Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Agus Erinita
Abstrak :
Penelitian ini membahas keutuhan wacana dalam buku pelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing. Konsep keutuhan dilihat melalui dua aspek, yaitu aspek pemarkah kohesi dan aspek koherensi. Analisis dilakukan terhadap 10 teks dalam buku Survival Indonesian (SI). Teori yang digunakan untuk menganalisis kohesi ialah teori Halliday dan Hasan yang dikombinasi dengan teori hubungan koordinatif dan subordinatif dari Alwi dkk, sedangkan untuk menganalisis koherensi digunakan teori hubungan antarproposisi dari Larson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penulis teks lebih banyak menggunakan pemarkah kohesi berupa pengacuan, konjungsi, dan pengulangan dalam mengikat keutuhan wacana. Di sisi lain, dalam menjaga koherensi, penulis lebih banyak menggunakan pola hubungan INDUK-amplifikasi. Walaupun kohesi dan koherensi digunakan dalam teks, pemanfaatannya belum maksimal. Beberapa teks belum menggunakan pemarkah kohesi dengan tepat. Selain itu, adanya kehadiran proposisi yang membawa topik yang tidak berkaitan secara langsung dengan topik yang sedang dibicarakan membuat koherensi teks terganggu. Di samping itu, dari hasil penelitian ini juga diketahui bahwa hanya sebagian teks yang menggunakan alur wacana naratif, selebihnya menggunakan wacana eksposisi. ......This research discusses about discourse wholeness of Indonesian textbook for foreign speaker. The concept of wholeness can be seen in two aspects: cohesion marker aspect and coherence aspect. The analysis carried out on ten texts in 'Survival Indonesian' book. The theory used to analyze cohesion is Halliday and Hasan theory combined with coordinative and subordinate relation theory by Alwi et al, whereas coherence analysis uses the inter-proposition relation by Larson. The result of research shows that the text writer often uses cohesion marker in form of reference, conjunction, and repetition more in order to bind the discourse wholeness. On the other hand, the writer often uses HEAD-amplification relation pattern more in order to maintain the coherence. Although cohesion and coherence used on text, their utilization is not maximized. Some texts do not use the appropriate cohesion marker. Besides that, the presence of proposition carry unrelated topic directly into the topic that being discussed, make the text coherence disturbed. In addition, the result of this research shows that only half of the number of texts use narrative discourse plot, and the rest of texts use exposition discourse.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
T29576
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ihdinal Hikmatin Tajdidah
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penulisan skripsi ini adalah menemukan keutuhan wacana dalam roman Rue du-Havre melalui unsur-unsur struktur karya yaitu alur, pengaluran, tokoh, penokohan, dan penyajian Tatar ruang.

Penelitian akan dilakukan melalui pendekatan struktural. Disamping berlandaskan pada batasan tentang wacana menurut H. Kridalaksana, penelitian juga akan menggunakan teori M. Charolles tentang aturan koherensi dalam suatu wacana, teori R. Barthes tentang hubungan sintagmatik dan paradigmatik, serta teori M.P. Schmitt dan A. Viala tentang sekuen.

Penelitian diawali dengan mernilah cerita roman dalam satuan-satuan isi cerita yang kemudian dikelompokkan berdasarkan pusat-pusat cerita. Melalui pengelompokan tersebut, dapat terlihat bahwa sekuen-sekuen pada tiga bagian pertarna dalam roman berpusat pada tokoh yang namanya menjadi judul bagian_bagian tersebut (yaitu: Julien, Francois dan Catherine). Sedangkan sekuen-sekuen pada bagian IV cenderung berpusat pada tokoh Julien. Penampilan bagian 1, 11 dan IIl memberi kesan bahwa bagian-bagian itu dapat berdiri-sendiri. Sementara untuk memahami cerita pada bagian IV, selalu harus dihubungkan dengan bagi_an-bagian lain dalam karya, terutama bagian 1. Untuk itu harus ditemukan suatu hubungan iogis yang membentuk logika narasi roman.

Ternyata setelah dilakukan penelitian, tidak ditemukan suatu hubungan Iogis yang mencakup keseluruhan cerita dalam roman. Hubungan logis keselu_ruhan karya tidak dapat dipisahkan dari alur cerita Julien. Sementara alur tokoh lain tidak terlalu berpenganih dalam alur keseluruhan cerita.

Untuk memperjelas hasil penelitian di atas dalam kaitannya dengan keu_tuhan wacana roman, kemudian dilakukan analisis tentang keutuhan wacana secara tersendiri. Hash penelitian mengungkapkan bahwa selain bagian IV, bagian_bagian dalam roman RDH memiliki keutuhan wacana. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa roman RDH memiliki keutuhan secara mikrostruktur. Keutuhan wacana roman tersebut juga didukung oleh keutuhan wacana secara global/dalam keseluruhan karya. Kendati demikian, keutuhan secara makrostuktur tersebut tidak seketat keutuhan wacana secara mikrostruktur.

Keutuhan wacana tersebut ditunjang oleh penyajian tokoh dan ruang. Jati diri tokoh disampaikan melalui aturan pengulangan yang menekankan pada salah satu ciri dominan tokoh. Pengulangan suatu ciri tertentu tokoh di sepanjang cerita memberikan gambaran yang utuh tentang tokoh yang akhimya menunjang keutuhan wacana. Tokoh-tokoh RDH juga digambarkan mengalami perkembangan watak. Adanya aturan perkembangan ini membuat cerita berkembang hingga keutuhan wacana terjaga. Penyajian ruang dalam roman RDH menampilkan dominansi ruang jalan Havre melalui pengulangan penyebutan_nya di sepanjang cerita. Kehadiran ruang ini membuat cerita pada tiap bagian roman dapat dikaitkan hingga menjamin adanya suatu keutuhan wacana.
1995
S14330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library