Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 251 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Towa P. Hamakonda
Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1991
025.431 TOW p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bowman, J.H.
London: Facet, 2003
025.431 BOW e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ainsworth, G.C.
"New York: Cambridge: At The University Press, 1962
576 AIN n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Setiap masyarakat memiliki sistem penataan sendiri yang khas Sistem penataan ini dapat dipelajari dan dipahaml lewat cara-cara suatu masyarakat mengklasifikasikan dunianya. Klasifikasi tersebut dapat dilakukan antara lain berdasarkan kategori alam maupun sosial-budaya, dan sering disebut klasi- fikasi simbolik. Dalam kaitannya dengan studi arkeologi (khususnya prasejarah), kajian ini pentlng untuk mengetahui sistem penataan situs, obyek-obyek dalam sltus, dan penataan lainnya. Sayangnya, sistem penataan ini tidak dapat diketa- hui lagi secara jelas melalul tinggalannya. Oleh karena itu, dilakukan studi etnoarkeologi untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Dalam penelitian ini diambil masyarakat yang masih sederhana dan masih melanjutkan tradisi prasejarah (megali- tik), yakni masyarakat Baduy. Permasalahan dalam penelitlan ini adalah bagaimanakah klasifikasi simbolik masyarakat Baduy, serta apakah fungsi dan makna klasifikasi tersebut. Melalui penelitian lni diharapkan diketahui sistem penataan dalam suatu masyarakat, khususnya klasifikasi simbollk beserta fungsi dan maknan a. Pengetahuan mengenai klasifikasi simbolik pada masyara{at Baduy ini diharapkan dapat memperikan pemahaman terhadap sistem penataan atau klasifikasl SimbO11k pada masa lalu. Penelitlan ini bersifat deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan terutama melalui penelitian lapangan dengan metode wawancara mendalam dan pengamatan. Dari penelitian yang telah dilakuyan diketahui bahwa paling tidak pada masyarakat Baduy dlkenal dua golongan klasi ikasi, yakni klasifikasi dua dan klasifikasi tiga. Klasifikasi dna yang ada meliputi klasifikasi DALAM-LUAR dan ATAS-BAWAH. Klasiflkasi DALAM-LUAR mengandung makna (1) teritorial, yang memba i wilayah Baduy menjadi Baduy Dalam dan Baduy Luar, dan (gg tingkat kesuclan dan ketaatan pada adat, yang menunjukkan bahwa Baduy Dalam (inti) lebih suci dan tinggi ketaatannya pada adat dibanding Baduy Luar. Klasi- fikasi ATAS-BAWAH memlliki makna (1) lapisan jagat raya, yakni Dunia Atas dan Dunia Bawah, dan (2) keletakan, baik untuk penataan keletakan kawasan, kampung, rumah, lantai rumah, maupun bukit/gunung. Sementara itu, untuk klasifikasi tiga dikenal (1) pembagian dunia menjadi Dunia Atas-Dunia Tengah-Dunia Bawah, (2) pembaqian rumah menjadi Atap-Badan- Kakl/tiang, (3) pelapisan sosial menjadi tangtu-panamping- dangka, dan (4) tingkat huma (ladang) menjadi huma puun-huma serang-huma tangtu
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 1996
LP.pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Sistem Klasifikasi Dewey Decimal Classification ini merupakan salah satu sistem yang dikenal di kalangan pustakawan.Saking dikenalnya,hampir setiap pustakawan mengenal sistem ini minimal namanya dan bahkan mengetahui urutan kelasnya....
SEBUPUI
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suharyanto
Abstrak :
Tulisan ini membahas terjemahan Dewey Decimal Classification (DDC) ringkas dalam bahasa Indonesia ditinjau dari segi sejarah dan perkembangannya. Sejak tahun 1984 DDC diterbitkan dalam 2 versi yaitu edisi lengkap dan ringkas. Edisi ringkas pertama (1894) merupakan ringkasan dari edisi lengkap DDC 23 (2011). DDC selain diterbitkan dalam bahasa Inggris juga telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 30 bahasa termasuk dalam bahasa Indonesia. Terjemahan yang termutakhir adalah terjemahan edisi DDC ringkas ke-14 (2004) yang diterbitkan PNRI tahun 2011. PNRI saat ini sedang melakukan terjemahan edisi ringkas ke-15 (2012). Makalah ini juga akan membahas mengenai peran perpustakaan itu untuk menerjemahkan DDC dalam bahasa Indonesia.
