Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
Rachmanta Tri Atmaja
"Suatu proyek konstruksi tidak terlepas dari rangkaian kegiatan yang berupa aktivitas. Aktivitas yang berlangsung pada suatu proyek dapat terganggu dikarenakan berbagai hal, Salah satu penyebab terganggunya aktivitas proyek
adalah terjadinya kecelakaan kerja pada proyek konstruksi. Risiko kecelakaan konstruksi dapat dicegah dengan adanya identifikasi dan analisa awal akan potensi bahaya yang ada pada setiap aktivitas yang terdapat dalam WBS. Kebutuhan akan WBS yang terstandar secara terintegrasi mulai dari tahap perancangan dan pembangunan berbasis risiko sangat berperan penting dalam mencegah terjadinya risiko kecelakaan konstruksi karena akan menyajikan penilaian risiko, dampak, dan frekuensi yang timbul akibat kecelakaan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan standar WBS pada pekerjaan struktur tahap perancangan dan pembangunan Gedung Bertingkat Tinggi secara terintegrasi dengan kontrak rancang-bangun berbasis risiko untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan strategi penelitian berupa analisis arsip, survei dengan kuesioner untuk validasi kepada pakar serta studi kasus. Adapun hasil dari penelitian ini adalah standar WBS berbasis risiko tahap perancangan dan pembangunan terinterasi pada pekerjaan struktur Gedung bertingkat tinggi, identifikasi risiko yang mempengaruhi kinerja keselamatan, dan pengembangan WBS berbasis risiko yang sudah terstandarisasi. Dengan adanya standar WBS berbasis risiko akan mempengaruhi peningkatan pada lima indikator kinerja keselamatan konstruksi sebagai wujud pencegahan, mengurangi bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accidents) dalam pelaksanaan proyek konstruksi.
A construction project is inseparable from a series of tasks in the form of Activities. Activities that take place on a project can be disrupted due to various Reasons, one of the causes of the disruption of project activities are accidents on Construction projects. The risk of workplace accidents can be prevented with early identification and analysis of the potential danger that exist in every activity contained in the project’s WBS. The need for Standarized WBS in an integrated manner starting from the stage of design and risk-based development plays an important role in preventing the risk of construction accidents, because it would present a risk assessment, impact and frequency arising from construction workplace accidents. This study aims to develop WBS standars on the design and construction structure work of High-Rise Buildings in an integrated manner with risk-based for design and build contracts to improve construction safety performance. The method used in this study is descriptive qualitative approach, with research strategies in the form of archive analysis, surveys with questionnaires for validation to experts and case studies. The results of this study are risk-based WBS standars at the stage of design and construction structure work interned on high-rise building projects, identification of potential risks of danger, standarized WBS development with additional activities. The existence of risk-based WBS standards will affect the improvement of five construction safety performance indicators as a form of prevention, reduce and even eliminate the risk of work accidents (zero accidents) in the implementation of construction projects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hutagalung, Sintong Wilson
"Industri konstruksi memiliki angka kecelakaan kerja yang paling tinggi dibanding industri-industri lainnya, yaitu sebesar 32%. Kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian-kerugian, seperti kerugian finansial, kerugian waktu, kerugian kemanusiaan, dan kerugian lainnya. Berdasarkan Permen PUPR No. 10 Tahun 2021, sistem manajemen keselamatan konstruksi (SMKK) harus diterapkan dalam kegiatan konstruksi untuk mewujudkan keselamatan konstruksi. Salah satu elemen yang mendukung pelaksanaan SMKK adalah kompetensi ahli keselamatan konstruksi. Kompetensi ahli keselamatan konstruksi diatur dalam SKKNI No. 60 Tahun 2022 dimana salah satu unit kompetensi yang mewujudkan pelaksanaan SMKK yang baik adalah “Mengelola Rencana Biaya Penerapan SMKK”. Namun dalam penyusunannya, masih belum lengkap dikarenakan masih belum adanya indikator unjuk kerja di dalam unit kompetensi sebagai instrumen pengukuran kompetensi ahli KK. Oleh karena itu, peneliti ingin mengembangkan SKKNI No. 60 Tahun 2022 berupa indikator unjuk kerja pada unit kompetensi “Mengelola Rencana Biaya Penerapan SMKK” dengan metode survei kuisioner kepada pakar dan responden ahli KK. Hasil survei kuisioner dianalisis dengan metode Delphi dan uji statistik menggunakan SPSS. Didapatkan hasil penelitian berupa pengembangan unit kompetensi “Mengelola Rencana Biaya Penerapan SMKK” yang berisikan 5 item elemen kompetensi, 16 item kinerja unjuk kerja (KUK), dan 48 indikator unjuk kerja yang berpengaruh sangat kuat terhadap kinerja KK. Apabila indikator unjuk kerja dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan SMKK, maka dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi.
