Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachmanta Tri Atmaja
Abstrak :
Suatu proyek konstruksi tidak terlepas dari rangkaian kegiatan yang berupa aktivitas. Aktivitas yang berlangsung pada suatu proyek dapat terganggu dikarenakan berbagai hal, Salah satu penyebab terganggunya aktivitas proyek adalah terjadinya kecelakaan kerja pada proyek konstruksi. Risiko kecelakaan konstruksi dapat dicegah dengan adanya identifikasi dan analisa awal akan potensi bahaya yang ada pada setiap aktivitas yang terdapat dalam WBS. Kebutuhan akan WBS yang terstandar secara terintegrasi mulai dari tahap perancangan dan pembangunan berbasis risiko sangat berperan penting dalam mencegah terjadinya risiko kecelakaan konstruksi karena akan menyajikan penilaian risiko, dampak, dan frekuensi yang timbul akibat kecelakaan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan standar WBS pada pekerjaan struktur tahap perancangan dan pembangunan Gedung Bertingkat Tinggi secara terintegrasi dengan kontrak rancang-bangun berbasis risiko untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan strategi penelitian berupa analisis arsip, survei dengan kuesioner untuk validasi kepada pakar serta studi kasus. Adapun hasil dari penelitian ini adalah standar WBS berbasis risiko tahap perancangan dan pembangunan terinterasi pada pekerjaan struktur Gedung bertingkat tinggi, identifikasi risiko yang mempengaruhi kinerja keselamatan, dan pengembangan WBS berbasis risiko yang sudah terstandarisasi. Dengan adanya standar WBS berbasis risiko akan mempengaruhi peningkatan pada lima indikator kinerja keselamatan konstruksi sebagai wujud pencegahan, mengurangi bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accidents) dalam pelaksanaan proyek konstruksi. ......A construction project is inseparable from a series of tasks in the form of Activities. Activities that take place on a project can be disrupted due to various Reasons, one of the causes of the disruption of project activities are accidents on Construction projects. The risk of workplace accidents can be prevented with early identification and analysis of the potential danger that exist in every activity contained in the project’s WBS. The need for Standarized WBS in an integrated manner starting from the stage of design and risk-based development plays an important role in preventing the risk of construction accidents, because it would present a risk assessment, impact and frequency arising from construction workplace accidents. This study aims to develop WBS standars on the design and construction structure work of High-Rise Buildings in an integrated manner with risk-based for design and build contracts to improve construction safety performance. The method used in this study is descriptive qualitative approach, with research strategies in the form of archive analysis, surveys with questionnaires for validation to experts and case studies. The results of this study are risk-based WBS standars at the stage of design and construction structure work interned on high-rise building projects, identification of potential risks of danger, standarized WBS development with additional activities. The existence of risk-based WBS standards will affect the improvement of five construction safety performance indicators as a form of prevention, reduce and even eliminate the risk of work accidents (zero accidents) in the implementation of construction projects.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Josua Lumban Gaol
Abstrak :
Permintaan akan layanan jaringan utilitas terus meningkat. Untuk itu pemerintah provinsi DKI Jakarta melaksanakan program pembangunan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT). Industri konstruksi adalah industri dengan tingkat kecelakaan kerja paling tinggi. Begitu juga dengan tingkat kecelakaan konstruksi di Indonesia masih sangat tinggi. Salah satu penyebab tingginya tingkat kecelakaan kerja kondisi tidak aman yang disebabkan oleh manajemen keselamatan yang kurang baik yang tidak dapat mengidentifikasi risiko keselamatan konstruksi secara menyeluruh. Untuk itu dibutuhkan manajemen keselamatan konstruksi yang baik dan andal untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi pada proyek SJUT. Pengaruh manajemen keselamatan akan lebih lebih baik diterapkan sejak fase awal proyek atau fase perencanaan. Konsep perencanaan keselamatan pada fase awal proyek di Indonesia diterapkan berdasarkan Permen PUPR No 10 Tahun 2021 tentang Pedoman SMKK yang disebut rancangan konseptual SMKK. Degan kemajuan teknologi sekarang ini, perencanaan keselamatan konstruksi dapat diintegrasikan dengan teknologi komputerisasi yaitu Building Information Modelling (BIM). Oleh karena itu, pengembangan rancangan koseptual SMKK yang terintegrasi dengan BIM dilakukan pada penelitian ini. