Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sandriah Marliana Utami
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30718
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Suhendra
Abstrak :
Di kehidupan sosial, masalah ketombe menjadi penting karena memengaruhi kondisi psikologis seseorang. Teknologi fotokatalisis dengan berbagai kelebihan dapat digunakan sebagai solusi masalah ketombe tersebut. Desinfeksi jamur ketombe secara fotokatalitik menggunakan TiC>2 termodifikasi telah dilakukan. TEOS sebagai prekursor SiC>2 dan urea sebagai sumber N ditambahkan ke TiC>2 Degussa P25. Kalsinasi pada suhu 500°C selama satu.jam tidak mengubah bentuk kristal TiC>2 (anatase dan rutile) menurut hasil karakterisasi XRD. Loading urea 0%, 5%, 10%, dan 15% menurunkan band gap fotokatalis dengan band gap masing-masing 3,2; 3,19; 3,15; dan 3,2. Persentase desinfeksi pada iradiasi sinar UY selama 60 menit tanpa fotokatalis (41%), sedangkan dengan adanya TiC>2 (100%) dan TiC>2 dengan loading urea 0% (73%), 5% (21%), 10% (37%), dan (100%). Di bawah sinar tampak, % desinfeksi tanpa fotokatalis (8%), sedangkan dengan TiC>2 (35%) dan TiC>2 termodifikasi dengan loading urea 0% (50%), 5% (26%), 10% (64%), dan 15% (33%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa loading urea optimal untuk meningkatkan kinerja TiC>2 di bawah sinar tampak sebanyak 10%.
2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Inggrid Tania
Abstrak :
Ketombe adalah kelainan kulit kepala kronik, ditandai dengan skuamasi dan terkadang rasa gatal. Ketombe dialami oleh hampir 50% populasi pasca-pubertas, mengenai semua etnis dan semua jenis kelamin dan sebagian besar berupa ketombe derajat ringan-sedang. Hingga saat ini, ketombe merupakan masalah kesehatan dan estetika yang menonjol pada masyarakat karena dapat menganggu kualitas hidup. Etiopatogenesis ketombe meliputi faktor endogen dan eksogen, di antaranya faktor mikroorganisme (terutama Malassezia sp), hiperproliferasi epidermis dan kondisi seborea. Pengobatan konvensional terhadap ketombe belum memuaskan, sehingga perlu dicari alternatif lain, misalnya shampoo berbahan aktif minyak biji mimba (MBM) yang secara in vitro berefek anti-Malassezia, anti-inflamasi, antiproliferatif, antihistamin dan imunoregulator. Namun karena MBM bersifat hidrofobik, perlu dihasilkan shampoo MBM dalam bentuk shampoo mikroemulsi yang stabil dan efektif. Pada penelitian ini, dilakukan formulasi, uji stabilitas fisik dan uji manfaat shampoo mikroemulsi MBM pada ketombe derajat ringan-sedang. Rancangan uji manfaatnya adalah uji klinis acak terkendali buta ganda, memakai metode modifikasi half-head technique dengan DSS (Dandruff Severity Score). Setelah melalui masa persiapan selama 1 minggu, subjek menjalani masa perlakuan selama 2 minggu dengan menerima perlakuan shampoo MBM pada satu sisi kepala dan shampoo plasebo pada sisi kepala lain secara acak. Pada akhir masa persiapan dan perlakuan, diukur DSS dan berat skuama pada tiap sisi kepala. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula shampoo mikroemulsi MBM stabil secara fisik selama 12 minggu penyimpanan dan efektif dalam menurunkan derajat keparahan ketombe secara bermakna dibandingkan plasebo (p<0,001).
Dandruff is a chronic scalp condition characterized by scaling and sometimes itching. Nearly 50% post-pubertal population in all ethnic and gender are dandruff sufferers, majority with mild-moderate dandruff. Nowadays, dandruff is health and aesthetic problem in society because dandruff can degrade quality of life. Ethiopathogenesis of dandruff is influenced by endogen and exogen factors, such as microorganism (especially Malassezia sp), epidermal hyperproliferation and seborrhoeic condition. Conventional treatment of dandruff is not yet satisfactory. Thus the search of alternative treatment will still be needed, including shampoo that has neem seed oil (NSO) as an active ingredient, which has in vitro anti-Malassezia, anti-inflammatory, antiproliferative, antihistamine and immunoregulatory effects. However, due to hydrophobicity nature of NSO, we need to produce a stable and effective NSO microemulsion shampoo. This research conducted formulation, physical stability test and clinical efficacy test of NSO microemulsion shampoo on mild-moderate dandruff. The design of efficacy test was a double blind randomized controlled clinical trial by modifying halfhead technique and DSS (Dandruff Severity Score) methods. After run-in period for one week, a subject went through a two-week intervention period by receiving NSO shampoo on one side of the head and placebo shampoo on the other side. At the end of run-in and intervention periods, DSS and weight of squames were measured on each side of the head. Paired t test was used for statistical analysis. The results showed that NSO microemulsion shampoo formula was stable in a twelve-week storage and significantly effective in lowering dandruff severity comparing to placebo (p<0,001).
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31264
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Suhendra
Abstrak :
Desinfeksi Malassezia globosa (M. globosa) secara fotokatalitik menggunakan TiO2 termodifikasi telah dilakukan. Tetraetilortosilikat (TEOS) sebagai prekursor silika dan urea sebagai sumber nitrogen ditambahkan ke TiO2 Degussa P25. Loading urea dengan persen berat 0%, 5%, 10%, dan 15% tidak menurunkan band gap secara signifikan. Kinerja fotokatalis TiO2 dalam mendesinfeksi M. gobosa secara fotokatalitik dengan iradiasi sinar UV 3,3 kali lebih baik dibandingkan dengan kinerja TiO2 di bawah sinar tampak. Sebagai loading optimal, urea 10% berhasil meningkatkan kinerja TiO2 di bawah sinar tampak menjadi 2,1 kali lebih baik dibandingkan dengan TiO2 murni. Dari hasil percobaan, waktu desinfeksi M. gl obosa yang paling efektif di bawah sinar tampak adalah selama 60 menit. ......Photocatalytic disinfection of Malassezia globosa (M. globosa) using modified TiO2 was investigated. Tetraethylortosilicate (TEOS) as silica precursor and urea as nitrogen source was loaded to Degussa P25 TiO2. Urea was loaded by adjusting its % weight (0%, 5%, 10%, and 15%) and did not give any significant impact to band gap. Photoactivity of TiO2 in M. globosa disinfection under UV light was 3.3 times better than visible light. As the optimum loading, 10% urea had successfully enhanced the photoactivity of TiO2 under visible light became 2.1 times better than neat TiO2. Based on this research results, the most effective time to disinfect M. globosa under visible light is 60 minutes.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S832
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library