Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miharni Tjokrosaputro
"Maksud utama penelitian ini untuk meneliti etika pemasaran sebagai moderasi terhadap hubungan antara CSR, reputasi perusahaan dan implikasinya pada kinerja pemasaran perusahaan. Kinerja pemasaran diukur melalui kepuasan dan loyalitas pelanggan. Ranah penelitian ini termasuk dalam teori pemasaran sosial, dimana teori pertukaran sosial menjadi fondasinya. Selain itu, Resource based Theory digunakan untuk memperkuat penelitian ini guna menjelaskan kinerja pemasaran. Kesenjangan yang hendak dipecahkan adalah inkonsistensi pada sikap konsumen terhadap etika pemasaran dan CSR, inkonklusif pada hubungan CSR dan reputasi perusahaan, serta hubungan antara CSR dan kinerja pemasaran.
Adapun tujuan penelitian ini adalah menjawab pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah keyakinan konsumen terhadap CSR mempengaruhi reputasi perusahaan ?
2. Apakah reputasi perusahaan memediasi kaitan antara keyakinan konsumen terhadap CSR dan kinerja pemasaran perusahaan?
3. Apakah etika pemasaran memoderasi interaksi keyakinan konsumen terhadap CSR dan reputasi perusahaan?
4. Apakah etika pemasaran memoderasi interaksi reputasi dan kinerja pemasaran perusahaan?
5. Apakah keyakinan konsumen terhadap CSR mempengaruhi kinerja pemasaran perusahaan ?
Subyek penelitian ini adalah konsumen dari industri produk konsumen yang terdiri dari PT. Unilever Indonesia, Tbk., PT. Loreal Indonesia, PT. Procter and Gamble Indonesia, PT. Lion Wings Indonesia, dan PT. Kao Indonesia Chemicals. Penelitian berupa survei pada konsumen akhir dengan menggunakan metode analisis SEM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keyakinan konsumen terhadap CSR mempengaruhi reputasi perusahaan, etika pemasaran memoderasi interaksi keyakinan konsumen terhadap CSR dan reputasi perusahaan dengan pengaruh yang lebih besar pada kelompok dengan skor persepsi etika pemasaran dibawah rata-rata, dan persepsi konsumen terhadap etika pemasaran memoderasi interaksi reputasi dan kinerja pemasaran perusahaan terutama pada loyalitas pelanggan. Temuan ini menunjukkan bahwa etika pemasaran sebagai isu etis dapat mendorong peran CSR menjadi sumberdaya nirwujud yang memberi nilai strategis bagi perusahaan dengan membentuk reputasi sebagai aset perusahaan berbasis pasar (Market-based assets), yang akhirnya memberi pengaruh pada kinerja pemasaran perusahaan, dalam hal ini berupa kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa efek moderasi etika pemasaran menguat pada kelompok dengan skor etika pemasaran dibawah rata-rata dibandingkan pada kelompok diatas rata-rata. Hal ini karena penelitian dilakukan pada produk konsumen yang memiliki harga relative murah dan perbedaan konteks penelitian karena penelitian sebelumnya tidak diadakan di Indonesia.
Kontribusi teoritis yang dicapai adalah sumbangan berupa pendalaman dan perluasan terhadap teori pertukaran sosial. Pendalaman terhadap teori pertukaran sosial berupa penggunaan persepsi konsumen terhadap etika pemasaran dan perluasan teori berupa pengukuran kinerja pemasaran. Sedangkan kontribusi dari konteks penelitian yang dilakukan berupa sumbangan pada penerapan pemasaran sosial dalam konteks bisnis di Indonesia.

The main purpose of this research is to study marketing ethics as moderator between CSR, firm’s reputation, and marketing performance. Marketing performance measured by consumer satisfaction and loyalty. The territory this research is social marketing theory and social exchange theory as the basis theory. In addition, Resource-based Theory is used to strengthen the research in order to explain the marketing performance. The lack of previous researches to be filled is the inconsistence relationship between marketing ethics and CSR upon the customer’s attitude, inconclusivity on the relationship of CSR and firm’s reputation, also the relationship between CSR and marketing performance.