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif. Penelitian ini menghasilkan rancangan konseptual SMKK terintegrasi BIM pada proyek pembangunan SJUT yang dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi di Provinsi DKI Jakarta. ......Demand for utility network services is increasing. As a result, the province government of Jakarta's special capital region is implementing the Integrated Utility Network Facility (IUNF) development program. The construction business has the greatest risk of workplace accidents. Similarly, the rate of building accidents in Indonesia remains extremely high. Unsafe conditions produced by poor safety management that fails to detect construction safety issues effectively are one of the causes of the high prevalence of workplace accidents. As a result, good and dependable construction safety management is required to improve the IUNF project's construction safety performance. Safety management will have a greater impact in the early stages of a project, especially during the planning phase. In Indonesia, the concept of safety planning is implemented during the initial phase of projects based on the Regulation of the Minister of Public Works and Public Housing No. 10 of 2021 concerning Construction Safety Management System Guidelines, also known as the Conceptual Design of the Construction Safety Management System. Construction safety planning can now be connected with computerized technology, notably Building Information Modeling (BIM), thanks to recent technical breakthroughs. As a result, this study included the creation of a conceptual design for a Construction Safety Management System connected with BIM. The technique employed is qualitative analysis. This study resulted in the conceptual design of an integrated BIM Construction Safety Management System in the IUNF development project, which has the potential to improve construction safety performance throughout the province of Jakarta's special capital region.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Sintong Wilson
Abstrak :
Industri konstruksi memiliki angka kecelakaan kerja yang paling tinggi dibanding industri-industri lainnya, yaitu sebesar 32%. Kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian-kerugian, seperti kerugian finansial, kerugian waktu, kerugian kemanusiaan, dan kerugian lainnya. Berdasarkan Permen PUPR No. 10 Tahun 2021, sistem manajemen keselamatan konstruksi (SMKK) harus diterapkan dalam kegiatan konstruksi untuk mewujudkan keselamatan konstruksi. Salah satu elemen yang mendukung pelaksanaan SMKK adalah kompetensi ahli keselamatan konstruksi. Kompetensi ahli keselamatan konstruksi diatur dalam SKKNI No. 60 Tahun 2022 dimana salah satu unit kompetensi yang mewujudkan pelaksanaan SMKK yang baik adalah “Mengelola Rencana Biaya Penerapan SMKK”. Namun dalam penyusunannya, masih belum lengkap dikarenakan masih belum adanya indikator unjuk kerja di dalam unit kompetensi sebagai instrumen pengukuran kompetensi ahli KK. Oleh karena itu, peneliti ingin mengembangkan SKKNI No. 60 Tahun 2022 berupa indikator unjuk kerja pada unit kompetensi “Mengelola Rencana Biaya Penerapan SMKK” dengan metode survei kuisioner kepada pakar dan responden ahli KK. Hasil survei kuisioner dianalisis dengan metode Delphi dan uji statistik menggunakan SPSS. Didapatkan hasil penelitian berupa pengembangan unit kompetensi “Mengelola Rencana Biaya Penerapan SMKK” yang berisikan 5 item elemen kompetensi, 16 item kinerja unjuk kerja (KUK), dan 48 indikator unjuk kerja yang berpengaruh sangat kuat terhadap kinerja KK. Apabila indikator unjuk kerja dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan SMKK, maka dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. ......Construction industry has the highest work accident rate compared to other industries, namely at 32%. Work accident cause losses, such as financial loss, time loss, humanitarian loss, and others. Based on Permen PUPR No. 10 of 2021, construction safety management must be implemented in construction activities to realize construction safety. One of the key elements that supports the implementation of safety management system is competency. Competency of construction safety experts is regulated in SKKNI No. 60 of 2022 where one of the competency units is “Managing Construction Safety Management System Implementation Cost Plans”. However in its creation, is still incomplete because there are sill no performance indicator in the competency unit as an competency measurement instrument. Therefore, the researcher wants to develop SKKNI No. 60 of 2022 in the form of performance indicator in the competency unit “Managing Safety Construction Management System Implementation Cost Plans” using a questionnaire survey method for safety construction expert and respondents. The results of the questionnaire survey were analyzed using Delphi method and statistical tests using SPSS. The final result were development of competency unit “Managing Safety Construction Management System lplementation Cost Plans” which contains 5 items of competency elements, 16 items of performance criterias, and 48 items of performance indicators that have a very strong influence on safety construction. If performance indicator can be implemented on construction safety activities, it can improve construction safety performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Chandra
