Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Natalia Dyah Permatasari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh karakteristik perusahaan yang meliputi ukuran perusahaan size , jenis industri, umur perusahaan age , liquidity, leverage, profitability, dan tax management terhadap tax dispute sengketa pajak yang terjadi pada perusahaan manufaktur, bahan tambang, dan pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sektor perusahaan manufaktur meliputi perusahaan Hasil Industri Untuk Konsumsi serta Industri Dasar dan Bahan Kimia. Sedangkan jenis industri lainnya meliputi perusahaan bahan tambang dan pertanian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode regresi logistik untuk mengetahui pengaruh karakteristik perusahaan atas tahun pajak 2008-2015 terhadap tax dispute yang diukur dengan adanya SKP yang diterbitkan pada tahun 2013-2016.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 49,7 dari total perusahaan dalam sampel mengalami kasus tax dispute sengketa pajak . Sedangkan 66,8 dari total perusahaan yang mengalami tax dispute sengketa pajak adalah perusahaan industri manufaktur. Karakteristik perusahaan berupa ukuran perusahaan size , umur perusahaan age , liquidity, profitability dan tax management mempengaruhi tax dispute perusahaan secara signifikan. Secara spesifik, penelitian ini menemukan bahwa: 1 kenaikan Size meningkatkan peluang tax dispute sebanyak 1,91 kali; 2 pertambahan Age meningkatkan peluang tax dispute 1,01 kali; 3 kenaikan Liquidity menurunkan peluang tax dispute sebanyak 0,41 kali; 4 kenaikan Profitability menurunkan peluang tax dispute sebanyak 0,98 kali; dan 5 tax management yang agresif meningkatkan peluang tax dispute sebanyak 1,06 kali. Namun demikian, penelitian ini tidak dapat menemukan pengaruh signifikan jenis industri dan leverage terhadap tax dispute.

This study aims to determine the influence of corporate characteristics that include the size of the company size , type of industry, age of the company age , liquidity, leverage, profitability, and tax management against tax dispute occurred in manufacturing, mining, and agricultural listed on the Indonesia Stock Exchange. The manufacturing sector includes the company 39 s Industrial Products for Consumption as well as Basic Industry and Chemicals. While the types of non manufacturing industries include mining and agricultural companies. This research is a quantitative research with logistic regression method to know the influence of corporate characteristic on fiscal year 2008 2015 to tax dispute as measured by SKP issued in year 2013 2016.
The results of this study indicate that 49.7 of the total companies in the sample experienced tax dispute cases. While 66.8 of the total companies experiencing tax dispute is a manufacturing industry company. Characteristics of the company in the form of company size size , age of company age , liquidity, profitability and tax management affect the tax dispute company significantly. Specifically, the study found that 1 Size increment increases the probate tax dispute by 1.91 times 2 increase in age increases the probability of tax dispute 1.01 times 3 increase in Liquidity decreases tax dispute probability by 0.41 times 4 increase in Profitability decreases the probability of tax dispute by 0.98 times and 5 aggressive tax management increases the probability of tax dispute 1,06 times. However, this study can not find a significant influence of industry type and leverage to tax dispute.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Dinda Fadhila
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik perusahaan terhadap sengketa pajak yang terjadi pada perusahaan perdagangan Perdagangan, Jasa Investasi dan Properti, Real Estate Konstruksi dan non-perdagangan Transportasi, Infrastruktur Utilities dan Industri Lainnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Karakteristik perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ukuran perusahaan, umur perusahaan, jenis industri, liquidity, leverage, profitability dan capital intensity. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi logistik untuk mengetahui pengaruh karakteristik perusahaan atas tahun pajak 2008-2015 terhadap sengketa pajak yang diukur dengan adanya SKP yang diterbitkan pada tahun 2013-2016. Penelitian ini juga hanya terbatas pada SKP untuk PPh Badan. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa 28 perusahaan sampel dalam penelitian mengalami sengketa pajak, dan kasus sengketa pajak terbanyak dimiliki oleh perusahaan perdagangan sebesar 19 . Karakteristik perusahaan berupa ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan liquidity memiliki pengaruh signifikan terhadap sengketa pajak perusahaan. Namun, penelitian ini tidak dapat menemukan pengaruh signifikan antara karakteristik perusahaan berupa jenis industri, leverage, profitability dan capital intensity terhadap sengketa pajak perusahaan.