The purpose of this research is to answer the research questions, which are:
1. How CSR beliefs affect firms’s reputations?
2. How firm’s reputation mediates CSR and firm’s marketing performance.
3. How marketing ethics moderates the relationship between CSR and firm’s reputation?
4. To show the moderation effect of marketing ethics in the relationship between firm’s reputation and firm’s marketing performance.
5. To show the influence of CSR to the firm’s marketing performance.
The subjects of this study were consumers of PT. Unilever Indonesia, Tbk., PT. L’Oreal Indonesia, PT. Procter and Gamble Indonesia, PT. Lion Wings Indonesia, and PT. Kao Indonesia Chemicals. This research utilizes survey method to collect data and were analyzed with SEM.
The results showed that consumer beliefs in CSR affect company reputation, marketing ethics moderate the relationship between consumer beliefs of CSR and firm’s reputation with a greater influence in the group with perception of marketing ethics score is below average, and marketing ethics moderate interaction between firm’s reputation and marketing performance especially in consumer loyalty. These findings suggest that marketing ethics can enhance the role of CSR as intangible resource that provides strategic value to the firm by establishing a reputation as market-based assets, which finally contributes on marketing performance, in this case a satisfaction and customer loyalty.
Furthermore, this study found that the moderating effects of marketing ethics is higher in below-average scores group than the above-average group. This phenomenon happened because this research conducted on consumer products that have a relatively low price and the difference in the context of the study, by which previous studies have not held in Indonesia.
Theoretical contribution of this research is ??in the form of deepening and widening to social exchange theory. The deepening of social exchange theory in the form of the use of consumer perceptions of marketing ethics and the expansion of the theory purports to measure marketing performance. Whilst the context contribution of the research was based on the contribution on the application of social marketing in the context of business in Indonesia
"
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2014
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrina Damayanti
"Karakteristik jasa yang tidak berwujud membuat konsumen sulit melakukan evaluasi sebelum mengkonsumsi, kondisi ini tentu menimbulkan tekanan pada diri konsumen. Secara psikologis, individu yang menghadapi suatu tekanan akan berusaha menguranginya. Hal ini menuntut produsen untuk menjalin hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan konsumen. Hubungan semacam ini akan efektif jika terjalin kepercayaan diantara kedua belah pihak.
Pada penelitian ini akan digambarkan bagaimana pengaruh kepercayaan dengan kinerja pemasaran suatu perusahaan jasa yang bergerak dibidang konstruksi. Perusahaan konstruksi sengaja dipilih dengan asumsi bahwa output yang diberikan kepada konsumen bersifat jasa. Pengaruh ini akan digambarkan dengan menggunakan pendekatan system thinking dan system dynamic. Kedua pendekatan ini digunakan untuk memahami dan memperbaiki sistem yang ada. Dengan menggunakan system dynamic, akan diperoleh gambaran bagaimana memformulasikan model yang menggambarkan suatu sistem, melakukan simulasi untuk memahami kebijakan yang lebih baik, dan implementasi (Forrester 1994). System dynamic juga membuat perusahaan mampu untuk melihat kompleksitas, tidak berpikir scarab (non-linearity) dan memahami struktur simpal (loop) umpan balik yang terjadi baik pada sistem sosial maupun fisik.
Setelah dilakukan simulasi terhadap mental model, ternyata diperoleh gambaran bahwa kepercayaan berpengaruh pada kinerja pemasaran perusahaan dalam dua hal. Pertama, kepercayaan mempengaruhi perusahaan dalam menentukan harga satuan proyek. Semakin percaya konsumen pada perusahaan, maka semakin mudah pihak manajemen untuk menentukan harga yang tinggi. Kedua, kepercayaan dapat meningkatkan jumlah proyek pertahun.