Abstrak :
Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki potensi besar dalam investasi infrastruktur, seperti pembangunan rumah susun. Namun, industri konstruksi adalah salah satu sektor dengan tingkat risiko kecelakaan yang lebih tinggi dibandingkan sektor industri yang lain. Kecelakaan kerja dapat menyebabkan berbagai kerugian, baik bagi perusahaan maupun pekerja. Oleh karena itu, peningkatan angka kecelakaan kerja harus menjadi perhatian khusus karena berdampak signifikan pada keselamatan pekerja, produktivitas perusahaan, dan perekonomian. Namun, pembahasan mengenai keselamatan konstruksi pada rumah susun masih sangat minim. Kurangnya informasi mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja (SMKK) pada konstruksi rumah susun menyebabkan tingginya angka kecelakaan kerja. Dalam industri konstruksi, terdapat beberapa upaya untuk mengurangi risiko kecelakaan, salah satunya melalui penyusunan perencanaan keselamatan konstruksi. Penyusunan perencanaan ini diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan kerja di Indonesia. Pada penelitian ini, disusun perencanaan keselamatan konstruksi untuk pekerjaan struktur atas proyek rumah susun. Adapun metode yang digunakan adalah validasi pakar. Hasilnya teridentifikasi 5 paket pekerjaan dan 28 aktivitas pekerjaan dalam Work Breakdown Structure (WBS), 29 potensi risiko dengan kategori bahaya besar dari 133 bahaya dan risiko yang teridentifikasi, 17 sasaran dan program pengendalian. Semua ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi pada pekerjaan struktur atas proyek rumah susun berbasis Work Breakdown Structure (WBS) yang mencakup empat aspek kecelakaan kerja: tenaga kerja, alat, material, dan lingkungan ......As a developing country, Indonesia has significant potential for infrastructure investment, such as the construction of flats project. However, the construction industry is one of the sectors with a higher risk of accidents compared to other industries. Workplace accidents can cause various losses for both companies and workers. Therefore, the increasing number of workplace accidents must be given special attention due to its significant impact on worker safety, company productivity, and the economy. However, discussions about construction safety in flats project are still very limited. The lack of information regarding the implementation of SMKK in flats project construction leads to a high number of workplace accidents. In the construction industry, several efforts are made to reduce accident risks, one of which is through the development of a construction safety plan. This planning is expected to reduce the number of workplace accidents in Indonesia. In this study, a construction safety plan is developed for the superstructure work of flats projects. The method used is expert judgement The results identified 5 work packages and 28 work activities within the Work Breakdown Structure (WBS), 29 potential risks categorized as major hazards out of 133 identified hazards and risks, and 17 targets along with control programs. All of these efforts aim to improve construction safety performance in the superstructure work of apartment building projects based on the WBS, which encompasses four aspects of workplace accidents: worker, equipment, materials, and environment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalifah Rasyid Ghaniyya
Abstrak :
Konstruksi merupakan salah satu industri yang paling berbahaya karena sifat alaminya yang unik, dinamis, dan sementara. Di Indonesia, ada 20 kasus kecelakaan dialami para buruh dari setiap 100.000 tenaga kerja, dan 30 persennya terjadi di sektor konstruksi. Kompetensi Ahli KK Muda, salah satu jabatan yang berperan penting dalam Keselamatan Konstuksi (KK), diatur dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) No. 350 Tahun 2014, di mana salah satu unit kompetensinya yaitu “Mengukur Pencapaian Pelaksanaan Rencana KK”. Tetapi SKKNI masih kekurangan instrumen instruksional dan mengacu pada sistem manajemen lama. Oleh karena itu, penulis mengembangkan SKKNI melalui unit kompetensi terkait dengan metode survey kuesioner pada pakar serta survey responden, yang datanya kemudian dianalisis dengan metode delphi serta SPSS. Hasil penelitian yaitu elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, dan indikator unjuk kerja teridentifikasi yang sudah divalidasi oleh pakar dan memiliki hubungan kuat dengan peningkatan kinerja keselamatan konstruksi. ...... Construction is one of the most dangerous industries due to its unique, dynamic and transient nature. In Indonesia, there are 20 accidents experienced by workers out of every 100,000 workers, and 30 percent