Construction industry has the highest work accident rate compared to other industries, namely at 32%. Work accident cause losses, such as financial loss, time loss, humanitarian loss, and others. Based on Permen PUPR No. 10 of 2021, construction safety management must be implemented in construction activities to realize construction safety. One of the key elements that supports the implementation of safety management system is competency. Competency of construction safety experts is regulated in SKKNI No. 60 of 2022 where one of the competency units is “Managing Construction Safety Management System Implementation Cost Plans”. However in its creation, is still incomplete because there are sill no performance indicator in the competency unit as an competency measurement instrument. Therefore, the researcher wants to develop SKKNI No. 60 of 2022 in the form of performance indicator in the competency unit “Managing Safety Construction Management System Implementation Cost Plans” using a questionnaire survey method for safety construction expert and respondents. The results of the questionnaire survey were analyzed using Delphi method and statistical tests using SPSS. The final result were development of competency unit “Managing Safety Construction Management System lplementation Cost Plans” which contains 5 items of competency elements, 16 items of performance criterias, and 48 items of performance indicators that have a very strong influence on safety construction. If performance indicator can be implemented on construction safety activities, it can improve construction safety performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sitinjak, Batara Yusup Fidel
"Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki potensi investasi infrastruktur yang masih besar, seperti pembangunan rumah susun. Namun industri konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang tingkat risiko kecelakaannya lebih besar dari pekerjaan di sektor lain. Kecelakaan kerja tentu menimbulkan banyak kerugian. Bukan hanya pihak perusahaan yang mengalami kerugian, melainkan para pekerja pun dapat mengalami kerugian. Angka pertumbuhan kecelakaan kerja harus menjadi perhatian khusus karena dapat memberi dampak yang signifikan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja, produktivitas perusahaan, dan perekonomian. Sedikit sekali pembahasan mengenai keselamatan konstruksi pada rumah susun. Proses manajemen risiko memiliki peran penting selama masa konstruksi berlangsung untuk mengurangi terjadinya kecelakaan konstruksi. Permen PUPR No.10 Tahun 2021 mencantumkan metode penilaian risiko dengan menunjukan nilai parameter berdasarkan tingkat kekerapan dan keparahannya. Dengan adanya penyusunan perencanaan keselamatan konstruksi tersebut, diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan kerja konstruksi di Indonesia khususnya pada proyek rumah susun. Penilaian risiko tersebut nantinya menjadi dasar dalam pembuatan pengendalian risiko sehingga bahaya dari aktivitas pekerjaan khususnya pada struktur bawah proyek rumah susun dapat diminimalisir. Pengendalian risiko dibuat berdasarkan hirarki penilaian risiko. Setelah itu pengendalian risiko diuraikan dalam bentuk sasaran dan program keselamatan konstruksi. Dalam penelitian ini, dibuat perencanaan keselamatan konstruksi pada pekerjaan struktur bawah proyek rumah susun dengan metode analisis penelitian yang digunakan adalah validasi pakar melalui survei kuesioner dan pengolahan data berupa analisis deskriptif. Paket pekerjaan pada struktur bawah proyek rumah susun meliputi pekerjaan fondasi, pile cap, dan tie beam. Terdapat 17 aktivitas pekerjaan yang berpotensi menimbulkan bahaya pada pekerjaan struktur bawah proyek rumah susun. Identifikasi bahaya yang berpotensi timbul dikelompokan berdasarkan 4 tipe, yaitu pekerja, peralatan, material, dan lingkungan. Pada paket pekerjaan fondasi terdapat 25 identifikasi bahaya dan risiko yang terjadi. Pada paket pekerjaan pile cap terdapat 34 identififkasi bahaya dan risiko yang terjadi. Pada paket pekerjaan tie beam terdapat 18 identifikasi bahaya dan risiko yang terjadi. Terdapat 29 faktor bahaya dengan tingkat risiko kecil, 44 faktor bahaya dengan tingkat risiko sedang, dan 4 faktor bahaya dengan tingkat risiko besar untuk penilaian risiko awal Melalui penerapan metode tersebut dalam tahap penilaiain risiko dapat membuat pengendalian risiko yang lebih baik, efektif, dan hemat biaya sehingga mamp meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi.
