Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tyas Ayu Widiarini
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara mengoptimalkan kinerja karyawan dengan memperbaiki dan mengaplikasikan Key Performance Indicator KPI sebagai suatu sistem penilaian kinerja karyawan pada UKM yang bergerak di bidang jasa perawatan dan perbaikan mobil yakni Bengkel XYZ. Penelitian didahului dengan pemetaan kondisi UKM yang menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan antara kondisi aktual dengan kondisi ideal. Salah satu kesenjangan yang terdapat pada Bengkel XYZ adalah belum adanya sistem evaluasi kinerja karyawan sebagai parameter kinerja karyawan bengkel. Oleh karena itu, kegiatan business coaching ini bertujuan untuk melaksanakan implementasi praktis KPI dengan menyesuaikan situasi dan kondisi Bengkel XYZ pada saat penulisan tesis ini sedang berlangsung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang tujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan penilaian kinerja yang dilakukan oleh Bengkel XYZ yang kemudian diakhiri dengan memberikan usulan perbaikan.Hasil penelitian menjelaskan tentang kinerja pegawai yang meliputi kedisiplinan kerja dan sikap kerja yang telah memenuhi standar minimal pelayanan. Namun, masih terdapat kelemahan pada kualitas kerja pegawai yang tidak memberikan pelayanan optimal kepada pelanggan. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah instrumen dan petunjuk bagi bengkel untuk dapat melaksanakan penilaian kinerja untuk peningkatan kualitas melalui penggunaan KPI. ......This thesis aims to recognize on how to optimize the employee rsquo s performance by improving and applying Key Performance Indicator KPI as an appraisal system of employee on small medium enterprise providing repair and maintenance for cars in XYZ Workshop. This research is preceded by mapping the condition of enterprise which shows that there are several gaps from actual condition to ideal condition. One of the gaps that occurred is XYZ Workshop does not have performance appraisal for employee as a measurement of business performance. Therefore, this business coaching aims to implement the practice of Key Performance Indicator KPI by adjusting the situation and condition of XYZ Workshop in which the research is being conducted. The method being used is qualitative specified in descriptive qualitative aiming to recognize on the application on appraisal system conducted by XYZ Workshop finished by offering improvements. The result of this research explains the employee rsquo s performance which consists of disciplines and attitudes satisfying the minimum value of required service. However, there are several weaknesses on the quality of employee rsquo s performance which are not delivering satisfaction services to customer. Thus, the result is expected to be an instrument and guidance to apply the appraisal system for a better service through KPI usage.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subekty
Abstrak :
Balanced scorecard pada akhir 1990?an mulai semakin dikenal dunia luas, digunakan tidak hanya sebagai sistem pengukuran kinerja untuk perusahaan, tetapi Balanced Scorecard digunakan sebagai sistem manajemen strategis. Balanced Scorecard menjadi pedoman perusahaan untuk berkegiatan seharihari dalam mencapai Visi, Misi, dan Strategi yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan sistem pengukuran kinerja yang lama tidak relevan dengan lingkungan bisnis saat ini dimana era teknologi informasi berkembang secara pesat. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan evaluasi terhadap sistem manajemen perusahaan Induk Koperasi Perikanan Indonesia, yang dimulai dari analisis visi, misi, dan strategi perusahaan. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah perancangan Strategy maps, perancangan Balanced Scorecard. dan tahap terakhir yaitu perancangan Key Performance Indicators Perusahaan.
