Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salsabila Qanita Vieriyal
"Prevalensi penyakit akibat inflamasi di Indonesia dilaporkan cukup tinggi, dengan dampak jangka panjang seperti kanker, gangguan saraf, dan masalah peredaran darah. Salah satu faktor penyebab inflamasi adalah kolesterol tinggi dalam darah, yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Hiperkolesterolemia, kondisi di mana kadar kolesterol total, LDL, dan trigliserida dalam darah terlalu tinggi, merupakan masalah kesehatan yang signifikan. Bromelain, enzim dari buah nanas, telah terbukti memiliki sifat antiinflamasi dan antikolesterol. Meskipun bromelain dapat diserap dengan baik di usus halus, pemberian secara oral menghadapi tantangan asam lambung yang dapat mendenaturasi enzim ini, mengurangi efektivitasnya. Oleh karena itu, diperlukan enkapsulasi untuk melindungi bromelain dari asam lambung dan memastikan khasiatnya tetap terjaga. Penelitian ini telah mengkaji enkapsulasi bromelain dalam matriks kering beku kitosan-alginat-pektin, yang diharapkan dapat memungkinkan pelepasan lambat di lambung dan pelepasan kumulatif tinggi di usus halus. Kapsul HPMC dengan matriks kitosan-alginat-pektin menurunkan pelepasan bromelain sebesar 19% dalam SGF dan 17% dalam SIF, melindungi enzim dari degradasi asam dan memastikan lebih banyak bromelain aktif mencapai usus halus. Dalam pengujian aktivitas antiinflamasi, kapsul bromelain menunjukkan IC50 untuk inhibisi denaturasi protein pada 66,999 ppm, mendekati natrium diklofenak dan lebih efisien daripada ekstrak bromelain. Pada konsentrasi 100 µg/ml, efisiensi matriks bromelain mencapai 106%, lebih efektif daripada natrium diklorofenak. Pada konsentrasi tertinggi (1000 µg/ml), efisiensi adalah 84%, menunjukkan efektivitas pada konsentrasi menengah hingga tinggi. Dalam pengujian antikolesterol, matriks bromelain mencapai IC50 pada 33,18 ppm, lebih efektif dibandingkan ekstrak bromelain. Pada konsentrasi tertinggi (1000 µg/ml), efisiensi inhibisi mencapai 83%, menunjukkan bahwa pada konsentrasi tinggi, matriks bromelain hampir seefektif simvastatin. Pengujian in vivo menunjukkan matriks bromelain memiliki potensi signifikan dalam efek antiinflamasi dan antikolesterol, setara atau lebih tinggi dari ekstrak bromelain, didukung oleh hasil in vitro yang menunjukkan peningkatan stabilitas dan aktivitas enzimatik melalui enkapsulasi.

The prevalence of inflammation-related diseases in Indonesia is reported to be quite high, with long-term impacts such as cancer, nerve disorders, and circulatory problems. One contributing factor to inflammation is high blood cholesterol, which increases the risk of heart disease and stroke. Hypercholesterolemia, a condition where total cholesterol, LDL, and triglyceride levels in the blood are excessively high, is a significant health issue. Bromelain, an enzyme from pineapple, has been proven to have anti-inflammatory and anti-cholesterol properties. Although bromelain is well absorbed in the small intestine, oral administration faces the challenge of stomach acid that can denature this enzyme, reducing its effectiveness. Therefore, encapsulation is needed to protect bromelain from stomach acid and ensure its efficacy. This study has examined the encapsulation of bromelain in a freeze-dried chitosan-alginate-pectin matrix, which is expected to allow slow release in the stomach and high cumulative release in the small intestine. HPMC capsules with a chitosan-alginate-pectin matrix reduced bromelain release by 19% in SGF and 17% in SIF, protecting the enzyme from acid degradation and ensuring more active bromelain reaches the small intestine. In anti-inflammatory activity testing, bromelain capsules showed an IC50 for protein denaturation inhibition at 66.999 ppm, close to that of diclofenac sodium and more efficient than bromelain extract. At a concentration of 100 µg/ml, the efficiency of the bromelain matrix reached 106%, more effective than diclofenac sodium. At the highest concentration (1000 µg/ml), the efficiency was 84%, indicating effectiveness at medium to high concentrations. In anti-cholesterol testing, the bromelain matrix achieved an IC50 at 33.18 ppm, more effective than bromelain extract. At the highest concentration (1000 µg/ml), the inhibition efficiency reached 83%, indicating that at high concentrations, the bromelain matrix is almost as effective as simvastatin. In vivo testing shows that the bromelain matrix has significant potential in anti-inflammatory and anti-cholesterol effects, comparable to or higher than bromelain extract, supported by in vitro results showing increased stability and enzymatic activity through encapsulation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurora Syafrina Zahra Ghaida