Indonesia, as a developing country, possesses significant potential for infrastructure investment, including the construction of high-rise apartments. However, the construction industry is one of the most hazardous sectors, with higher accident rates compared to other industries. Work-related accidents undoubtedly result in substantial losses, affecting not only companies but also workers. The rising number of construction accidents warrants special attention due to its detrimental impact on workers' safety and health, company productivity, and the overall economy. Construction safety in high-rise apartments remains an underexplored topic. Risk management processes play a pivotal role during construction to mitigate construction accidents. Permen PUPR No.10 Tahun 2021 outlines a risk assessment method, assigning parameter values based on frequency and severity levels. By implementing construction safety planning, Indonesia, particularly in high-rise apartment projects, can reduce construction accident rates. Risk assessments form the foundation for developing risk controls, minimizing hazards associated with work activities, especially in high-rise apartment substructure projects. Risk controls are established based on the risk assessment hierarchy and subsequently elaborated into construction safety goals and programs. This research employs a structured approach to construction safety planning in high-rise apartment substructure projects. The research methodology involves expert validation through questionnaire surveys and data processing using descriptive analysis. The substructure work packages in high-rise apartment projects include foundation, pile cap, and tie beam works. Seventeen work activities within these packages pose potential hazards. Hazard identification is categorized into four types: workers, equipment, materials, and the environment. Foundation work packages identified 25 potential hazards and risks, while pile cap work packages identified 34, and tie beam work packages identified 18. The initial risk assessment revealed 29 low-risk hazards, 44 medium-risk hazards, and 4 high-risk hazards. Implementing this method during the risk assessment stage enables the development of more effective, efficient, and cost-saving risk controls, consequently enhancing construction safety performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ardian Chandra
"Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki potensi besar dalam investasi infrastruktur, seperti pembangunan rumah susun. Namun, industri konstruksi adalah salah satu sektor dengan tingkat risiko kecelakaan yang lebih tinggi dibandingkan sektor industri yang lain. Kecelakaan kerja dapat menyebabkan berbagai kerugian, baik bagi perusahaan maupun pekerja. Oleh karena itu, peningkatan angka kecelakaan kerja harus menjadi perhatian khusus karena berdampak signifikan pada keselamatan pekerja, produktivitas perusahaan, dan perekonomian. Namun, pembahasan mengenai keselamatan konstruksi pada rumah susun masih sangat minim. Kurangnya informasi mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja (SMKK) pada konstruksi rumah susun menyebabkan tingginya angka kecelakaan kerja. Dalam industri konstruksi, terdapat beberapa upaya untuk mengurangi risiko kecelakaan, salah satunya melalui penyusunan perencanaan keselamatan konstruksi. Penyusunan perencanaan ini diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan kerja di Indonesia. Pada penelitian ini, disusun perencanaan keselamatan konstruksi untuk pekerjaan struktur atas proyek rumah susun. Adapun metode yang digunakan adalah validasi pakar. Hasilnya teridentifikasi 5 paket pekerjaan dan 28 aktivitas pekerjaan dalam Work Breakdown Structure (WBS), 29 potensi risiko dengan kategori bahaya besar dari 133 bahaya dan risiko yang teridentifikasi, 17 sasaran dan program pengendalian. Semua ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi pada pekerjaan struktur atas proyek rumah susun berbasis Work Breakdown Structure (WBS) yang mencakup empat aspek kecelakaan kerja: tenaga kerja, alat, material, dan lingkungan
As a developing country, Indonesia has significant potential for infrastructure investment, such as the construction of flats project. However, the construction industry is one of the sectors with a higher risk of accidents compared to other industries. Workplace accidents can cause various losses for both companies and workers. Therefore, the increasing number of workplace accidents must be given special attention due to its significant impact on worker safety, company productivity, and the economy. However, discussions about construction safety in flats project are still very limited. The lack of information regarding the implementation of SMKK in flats project construction leads to a high number of workplace accidents. In the construction industry, several efforts are made to reduce accident risks, one of which is through the development of a construction safety plan. This planning is expected to reduce the number of workplace accidents in Indonesia. In this study, a construction safety plan is developed for the superstructure work of flats projects. The method used is expert judgement The results identified 5 work packages and 28 work activities within the Work Breakdown Structure (WBS), 29 potential risks categorized as major hazards out of 133 identified hazards and risks, and 17 targets along with control programs. All of these efforts aim to improve construction safety performance in the superstructure work of apartment building projects based on the WBS, which encompasses four aspects of workplace accidents: worker, equipment, materials, and environment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Josua Lumban Gaol