The Balance Scorecard has started to become more popular since the end of the 1990s, It is used not only as the performance assessment/measurement system in many corporates, but also as the strategic management system. Balance Scorecard already becomes the guideline for corporates in running their daily operation and achieving the established Corporate Vision, Mission, and Strategy. The corporates apply it as the old performance assessment/measurement is no longer relevant toward the recent business environment, in which the information technology era has grown rapidly. This research is aimed to evalute the management system of the Cooperative Parent Fisheries Indonesia, started from the analysis toward the corporate vision, mission, and strategy. The research results indicate that the stages comprise the design of Strategy Maps, the design of Balanced Scorecard, and the last stage is the design of Corporate Key Performance indicators.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29487
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Friscilia Nindita Pamela
Abstrak :
Prototype membantu simulasi aspek aplikasi digital yang akan dikembangkan. Pedagang farmasi berkewajiban untuk melakukan pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat yang memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Dokumentasi sangat penting untuk memastikan bahwa setiap petugas melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar. Dokumentasi dapat dilakukan secara manual ataupun komputerisasi. Dalam menunjang dokumentasi komputerisasi perlu dirancangnya system aplikasi berbasis online yaitu IntegrApp yang dapat membantu memudahkan proses dokumentasi data, pemantauan suhu, training matrix, produk kembalian, hingga proses maintenance, memberikan notifikasi email pengerjaan Key Performance Indicator melalui aplikasi IntegrApp yang di automatisasi via bot ke Microsoft Excel Key Performance Indicator Report, memudahkan pelanggan dalam memperoleh informasi data pelanggan seperti surat pemesanan, surat faktur, dan surat jalan pada PT. Anugerah Pharmindo Lestari. ......Prototype helps simulate aspects of digital applications to be developed. Pharmaceutical traders are obligated to procure, store, distribute drugs and/or medicinal substances that meet the stipulated quality requirements and comply with statutory provisions. Documentation is very important to ensure that every officer carries out their duties properly and correctly. Documentation can be done manually or computerized. In supporting computerized documentation, it is necessary to design an online-based application system, namely IntegrApp which can help facilitate the process of data documentation, temperature monitoring, training matrices, product returns, to the maintenance process, providing email notifications for Key Performance Indicator work through the IntegrApp application which is automated via bot to Microsoft Excel Key Performance Indicator Report, makes it easier for customers to obtain customer data information such as order letters, invoices, and travel documents at PT. Anugerah Pharmindo Lestari.
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Sutyowati Permatasari
Abstrak :
RSUD Pasar Rebo menyandang status sebagai rumah sakit swadana sejak akhir tahun 1992 dan pada awal tahun 2005 ini akan bergeser menjadi BUMD. Keputusan Presiden No 40 tahun 2001 mengenai kelembagaan RS BUMD, maka pengelolaan RS akan mengarah kepada operasional pelayanan secara mandiri dan otonom. Dengan keluarnya Kepres tersebut, maka RSUD Pasar Rebo sedang berbenah diri untuk mempersiapkan status BUMD. Bulan Juli 2004 ini RSUD Pasar Rebo juga sedang mempersiapkan diri mendapatkan sertifikasi ISO 9001, 2000. Oleh karena itu RS terus melakukan peningkatan mutu layanan dan kinerja RSnya. Dalam mewujudkan pelayanan jasa rumah sakit yang berkualitas diperlukan sistem manajemen yang Iebih baik dan menggunakan indikator kinerja yang jelas. Indikator kinerja keperawatan adalah salah satu indikator yang penting dalam mengukur keberhasilan suatu rumah sakit. Indikator kinerja keperawatan ini diperlukan untuk melakukan penilaian kinerja. Selama ini RSUD Pasar Rebo belum memiliki penilaian kinerja. IGD adalah pinta gerbang RS dan memerlukan kinerja keperawatan yang baik karena kasus-kasus yang ditangani adalah kasus yang menyangkut kegawatdaruratan yang membutuhkan respon time yang cepat agar kematian dapat dihindari. Instalasi Gawat darurat RSUD Pasar Rebo juga memiliki jumlah kunjungan yang cukup tinggi dibanding Instalasi Gawat Darurat RS sejenis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan mengidentifikasi bersama-sama staf keperawatan indikator kunci kinerja keperawatan untuk jabatan perawat pelaksana dan Kepala Ruangan. Untuk pengambilan data primer dilakukan FGD dan wawancara dengan perawat pelaksana dan kepala ruangan IGD RSUD Pasar Rebo. Data sekunder diambil dari telaah dokumen. Penelitian ini merupakan studi awal dari pengembangan indikator kunci kerja keperawatan. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan indikator kunci kinerja keperawatan. Hasil dari penelitian ini adalah teridentifikasinya 14 indikator kunci kinerja keperawatan untuk jabatan perawat pelaksana yang terdiri dari 6 indikator hasil (Lag Indicator) dan 8 indikator proses (Lead Indicator). Sedangkan untuk jabatan Kepala Ruangan IGD RSUD Pasar Rebo teridentifikasi 25 indikator kunci kinerja keperawatan yang terdiri dari 14 indikator hasil (Lag Indicator) dan 11 indikator proses (Lead Indicator). Indikator kunci kinerja keperawatan diharapkan dapat dikembangkan menjadi Indikator Kunci Rumah Sakit dan juga dikembangkan menjadi satu instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja. Tapi perlu dilakukan penelitian lebih mendalam untuk mengembangkan indikator kunci kinerja keperawatan.
