Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adinda Salsabila Putri Kusumah
Abstrak :
Tulisan ini bertujuan untuk memberikan analisis terkait materialitas digital yang tidak hanya sebagai suatu hasil tetapi sebagai proses berkelanjutan yang terikat dengan dinamika produksi budaya. Dengan mengangkat kampanye komersial pada influencer marketing sebagai kasus dalam penelitian. Melihat bagaimana materialitas digital digunakan pada influencer marketing dan bagaimana proses serta dinamika pada agensi influencer marketing mampu memproduksi budaya melalui materialitas digital tersebut. Penelitian ini, melihat bahwa fitur Instagram sebagai bentuk materialitas digital dari influencer marketing. Materialitas digital membuka ruang untuk manusia pada kehidupan nyata memanfaatkannya dalam memproduksi budaya melalui konjungtur dari materialitas dan sosialisasi melalui habitus. Materialitas digital membentuk normativitas dengan menghadirkan kapasitas manusia untuk menggunakan material-material tersebut ke dalam habitus. Habitus dari penggunaan materialitas digital, didukung dengan adanya field dan capital, digunakan pada industri media yang akhirnya mendorong produksi budaya dari influencer marketing. ......This paper analyzes digital materiality which not only as a result but as a continuous process that is tied to the dynamics of cultural production. By raising a commercial campaign on influencer marketing as a case in research, seeing how digital materiality is used in influencer marketing and how the processes and dynamics in influencer marketing agencies can produce culture through digital materiality. This study sees that Instagram features as a form of digital materiality from influencer marketing. Digital materiality opens space for humans in real life to use it in cultural production through the conjuncture of materiality and socialization through habitus. Digital materiality shapes normativity by presenting the human capacity to use these materials into habitus. The habitus of using digital materiality, supported by the presence of fields and capital, is used in the media industry which ultimately encourages the cultural production.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audrey Clarissa Andarini
Abstrak :
In March 2020, an Indonesian actress or celebrity influencer, Tara Basro, posted a viral Instagram post on body positivity. Despite garnering public support for her view on body positivity, she also received criticism from the Indonesian Ministry of Communication and Information due to her photo being considered as inappropriate content. This controversy highlighted the role of Tara Basro in bringing up the subject of accepting body positivity within the Indonesian public. A contet analysis of primary sources through media outlets shows the effectiveness of Tara Basro as a Key Opinion Leader (KOL) to raise awareness through Instagram in Indonesian context. This analysis adopts the concept of Stimulus Organism Response (SOR) Theory, Rhetorical Tradition of Persuasive Communication and Information-Based Communication Model. The main findings indicates the spreadability of content in Instagram as a social media is strongly associated with the contribution of influencers, which act as the KOL that exemplifies value to their followers. The awareness being raised is not only from one-way communication, but also creating audience engagement, which indicates two-way communication process. Therefore, the expansion of body positivity awareness has increased, and more people have been exposed to this. ......Pada Maret 2020, aktris atau influencer selebriti Indonesia, Tara Basro, memposting konten Instagram yang beredar luas mengenai body positivity. Meskipun mendapat dukungan publik atas pandangannya tentang body positivity, ia juga mendapat kritik dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia. Kontroversi ini menyoroti peran Tara Basro dalam mengangkat isu body positivity diantara masyarakat Indonesia karena fotonya dianggap sebagai konten yang tidak sesuai. Konten analisis terhadap sumber primer melalui media, menunjukkan efektivitas Tara Basro sebagai Key Opinion Leader (KOL) dalam meningkatkan pemahaman publik terhadap isu body positivity melalui Instagram dalam konteks masyarakat Indonesia. Analisis ini menggunakan konsep Stimulus Orgaism Response (SOR), Tradisi Retorika Komunikasi Persuasif dan Model Komunikasi Berbasis Informasi. Temuan utama menunjukkan bahwa penyebaran konten di Instagram sebagai media sosial dikaitkan dengan kontribusi influencer, yang bertindak sebagai KOL memproyeksikan nilai yang mereka anut kepada para pengikutnya di media sosial. Kesadaran yang dimunculkan tidak hanya dari komunikasi satu arah, tetapi juga menciptakan audience engagement yang menandakan adanya proses komunikasi dua arah. Oleh karena itu, perluasan kesadaran body positivity telah meningkat, dan lebih banyak orang telah terpapar oleh isu tersebut.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Clara
Abstrak :
Peningkatan pengguna Tiktok dan semakin berkembangnya fitur Tiktok membuat banyak bisnis yang mengembangkan strategi branding melalui platform Tiktok. Key Opinion Leader Tiktok spesialis (KOL Tiktok spesialis) menjadi profesi yang membantu perusahaan dalam merencanakan ide brief KOL, memilih KOL dan mengatur berjalannya kerjasama antara perusahaan dengan KOL. Makalah ini membahas pengalaman dan pembelajaran saya dengan latar belakang antropologi yang menjalani magang selama tiga bulan di bidang marketing sebagai Key Opinion Leader Tiktok spesialis (KOL Tiktok spesialis) di NPURE. Pembahasan akan berfokus pada upaya saya dalam mengimplementasikan gagasan antropologis dari konsep brand yang dikemukakan oleh Nakasiss. Upaya implementasi konsep brand tersebut menghasilkan terobosan baru berupa metode penulisan brief dengan urutan alur pembahasan serta peningkatan kriteria pemilihan KOL selain dari kriteria dasar yang NPURE tetapkan. Gambaran refleksi implementasi ini pada akhirnya menunjukan adanya interseksi antara antropologi dan marketing dalam setiap aktivitas magang saya sebagai KOL Tiktok spesialis di NPURE. ......The increase in Tiktok users and the growing development of Tiktok features have made many businesses develop branding strategies through the Tiktok platform. Key Opinion Leader Tiktok specialist (KOL Tiktok specialist) is a profession that assists companies in planning KOL brief ideas, selecting KOLs, and managing collaboration between companies and KOLs. This paper discusses my experience and learning as someone with an anthropological background who underwent a three-month internship in marketing as a specialist Tiktok Key Opinion Leader (KOL Tiktok) at NPURE. The discussion will focus on my efforts to implement the anthropological notion of the brand concept put forward by Nakasiss. Efforts to implement the brand concept resulted in a new breakthrough in the form of a brief writing method with a sequence of discussion flows and an increase in KOL selection criteria beyond the basic criteria set by NPURE. This reflection on implementation ultimately shows that there is an intersection between anthropology and marketing in each of my internship activities as a KOL Tiktok specialist at NPURE.
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library