"Permintaan akan layanan jaringan utilitas terus meningkat. Untuk itu pemerintah provinsi DKI Jakarta melaksanakan program pembangunan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT). Industri konstruksi adalah industri dengan tingkat kecelakaan kerja paling tinggi. Begitu juga dengan tingkat kecelakaan konstruksi di Indonesia masih sangat tinggi. Salah satu penyebab tingginya tingkat kecelakaan kerja kondisi tidak aman yang disebabkan oleh manajemen keselamatan yang kurang baik yang tidak dapat mengidentifikasi risiko keselamatan konstruksi secara menyeluruh. Untuk itu dibutuhkan manajemen keselamatan konstruksi yang baik dan andal untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi pada proyek SJUT. Pengaruh manajemen keselamatan akan lebih lebih baik diterapkan sejak fase awal proyek atau fase perencanaan. Konsep perencanaan keselamatan pada fase awal proyek di Indonesia diterapkan berdasarkan Permen PUPR No 10 Tahun 2021 tentang Pedoman SMKK yang disebut rancangan konseptual SMKK. Degan kemajuan teknologi sekarang ini, perencanaan keselamatan konstruksi dapat diintegrasikan dengan teknologi komputerisasi yaitu Building Information Modelling (BIM). Oleh karena itu, pengembangan rancangan koseptual SMKK yang terintegrasi dengan BIM dilakukan pada penelitian ini. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif. Penelitian ini menghasilkan rancangan konseptual SMKK terintegrasi BIM pada proyek pembangunan SJUT yang dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi di Provinsi DKI Jakarta.
Demand for utility network services is increasing. As a result, the province government of Jakarta's special capital region is implementing the Integrated Utility Network Facility (IUNF) development program. The construction business has the greatest risk of workplace accidents. Similarly, the rate of building accidents in Indonesia remains extremely high. Unsafe conditions produced by poor safety management that fails to detect construction safety issues effectively are one of the causes of the high prevalence of workplace accidents. As a result, good and dependable construction safety management is required to improve the IUNF project's construction safety performance. Safety management will have a greater impact in the early stages of a project, especially during the planning phase. In Indonesia, the concept of safety planning is implemented during the initial phase of projects based on the Regulation of the Minister of Public Works and Public Housing No. 10 of 2021 concerning Construction Safety Management System Guidelines, also known as the Conceptual Design of the Construction Safety Management System. Construction safety planning can now be connected with computerized technology, notably Building Information Modeling (BIM), thanks to recent technical breakthroughs. As a result, this study included the creation of a conceptual design for a Construction Safety Management System connected with BIM. The technique employed is qualitative analysis. This study resulted in the conceptual design of an integrated BIM Construction Safety Management System in the IUNF development project, which has the potential to improve construction safety performance throughout the province of Jakarta's special capital region."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Khalifah Rasyid Ghaniyya
"Konstruksi merupakan salah satu industri yang paling berbahaya karena sifat alaminya yang unik, dinamis, dan sementara. Di Indonesia, ada 20 kasus kecelakaan dialami para buruh dari setiap 100.000 tenaga kerja, dan 30 persennya terjadi di sektor konstruksi. Kompetensi Ahli KK Muda, salah satu jabatan yang berperan penting dalam Keselamatan Konstuksi (KK), diatur dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) No. 350 Tahun 2014, di mana salah satu unit kompetensinya yaitu “Mengukur Pencapaian Pelaksanaan Rencana KK”. Tetapi SKKNI masih kekurangan instrumen instruksional dan mengacu pada sistem manajemen lama. Oleh karena itu, penulis mengembangkan SKKNI melalui unit kompetensi terkait dengan metode survey kuesioner pada pakar serta survey responden, yang datanya kemudian dianalisis dengan metode
delphi serta SPSS
. Hasil penelitian yaitu elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, dan indikator unjuk kerja teridentifikasi yang sudah divalidasi oleh pakar dan memiliki hubungan kuat dengan peningkatan kinerja keselamatan konstruksi.