"α-Mangostin merupakan ekstrak dari kulit manggis yang belakangan ini sedang diteliti untuk sifat antioksidannya. α-Mangostin dapat diserap dengan baik oleh tubuh terutama pada usus besar sehingga penghantaran obat secara oral melalui mulut dipilih. Namun, pemberian obat secara oral memiliki tantangan yaitu kondisi pada saluran pencernaan yang begitu ekstrem, terutama pada lambung yang dapat mendegradasi α-mangostin sebelum sampai ke usus besar. Oleh karena itu, matriks biopolimer campuran kitosanalginat- pektin dengan penambahan asam askorbat dan asam folat digunakan untuk mengenkapsulasi α-mangostin agar terjadi pelepasan lambat di dalam usus besar. α- Mangostin dilarutkan dengan Deep Eutectic Solvent (DES) yang terdiri dari campuran kolin klorida dan 1,2-propana untuk menggantikan pelarut konvensional karena DES mampu mengekstraksi α-mangostin dari kulit manggis dengan baik dengan karakteristiknya yang tidak beracun, dan aman untuk dikonsumsi. Matriks obat dibuat melalui proses pengeringan beku karena tidak melibatkan suhu tinggi dan tidak ada senyawa bioaktif yang terbuang selama preparasi. Penelitian ini diharapkan memperoleh hasil analisis mengenai penambahan asam askorbat dan asam folat pada formula kitosanalginat- pektin untuk mengenkapsulasi mangostin yang dilarutkan dalam DES dan memperoleh profil pelepasan senyawa bioaktif mangostin, asam askorbat, dan asam folat pada formula kitosan-alginat-pektin. mikropartikel kitosan-alginat-pektin dan DES dalam sistem pencernaan manusia. Ekstrak yang digunakan memiliki kemurnian α-mangostin sebesar 76,8%. Sampel yang dibuat sebanyak 4 sampel dengan rendemen berkisar antara 58% sampai 62% dengan pembebanan aktual di atas pembebanan teori. Matriks tersebut mengandung kandungan fenolik 184,332mg GAE/g ekstrak, kandungan antioksidan 102919,021 μmol Fe(II)/100 g matriks, dan IC50 85,502ppm. Pada uji pelepasan, persentase pelepasan kumulatif untuk ekstrak manggis, asam askorbat, dan asam folat di bawah 30%.

α-Mangosteen, an extract from the peel of mangosteen, is being studied for its potential as an antioxidant. Mangosteen is best administered orally because it is readily absorbed in the colon. The extreme condition in the gastrointestinal tract, particularly in the stomach, where α-mangosteen is degraded before it reaches the colon, presents difficulties for oral administration of the medication. Therefore, α-mangosteen was enclosed in a mixed chitosan, alginate, and pectin biopolymer matrix along with ascorbic acid and folic acid for gradual release in the large intestine. Conventional solvents were replaced with Deep Eutectic Solvent (DES), which is composed of choline chloride and 1,2-propanediol and is capable of extracting α-mangosteen from mangosteen peel effectively. DES is also non-toxic and safe for human consumption. The preparation of the drug matrix was carried out using freeze drying because it did not involve high temperatures and the process of removing some of the bioactive compounds during preparation. This research is expected to obtain analysis results regarding the addition of ascorbic acid and folic acid to the chitosan-alginate-pectin formula to encapsulate mangostin which is dissolved in DES and obtain release profiles of the bioactive compounds mangostin, ascorbic acid, and folic acid in chitosan-alginate-pectin microparticles and DES in the human digestive system. The extract used had α-mangostin purity of 76.8%. The samples made were 4 samples with a yield ranged from 58% to 62% with the actual loading is above the theoritical loading. The matrix contains phenolic content of 184.332mg GAE/g extract, antioxidant content of 102919.021 μmol Fe(II)/100 g matrix, and IC50 85,502ppm. In the release test, the cummuative release percentage for mangoste extract, ascorbic acid, and folic acid is below 30%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library