of them occur in the construction sector. The Competence of Young KK Experts, one of the most important person regarding Construction Safety Performance (CSP) is regulated in the Indonesian National Work Competency Standard (SKKNI) No. 350 of 2014, in which one of the competency units is “Measuring Achievement in the Implementation of the KK Plan”. However, SKKNI still lacks instructional instruments and refers to the old management system. Therefore, I wants to develop SKKNI through competency units related to the questionnaire survey method to experts and practitioners, which will be analyzed by the Delphi method and SPSS. The results are elements of competence, performance criteria, and identified performance indicators that have been validated by experts and correlate strongly with improvement of construction safety performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitinjak, Batara Yusup Fidel
Abstrak :
Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki potensi investasi infrastruktur yang masih besar, seperti pembangunan rumah susun. Namun industri konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang tingkat risiko kecelakaannya lebih besar dari pekerjaan di sektor lain. Kecelakaan kerja tentu menimbulkan banyak kerugian. Bukan hanya pihak perusahaan yang mengalami kerugian, melainkan para pekerja pun dapat mengalami kerugian. Angka pertumbuhan kecelakaan kerja harus menjadi perhatian khusus karena dapat memberi dampak yang signifikan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja, produktivitas perusahaan, dan perekonomian. Sedikit sekali pembahasan mengenai keselamatan konstruksi pada rumah susun. Proses manajemen risiko memiliki peran penting selama masa konstruksi berlangsung untuk mengurangi terjadinya kecelakaan konstruksi. Permen PUPR No.10 Tahun 2021 mencantumkan metode penilaian risiko dengan menunjukan nilai parameter berdasarkan tingkat kekerapan dan keparahannya. Dengan adanya penyusunan perencanaan keselamatan konstruksi tersebut, diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan kerja konstruksi di Indonesia khususnya pada proyek rumah susun. Penilaian risiko tersebut nantinya menjadi dasar dalam pembuatan pengendalian risiko sehingga bahaya dari aktivitas pekerjaan khususnya pada struktur bawah proyek rumah susun dapat diminimalisir. Pengendalian risiko dibuat berdasarkan hirarki penilaian risiko. Setelah itu pengendalian risiko diuraikan dalam bentuk sasaran dan program keselamatan konstruksi. Dalam penelitian ini, dibuat perencanaan keselamatan konstruksi pada pekerjaan struktur bawah proyek rumah susun dengan metode analisis penelitian yang digunakan adalah validasi pakar melalui survei kuesioner dan pengolahan data berupa analisis deskriptif. Paket pekerjaan pada struktur bawah proyek rumah susun meliputi pekerjaan fondasi, pile cap, dan tie beam. Terdapat 17 aktivitas pekerjaan yang berpotensi menimbulkan bahaya pada pekerjaan struktur bawah proyek rumah susun. Identifikasi bahaya yang berpotensi timbul dikelompokan berdasarkan 4 tipe, yaitu pekerja, peralatan, material, dan lingkungan. Pada paket pekerjaan fondasi terdapat 25 identifikasi bahaya dan risiko yang terjadi. Pada paket pekerjaan pile cap terdapat 34 identififkasi bahaya dan risiko yang terjadi. Pada paket pekerjaan tie beam terdapat 18 identifikasi bahaya dan risiko yang terjadi. Terdapat 29 faktor bahaya dengan tingkat risiko kecil, 44 faktor bahaya dengan tingkat risiko sedang, dan 4 faktor bahaya dengan tingkat risiko besar untuk penilaian risiko awal Melalui penerapan metode tersebut dalam tahap penilaiain risiko dapat membuat pengendalian risiko yang lebih baik, efektif, dan hemat biaya sehingga mamp meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. ......Indonesia, as a developing country, possesses significant potential for infrastructure investment, including the construction of high-rise apartments. However, the construction industry is one of the most hazardous sectors, with higher accident rates compared to other industries. Work-related accidents undoubtedly result in substantial losses, affecting not only companies but also workers. The rising number of construction accidents warrants special attention due to its detrimental impact on workers' safety and health, company productivity, and the overall economy. Construction safety in high-rise apartments remains an underexplored topic. Risk management processes play a pivotal role during construction to mitigate construction accidents. Permen PUPR No.10 Tahun 2021 outlines a risk assessment method, assigning parameter values based on frequency and severity levels. By implementing construction safety planning, Indonesia, particularly in high-rise apartment projects, can reduce construction accident rates. Risk assessments form the foundation for developing risk controls, minimizing hazards associated with work activities, especially in high-rise apartment substructure projects. Risk