Construction is one of the most dangerous industries due to its unique, dynamic and transient nature. In Indonesia, there are 20 accidents experienced by workers out of every 100,000 workers, and 30 percent of them occur in the construction sector. The Competence of Young KK Experts, one of the most important person regarding Construction Safety Performance (CSP) is regulated in the Indonesian National Work Competency Standard (SKKNI) No. 350 of 2014, in which one of the competency units is “Measuring Achievement in the Implementation of the KK Plan”. However, SKKNI still lacks instructional instruments and refers to the old management system. Therefore, I wants to develop SKKNI through competency units related to the questionnaire survey method to experts and practitioners, which will be analyzed by the Delphi method and SPSS. The results are elements of competence, performance criteria, and identified performance indicators that have been validated by experts and correlate strongly with improvement of construction safety performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Catra Rahma Pashya
"Pembangunan Ibu Kota Nusantara merupakan inisiasi yang dilakukan oleh pemeritah Indonesia dalam memenuhi keselarasan dan keseimbangan ekonomi dan pembangunan. Urgensi pemindahan Ibu Kota Negara adalah krisinya ketersediaan air di Pulau Jawa terutama DKI Jakarta dan tingginya jumlah penduduk, dimana Jakarta memiliki tingkat polusi udara yang tinggi. Pembangunan yang masif dan memerlukan sumber daya manusia yang banyak pada pembangunan IKN akan menimbulkan kewaspadaan akan keselamatan konstruksi. Fenomena kecelakaan konstruksi disebabkan oleh berbagai faktor seperti kesalahan manusia, budaya yang buruk, serta mengesampingkan spesifikasi perencanaan konstruksi. Pencegahan kecelakaan konstruksi dapat dilakukan dengan pembentukan budaya pada seluruh fase konstruksi dengan penerapan total construction safety culture. Studi ini bertujuan untuk mengembangkan strategi peningkatan kinerja keselamatan konstruksi berdasarkan model total construction safety culture. Pemodelan dilakukan dengan persamaan struktural (SEM) untuk menganalisis pola hubungan antar faktor dan variabelnya. Berdasarkan analisa pola hubungan struktural yang dilakukan, seluruh hipotesis model struktural dapat diterima, atau terdapat hubungan signifikan antara variabel total construcition safety culture terhadap kinerja keselamatan. Observasi juga dilakukan untuk menambah bukti bahwa penerapan keselamatan konstruksi pada studi kasus yang ditinjau belum sempurna. Strategi direkomendasikan berdasarkan hubungan langsung dan tidak langsung, dimana untuk hubungan langsung produk yang dihasilkan adalah saran terhadap kebijakan pemerintah terkait keselamatan konstruksi atau Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria (NSPK). Strategi berdasarkan hubungan tidak langsung menghasilkan rekomendasi seperti penggunaan teknologi dalam penerapan keselamatan konstruksi, tacit knowledge, dan metodologi pemantauan keselamatan konstruksi berbasis behaviour.
