Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raihananda Vania Araminta
"Picky eating atau perilaku pilih-pilih makanan merupakan suatu kondisi dimana anak menolak makan, atau mengalami kesulitan saat mengonsumsi makanan dan minuman. Prevalensi kejadian picky eating di Indonesia masih cukup besar, yakni sebanyak 45.5%. Anak dengan perilaku picky eating juga banyak ditemukan di kota-kota besar, salah satunya di Jakarta dengan prevalensi sebesar 33.6%. Kesulitan makan pada anak yang dibiarkan terjadi dalam jangka waktu yang lama, akan menimbulkan beberapa dampak negatif, seperti dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, kekurangan vitamin, dan mineral, serta defisiensi zat gizi. Kecenderungan perilaku picky eating erat hubungannya dengan cara orang tua memberikan makan kepada anak, pola asuh, pengetahuan gizi, orang tua pendapatan, dan ketersediaan makanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan dari beberapa faktor tersebut dengan perilaku picky eating, yang dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan desain studi cross-sectional. Penelitian ini menggunakan data primer dari pengisian kuesioner secara daring yang melibatkan 127 responden yang merupakan ibu dari anak usia 2-5 tahun yang berdomisili di DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 27.6% anak usia 2-5 tahun di DKI Jakarta yang memiliki perilaku picky eating dan dapat disimpulkan bahwa terdapat adanya hubungan riwayat penerapan responsive feeding dengan perilaku picky eating (p-value = 0.016). Variabel lain yang berhubungan secara signifikan (p-value < 0.05) yakni pola asuh, pengetahuan gizi, dan ketersediaan makanan. Sementara itu, tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan (p-value > 0.05) antara pendapatan orang tua dengan perilaku picky eating. Dengan demikian, orang tua diharapkan dapat memperhatikan faktor-faktor tersebut untuk dapat mencegah dan mengatasi kejadian picky eating pada anak.

Picky eating or picky eating behavior is a condition where a child refuses to eat, or has difficulty consuming food and drink. The prevalence of picky eating in Indonesia is still quite large (45.5%). Children with picky eating behavior are also commonly found in big cities, one of which is in Jakarta, with a prevalence of 33.6%. Eating difficulties in children that are allowed to occur for a long time will cause several negative impacts, such as dehydration, electrolyte imbalance, vitamin and mineral deficiencies, and nutritional deficiencies. The tendency for picky eating behavior is closely related to the way parents feed their children, parenting patterns, nutritional knowledge, parents' income, and food availability. The purpose of this study was to examine the relationship between these factors and picky eating behavior, which was carried out using quantitative methods and a cross-sectional study design. This study uses primary data from filling out online questionnaires involving 127 respondents who are mothers of children aged 2-5 years who live in DKI Jakarta. The results showed that there are 27.6% of children aged 2-5 years in DKI Jakarta who have picky eating behavior and it can be concluded that there is a relationship between a history of implementing responsive feeding and picky eating behavior (p-value = 0.016). Other variables that were significantly related (p-value < 0.05) were parenting patterns, nutritional knowledge, and food availability. Meanwhile, there was no significant relationship (p-value > 0.05) between parents' income and picky eating behavior. Thus, parents are expected to pay attention to these factors to be able to prevent and overcome the incidence of picky eating in children"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Rahma Putri
"Latar Belakang: Buruknya kualitas pola makan anak-anak dapat berkontribusi terhadap berbagai masalah kesehatan pada anak. Mengontrol salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pola makan anak, seperti Appetitive Traits (perilaku makan), mungkin akan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pola makan anak. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara kualitas pola makan dengan appetitive traits (perilaku makan) pada anak usia 2-6 tahun di Jakarta.
Metode: Studi potong lintang ini dilakukan di Kelurahan Pejagalan, Jakarta Utara. Studi ini diikuti oleh 263 ibu yang memiliki anak usia 2-6 tahun. Namun untuk analisis data yang berkaitan dengan kualitas pola makan, 68 subjek dikeluarkan karena under/over-reporting asupan energi. Dietary recall 24 jam digunakan untuk menilai asupan pada anak dan Diet Quality Index-Internation digunakan untuk menilai skor kualitas pola makan pada anak-anak. Appetitive traits (perilaku makan) dinilai dengan menggunakan kuesioner perilaku makan anak (Child eating behavior questionnaire). Untuk analisis multivariat, kami juga memasukkan praktik pemberian makan oleh orang tua dan lingkungan makanan rumah sebagai kemungkinan prediktor kualitas makanan di antara anak-anak.
Hasil: Total skor dari kualitas pola makan pada subjek studi ini dikategorikan buruk. Peningkatan skor kualitas pola makan berkaitan dengan menurunnya skor sifat makan berlebihan secara emosional (emotional overeating). Selain itu, peningkatan skor komponen moderasi dari kualitas pola makan berkaitan dengan peningkatan skor sifat responsif terhadap rasa kenyang. Berdasarkan analisis linear regresi, usia anak, pendidikan ibu, ketersedian sayur dan buah merupakan predictor signifikan dari kualitas pola makan anak usia 2-6 tahun.
Kesimpulan: Selain usia anak, tingkat pendidikan ibu dan ketersediaan sayur dan buah di rumah sebagai prediktor yang signifikan dari kualitas diet pada anak, sifat makan berlebihan secara emosional (emotional overeating) juga memiliki korelasi yang signifikan dengan skor kualitas diet anak. Hal ini menunjukkan adanya potensi penggunaan penilaian sifat makan berlebihan secara emosional atau emotional overeating untuk mengidentifikasi risiko kualitas diet yang buruk pada anak-anak serta untuk merencanakan intervensi terpadu dalam upaya perbaikan pola makan pada anak-anak.

Background: Poor diet quality can contribute to various health-related problem. Controlling the factors that influence children’s diet such as appetitive traits may contribute to improve quality of diet among children. Therefore, this study aimed to assess correlation between diet quality score and appetitive traits among children aged 2-6 years.
Methods: This cross-sectional study was conducted in Pejagalan Village, North Jakarta. Accordingly, 263 mothers with children aged 2-6 years complete the study. But for analysis related to diet quality, 68 respondents were excluded due to under/over-reporting energy intake. Two times 24-hour recall was used to measure dietary intake among children and Diet Quality Index-International was used to assess diet quality score among children aged 2-6 years. Appetitive traits were measured using Child Eating Behavior Questionnaire. For the multivariate analysis, we also included parental feeding practice and home food environment as possible predictors of diet quality among children.
Result: Total diet quality score among children in this study was classified as poor. Higher score of diet quality was related with lower score of emotional over eating trait, and higher score of moderation component of diet quality was related with child who were more responsive to satiety. Then, child’s age, mother’s educational level, fruits availability, and vegetables availability were significant predictors of diet quality among our subjects.
Conclusion: In addition to child’s age, mothers' education levels and vegetables and fruits availability as the significant predictor of diet quality among the children, child’s emotional overeating has significant correlation with the diet quality score. This finding suggests the potential use of children's emotional overeating assessments to identify the risk of poor diet quality and to plan an integrated intervention for dietary improvement among children.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library