktur serta peningkatan pemanfaatan gas bumi. Dengan meningkatnya pertumbuhan kebutuhan gas bumi di Indonesia akan disertai dengan bertambahnya jumlah asset penyalur gas. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan untuk menjaga kehandalan asset penyalur gas demi memastikan keamanan dan keselamatan pengguna gas ataupun masyarakat dari kecelakaan ataupun bencana akibat penyaluran gas bumi. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk menjaga kehandalan instalasi penyalur gas salah satunya adalah dengan melakukan inspeksi teknis dengan mengacu pada Permen ESDM Nomor  32  Tahun  2021  tentang  Inspeksi  Teknis  dan  Pemeriksaan Keselamatan Instalasi dan Peralatan pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi. Kegiatan inspeksi yang dilakukan yaitu pengaplikasian metode RBI pada MRS Bitung 3 merupakan bentuk pelaksanaan dari peraturan tersebut. Hasil analisis menggunakan metode RBI menunjukkan bahwa pada MRS Bitung 3 masuk kedalam kategori high risk dengan remaining life 9 tahun. Dengan kategori tersebut, MRS Bitung 3 perlu dilakukan rencana inspeksi dalam 1 tahun kedepan dan perlu pemeliharaan dan pengecekkan rutin pada sistem metering dan regulating agar tidak terjadi kegagalan. Dalam aspek kode etik dan etika insiyur, penerapan dilakukan dengan tetap mematuhi peraturan K3L dan berkoordinasi dengan pihak terkait perihal hasil inspeksi. Penyajian data dilakukan secara transsparan dan objektif agar hasil inspeksi dapat dipertanggung jawabkan untuk melakukan langkah preventif pada MRS Bitung 3. Dalam aspek K3L, penerapan dilakukan pada saat inspeksi dengan mematuhi peraturan K3L yang diberlakukan di Perusahaan seperti penggunaan APD lengkap, pengecekkan kesesuaian alat, dan melakukan toolbox meeting. Aspek K3L juga diterapkan pada instalasi dan peralatan MRS Bitung 3 seperti adanya perlengkapan deteksi dini dan peralatan penanggulangan bahaya.
Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) plays a crucial role in ensuring national energy resilience by strengthening supply and expanding the development of natural gas infrastructure. Efforts undertaken include continuous business innovation and infrastructure development as well as increasing the utilization of natural gas. With the growing demand for natural gas in Indonesia, there will be an increase in the number of gas distribution assets. Therefore, activities are needed to maintain the reliability of gas distribution assets to ensure the safety and security of gas users and the community from accidents or disasters resulting from gas distribution. One of the activities that can be done to maintain the reliability of gas distribution installations is by conducting technical inspections referring to Ministerial Regulation No. 32 of 2021 concerning Technical Inspection and Safety Inspection of Installations and Equipment in the Oil and Gas Business Activities. The inspection activity carried out involves the application of RBI methods at MRS Bitung 3, which is a form of implementation of the regulation. The analysis results using the RBI method indicate that MRS Bitung 3 falls into the high-risk category with a remaining life of 9 years. With this category, MRS Bitung 3 needs to undergo inspection planning in the next 1 year and requires routine maintenance and checking of metering and regulating systems to prevent failures. In terms of ethical codes and engineering ethics, implementation is carried out by adhering to HSE regulations and coordinating with relevant parties regarding inspection results. Data presentation is done transparently and objectively so that inspection results can be accounted for to take preventive measures at MRS Bitung 3. In terms of HSE aspects, implementation is carried out during inspections by adhering to OHS regulations enforced in the Company such as the use of complete PPE, checking equipment compliance, and conducting toolbox meetings. HSE aspects are also applied to the installations and equipment of MRS Bitung 3, such as the availability of early detection equipment and hazard mitigation tools."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Riadi
"Laporan Praktik Keinsinyuran (PK) ini memuat tentang kegiatan PK yang dilakukan penulis pada masa lampau. PK yang dilakukan terkait dengan pembangunan salah satu kapal milik PT. ASDP Indonesia Ferry (ASDP) yang disiapkan untuk melayani kebutuhan transportasi penyebrangan di lintas Lembar – Padangbai. Lingkup PK yang dilakukan adalah melakukan desain dan analisis terhadap pemilihan propeller kapal dan kesesuaiannya dengan daya mesin utama kapal untuk mendapatkan kecepatan kapal sesuai desain awal. Laporan PK ini mencakup pembahasan tentang identifikasi aplikasi keilmuan, identifikasi aplikasi dasar keinsinyuran berupa Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL), Kode Etik Insinyur (KEI) dan profesionalisme, serta identifikasi pemecahan masalah yang ada di dalam kegiatan PK yang dilakukan. Hasil identifikasi aspek K3LL, KEI, dan profesionalisme ini akan memberikan pengalaman dan pembelajaran yang dapat digunakan di dalam pelaksanaan kegiatan PK di kemudian hari. Sehingga dengan demikian, membangun kompetensi penulis untuk menjadi Insinyur yang ideal yaitu Insinyur yang beretika, berpengalaman serta profesional di bidangnya.