controls are established based on the risk assessment hierarchy and subsequently elaborated into construction safety goals and programs. This research employs a structured approach to construction safety planning in high-rise apartment substructure projects. The research methodology involves expert validation through questionnaire surveys and data processing using descriptive analysis. The substructure work packages in high-rise apartment projects include foundation, pile cap, and tie beam works. Seventeen work activities within these packages pose potential hazards. Hazard identification is categorized into four types: workers, equipment, materials, and the environment. Foundation work packages identified 25 potential hazards and risks, while pile cap work packages identified 34, and tie beam work packages identified 18. The initial risk assessment revealed 29 low-risk hazards, 44 medium-risk hazards, and 4 high-risk hazards. Implementing this method during the risk assessment stage enables the development of more effective, efficient, and cost-saving risk controls, consequently enhancing construction safety performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Dyah Angraini
Abstrak :
Saat ini pemerintah akan melakukan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Provinsi Kalimantan Timur, dan kegiatan tersebut membutuhkan pembangunan bangunan bertingkat tinggi untuk penyelenggaraan kegiatan pemerintahan. Pembangunan tersebut akan banyak menggunakan metode kontrak rancang dan bangun karena dapat dilakukan proses percepatan pada tahap desain dan konstruksi yang dilakukan secara paralel. Namun di sisi lain kecelakaan kerja di sector konstruksi di Indonesia mengalami tren peningkatan dari tahun ke tahun yang akan berdampak terhadap keterlambatan proyek, penambahan biaya, penghentian proyek, turunnya citra perusahaan. Oleh karena itu perlu dilakukan proses audit pada keselamatan kerja konstruksi di mana di Indonesia proses tersebut diatur pada Permen PU Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). Selama ini proses audit yang dilakukan belum menjadi pembelajaran dan disusun menjadi sebuah pengetahuan. Pada penelitian ini akan dilakukan penyusunan knowledge base untuk pengembangan knowledge management proses audit untuk menjadi pembelajaran dan dapat disusun pangal ilmu pembelajaran khususnya untuk bangunan bertingkat tinggi dengan kontrak rancang bangun. Metode penelitian yang digunakan meliputi studi literatur dan validasi pakar. Hasil dari penelitian ini berupa pengembangan sistem informasi proses audit berbasis risk pada sistem kontrak rancang bangun untuk menjadi knowledge management untuk meningkatkan kinerja keselamatan. ......Indonesian Government is actively pursuing the transfer of nation's capital city or 'Ibu Kota Negara' (IKN) to East Borneo Province. The transfer process demands high rise building constructions for executing governance. The constructions themselves would mostly use design and build scheme to merge the design stage and construction stage parallelly for acceleration purpose. However, throughout the recent years, accident level in construction sector in Indonesia experiences inclining trendline which is concerned to cause project delay, cost increase, project discontinuation, and disreputable company's image. Accordingly, construction work safety need to be audited through evaluating the policy in Minister Regulation of General Residency (Permen PU) No. 10 Year 2021 about Guidelines for Construction Safety Management System. To date, the audit process has not been a learning point and established as a knowledge. In this research, there will be study of knowledge base based on Work Breakdown Structure and risks to develop knowledge management of auditing process for further learning and to be established as knowledge especially for high rise building construction with design and build scheme. Research method used includes literature study and expert validation. This research is expected to result on information system development of risk-base auditing process for design and build contract scheme to become knowledge management aiming in increasing safety performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvia Alvianda Rahma
Abstrak :
