Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Claudia Samantha
"Negara Indonesia memiliki pertanian rakyat, perkebunan rakyat, kerajinan rakyat, pertambakan rakyat, bahkan yang teramat penting bagi kehidupan sehari-hari adalah kita memiliki dan hidup dari pasar-pasar rakyat. Pembangunan ekonomi merupakan salah satu tanggung jawab Pemerintah terhadap asset didaerahnya, contohnya sektor komoditi perkebunan rakyat Kopi Kintamani yang telah didaftarkan menjadi indikasi geografis. Indikasi geografis merupakan salah satu rezim Hak Kekayaan Intelektual yang paling banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya setempat, baik dari konteks perekonomian nasional maupun masyarakat lokal. Produk dari indikasi geografis biasanya merupakan pencerminan langsung dari nilai budaya setempat yang dominan.
Implementasi terhadap Pemakaian Indikasi Geografis dilakukan oleh Koperasi Bale Dana Mesari, yang dilakukan demi mencapai kesejahteraan Masyarakat bangli khususnya Anggota Koperasi. Oleh karena itu, skripsi ini akan mambahas mengenai bagaimana fungsi dan peranan Koperasi Bale Dana Mesari dalam pengolahan Kopi Kintamani serta landasan hukum Pemakaian Indikasi geografis. Skripsi ini juga membahas mengenai Peran Pemerintah dalam mendukung Gerakan Ekonomi Rakyat melalui Koperasi Bale Dana Mesari. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normarif.
Hasil dari penelitian ini adalah Pemakaian Indikasi Geografis Kopi Kintamani telah diperoleh Koperasi bale Dana Mesari yang sesuai dengan PP No. 51 Tahun 2007 tentang Indikasi Geografis serta fungsi Koperasi dilakukan melalui Unit Pengolahan Kopi Kintamani dengan menjalankan peran dalam penetapan sumber daya, fasilitator dan pemasaran Kopi Kintamani. Pemerintah Daerah dalam hal ini dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bangli telah melakukan upaya-upaya yang telah mendukung Gerakan Ekonomi Rakyat melalui Koperasi bagi Masyarakat Bangli khususnya Koperasi Bale Dana Mesari.

Indonesia has people's agriculture, plantation, handycraft, embankment, and even the most important for daily lives is that we have and live off by the people's marketplaces. Economic development is one of the government's responsibility towards the asset in their area, for example is the commodity sector of Kintamani Coffee people's plantation that has been registered as a geographical indication. Geographical indication is one of the regime of Intellectual Property Rights that has been most affected by local cultural values, within the national economy's context and also the local people. Products from geographical indications usually are direct reflections of the dominant local cultural values.
The implementation of the usage of geographical indication is conducted by Bale Dana Mesari Cooperative that is done in order to attain welfare for the Bangli people and especially for the cooperative members. Because of that, this undergraduate thesis will elaborate on the function and role of Bale Dana Mesari Cooperative in managing Kintamani Coffee and also the legal foundation of the geographical indication usage. This thesis will also elaborate on government's role in supporting the People's Economy Movement through Bale Dana Mesari Cooperative. This research uses normative juridicial methods.
Research results show that Coffee Kintamani geographical usage has been acquired by Bale Dana Mesari Cooperation that is in line with Government Regulation No. 51 Year 2007 on Geographical Indication and the cooperation function is conducted by Kintamani Coffee Management Unit through taking a role in determining resource, facilitator and Kintamani Coffee marketing. Local government, in this matter is conducted by the Bangli Regency Cooperative and Small and Medium Enterprise Services, has done efforts that supports People's Economy Movement through cooperative for the Bangli people, especially the Bale Dana Mesari Cooperative.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S1624
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Ayu Ari Widyasari
"Indikasi Geografis merupakan salah satu bentuk Hak Kekayaan Intelektual yang wajib dilindungi. Dalam Undang-Undang Merek yaitu Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2007 tentang Indikasi Geografis telah dijelaskan secara garis besar perlindungan hukum Indikasi Geografis dapat diberikan apabila pendaftarannya telah dilakukan. Maksud pendaftaran Indikasi Geografis adalah untuk menjamin kepastian hukum. Jangka waktu perlindungan dapat berlangsung secara tidak terbatas selama ciri dan/atau kualitas yang menjadi dasar diberikan perlindungan masih ada. Indonesia yang sebagai suatu negara kepulauan sangat terkenal akan hasil kekayaan alamnya. Salah satu hasil kekayaan alam yang terkenal adalah Kopi Arabika Kintamani yang berasal dari Kabupaten Bangli, Propinsi Bali. Perlindungan Indikasi Geografis terhadap Kopi Arabika Kintamani tersebut sangatlah diperlukan, karena sumber perekonomian penduduk setempat adalah berasal dari penjualan kopi tersebut. Sehingga apabila perlindungan Indikasi Geografis tersebut dapat terlaksana dengan baik, maka dampak positif yang diperoleh masyarakat setempat sangat banyak terutama dari bidang perekonomian.