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2009
020 VIS 17:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Fierza M.
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang Analisa Kebijakan Klasifikasi Jasa Telekomunikasi dalam General Agreement on Trade in Services (GATS) Sebagai Referensi Penyusunan Komitmen Indonesia Dalam Liberalisasi Perdagangan Di Bidang Jasa Telekomunikasi dan kepentingan Indonesia dalam rangka liberalisasi jasa serta kesesuaian dengan komitmen dalam (GATS-WTO) khususnya di bidang jasa telekomunikasi. Sesuai dengan prinsip perdagangan global, yang menitikberatkan pada asas perdagangan bebas dan tidak diskriminatif, Indonesia harus menyiapkan diri untuk menyesuaikan penyelenggaraan telekomunikasi, termasuk didalamnya regulasi nasional dan specific commitments untuk perundingan Internasional. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif, karena penelitian ini menitik beratkan pada penelitian kepustakaan yang meneliti asas-asas hukum, sistematis hukum, dan sikronisasi hukum dengan jalan menganalisa kebijakan specific commitments yang disusun oleh negara anggota WTO dalam sektor telekomunikasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode preskiptif kualitatif. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa saat ini banyak negara anggota WTO memiliki penafsiran yang berbeda-beda dalam menyusun specific commitments. Klasifikasi dalam dokumen W120 yang dijadikan acuan dalam penyusunan specific commitments sampai saat ini perlu dilakukan penyesuaian dengan perkembangan teknologi telekomunikasi, struktur pasar telekomunikasi, model bisnis dan juga regulasinya.
This thesis discusses the Policy Analysis Classification of Services in the General Agreement on Trade in Services (GATS) As Reference Preparation of Indonesia's commitment in Trade Liberalization in the Field of Telecommunication Services and Indonesian interests in the context of the liberalization of services and compliance with the commitments (GATS-WTO) in particular in the field of telecommunications services. In accordance with the principle of global trade, which focuses on the principles of free trade and non-discriminatory, Indonesia must be prepared to adjust the operation of telecommunications, including the national regulations and specific commitments for International negotiations. This research is normative, because this study focuses on the research literature that examines the principles of law, the law systematically, and analyze the synchronization law with specific policy commitments that WTO member countries compiled by the telecommunications sector. The data obtained were analyzed using qualitative methods prescriptive. From the results of this study indicate that many current WTO member countries have different interpretations in preparing specific commitments. Classification in the referenced documents W120 in the preparation of specific commitments to date needs to be adjusted with the development of telecommunications technology, telecommunications market structure, business models and regulation.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T36112
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muljana
Abstrak :
ABSTRAK
diversifikasi merupakan satu dari 2 strategi dasar untuk mengembangkan perusahaan. Pada umumnya, perusahaan yang sudah berkembang akan melakukan diversifikasi bidang usaha. Begitu pula perusahaan-perusahaan di Indonesia. Bahkan banyak perusahaan Indonesia yang berbentuk konglomerasi.