Pembangunan gedung bertingkat tinggi di Indonesia terus bertambah. Terlebih dengan semakin banyaknya target pemerintah untuk pembangunan rumah susun setiap tahunnya. Sejalan dengan hal tersebut maka perhatian terhadap kinerja keselamatan konstruksi menjadi hal yang sangat penting, karena untuk mengukur keberhasilan dari sebuah proyek. Peluang terjadinya kecelakaan konstruksi terutama pada pekerjaan arsitektur high-rise building sangatlah tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan knowledge management pada pekerjaan arsitektur berdasarkan hasil RKK proyek bangunan gedung bertingkat tinggi ‘Rusunawa dan Rusunami’ berbasis sistem informasi serta berlandaskan Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2021. Pengumpulan data pada penelitian ini dengan studi literatur. Dan analisa yang dilakukan dengan metode deskriptif serta metode delphi. Hasil dari penelitian dengan pengembangan knowledge management Rencana Keselamatan Konstruksi pekerjaan arsitektur ini dapat meningkatkan Kinerja Keselamatan Konstruksi. Dengan demikian diharapkan dapat memberi masukan serta pedoman khususnya pada bangunan gedung bertingkat tinggi yang akan dilakukan di kemudian hari. ......The construction of high-rise buildings in Indonesia continues to grow. Especially with the increasing number of government targets for the construction in every year. In line with this case, construction safety performance is very important to have more attention, because it is for measure the success of a project. The probability of a construction accident, especially in high-rise building architectural work, is very high. This research was conducted to develop knowledge management in architectural work based on the results of the RKK (safety plan) for high-rise building projects of 'Rusunawa and Rusunami' based on information systems and PUPR Ministerial Regulation Number 10 year 2021. Data collection in this study with a literature study. And the analysis is carry out using the descriptive and Delphi method. The results of research with the development of knowledge management Construction Safety Plans for this architectural work can improve Construction Safety Performance. Thus it is hoped that it can provide input and guidelines, especially for high-rise buildings that will be carried out in the future.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nouval Akram
Abstrak :
Indikator kinerja keselamatan konstruksi merupakan pengukuran pencapaian terhadap penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) yang menjadi output dari proses audit SMKK pekerjaan konstruksi terinterasi rancang dan bangun. Pelaksanaan audit keselamatan konstruksi menjadi sangat penting dengan melihat semakin meningkatnya angka kecelakaan konstruksi khususnya di Indonesia. Pelaksanaan audit keselamatan di Indonesia juga masih bersifat reaktif, yaitu audit dilakukan setelah terjadinya kecelakaan konstruksi. Oleh karena itu perlu dikembangkannya sebuah standar rencana keselamatan dan proses audit SMKK pada tahap perancangan dan pembangunan yang terintegrasi. Rencana keselamatan konstruksi merangkum sasaran dan program keselamatan setiap aktivitas pekerjaan yang termasuk dalam elemen proses audit SMKK. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan tambahan data sekunder dari kajian literatur terkait. Proses pengumpulan data menggunakan media kuesioner dan wawancara kepada para pakar/ahli dan dianalisa dengan metode delhpi analysis, setidaknya dengan iterasi delphi round sebanyak 2 ronde validasi untuk setiap tahapan validasi dan analisia data. Penelitian ini menghasilkanbRKK pekerjaan konstruksi terintegrasi dengan metode rancang bangun dengan 341 pengendalian risiko beserta sasaran dan program keselataman yang mengendalikan 106 potensi bahaya dan risiko di semua tahapan pekerjaan yaitu tahap perancangan, tahap implementasi SMKK dan tahap pelaksanaan konstruksi. Penilitian ini juga menghasilkan strategi pengembangan standar proses audit keselamatan konstruksi yang berbasis risiko. Pengembangan proses audit pada tahapan pekerjaan perancangan dan pelaksanaan konstruksi ini dihasilkan dari integrasi ISO 19011:2018 dan Permen PUPR No. 10 Tahun 2021 sebagai kriteria audit SMKK, sehingga dihasilkan pengembangan standar proses audit keselamatan yang berbeda dari proses audit SMKK yang sudah ada. Pengembangan standar proses audit SMKK ini berbasis 21 penyebab risiko yang menghasilkan 37 respon risiko. Hasil rerspon risiko akan menjadi tambahan aktivitas dan kriteria audit baru sebagai strategi pengembangan standar proses audit SMKK. Pengembangan sasaran dan program keselamatan dan proses audit SMKK ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi pada pekerjaan konstruksi gedung bertingkat tinggi dengan metode rancang dan bangun. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi pedoman penyusunan sasaran dan program keselamatan serta penerapan SMKK pekerjaan konstruksi dengan metode rancang bangun di Indonesia. ......Indicators of construction safety performance are a measurement of achievements in the implementation of the Construction Safety Management System (SMKK) which is the output of the SMKK audit process on integrated design-build method of construction work. The implementation of construction safety audits has become very important considering the increasing number of construction accidents, especially in Indonesia. The implementation of safety audits in Indonesia is still reactive. Therefore, it is necessary to develop a standard safety plan and SMKK audit process on integrated design-build method of construction work. The safety goals and programs for each work activity