Geographical Indication is a form of Intellectual Property Rights that has to be protected. Trade Mark Act Number 15 of 2001 and Government Regulation Number 51 of 2007 concerning Geographical Indication has stipulated the general legal protection in which Geographical Indication protection could be given if its registration has been done. Geographical indication registration purpose is to ensure legal certainty. Duration of protection may last indefinitely as long as traits and / or quality as the basis of the protection is still there. Indonesia as an archipelagic State which is very famous for its natural resources. One of its natural resources is the famous Arabica Coffee from Kintamani Bangli District, Bali Province. Protection of Geographical Indications of Kintamani Arabica Coffee is very necessary, because the source of the local society's income is derived from the sale of coffee. Hence if the protection of Geographical Indications can be well accomplished, the local society would get many benefits especially in the economic field."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
T25062
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Susilowati
"Kecamatan Kintamani di Kabupaten Bangli merupakan salah satu daerah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman kopi. Tahun 2000 produksi kopi Kintamani sedang meningkat pesat akan tetapi ditahun 2014 produksi kopi Kintamani ini mulai mengalami penurunan secara signifikan. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil produksi kopi Kintamani pada tahun 2015yang mencapai 2.482,78 ton dimana tergantikan oleh tanaman jeruk Kintamani yang semakin meningkat sampai ke 117.596 ton per tahun.
Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa produksi kopi Kintamani selalu berubah dan cenderung menurun disetiap tahunnya. Hal ini diduga berkaitan dengan pemanfaatan lahan perkebunan di Kecamatan Kintamani.
Berdasarkan pemaparan tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisisdinamika spasial perkebunan kopi Kintamanidari tahun 1999-2018 yang kemudian diproyeksikan ke tahun 2033 sesuai dengan kebijakan RTRW pemerintah Kabupaten Bangli tahun 2013-2033.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cellular Automata Markovdengan beberapa faktor pendorongterjadinya perubahan penggunaan lahan antara lain jarak dari hutan, jarak dari jalan, jarak dari sungai, dan jarak dari pemukiman. Penggunaan lahanyg digunakan antara lain ditahun 1999, 2014 dan 2018. Nilai akurasi kappapada model mencapai 87%.
Hasil prediksi menunjukkan bahwa dinamika spasial perkebunan kopi Kintamani tidak menurun secara signifikan karena diprediksi keberadaan kopi Kintamani masih dalam jangka panjang. Penurunan lahan perkebunan ini terus menurun seiring dengan perkembangan lahan permukiman."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asfirmanto W.A.
"Kopi Arabika merupakan tanaman yang menjadi komoditas pada Dataran Tinggi Kintamani dan Gayo. Tanaman tersebut memiliki kondisi fisik wilayah tertentu dan budidaya petani yang tepat untuk dapat tumbuh secara optimal dan menghasilkan buah kopi yang berkualitas. Kondisi fisik wilayah yang berpengaruh adalah ketinggian, lereng, curah hujan, dan jenis tanah, sedangkan budidaya yang berpengaruh adalah jenis pupuk, waktu panen, dan jenis pengolahan pasca panen.
Karakteristik kondisi fisik wilayah dan budidaya yang berbeda akan memengaruhi kualitas kopi yang dihasilkan. Penelitian ini akan melihat perbedaan dari kondisi fisik wilayah dan budidaya dalam menghasilkan kopi di Kintamani dan Gayo, yang selanjutnya akan dilihat pengaruhnya terhadap kopi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan keruangan (spasial) untuk menganalisis perbedaan kondisi fisik dan budidaya pada dua tempat yang samasama menghasilkan kopi dengan kualitas tingkat 1. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan pada kondisi fisik dan budidaya di dua tempat sehingga berpengaruh terhadap kopi yang dihasilkan, yaitu curah hujan pengolahan masa panen.

Arabica coffee is one of the plants that become commodities in Kintamani and Gayo Highlands. The plant has a certain physical condition and farmer's cultivation to be able to grow optimally and produce good quality of coffee. The physical condition that influence is altitude, slope, rainfall, and soil type, while influence in cultivation is the type of fertilizer, harvest, post-harvest and processing types.
Characteristics of the physical conditions and different aquaculture will affect the quality of the coffee produced. This study will look at the difference of physical conditions and cultivation of the coffee produced in Kintamani and Gayo, who will next be seen influenceon the coffee.
This study uses a spatial approach to analyze the differences in the physical conditions and cultivation in two places where equally produce coffee with quality level 1. Results of this study indicate there are differences in physical condition and cultivation in two places so that resulting effect on the coffee, the rainfall and harvest processing.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library