Sudah banyak pendapat dan penelitian yang menjelaskan keuntungan?keuntungan yang dapat diperoleh dengan melakukan diversifikasi. Namun, banyak pula pendapat yang bernada negatif terhadap diversifikasi. Kritik terhadap penerapan diversifikasi, terutama untuk masa mendatang, semakin me ningkat dalam beberapa tahun terakhir ini.

Ada beberapa metode untuk mengukur diversitikasi, salah satunya adalah dengan menggunakan sistem klasifikasi yang dikembangkan oleh Richard P. Rumelt. Rumelt mengelompokkan perusahaan kedalam 9 kategori, yaitu Single Business, Domi nant?Vertical, Dominant-Constrained, Dominant?Linked, Domi nant-Unrelated, Related-Constrained, Related?Linked, Unre? Lated-Passive, dan Acquisitive Conglomerate.

Penelitian ini bertujuan mempelajari keterkaitan antara strategi diversifikasi yang diterapkan oleh perusabaan perusahaan Indonesia dan kinerja finansial yang dicapai oleh perusahaan-perusahaan tersebut, untuk selanjutnya menentukan strategi diversifikasi yang memberikan kinerja terbaik

Ada 8 besaran finansial yang dipakai untuk mengukur kinerja finansial perusahaan.

Sebagai obyek penelitian ini adalah perusahaan-perusa haan Indonesia yang telah menjual dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta sampai dengan tanggal 31 Desember 1993.

Kurun waktu penelitian ini adalah dari tahun 1983 sampai dengan tahun 1993.

Sampel penelitian untuk tahun 1983 berjumlah 18 perusa haan, untuk tahun 1988 berjumlah 22 perusahaan, dan untuk tahun 1993 berjumlah 37 perusahaan.

Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa perbedaan kiner ja finansial yang dicapai oieh 2 perusahaan yang menerapkan strategi diversifikasi yang berbeda semata?mata merupakan akibat dan perbedaaan strategi diversifikasi tersebut.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masing-masing strategi diversifikasi memiliki kelebihan dan kekurangan dalam kinerja finansialnya.

Kirierja finansial yang dihasilkan oieh tiap-tiap strategi diversifikasi sangat berfluktuasi.

Depat disimpulkan bahwa pada periode 1983-1988, strate gi diversifikasi yang memberikan kinerja finansial terbaik adalah Related Business, sedangkan pada periode 1988-1993, strategi diversifikasi yang memberikan kìnenja finansial terbaik adalah Single Business.
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syawaludin
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T42724
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harwikarya
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian metodologi segmentasi dan klasiiikasi citra synthetic aperture radar (SAR) bcrdasarkan Pulse Coupled Neural Networks (PCNN) dikombinasilcan dengan ciri teksturf Langkah awal penelitian ialah mencari variabel optimal pada persamaan PCNN. Segmentasi citra dilakukan menggunakan tiga macam metoda yang diusulkan yaitu pertama berdasarkan PCNN yang variabelnya telah dibuat optimal, kedua yaitu berdasarkan modiiikasi proses iterasi PCNN dan ketiga berdasarkan mod'kasi persamaan PCNN. Hasil segmentasi tiga teknik ini dapat memisahkan wilayah sesuai ground truth, tetapi pada jumlah iterasi tertentu masih telj adi tumpang tindih. Klasiikasi berdasarkan PCNN dilakukan dua tahap yaitu pertama mengelmraksi ciri tekstur citra. Ekstraksi ciri ini menggunakan perhitungan Grey Level Co-occurrence Matrix (GLCM). Dipilih tiga macam ciri yaitu diss|'m1`!arity, correlation dan angular second moment. Tiga ciri ini menjadi masukan pada PCNN untuk diiterasi. Hasil yang sangat menonjol dari rangkaian elcsperimcn. ini ialah didapatkannya variabel optimal persamaan PCNN yang tegar, metoda modiiikasi iterasi persamaan PCNN yang dapat menghlndari terjadinya tumpang tindih pada dua kelas wilayah hasil segmentasi, modiiikasi persamaan PCNN menjadi empat pereamaan yang dapat mempercepat segmentasi, dan hasil yang menonjol lainnya ialah dapat digunakannya PCNN ini untuk klasiftkasi ciua SAR yang bertekstur dan multi wilayah setelah dikombinasikan dengan ciri tekstur dan ketepatan klasifilasi berdasarkan PCNN yang diusulkan mencapai 91,58$% untuk pita L, 88, 31% untuk pita C dan 85,33%, untuk pita P.
The new methodology on segmentation and classification of Synthetic Aperture Rofar (SAR) based on Pulse Coupled Neural Networks (PCNN) and features texture was proposed in this dissertation. The tirst step of this research is timing the variables of the PCNN. The segmentation is based on new methods which proposed in this dissertation. First by iterating the images used optimal PCNN, the second method by modifying the iteration of the PCNN, and the third method by modilymg the equations of the PCNN. The results of these experiments are good enough, but in one of some iterations the result was overlap, in this case two area of the image were appeared in the binary image. The classification based on PCNN would be in two steps, Erst was the features extraction. The features were extracted by using the Gray Level Co-occurrence Matrix (GLCM). Three features, dissimilarity, correlation and angular second moment were selected to be processed by the PCCNN. The significant results of the experiments are, optimal variables of the PCNN which are robust, the new method of iteration of the PCNN which be able to avoid over lapping in segmentation, the new method of modification PCNN equation could increases the speed of segmentation and classification, and new method the application of PCNN in the segmentation and classification ofthe textural and multi region SAR images. Total accuracy for L band is 9l,58%, C band is 88,31% and'P band is 85, 33%.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
D968
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>