Establishment of Ibu Kota Nusantara is an initiation program that held by Indonesian Government to create the equality of economic and infrastructure development in Indonesia. Water crisis and high population in Java Island especially Jakarta are the reason of redeployment urgency of the National Capital. Massif construction needs a lot of resources in IKN development and it causes alertness of construction safety. Construction accident phenomena cause by several factors like human error, bad culture, also ignoring plan specification. Preventive act for construction accident can be held by creating a culture in the entire construction phase with the implementation of total construction safety culture. The aim of this study is to develop a strategy to improve construction safety performance based on total construction safety culture model. Structural Equation (SEM) is the method to modelling the total construction safety culture by analyze the relation pattern between all variables. Based on the structural analysis, all of the total construction safety culture made significant impact towards safety performance. Observation also done to find another evidence that construction safety implementation on study case is not perfect at all. Strategies made from direct and indirect interrelation. While direct interrelation strategy recommended the law of construction safety which need to be more simply. Indirect interrelation strategy talks about tacit knowledge, technology transformation on construction safety implementation, and newly supervision method based on behavior."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hafizhuddin Wafi
"Meskipun industri konstruksi memberikan dampak ekonomi yang sangat tinggi, industri jasa konstruksi juga merupakan salah satu sektor industri yang memiliki risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) yang diatur dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021, merupakan bagian dari sistem manajemen pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk menjamin terwujudnya keselamatan konstruksi. Salah satu elemen dukungan keselamatan konstruksi yaitu manajemen komunikasi. Terdapat 3 (tiga) tujuan dalam penelitian ini, diantaranya adalah: (1) Mengidentifikasi variabel dan indikator komunikasi dalam dukungan keselamatan konstruksi pada sektor konstruksi, (2) Mengidentifikasi hubungan antar variabel komunikasi dalam dukungan keselamatan konstruksi pada Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) dan (3) Menyusun usulan strategi komunikasi dalam dukungan keselamatan konstruksi berdasarkan model hubungan antar variabel untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi terhadap pakar dan survei terhadap responden menggunakan Structural Equation Modeling dengan aplikasi SMARTPLS. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 8 variabel komunikasi dalam meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi yaitu komunikasi eksternal sub-kontraktor, komunikasi eksternal pengunjung/ tamu, komunikasi mandor-pekerja, rapat keselamatan konstruksi, safety induction, safety morning, informasi bahaya/ media informasi, dan toolbox meeting. Terdapat 3 variabel yang memiliki pengaruh signifikan dalam meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi yaitu komunikasi eksternal pengunjung/ tamu, safety morning, dan safety induction dengan nilai T-Statistics 2.355; 2.322; dan 2.203.
Although the construction industry has a very high economic impact, the construction services industry is also one of the industrial sectors that has a fairly high risk of work accidents. The Construction Safety Management System (SMKK), as regulated in Ministry of Public Work and Public Housing Regulation Number 10 of 2021, is part of the construction work implementation management system to ensure the realization of construction safety. One element of construction safety support is communication management. There are 3 (three) objectives in this study, including: (1) Identifying communication variables and indicators in construction safety support in the construction sector, (2) Identifying the relationship between communication variables in construction safety support in the Construction Safety Management System (SMKK); and (3) Developing a communication strategy proposal in construction safety support based on the relationship model between variables to improve construction safety performance. The method used in this research is the validation of experts and a survey of respondents using Structural Equation Modeling with the SMARTPLS application. The results of this study there are 8 communication variables in improving construction safety performance, namely sub-contractor external communication, visitor/guest external communication, foreman-worker communication, construction safety meeting, safety induction, safety morning, hazard information/media information, and toolbox meetings. There are 3 variables that have a significant influence in improving construction safety performance, namely external communication of visitors/guests, safety morning, and safety induction with a T-Statistics value of 2,355; 2,322; and 2,203."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Farhan Azhar Junaedi
"Industri konstruksi merupakan salah satu industri yang memiliki tingkat resiko kecelakaan kerja yang tinggi dengan angka kecelakaan paling terbesar dibanding sektor industri lainnya yaitu mencapai angka 32%. Berdasarkan Permen PUPR No 10 Tahun 2021, sistem manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) harus diterapkan untuk menjamin terwujudnya keselamatan konstruksi. Salah satu elemen dalam mendukung pelaksanaan SMKK yaitu kompetensi Ahli Muda KK. Kompetensi Ahli Muda KK diatur dalam SKKNI No 350 Tahun 2014 dimana salah satu unit kompetensi dalam menjamin pelaksanaan SMKK secara efektif yaitu “Melakukan Inspeksi KK”. Namun dalam penyusunan SKKNI, masih belum lengkap karena tidak terdapat indikator unjuk kerja sebagai instrumen pengukuran kompetensi dan SKKNI masih mengacu pada standar dan peraturan yang lama. Oleh karena itu, Peneliti ingin mengembangkan SKKNI berupa indikator unjuk kerja untuk unit kompetensi “Melakukan Inspeksi KK” dengan metode survei kuesioner kepada para pakar dan responden. Hasil kuesioner nantinya dianalisis dengan metode Delphi dan uji statistic menggunakan SPSS. Didapatkan hasil penelitian berupa 2 item elemen kompetensi, 6 item kriteria unjuk kerja dan 48 item indikator unjuk kerja dimana pengembangan unit kompetensi “Melakukan Inspeksi KK” memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap kinerja KK. Jika indikator unjuk kerja tersebut diterapkan oleh Ahli Muda KK dalam menerapkan SMKK maka dapat meningkatkan kinerja Keselamatan Konstruksi. Kata Kunci : Kompetensi Ahli Muda KK, Unit Kompetensi “Melakukan Inspeksi KK”, Kinerja Keselamatan Konstruksi.