are included in the SMKK audit process elements. A qualitative method was used and additional secondary data were obtained from relevant literature reviews. Questionnaires and interviews were used to collect data with experts and is analyzed using the delphi analysis method, at least  2 rounds of delphi round iterations to validate and analysis the data. The results shown an integrated RKK for integrated design-build method of construction work with 341 risk controls along with safety goals and programs that control 106 potential hazards and risks on design phase, SMKK implementation phase and construction phase. This study also shown a strategy for developing standard risk-based construction safety audit processes. The development of the audit process at the design and construction phase resulted from the integration of ISO 19011:2018 and PUPR Regulation No. 10 of 2021 as SMKK audit criteria, resulting in the development of safety audit process standards that are different from the existing SMKK audit process. The development of the SMKK audit process standard is based on 21 causes of risk which produce 37 risk responses. The risk response will become additional activities and new audit criteria as a strategy for developing the standards SMKK audit process. The development of safety targets and programs and the SMKK audit process is expected to be able to improve construction safety performance in high-rise building construction work using the design and build method. It is hoped that this research will be able to serve as a guideline for preparing safety targets and programs as well as implementing SMKK for construction work using the design-build method in Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni
Abstrak :
Pekerjaan arsitektur merupakan bagian pekerjaan yang dilakukan pada proyek bangunan bertingkat rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Pekerjaan arsitektur menjadi perhatian khusus karena tingkat kompleksitas pekerjaan dan juga risiko yang dapat ditimbulkan. Dengan semakin banyaknya proyek bangunan bertingkat rusunawa, akan semakin besar pula kemungkinan kecelakaan kerja yang dapat terjadi akibat rendahnya kinerja keselamatan konstruksi di Indonesia pada umumnya dan di DKI Jakarta pada khususnya. Penelitian ini terfokus pada pekerjaan arsitektur bangunan bertingkat rusunawa sehingga batasan penelitian ini adalah pekerjaan arsitektur pada bangunan bertingkat rusunawa dan kinerja keselamatan konstruksinya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi dengan mengembangkan perencanaan keselamatan konstruksi pekerjaan arsitektur bangunan bertingkat rusunawa berbasis Permen PUPR No.10 Tahun 2021. Penelitian ini diawali dengan melakukan identifikasi aktifitas pekerjaan arsitektur berdasarkan standar work breakdown structure. Hasilnya diperoleh 44 aktifitas pekerjaan arsitektur yang teridentifikasi menjadi 201 potensi bahaya dan risiko penyebab kecelakaan kerja dan cara pengendaliannya. Dari 201 variabel potensi bahaya dan risiko tersebut, ditemukan 6 variabel dengan risiko besar, 174 variabel dengan risiko sedang dan 21 variabel dengan risiko kecil. Hasil penelitian ini dapat diterapkan dalam program safety induction, safety precaution, safety talk, safety meeting, safety patrol dan penggunaan alat pelindung diri sehingga disetujui dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. ......Architectural work is part of the work carried out on a multi-storey building project for rented simple flats (rusunawa). Architectural work is of particular concern because of the level of complexity of the work and also the risks that may arise. With the increasing number of rusunawa-rise building projects, the greater the possibility of work accidents that can occur due to the low performance of construction safety in Indonesia in general and in DKI Jakarta in particular. This research focuses on the architectural work of flatrise buildings so that the limitations of this research are architectural work on high-rise flats and their construction safety performance. Therefore, this study aims to improve construction safety performance by developing a safety plan for the construction of high-rise flats buildings based on PUPR Regulation No.10 of 2021. This research begins by identifying architectural work activities based on standard work breakdown structures. As a result, 44 architectural work activities were identified into 201 potential hazards and risks that cause work accidents and how to control them. Of the 201 potential hazard and risk variables, 6 variables with high risk were found, 174 variables with moderate risk and 21 variables with low risk. The results of this study can be applied to programs for safety induction, safety precaution, safety talk, safety meetings, safety patrols and the use of personal protective equipment so that it is approved to improve construction safety performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>