Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azkia Ikrima
Abstrak :
Gangguan mental emosional merupakan gangguan kesehatan yang terjadi di seluruh negara yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan dapat terjadi pada seluruh kalangan usia. Lansia merupakan salah satu kelompok usia berisiko terkena gangguan mental emosional sebagai akibat dari berkurangnya kemampuan fisik dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat ketidakmampuan fisik terhadap gangguan mental emosional yang dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya. Studi ini menggunakan desain cross-sectional. Subjek penelitian ini adalah seluruh lansia yang tercatat dalam Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat ketidakmampuan fisik terhadap gangguan mental emosional secara statistik (p = 0,000<0,05), dengan tingkat ketergantungan ringan (PR = 2,021, 95% CI (1,936-2,109)), ketergantungan sedang (PR = 3,189, 95% CI (2,818-3,610)), ketergantungan berat (PR = 3,350, 95% CI (2,920-3,843), dan ketergantungan total (PR = 2,770, 95% CI (2,419-3,173)) setelah dikontrol oleh variabel pendidikan dan jumlah riwayat penyakit kronis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan tingkat ketidakmampuan fisik terhadap gangguan mental emosional baik setelah di kontrol oleh variabel pendidikan dan jumlah riwayat penyakit kronis. ......Emotional mental disorders are health problems that occur in all countries that can affect a person's quality of life and can occur in all age groups. Elderly is one of the age groups at risk for mental-emotional disorders as a result of reduced physical ability to carry out daily activities. Therefore, this study aims to determine the relationship between the level of physical disability and emotional mental disorders that are influenced by other variables. This study used a cross-sectional design. The subjects of this study were all elderly people who were recorded in the 2018 Riset Kesehatan Dasar who met the inclusion criteria. The results showed that there was a statistically significant relationship between the level of physical disability and emotional mental disorders (p = 0.000 <0.05), with a mild degree of dependence (PR = 2.021, 95% CI (1.936-2.109)), moderate dependence (PR = 3.189, 95% CI (2.818-3.610)), severe dependence (PR = 3.350, 95% CI (2.920-3.843), and total dependence (PR = 2.770, 95% CI (2.419-3.173)) after being controlled by variable education and the number of history of chronic disease.So it can be concluded that there is a relationship between the level of physical disability with mental emotional disorders after being controlled by the education variable and the number of history of chronic disease.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ardi
Abstrak :
Stroke penyebab utama kecacatan jangka panjang yang menyebabkan ketidakmampuan memenuhi aktivitas sehari-hari. Kondisi ini dapat menimbulkan dampak psikologis termasuk keputusasaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan ketidakmampuan fisik dan kognitif dengan keputusasaan. Penelitian ini menggunakan design analitik korelasi pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel 100 orang dilakukan di RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dan Rumah Sakit Daerah di Kota Makassar. Analisis korelasi Pearson menunjukkan ada hubungan ketidakmampuan fisik dengan keputusasaan (p=0.007) dan ada hubungan ketidakmampuan kognitif dengan keputusasaan (p=0.0005). Usia, tingkat pendidikan dan pekerjaan merupakan variabel confounding. Berdasarkan hal tersebut, perawat perlu melakukan pengkajian ketidakmampuan fisik, kognitif dan keputusasaan untuk mendeteksi lebih dini keputusasaan. ......Stroke is the leading cause of long-term disability which causes inability to do activities of daily living. This condition cause psychological effects, including hopelessness. The study aimed to determine the correlation of physical disability and cognitive disfunction with hopelessness. The study uses the analytic correlation with cross-sectional study. One hundred samples participate in this study which were done in the Regional Hospital Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar and the District Hospitals in Makassar. The results of analysis using Pearson's correlation showed that there were a correlation between physical disability and hopelessness (p=0.007) and a correlation between cognitive dysfunction and hopelessness (p=0.0005). Age, educational level and occupation are confounding variables. Therefore, nurses should conduct assessments of physical disability, cognitive and hopelessness to detect earlier nursing problem in stroke specially hopelessness.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library