Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tommy Koh
Singapore: Asia-Europa Foundation, 2001
330.9 KOH n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ulya Amaliya
Abstrak :
Tulisan ini akan membahas mengenai hibridasi nilai liberal dan nilai komunitarian dalam penerapan konsep Knowledge Economy Bank Dunia melalui proyek reformasi pendidikan tinggi di Indonesia. Globalisasi mendukung terciptanya pemahaman akan kian pentingnya pengetahuan untuk mendukung perekonomian suatu negara. Melalui konsep Knowledge-Based Economy (KBE), institusi internasional seperti Bank Dunia menangkap peluang berinvestasi dalam sektor yang penting dalam produksi ilmu pengetahuan, yakni pendidikan tinggi. Bank Dunia merancang strategi reformasi pendidikan tinggi untuk kemudian diterapkan di sejumlah negara berkembang seperti Argentina, Guinea, Romania, Chile, Tunisia, Vietnam, Yordania, Mozambique, Sri Lanka, Ethiopia, dan Indonesia. Meski dikatakan sebagai bentuk new economy yang menjanjikan terbukanya peluang bagi negara-negara miskin dan berkembang untuk mencapai kemajuan melalui produksi pengetahuan, KBE tak ubahnya sebagai bentuk baru kapitalisme ekonomi di abad 21. Strategi reformasi pendidikan tinggi merupakan bentuk neoliberalisme ekonomi yang mendorong pemerintah untuk melakukan desentralisasi, privatisasi, dan komersialisasi sektor pendidikan tinggi di negaranya. Melalui liberalisasi pendidikan tinggi, status pendidikan tinggi sebagai barang publik berubah menjadi barang ekonomi. Meski di negara yang landasannya bertentangan dengan nilai liberal, seperti Indonesia, penerapan konsep Knowledge Economy Bank Dunia tetap menyebabkan terjadinya liberalisasi pendidikan tinggi dalam batas toleransi tertentu melalui kebijakan yang merupakan hasil kompromi atas tarikan kepentingan global yang membawa nilai liberal dan kepentingan lokal yang menganut nilai komunitarian
This paper will discuss about the hybridization of liberal and communitarian value in the implementation of World Banks Knowledge-Economy concept through higher education reform projects in Indonesia. Globalization supports the understanding of the importance of knowledge for the economic growth. By Knowledge-Based Economy (KBE) concept, the international institutions like the World Bank catches investment chances in an important sector to produce knowledge, known as higher education. The World Bank in advance composes higher education reforms project in several developing countries like Argentina, Guinea, Romania, Chile, Tunisia, Vietnam, Jordan, Mozambique, Sri Lanka, Ethiopia, and Indonesia. Although it is said as a New Economy which is promised to open more chances for poor and developing countries to achieve development by producing knowledge, KBE even appears as a new face of capitalism in 21st century. Higher Education Reform Strategy is a form of neoliberalism economics which makes the government pursue decentralization, privatization and higher education commercialization in its country. Higher education liberalization makes the change of the status of higher education from public to economic goods. Although there are countries that principally not a liberal country, like Indonesia, World Bank Knowledge Economy concept implementation still succeed to liberalize higher education sector in that country within certain tolerance limits through policies that are the result of compromises on the push-pull of the global interest (that bring liberal values) and local interest (that adhere to communitarian values).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T52292
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kamil Tadjudin
Abstrak :
Ekonomi berlandaskan ilmu Infrastruktur dasar yang lazim dianggap penting untuk perkembangan ekonomi ialah sumber daya tenaga dan transportasi. Pembangkit tenaga listrik, jalan raya, jalan kereta api, pelabuhan laut dan udara, serta saluran-saluran, memang merupakan infrastruktur dasar yang penting, namun produktivitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat semakin bergantung pada penemuan serta penerapan pengetahuan baru. Kita sudah memasuki zaman ekonomi berdasarkan ilmu (knowledge based economy). Dalam zaman itu laboratorium penelitian merupakan infrastruktur dasar pengembangan ekonomi dan universitas merupakan wahana pengembangan. llmu pengetahuan akan menjadi suatu sumber daya dan keperluan, yang menentukan kelangsungan hidup. masyarakat. Hal itu hanya dapat tercapai, jika semua anggota masyarakat dan pranata dalam masyarakat dapat belajar dan menyesuaikan diri secara terus-menerus. Seperti dikatakan oleh Peter Drucker, keunggulan masa depan sangat ditentukan oleh pemilikan ilmu pengetahuan. Dengan demikian siapa yang lebih cepat belajar, maka ia akan lebih unggul. Peran tradisional dan utama universitas adalah menyediakan sumber daya manusia yang terdidik untuk pembangunan. Lulusan yang bermutu merupakan sumbangan utama yang dapat diberikan suatu universitas kepada masyarakat. Walaupun pada saat ini universitas di Indonesia mungkin belum dapat menyumbangkan banyak temuan dan terapan ilmu pengetahuan baru, namun tidak boleh dilupakan bahwa dalam proses alih ilmu dan teknologi, manusia yang terdidik, yaitu lulusan universitas, memegang peran kunci. Lulusan universitas yang bermutu merupakan kunci keberhasilan untuk dapat bersaing dengan bangsa lain di kemudian hari.
Jakarta: UI-Press, 1996
PGB 0556
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kamil Tadjudin
Abstrak :
Selain Orasi Ilmiah yang kali ini akan disampaikan oleh Dr. Akhir Yani Hamid, Pembantu Dekan Akademik Fakultas Ilmu Keperawatan, juga akan disampaikan penghargaan kepada peneliti muda terbaik, penghargaan untuk penelitian terbaik, dan penghargaan untuk mereka yang telah mempublikasikan hasil penelitiannya dalam majalah ilmiah internasional. Wisuda kedua semester ini, untuk program-program Sarjana dan Diploma akan diadakan pekan depan, pada hari Sabtu tanggal 1 Maret 1997. Perincian jumlah wisudawan hari ini dapat dilihat pada lampiran. Misi universal universitas ialah:
  1. Mengajar profesi-profesi akademik.
  2. Mengembangkan suasana yang mendorong kegiatan ilmiah, penelitian, dan kesenian.
  3. Melatih generasi pemimpin yang akan datang.
  4. Mendidik manusia berbudaya yang dapat melakukan pengembangan intelektual dunia.
Di Indonesia selain misi "mengasah otak" tersebut di atas, universitas juga mempunyai misi "mengasah kalbu" karena universitas juga harus mendidik mahasiswanya menjadi insan pembangunan yang berjiwa Pancasila dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian universitas di satu pihak mempersiapkan masa depan, tetapi di pihak lain juga menjaga kelestarian budaya bangsa. Universitas didirikan untuk kepentingan masyarakat, sehingga harus membenarkan keberadaannya mengacu kepada kepentingan tersebut. Yang membedakan suatu universitas dari lembaga pendidikan tinggi lain ialah fungsinya sebagai lembaga pengembang.
Jakarta: UI-Press, 1997
PGB 0558
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The paper's objectives are to detail the new and dynamic aspects of knowledge based offshore outsourcing that is rapidly developing in Asia. While manufacturing continues to form the basis of East Asian economic dynamism, offshore outsourcing, with India as the leading participant , is knowledge based and engulfs any service or work that can be sent through the whire....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library