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of corporate characteristics on tax disputes occuring in trading companies Trade, Services Investment and Property, Real Estate Construction and non trade Transportation, Infrastructure Utilities and Other Industries listed on Indonesia Stock Exchange. Characteristics of companies used in this study include company size, company age, industry type, liquidity, leverage, profitability and capital intensity. The method of analysis used in this study is logistic regression method to determine the effect of corporate characteristics over the taxable year 2008 2015 to the tax disputes as measured by the SKP issued in 2013 2016. This research is also limited to SKP for Corporate Income Tax. The results of this study concluded that 28 of the sample companies in the study experienced tax disputes, and most tax dispute cases were owned by trading companies by 19 . Characteristics of companies in the form of company size, company age, and liquidity have a significant influence on corporate tax disputes. However, this study can not find a significant influence between company characteristics in the form of industry type, leverage, profitability and capital intensity to corporate tax disputes. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ngatman
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris faktor penentu perilaku ketidakpatuhan pajak wajib pajak badan di Indonesia. Faktor penentu perilaku ketidakpatuhan meliputi biaya kepatuhan pajak, karakteristik wajib pajak, dan aspek sikap pajak. Data yang yang digunakan berasal dari survei yang diperoleh atas tanggapan 145 wajib pajak badan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan model regresi linear berganda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa persepsi kewajaran dan biaya psikologis pajak berpengaruh signifikan terhadap ketiga jenis perilaku ketidakpatuhan yang meliputi pengurangan pendapatan, penambahan beban dan ketidakpatuhan secara keseluruhan. Sebaliknya, ukuran perusahaan, sektor usaha, kewajiban pajak dan kompleksitas pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku ketidakpatuhan wajib pajak badan. Faktor lainnya seperti biaya kepatuhan pajak, umur perusahaan, tarif pajak dan penghindaran sanksi pajak berpengaruh signifikan setidaknya satu dari ketiga jenis perilaku ketidakpatuhan.

The purpose of this study is to empirically examine the determinants of tax noncompliance behavior of corporate taxpayers in Indonesia. The determinants factor of tax non-compliance behavior includes tax compliance costs, the characteristics of the taxpayer and the tax attitudinal aspect. The data used were collected from a survey obtained from 145 responses corporate taxpayers. Data were analyzed using linear multiple regression models. The test results show that tax law fairness and tax psychological cost have significant relationship on with three types of non-compliance behaviours which includes under-reporting of income, overreporting of expenses and overall non-compliance. Nonetheless, business size, business sector, tax liabilities and tax complexity have insignificant relationship with non-compliance behaviours. Other factors such as the tax compliance cost, business age, tax rate structure and tax detterence sanction have significant influence at least one types of non-compliance behavior.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hubertus Victor Gorat
"Rasio penerimaan pajak Indonesia terhadap PDB menunjukkan tren penurunan sejak tahun 2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh ketidakpatuhan oknum wajib pajak dengan memanfaatkan mekanisme pengkreditan pajak masukan PPN serta menguji pengaruh insentif PPN terhadap penerimaan PPN di Indonesia. Metode penelitian menggunakan analisis regresi data panel tujuh belas (17) sektor ekonomi pada periode tahun 2017-2020. Hasil regresi menunjukkan konsumsi barang atau jasa yang dipungut PPN berpengaruh signifikan terhadap penerimaan PPN di Indonesia. Ketidakpatuhan oknum wajib pajak dan insentif kebijakan PPN pun berpengaruh signifikan terhadap penerimaan PPN di Indonesia namun lebih berpengaruh konsumsi barang atau jasa yang dipungut PPN terhadap penerimaan PPN. Secara rata-rata untuk setiap kenaikan rasio ketidakpatuhan pajak sebesar satu poin akan mengurangi penerimaan PPN sebesar 564 miliar rupiah, tetapi untuk setiap kenaikan insentif kebijakan PPN sebesar satu miliar rupiah akan meningkatkan penerimaan PPN sebesar 1,02 miliar rupiah. Hasil ini menunjukkan dampak ketidakpatuhan pajak cukup besar terhadap penerimaan PPN di Indonesia sedangkan insentif kebijakan PPN tidak berpengaruh pada pengurangan penerimaan PPN justru meningkatkan penerimaan PPN di Indonesia

The Indonesia's tax-revenue-to-GDP ratio has shown a downward trend since 2008. The purpose of this study is to examine the tax avoidance effect by utilizing the VAT input tax crediting mechanism and to examine the VAT incentives effect on VAT revenue in Indonesia. The research method uses panel data regression analysis of seventeen (17) economic sectors in the 2017-2020 period. The regression results show that the consumption of goods or services subject to VAT has a significant effect on VAT revenue in Indonesia. The tax avoidance and VAT incentives also have a significant effect on VAT revenue in Indonesia, but the consumption of goods or services subject to VAT has more influence on VAT revenue. On average, for each increase in the tax avoidance ratio by one point, it will reduce VAT revenue by 564 billion rupiah, but for every increase in VAT incentives by one billion rupiah, it will increase VAT revenue by 1.02 billion rupiah. These results show that the impact of tax avoidance is quite large on VAT revenue in Indonesia, while VAT incentives have no effect on reducing VAT revenue instead increasing VAT revenue in Indonesia"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library