Hasil simulasi juga menunjukkan bahwa terdapat empat simpal yang bekerja diantara kepercayaan dan kinerja pemasaran. Simpal pertama dan kedua menunjukkan hubungan positif antara kepercayaan dengan harga satuan dan jumlah proyek pertahun. Kepercayaan konsumen yang tinggi akan menambah harga satuan dan jumlah proyek yang akhirnya akan meningkatkan profit perusahaan. Profit ini digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan sehingga tercipta kepuasan pada konsumen. Selanjutnya, jumlah proyek yang meningkat juga akan menambah biaya (cost) yang dikeluarkan perusahaan dan akan mengurangi profit. Simpal terakhir menunjukkan hubungan yang sebaliknya, dimana jumlah proyek yang meningkat ternyata juga dapat mengurangi kepuasan konsumen. Hal ini akan dialami perusahaan jika terjadi kesenjangan antara jumlah proyek dengan kapabilitas perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa cara berpikir multi-arah akan membantu perusahaan maupun individu untuk melihat suatu fenomena atau masalah secara keseluruhan. Cara berfikir demikian juga membuat perusahaan mampu mengambil keputusan dan bertindak secara proaktif.

The intangible characteristic of service makes consumption evaluation so hard to do. This condition causes pressure for the customer. Psychologically, the individual that dealing with this pressure will try to reduce this pressure. This condition demand producers to build a healthy long term relationship with their customers. The relationship only works if there's a mutual trust between both sides.
This research describes the effect of trust to the marketing performance in a construction company. Construction company is deliberately chosen with the assumption this company sells services. The effect will be described with system thinking and system dynamic approach. These approaches are used to understand and to repair the existing system. With system dynamics, this company will see the big picture how to formulate model that describe a system, to simulate for better understanding, and to implement it (Forrester, 1994). System dynamic will make the company see the complexity, think non-linearity and understand the feedback loop that happens in the social or physical system.
After some simulation towards the mental model, this research finds that trust effect marketing performance in two ways. First, trust affects the company to determine the price for a project. The higher trust from the customer, the higher the price. Second, trust increases the number of projects.
This simulation shows that there are four loops between trust and marketing performance. The first and second loop shows positive connection between trust and project price and number of project. High trust rate will increase the price and number of project and finally increase company profit. This profit will be used to enhance service quality for customer satisfaction. The increasing in the number of project will add cost and this condition can reduce profit. The last loop show that increasing number of project can reduce customer satisfaction if there is a gap between number of project and company's capability.
According to all of these findings, this research can conclude that multi-dimensional way of thinking can help the company or person to see all aspects of a phenomenon. This way of thinking makes the company able to take the right decision and become proactive.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T18857
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifelly Dewi Astuti
"Kontribusi UKM pada perekonomian Indonesia mencapai 60%. UKM memiliki kekuatan dan keterbatasan yang berbeda dengan perusahaan besar. Tujuan utama dari studi ini adalah untuk mencari tahu cara memaksimalkan kinerja pemasaran UKM dengan menganalisis dimensi entrepreneurial marketing dan kelompok strategi pemasaran. Berdasarkan data dari 130 UKM di Indonesia, studi ini berhasil mengidentifikasi tujuh dimensi entrepreneurial marketing dan lima kelompok UKM berdasarkan strategi pemasarannya. Dengan menggunakan profile deviation pada concept of fit, ditemukan bahwa kelompok UKM pemasar tradisional yang dikombinasikan dengan orientasi proaktif akan menghasilkan pertumbuhan pasar yang maksimum, sedangkan kelompok UKM pemasar masal dengan orientasi yang terfokus pada pelanggan, akan menghasilkan profit yang paling maksimum.

SME contribute to 60% of Indonesia’s GDP, with its strengths and limitations, SME differ from established companies. The aim of this study is to analyse how to maximise SME marketing performance by combining its entrepreneurial marketing dimensions and marketing strategy clusters. Based on 130 Indonesia SMEs, this study identified seven entrepreneurial marketing dimensions and five marketing strategy clusters. The traditional marketers cluster combined with proactive orientation will get the maximum market growth, while the mass marketer cluster combined with customer focus orientation will result in maximising profitability."
Depok: 2017
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library