This Engineering Practice Report (PK) contains PK activities carried out by the author in the past. The PK was related to the construction of one of the ships owned by PT. ASDP Indonesia Ferry (ASDP) to serve the route Lembar – Padangbai. The scope of the PK is to design and analyze the selection of the ship's propeller and its suitability with the main engine to reach the planned speed based on the initial design. This PK report includes a discussion of identifying scientific applications, identifying basic engineering applications in the form of Health, Safety, and Environmental Protection (K3LL), Engineer Code of Ethics (KEI), and professionalism, as well as identification of problem-solving. The results of identifying aspects of K3LL, KEI, and professionalism will provide useful knowledge in implementing PK activities in the future. So thus, building the author's competence to become an ethical, experienced and professional engineer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nasruddin
"Laporan praktik keinsinyuran ini mendokumentasikan langkah-langkah, tantangan, dan keputusan strategis dalam pengembangan prototipe AC untuk Kereta Ringan Hibrid dan Cerdas (KRHC) 35kW. Laporan ini bertujuan memberikan gambaran rinci terkait implementasi konsep keinsinyuran dalam pengembangan teknologi pendinginan inovatif untuk kendaraan kereta ringan. Manfaat laporan ini adalah memberikan pemahaman mendalam bagi pembaca, terkait aspek teknis dan pengambilan keputusan dalam pengembangan AC untuk KRHC 35kW. Selain itu, laporan ini dapat berkontribusi dalam memberikan pemahaman pada mahasiswa, peneliti, dan praktisi keinsinyuran yang tertarik dalam pengembangan teknologi transportasi ramah lingkungan. Aspek Dasar Keselamatan, Kesehatan, dan Kelestarian Lingkungan (K3LL) dan penerapan Kode Etik Insinyur (KEI) menjadi pondasi utama dalam pengembangan prototipe AC untuk KRHC 35kW. K3LL memastikan tidak hanya efektivitas pada teknis AC, akan tetapi juga pada kesejahteraan tim dan dampak lingkungan melalui standar keselamatan, dukungan kesehatan, kebijakan kelestarian lingkungan, dan evaluasi risiko. Sedangkan KEI menjamin keselamatan, kesehatan masyarakat, dan kerahasiaan informasi, sambil mendorong keberlanjutan lingkungan. Pada tahap pengembangan, fokus diberikan pada inovasi desain, efisiensi energi, dan keamanan operasional. Keberhasilan prototipe AC mencerminkan keterampilan teknis, manajemen proyek, dan komitmen terhadap inovasi. Prototipe ini membuka peluang untuk penerapan teknologi serupa pada pengembangan kendaraan kereta ringan hibrid dan cerdas di masa depan.