RSUD Pasar Rebo held status as swadana hospital since the end of year 1992 and at the beginning of year 2005 will be BUMD. KepPres No 40 year 2001 talking about BUMD Hospital, and therefore the management of hospital will direct the operational of hospital into autonom management. This July 2004, RSUD Pasar Rebo is preparing to get ISO 9001, 2000 certificate. Therefore the management keep trying to increase the quality of care and performance_ To have good quality of health care, it's needed a better management system dan have clear performance indicator. Performance indicator of nursing is one of important performance indicator to measure the success of the hospital. This performance indicator of nursing is needed to measure performance, RSUD Pasar Rebo doesn't have performance of nursing measurement. The emergency unit is the front door of a hospital and it needs good performance of nursing because the cases that are handled are emergency cases that need quick response time so that the death can be minimized. The emergency unit of RSUD Pasar Rebo have a higher visit than the emergency unit from another hospital that is similar. This study uses qualitative method to identify key performance indicator of nursing for associate nurse and the head of nurse together with the emergency unit nurses. To get primary information the researcher uses focus group discussion and interview with the nurses in emergency unit. This study is only a preliminary study of developing key performance indicator of nursing. It's needed another study to develop good key performance indicator of nursing. The result of this study is identification of 14 key performance indicators for associate nurse which consist of 6 lag indicators and 8 lead indicators. And for the head nurse we identify 25 key performance indicators consist of 14 lag indicators and 11 lead indicators. We hope that this key performance indicator of nursing can be developed into key performance indicator for hospital. These indicators also can be developed to measure performance. But it's needed a further study to develop key performance indicator of nursing. References : 43 (1976 - 2004)
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13158
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yessi Yunelia Rahmi
Abstrak :
Penelitian ini berupa studi kasus pada sebuah perusahaan retail, yaitu PT Midi Utama Indonesia, Tbk Cabang Bitung. Menjalankan bisnis retail, perusahaan didukung oleh cabang-cabangnya untuk memberikan kontribusi dalam memberikan kinerja terbaik. Setiap cabang beserta karyawan yang ada di dalam cabang akan berkompetisi untuk mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan. Manajer Cabang berperan dalam menilai dan mengevaluasi kinerja pada setiap karyawannya. Untuk menghindari penurunan kinerja, Manajer perlu memahami desain organisasi yang ada pada cabang. Penilaian kinerja pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan konsep Levers of Organization Design. Hasil studi kasus pada PT Midi Utama Indonesia, Tbk Cabang Bitung menunjukkan bahwa perusahaan menggunakan Key Performance Indicator (KPI) dalam menilai kinerja manajer. KPI yang digunakan PT. Midi Utama Indonesia, Tbk cabang Bitung, belum memenuhi persyaratan KPI yang baik yaitu controllable. KPI yang digunakan Branch Manager telah sesuai dengan span of control yang ada pada Branch Manager. Sedangkan, KPI Distribution Center Manager, Area Manager, Area Coordinator masih belum sesuai dengan span of control masing-masing Manager. Oleh karena itu, Distribution Center Manager, Area Manager, Area Coordinator perlu didukung dengan bantuan dan dukungan dari departemen lain untuk mencapai target cabang. ......This research is case study in retail company which is PT Midi Utama Indonesia, Tbk Branch Bitung. In running retail business, company supported by all branches to give contribution in giving the best performance. Every branch include the employee inside will compete to achieve target that established by company. Branch Manager will evaluate performance for every employee. The manager need to understand about organization design in branch to avoid performance decreasing. Performance measurement in this research analyzed by Levers of Organization Design Concept. The result of this case study in PT Midi Utama Indonesia, Tbk Branch Bitung shows that company using Key Performance Indicator in measuring Manager performance. The current Key Performance Indicator in PT. Midi Utama Indonesia, Tbk Branch Bitung has not been appropriate with good criteria of Key Performance Indicator which is controllable. The current Key Performance Indicator of Branch Manager has been appropriate with span of control of Branch Manager. But, Key Performance Indicator of Distribution Center Manager, Area Manager, Area Coordinator has not been fully appropriate with span of control for every manager. Therefore, Distribution Center Manager, Area Manager, Area Coordinator need span of influence and span of support from another department to achieve branch target.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Lazuardhi
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan industri otomotif Indonesia terus berkembang, diperlukan teknologi yang mumpuni untuk dapat menghasilkan produk secara masal. Namun hal ini yang menjadi hambatan bagi perusahaan pemilik modal dalam negeri Indonesia untuk dapat bersaing. Dimana perusahaan-perusahaan ini memiliki keterbatasan keuangan dalam memenuhi teknologi yang canggih. Untuk menghasilkan produk secara masal dibutuhkan tool pendukung. Umumnya proses pembuatan tools ini dilakukan secara inhouse atau outsource

Kunci dalam mengatasi permasalah pada perusahaan-perusahaan ini adalah memanfaatkan supply chain yang tepat dalam pengadaan atau pembuatan tools. Supply chain yang diambil adalah proses gabungan antara inhouse dan outsource. Gabungan teknik inhouse dan outsource ini menjadi andalan, dimana kekurangan dan kelebihan perusahaan dapat teratasi. Pada pembuatan tools terdapat 3 proses, yaitu proses design, machining dan uji coba. Penelitian ini menggunakan metode analytical hierarchy process dalam pembobotan kriteria, sub kriteria dan alternatif proses pada pemilihan proses pembuatan tools. Hasil menujukan bahwa prioritas pertama adalah hanya proses design yang dilakukan secara outsource dan proses yang lainnya dilakukan secara inhouse.
