Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Im, Young Ho
"ABSTRAK
Teka-teki sebagai salah satu jenis foklor hadir dalam khasanah tradisi lisan. Karena disampaikan secara lisan, belum banyak ahli bahasa maupun sastra yang tergerak untuk mengkajinya. Mencermati kenyataan tentang teka-teki yang ada dalam tiap masyarakat bahasa, beberapa peneliti terdahulu berupaya mengenali sifat keuniversalan teka-teki. Berbagai pendekatan dipakai dalam meneliti teka-teki itu untuk memahami dan mengklasifikasikan teka-teki. Dan para peneliti itu, muncul sejumlah definisi teka-teki yang berbeda-beda Namun, umumnya mereka sepakat bahwa teka-teki terdiri dari pertanyaan dan jawaban.
Penelitian terhadap teka-teki bahasa Indonesia tergolong langka Sampai saat ini pembicaraan mengenai teka-teki masih dalam kerangka tradisi lisan, khususnya folklor. Belum ada ahli bahasa yang memperhatikan secara khusus mengenai teka-teki bahasa Indonesia. Hal ini membuka peluang untuk dilakukannya penelitian teka-teki dari segi kebahasaan, karena bagaimanapun teka-teki merupakan bentuk komunikasi verbal yang menggunakan bahasa.
Sejumlah masalah yang dapat dilihat dalam teka-teki dari segi kebahasaan adalah secara garis besar, masalah pokok dalam penelitian ini adalah menganalisis struktur teka-teki dan ciri keambiguan yang tersirat dalam teka-teki berbahasa Indonesia.
Hal lain yang menjadi masalah adalah berkenaan dengan istilah teka-teki dalam bahasa Indonesia. Selama ini istilah 'teka-teki' bersinonim dengan 'terkaan', 'tebakan'. Sementara di dalam bahasa Inggris setiap istilah yang mengacu pada 'riddles', yaitu 'pun', 'puzzle', dan 'riddle' jelas batasan dan ciri-cirinya, tetapi tidak demikian halnya di dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, perlu dirumuskan istilah dan ciri-ciri setiap teka-teki yang ada di Indonesia
Secara khusus yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) mengklasifikasikan teka-teki berbahasa Indonesia berdasarkan struktur dan ciri keambiguannya; 2) merumuskan istilah dan pengertian teka-teki berbahasa Indonesia; 3) melihat kaitan antara wit dan humor dalam masing-masing jenis teka-teki. Dalam hal ini jenis teka-teki mana saja yang mengandung wit dan humor, mana yang hanya humor saja tetapi tidak mengandung wit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan tipe wacana teka-teki dalam bahasa Indonesia dengan menganalisis ciri keambiguan yang membentuk teka-teki dan strukturnya. Selain itu, penelitian ini bertujuan memberikan argumentasi tentang adanya ciri keambiguan dalam masing-masing tipe teka-teki yang timbul akibat terjadinya pelanggaran prinsip kerja sama serta menimbuikan kelantipan dan humor. Untuk mencapai tujuan itu, yang dibahas di dalam penelitian ini mencakup pokok-pokok berikut:
(1) analisis. struktur dan ciri keambiguan dalam teka-teki,
(2) klasifikasi teka-teki,
(3) teka-teki dan pelanggaran prinsip kerja sama,
(4) kelantipan dan humor dalam teka-teki.
Keistimewaan permainan bahasa, dalam teka-teki adalah suatu proposisi yang sering kali terasa aneh atau sulit dan menggelikan atau mengejutkan setelah dihubungkan dengan jawabannya. Salah satu unsur yang unikan dalam teka-teki adalah adanya keambiguan untuk menangkap pesan penutur, yaitu berupa unsur yang disengaja yang akan mengaburkan analog informasi. Keambiguan dalam informasi-informasi yang tidak sempurna itu ditunjukkan oleh hadirnya berbagai aspek kebahasaan selain aspek kontekstual.
Keambiguan merupakan unsur terpenting dalam teka-teki, karena tanpa adanya kedua unsur tersebut, proposisi itu bukan teka-teki, melainkan pertanyaan biases Dengan demikian, dapat disebutkan di sini bahwa keberadaan keambiguan yang disebabkan melalui permainan bahasa (manipulasi informasi) merupakan unsur penting yang hams ada dalam teka-teki.
Ciri keambiguan dalam teka-teki ditunjukkan melalui permainan bahasa, mulai dari segi fonologis sampai dengan segi wacana, maupun permainan kontekstual berdasarkan pengetahuan sosial budaya atau pengalaman sendiri (pertautan).