This engineering practice report meticulously captures the intricate steps, formidable challenges, and pivotal strategic decisions entailed in crafting a prototype Air Conditioning (AC) system for the Lightweight Hybrid and Smart Train (KRHC) boasting a cooling capacity of 35kW. The primary objective is to furnish a comprehensive insight into the application of engineering principles in the development of cutting-edge cooling technology tailored for lightweight train vehicles. The report's significance extends to offering a profound understanding for readers intrigued by the intricate technical facets and nuanced decision-making processes inherent in the AC development for KRHC 35kW. Furthermore, this report significantly contributes to the knowledge pool of students, researchers, and engineering professionals with an interest in the development of eco-friendly transportation technologies. Foundational elements such as Safety, Health, and Environmental Sustainability (K3LL), coupled with the steadfast adherence to the Engineer's Code of Ethics (KEI), constitute the bedrock of the AC prototype development for KRHC 35kW. K3LL ensures not only the technical prowess of the AC but also the well-being of the development team and the environmental footprint through adherence to safety standards, healthcare support, environmental sustainability policies, and comprehensive risk evaluations. KEI plays a pivotal role in assuring safety, public health, and the confidentiality of project information, concurrently championing environmental sustainability. Throughout the developmental stages, unwavering focus is directed towards fostering design innovation, enhancing energy efficiency, and fortifying operational safety. The resounding success of the AC prototype serves as a testament to the collective technical acumen, astute project management, and unwavering dedication to innovation. Beyond its immediate achievement, this prototype heralds opportunities for the widespread application of similar technologies in the ongoing evolution of lightweight hybrid and smart train vehicles."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Himawan Kunto Dewoto Aji
"PT XYZ mengoperasikan tambang batubara di Kalimantan Timur dan merupakan salah satu tambang batubara ekspor terbesar di dunia. Perusahaan memiliki conveyor belt sebagai salah satu peralatan utama untuk menangani material pertambangan. PT XYZ bermaksud untuk melibatkan Kontraktor yang memenuhi syarat (PT ABC) untuk melaksanakan C26 conveyor belt change out. Pekerjaan tersebut meliputi the work management and preparation, provision of special equipment, trial splicing, stacking and pre-splicing, change out, dan commissioning. PT ABC harus memiliki kemampuan dan pengalaman yang terbukti dalam pekerjaan ini yang didukung dengan teknisi terampil, pekerja dan peralatan yang baik. PT ABC juga harus mematuhi seluruh kebijakan, prosedur dan peraturan perusahaan khususnya Kualitas, Keselamatan, kesehatan, dan Lingkungan saat melakukan pekerjaan tersebut di lokasi PT XYZ. Untuk memenuhi target proyek yang diharapkan oleh PT XYZ, PT ABC merancang ruang lingkup pekerjaan, metodologi, tenaga kerja, peralatan dan jadwal untuk melaksanakan change out pada conveyor belt overland C-26. Dalam proyek ini, penulis berperan sebagai project sponsor/champion. Jabatan ini merupakan pimpinan tertinggi yang mewakili manajemen PT ABC dalam proyek ini dan mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memberikan segala dukungan dan persetujuan dari manajemen puncak yang diperlukan baik mengenai aspek teknis maupun non teknis, misalnya rencana anggaran biaya (RAB), keselamatan-kesehatan-lingkungan (SHE), manajemen proyek, desain teknik, dan lain-lain untuk keberhasilan proyek. Metode yang disiapkan adalah dengan fokus pada measuring conveyor belts, belt disassembly, belt installation, and hot splicing, serta testing belt splicing results menggunakan the splicing inspection test procedure dan pull-out test.  Hasil akhir yang dicapai penulis dan PT ABC adalah pekerjaan dapat selesai seluruhnya dalam waktu 18 hari kalender, atau lebih cepat tiga hari dari waktu yang ditentukan. Hasil penyambungan belt adalah diameter kabel 5,0 mm, jumlah kabel sebanyak 81 kabel, penutup atas 7 mm, penutup bawah 5 mm, dan ketebalan total 16,8 mm (+1,8/-1,00 mm). Hasil akhir tersebut sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Sedangkan untuk hasil uji tarik diperoleh nilai kekuatan tarik sebesar 104,33 N/mm; nilai tersebut telah memenuhi target yaitu minimal 90 N/mm. Seluruh proses pekerjaan dari awal hingga akhir telah mengikuti peraturan yang berlaku baik di PT XYZ maupun pemerintah daerah. Hingga proyek selesai, tidak terjadi insiden atau penalti akibat pelanggaran kode etik atau peraturan yang berlaku.