ABSTRACT
Automotive industrial in Indonesia develops day by day. It needs good technology to get good and massive production. However, it would be an obstacle for domestic investor with their financial limitation to compete with tthe foreigner with their technology. They need supported tools to produce massive products. Generally, the produce tools by inhouse or outsource

The key to solve this issue for those companies is utilizing a proper supply chains for procurement or tool making. Selected supply chain is a combination process between inhouse and outsource. This tecnique would be a pledge the companies. In toool making, there are three process, designing, machining, and trial. This reserach uses analyticial hierarchy process method in criteria measurement, sub criteria and alternative process in selection of tool making. The result shows that the first priority is oly designing process by outsourcig and in house
2016
T45639
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Norio Hasbullah Mansyur
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap visi, misi, dan sasaran strategis organisasi dengan melakukan perancangan peta strategi melalui pendekatan balanced scorecard dan penentuan Key Performance Indicator (KPI) yang sesuai bagi organisasi untuk dapat meningkatkan kinerja. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi perlu melakukan penyesuaian terhadap sasaran strategis yang difokuskan pada percepatan pelayanan penerbitan perizinan dan non perizinan, peningkatan integrasi pelayanan perizinan, pengembangan kualitas Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta penguatan dan pengembangan kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di daerah dengan tetap mempertimbangkan pencapaian kualitas pelayanan penanaman modal
ABSTRACT
The research aims to analyze vision, mission, and strategic objectives the organization by design a map strategy with balance scorecard approach and determination of Key Performance Indicator (KPI) which is appropriate for the organization to be able to improve performance. The research is descriptive qualitative research. The results showed that organizations need to make adjustments against strategic objectives run, focused on accelerating the issuance of licensing and non-licensing service, increasing integration of licensing services, development of the quality of Standard Operating Procedures (SOP) and the Minimum Service Standards (SPM) as well as institutional strengthening and development of One Stop Service (OSP) in the area by considering achievement of quality investment services
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naida Nur Alfisyahri
Abstrak :
ABSTRAK
Penerapan good governance di lingkungan pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kinerja dari tiap instansi pemerintah. Unit Layanan Pengadaan (ULP) di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) merupakan Satuan Kerja yang memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) untuk melaksanakan seluruh proses Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Kemenlu dengan nilai tertentu. Dalam melaksanakan tugasnya ULP berpedoman pada prinsip pengadaan dan prinsip good governance hal ini terbukti dengan terpilihnya ULP Kemenlu dalam 29 ULP Percontohan dari seluruh ULP yang ada di lingkungan pemerintah di Indonesia. Tulisan ini mencoba untuk menganalisis sistem pengukuran kinerja dalam rangka analisis pencapaian key performance indicator (KPI) pada ULP Kemenlu. Tulisan ini berfokus pada efektivitas evaluasi kinerja yang telah dilakukan selama ini dalam menganalisis keberhasilan atau pencapaian objective ULP Kemenlu serta memberi masukan terkait pengukuran evaluasi kinerja yang tepat untuk membantu ULP dalam mencapai KPI. Penelitian ini menggunakan 7 prinsip pengadaan yang juga merupakan prinsip good governance untuk menilai sistem penilaian kinerja yang ada selama ini, serta menjadi acuan dalam merekomendasikan sistem pengukuran yang baru. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengukuran kinerja yang ada selama ini yaitu dengan matriks evaluasi dinilai sudah tidak cukup untuk menganalisis kebrhasilan atau pencapaian objective ULP sehingga diperlukan pengukuran kinerja tambahan lainnya. Penulis merekomendasikan pengukuran kinerja melalui enam indikator yaitu proses pengadaan tepat waktu, tingkat keberhasilan pengadaan, tingkat ketertarikan calon penyedia terhadap paket pengadaan yang dilelangkan, persentase harga timpang, lelang di luar rencana, dan tingkat penunjukan langsung. Perhitungan keenam indikator kinerja menggunakan data 2 (dua) tahun terakhir yaitu tahun 2014 dan 2015 menunjukan bahwa dalam 2 (dua) tahun terakhir terdapat peningkatan kinerja dari ULP tersebut, dengan kategori nilai keduanya cukup.
