Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Doni Estu Anggoro
Abstrak :
Pertumbuhan sepeda motor belakangan ini telah membawa fenomena yang menarik terhadap lalulintas di Indonesia. Kondisi sepeda motor yang umumnya memiliki ukuran kecil, memiliki fleksibilitas dalam bermanufer, mampu dan lincah dalam menerobos kemacetan, kemudahan untuk parkir, dan harganya yang terjangkau menjadi faktor pendorong untuk memiliki jenis kendaraan ini.. Pertumbuhan sepeda motor tentu berpegaruh terhadap sistem jaringan jalan. Sistem jaringan jalan terdiri dari 2 (dua) komponen utama yaitu ruas (link) dan persimpangan (node). Salah satu perangkat lunak yang dapat digunakan dalam analisa lalu lintas campuran, ditandai oleh beragam kendaraan, komposisi berubah, kurangnya disiplin jalur, dll. dapat dimodelkan dengan simulasi mikro adalah aplikasi PTV Vissim 11. Model Vissim itu sendiri pada dasarnya merupakan given atau terdapat pengaturan yang telah di atur oleh penciptanya dengan karakteristik negara asalnya, yakni negara Jerman sehingga perlu di kalibrasi karena karakteristik driving behavior Jerman dan Indonesia yang jauh berbeda.  Parameter Car Following Model dengan tipe Wiedemann 74 yaitu average standstill distance, additive part of safety distance dan multiplicative part of safety distance merupakan parameter yang penting dalam Vissim. Selain itu melihat karakteristik perilaku mengemudi di simpang bersinyal dimana kendaraan terutama sepeda motor yang perlahan bergerak di antara kendaraan yang lain untuk dapat lokasi antraian di depan dekat dengan garis berhenti sehingga perlu adanya perubahan parameter kalibrasi pada Lateral Parameter yaitu Nilai: Collision Time = 0.5 seconds, Minimum Longitudinal Speed = 0 m/s untuk sepeda motor. Dengan variasi parameter baru, aktivitas lateral kendaraan pada kecepatan rendah dapat ditingkatkan secara eksplisit.
Motorcycle growth has brought an interesting phenomenon to traffic in Indonesia. The condition of motorbikes that generally have a small size, have flexibility in maneuvering, are capable and agile in breaking through traffic jams, ease of parking, and affordable prices are the driving factors for this type of vehicle.. The growth of motorbikes certainly affects the road network system. The road network system consists of 2 (two) main components, namely links and intersections. One software that can be used in mixed traffic analysis, is characterized by various vehicles, changing compositions, lack of line discipline, etc. can be modeled with micro simulations is the PTV Vissim application 11. The Vissim model itself is basically given or there are arrangements that have been set by the creator with the characteristics of the country of origin German so it needs to be calibrated because of the driving behavior of Germany and Indonesia different. Parameter Car Following Model with type Wiedemann 74 is the average stand distance, additive part of safety distance and multiplicative part of safety distance are important parameters in Vissim. Besides looking at the characteristics of driving behavior in signalized intersections where vehicles, especially motorcycles, slowly move between other vehicles to get the location of the front in front of the stop line so that there needs to be a change in calibration parameters on the Lateral Parameters, namely: Collision Time = 0.5 seconds, Speed = 0 m/s for motorcycle. With variations in new parameters, lateral activity of vehicles at low speeds can be increased explicitly.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Florensia Rosary Meida Devinta
Abstrak :
Penelitian ini membahas solusi untuk meningkatkan kinerja lalu lintas pada pintu rawa bokor seiring dengan adanya peningkatan penumpang Bandara Soekarno Hatta. Perhitungan kinerja lalu lintas kondisi eksisting yang digunakan mengacu pada Dirjen Bina Marga 1997, 2 langkah validasi forecast yaitu pertama validasi pertumbuhan penumpang 2017 dengan pertumbuhan data penumpang BSH kemudian validasi permodelan digunakan pada hasil simulasi permodelan dengan kondisi eksisting, dan hasil uji skenario merupakan hasil dari Vissim. Pengujian kinerja didasarkan pada skenario Do-Nothing kondisi eksisting dan 3 skenario Do-Something strategi penguraian panjang antrian pada tahun 2017. Hasil pengujian skenario Do-Something yang didapat mampu mengurai panjang antrian yang terjadi, skenario terbaik ditunjukan pada skenario Do-Something 2. Skenario tersebut berupa pembuatan jembatan yang layang dengan rute searah jarum jam dan membuat sodetan untuk menuju ke arah tol.Dengan skenario Do-Something 2 mampu mengurangi panjang antrian sebesar 55 persen dari kondisi eksisting. ......The purpose of this research is to improve traffic performance on the Rawa Bokor lane due to the passengers at Soekarno Hatta Airport.The calculation of the performance of the traffic uses existing conditions that refer to the Director General of Highways 1997, 2 validation steps that is the first validation forecast passenger growth in 2017 with growth of passenger data validation BSH then modeling used in the modeling simulation results with existing conditions, and test results of the scenario is the result of VisSim. Performance testing based on one Do Nothing existing condition scenario and three Do Something decomposition strategy of long queues in 2017 scenarios. The test results obtained from the Do Something scenario is able to reduce the long queues that happen, which is best shown in Do Something scenario 2. The scenario was the construction of a bridge overpass in a clockwise route direction and create a new road to the highway toll road. In scenario Do Something 2, the queue length is reduced by 55 percent from existing conditions.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66820
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library