PT XYZ operates a coal mine in East Kalimantan and is one of the largest exports coal mines in the world. The company owned conveyor belt as one of its main equipment to handle mining materials. PT XYZ intends to engage qualified Contractor (PT ABC) to carry out the change out of C26’s Belt. The work comprises the work management and preparation, provision of special equipment, trial splicing, stacking and pre-splicing, change out, and commissioning. PT ABC shall have capability and proven experience in this work that are well supported with skillful technicians, laborers and good equipment. PT ABC shall also comply with all policies, procedures and regulations of the company particularly Quality, Safety and Environment while conducting such work in the premises of PT XYZ. In order to meet the project target was expected by PT XYZ, PT ABC designed a scope of work, methodology, manpower, equipment and schedule to carry out partial belt change-out of the C-26 overland conveyor. In this project, the author has the role of project sponsor/champion. This position is the highest leader representing PT ABC management in this project and has the duty and responsibility to provide all support and approval from top management that is needed both regarding technical and non-technical aspects, for example, cost budget plans (RAB), safety-health-environment (SHE), project management, design for engineering, and others for the success of the project. The method prepared was to focus on measuring conveyor belts, belt disassembly, belt installation, and hot splicing, as well as testing belt splicing results using the splicing inspection test procedure and pull-out test. The final result achieved by the author and PT ABC is that the work can be completed completely within 18 calendar days, or three days faster than the specified time. The results of belt splicing are a cord diameter of 5.0 mm, a total of 81 cords, a top cover of 7 mm, a bottom cover of 5 mm, and a total thickness of 16.8 mm (+1.8/-1.00 mm). The final result was in accordance with the specified specifications. Meanwhile, for the pull-out test results, the pull-out strength value was 104.33 N/mm; this value has met the target, namely a minimum of 90 N/mm. The entire work process, from start to finish, has followed the regulations in force both at PT XYZ and local government. Until the project was completed, no incidents or penalties occur due to violations of the code of ethics or applicable regulations.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indrawan Juwono
"Pelaksanaan Pembangunan Proyek seringkali mengalami keterlambatan. Sebagai Project Manager dari Owner, yang bertanggung jawab perihal mutu, biaya, dan waktu pelaksanaan proyek, praktikan berupaya untuk mencegah keterlambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur mulai dari pekerjaan raft foundation, hingga topping off, yakni pengecoran struktur atap di lantai 30. Laporan Praktik Keinsinyuran ini berisikan upaya pencegahan yang dilakukan secara bersama oleh Praktikan, Kontraktor, dan Manajemen Konstruksi di lapangan, guna mencapai waktu pelaksanaan yang tepat. Upaya tersebut kemudian dianalisa menggunakan kerangka Profesionalisme, Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan, dan Kode Etik Insinyur Persatuan Insinyur Indonesia. Salah satu pembelajaran penting dalam praktik ini adalah bahwa percepatan hanya dapat dilakukan jika dan hanya jika mutu pelaksanaan sudah baik dan didukung oleh tim kerja yang handal. Bilamana suatu pekerjaan, yang mutunya belum baik, dipaksa dipercepat dan mengakibatkan komplain, justru malah akan memperlambat proyek.

As the Owner’s Project Manager, Practitioner is responsible for the quality, cost, and delivery of the project. As Construction Projects is often delayed, Practitioner attempts to complete the Works on-time, preventing delay. The study period synchronized with the construction of raft foundation until roof casting (“topping off”) at the 30th storey. This Engineering Practice Report consists of the efforts done collaboratively by the Builder, Construction Manager, and the Practitioner to achieve the Completion of the structural works to be on-time. This joint effort is then analysed using the Professionalism, Health, Safety, and Environment, and the Engineering Code of Ethics framework. One important lesson learnt from this practice is that Works shall not be expedited should the quality of the result is still questionable. Uncertainty in quality has the risk of complain and should the complaint arise, it would cause further repair works which takes longer time than if it is not initially expedited."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library