The construction industry is one of the industries that has a high level of work accident risk with the highest accident rate compared to other industrial sectors, reaching 32%. Based on Permen PUPR No 10 of 2021, a Construction Safety Management System (SMKK) must be implemented to ensure the realization of construction safety. One of the elements in supporting the implementation of SMKK is the competence of Construction Safety Young Experts. The competence of Construction Safety Young Experts is regulated in SKKNI No 350 of 2014 where one of the competency units in ensuring the effective implementation of SMKK is "Conducting Construction Safety Inspections". However, in the preparation of the SKKNI, it is still incomplete because there are no performance indicators as an instrument for measuring competence and the SKKNI still refers to the old standards and regulations. Therefore, the researcher wants to develop the SKKNI in the form of performance indicators for the competency unit "Conducting Construction Safety Inspections" by using a questionnaire survey method to experts and respondents. The results of the questionnaire will be analyzed using the Delphi method and statistical tests using SPSS. The results obtained in the form of 2 items of competency elements, 6 items of performance criteria and 48 items of performance indicators where the development of the competency unit "Conducting Construction Safety Inspections " has a very strong influence on construction safety performance. If the performance indicators are applied by the Construction Safety Young Experts in implementing the SMKK, it can improve the performance of Construction Safety."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jakti Rahman Saidarka
"Di Indonesia, kecelakaan kerja di industri konstruksi terus meningkat dengan sektor konstruksi sebagai salah satu sektor pekerjaan paling berbahaya. Hal ini disebabkan beberapa hal seperti pedoman K3 konstruksi yang sulit dimengerti, kurang dilibatkannya tenaga ahli, metode pelaksanaan kurang tepat, dan lainnya. Dampak kecelakaan kerja bervariasi dari level mikro, meso, dan makro. Penerapan keselamatan konstruksi yang optimal dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan, salah satunya melalui audit sistem manajemen keselamatan konstruksi. Selama ini, hasil dari audit keselamatan konstruksi belum disimpan dan diolah dengan baik karena belum adanya sistem informasi basis pengetahuan yang membantu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi elemen aktivitas, risiko, dan tindakan preventif berbasis risiko pada proses audit keselamatan konstruksi yang disimpan dalam bentuk basis pengetahuan, dan disimpan serta dibagikan melalui sistem informasi. Metode yang digunakandimulai dari analisa arsip, validasi pakar, hingga studi kasus. Hasil audit keselamatan konstruksi dapat dijadikan pedoman, rekomendasi, dan upaya peningkatan kinerja keselamatan konstruksi. Maka, diperlukan proses audit keselamatan kerja konstruksi, yang di Indonesia diatur pada Permen PU Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi dan ISO 19011:2018. Hasil penelitian ini adalah pengembangan sistem informasi knowledge base pelaksanaan audit keselamatan konstruksi pada bangunan tingkat tinggi dengan kontrak rancang bangun untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi.
In Indonesia, workplace accidents in the construction industry are increasing, making it one of the most hazardous sectors. Factors include complex safety guidelines, insufficient expert involvement, and improper implementation methods. The impact of accidents varies from micro to macro levels. Optimal safety implementation can reduce accidents, with one method being safety management system audits. However, audit results have not been well-stored or processed due to the lack of a knowledge-based information system. This research aims to identify activity elements, risks, and risk-based preventive actions in construction safety audits, stored as a knowledge base, and shared through an information system. Methods include archival analysis, expert validation, and case studies. Construction safety audit results can serve as guidelines and recommendations to improve safety performance. Therefore, a construction safety audit process is necessary, regulated by Permen PU Number 10 of 2021 and ISO 19011:2018. The research outcome is the development of a knowledge-based information system for conducting safety audits on high-rise building construction with design-build contracts to enhance construction safety performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library