ABSTRACT
The implementation of Good Governance at the Government Institution aims at improving performance of each government institution. Procurement Services Unit (ULP) in the Ministry of Foreign Affairs is a unit that has duties and function to implement the entire procurement proccess of goods/services at a certain value in the Ministry of Foreign Affairs. In carrying out its duties, ULP refers at principles of procurement and good governance, and as a result, ULP of Ministry of Foreign Affairs is selected as on of 29 best ULP from all government institution's ULP in Indonesia. This paper attempts to analyze the performance measurement system to analyze the achievement of key performance indicator of ULP of Ministry of Foreign Affairs. This paper focused on the effectiveness of performance evaluation carried out so far in analyzing the success or achievement of the ULP of Ministry of Foreign Affairs' objective and providing feedback regarding proper measurement of performance evaluation to assist ULP in achieving KPI. This research uses 7 principles of procurement that in line with principle of good governance to assess the existing performance assessment system, and make it as reference to recommend the new measurement system. The result of the research indicates that the existing performance measurement system, by using matrix for evaluation, is considered not appropriate to analyze the success or achievement of ULP's objective. Therefore, it requires additional performance measurement system. The author recommend measuring performance through six indicators, namely timely procurement process, procurement success rate, interest of potential suppliers to procurement packages to be tendered, percentage of price difference, out of plan auction, and direct appointment. The calculation of all six performance indicators using the data of last two years, namely 2015 and 2015, indicates that in the last two years the was increase of performance of the ULP, and the score for the two categories is sufficient.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dino Andrian
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai perumusan key performance indicator (KPI) bagi fungsi pengadaan pada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk keperluan pengukuran kinerja oleh BPMIGAS. Perumusan KPI tersebut menggunakan pendekatan balanced scorecard yang meliputi perspektif finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Penelitian dilakukan dengan studi literatur. KPI fungsi pengadaan KKKS diturunkan dari sasaran strategis fungsi pengadaan KKKS yang merupakan terjemahan dari sasaran strategis yang telah ditetapkan BPMIGAS. Disarankan untuk melakukan pengukuran pada tahun pertama guna menentukan target masing-masing KPI pada tahun berikutnya.
This study discusses about the formulation of key performance indicators (KPI) of purchasing function of production sharing contractor for the purposes of perfomance measurement by BPMIGAS. The formulation of the KPIs utilizes balanced scorecard approach which has covered financial, customer, internal business process and growth and learning perspective. KPIs are cascaded from purchasing function's strategic objectives which are translated from BPMIGAS' strategic objectives. It is suggested to measure the achievement of each KPI in the first year implementation in order to set targets for next year's KPI.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27221
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Saskia Rachman
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian dalam studi kasus ini bertujuan ingin menguji pengaruh implementasi performance management dengan basis balanced scorecard pada performance appraisal karyawan cabang Bank X. Dalam studi kasus ini ditelaah rancangan desain key performance indicator pada performance appraisal, kinerja key performance indicator pada financial perspective sebelum dan sesudah implementasi, pemahaman karyawan mengenai proses penilaian kinerja dan bagaimana korelasi antara pemahaman karyawan dengan nilai performance appraisal secara keseluruhan. Pengujian pemahaman diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada karyawan cabang Bank X yang bertugas langsung menghadapi nasabah di kantor pelayanan. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa rancangan performance appraisal Bank X masih perlu perbaikan, kinerja financial perspective yang diukur dalam performance appraisal tidak berdampak kepada pertumbuhan finansial seperti yang diharapkan, pemahaman proses penilaian kinerja pada umumnya baik dan terbukti ada korelasi antara pemahaman karyawan dengan hasil performance appraisal secara keseluruhan.
ABSTRACT
This study examines the impacts on implementation of performance management based on balanced scorecard for Bank X branch personnel?s performance appraisal. Focus of this study is to examine design of key performance indicators implemented to employee?s performance appraisal, impact of financial perspective implementation on growth of financial position, understandings of performance appraisal process and correlation between understanding of the performance appraisal process and its performance appraisal score as a whole. Testing on the understanding of the performance appraisal process were done through questionnaires sent to Bank X branch personnel who directly serves customer. Finding result of this study shows that design of key performance indicator implemented to Bank X personnel?s performance appraisal need some improvements, personnel understandings of the performance appraisal process are sufficient and it was proven that there are correlations between understandings of the process and performance appraisal?s score.
2010
T27767
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>