Perrnainan atau manipulasi kebahasaan yang ada di dalam teka-teki juga dapat dipandang sebagai kecerdasan penutur dalam berbahasa. Hal itu merupakan wujud kemampuan seseorang dalam mengeksplorasi bahasa secara kreatif. Dengan demikian, dari segi kebahasaan dapat dikatakan bahwa teka-teki tidak saja menyangkut masalah verbal tetapi juga berhubungan dengan kemampuan manipulasi kebahasaan oleh penutur, yaitu munculnya kelantipan (wit) sebagai akibat adanya permainan atau manipulasi kebahasaan.
Berdasarkan ciri keambiguitasan, diperoleh tipe teka- teki berbahasa Indonesia, yaitu 'teka-teki terkaan', 'teka-teki soalan', 'teka--teki permainan wacana', dan 'teka-teki plesetan'. Tipe-tipe ini sekaligus menunjukkan pula istilah teka-teki berbahasa Indonesia, sehingga tidaklah istilah 'teka-teki', 'terkaan', dan 'tebakan' sebagai bentuk sinonim"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
D511
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
Lapen 02 Mas tk
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Astutiningsih
"Khasanah budaya berupa naskah kuno merupakan salah satu hasil pemikiran gemilang masyarakat Nusantara di masa lampau. Keterbatasan dalam upaya pelestarian warisan budaya tersebut menyebabkan kandungan nilai-nilai dan pandangan hidup yang memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa tergerus arus globalisasi. Perpustakaan Nasional RI berpeluang mewujudkan upaya pelestarian warisan budaya bangsa yaitu dengan mendukung kegiatan penelitian, pengkajian,dan penyebarluasan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Upaya pelestarian nilai-nilai budaya lebih menjamin keberadaan warisan budaya hingga ribuan tahun yang akan datang."
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2006
020 VIS 8:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Reihan Sesarwati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan agar masyarakat umum dapat mengetahui pesan yang disampaikan oleh penulis naskah pada naskah Jamiyatul Khasanah Penelitian dilakukan dengan mengaplikasikan. strategi penerjemahan pada terjemahan naskah Jamiyatul Khasanah yang peneliti terjemahkan sendiri, dari bahasa Jawa kedalam bahasa Indonesia, sebagai bentuk pertanggung jawaban penerjemahan. Data yang diklasifikasikan yaitu berdasarkan masalah yang ditemui peneliti pada saat proses penerjemahan naskah Jamiyatul Khasanah. Metode yang digunakan dalam proses penerjemahan yaitu menggunakan metode komunikatif yang diambil dari teori Frans Sayogie (2014). Objek data pada penelitian ini yaitu naskah Jamiyatul Khasanah dengan kode naskah PW.20/K 12.08, yang merupakan koleksi dari Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia, pada Katalog Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Penelitian filologi menggunakan edisi standar oleh Baried (1985) dan langkah-langkah kerja penelitian filologi oleh Karsono H. Saputra (2013). Naskah ini berbentuk prosa, yang berisi tentang tujuh tata cara hidup yang baik. Penelitian ini menggunakan objek data tersebut yang kemudian dialih aksarakan dan diterjemahkan dengan pertanggungjawaban.

ABSTRACT
This research purpose to get the general public to know the message conveyed by the scriptwriter in the Jamiyatul Khasanah script. The study was conducted by applying. Translation strategies on the translation of the Jamiyatul Khasanah script that researchers translated themselves, from the Javanese language into Indonesian, as a form of translation responsibility. Data classified is based on problems encountered by researchers during the translation process of the Jamiyatul Khasanah text. The method used in the translation process is using communicative methods taken from the theory of Frans Sayogie (2014). The object of this research data that is Either Jamiyatul Khasanah script with script code PW 20 12.08/K, which is a collection of the Central Library of the University of Indonesia, at the University of Indonesia Faculty of literature Catalogue. Philological research using the Standard Edition by Baried (1985) and measures research work of Philology by Karsono H. S (2013). This paper shaped prose, which contains about seven Ordinances of the good life. This research uses the data objects which are then translated and revised with responsibility."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Prafita Imadianti
"Skripsi ini membahas mengenai pencitraan digital khasanah arsip ANRI untuk tujuan Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN). Pencitraan digital merupakan salah satu bentuk upaya kegiatan pelestarian digital. Pencitraan digital khasanah arsip ANRI dimuat dalam portal JIKN. Bentuk citra digitalnya berupa preview khasanah arsip tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian memperlihatkan kendala dalam mencitradigitalkan khasanah arsip ANRI yang dimuat dalam JIKN serta faktor penyebab kendala tersebut dan bagaimana cara mengatasi kendala dalam pengelolaan JIKN.

The focus of this study is concerned about the digital imaging of ANRI's archival treasury for Indonesian Archival Information Network (JIKN). Digital imaging is one of the digital preservation activities. Digital image of ANRI's archival treasury is performed in the J1KN portal. The digital image is in a form of a preview. The study is a qualitative descriptive research. The result of the study explains the obstacles in digital imaging of ANRI's archival treasury which can be found in JIKN factors affecting the obstacle and how it is solved in the JIKN management."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15347
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library