Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisaa Fitrah Umara
Abstrak :
ABSTRAK
Dampak dari penyakit kardiovaskular tidak hanya dirasakan oleh individu namun juga secara global. Pencegahan dan pengawasan perlu dilakukan untuk menurunkan beban yang dihadapi akibat penyakit kardiovaskular dengan pendekatan populasi dan individu. Perawat memiliki peran penting dalam hal promotif, preventif, dan rehabilitatif. Residen mengelola 31 kasus dengan menggunakan pendekatan teori Care, Core, dan Cure dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kardiovaskular sebagai cerminan dari peran ners spesialis sebagai pemberi pelayanan dan pendidik. Peran ners spesialis sebagai peneliti dijalani oleh residen dalam menerapkan tindakan keperawatan yang berbasis bukti atau Evidence Based Nurisng EBN berupa pengukuran keterlibatan pasien dengan Patient Activation Measure PAM . Sebagai inovator dan pemimpin kelompok, residen mengembangkan proyek membuat format perencanaan pemulangan pasien dengan pendekatan lima model.
ABSTRACT
The impact of cardiovascular disease is not only felt by individuals but also globally. Prevention and supervision have to do to reduce the cardiovascular disease burden by population and individual approach. Nurses have an important role in promotive, preventive, and rehabilitative. Resident manages 31 cases using Care, Core, and Cure theory approaches in providing nursing care to patients with cardiovascular disease as a reflection of the role of specialist ners as service providers and educators. The role of a specialist ners as a researcher is undertaken by the resident in implementing Evidence Based Nursing EBN by measuring patient engagement with Patient Activation Measure PAM . As an innovator and community leader, the resident developed the project to make a discharge planning format using a five model approach.
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuridha Fauziyah
Abstrak :
Rumah sakit harus menetapkan regulasi dan proses untuk mendukung partisipasi atau keterlibatan pasien didalam proses asuhan. Pelibatan pasien merupakan upaya memfasilitasi keterlibatan pasien dalam proses perawatan. Adanya keterbatasan hubungan dan interaksi antara pasien dan perawat menjadi sebuah tantangan tersendiri di masa pandemi Covid-19. Pelibatan pasien dalam asuhan keperawatan di masa pandemi Covid-19 tersebut dapat dipengaruhi beberapa faktor yang berhubungan. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang berhubungan dengan pelibatan pasien dalam asuhan keperawatan di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional terhadap 238 perawat dengan menggunakan kuesioner online. Hasil analisis bivariat menggunakan korelasi Pearson menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara fungsi manajemen kepala ruangan dan self efficacy perawat dengan pelibatan pasien dalam asuhan keperawatan (p < 0,001). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik perawat (p> 0,005) dan keterampilan komunikasi perawat (p = 0,919) dengan pelibatan pasien dalam asuhan keperawatan di masa pandemi Covid-19. Perlu adanya pendidikan berkelanjutan untuk kepala ruangan terkait pelibatan pasien dalam asuhan keperawatan dan fungsi manajemen dalam pelibatan pasien. ......Health organization must establish regulations and processes to support patient participation or involvement in the care process. Patient engagement is an effort to facilitate patient involvement in the care process. The existence of limited relationships and interactions between patients and nurses is a challenge during the Covid-19 pandemic. Patient engagement in nursing care during the Covid-19 pandemic can be influenced by several related factors. This study aims to analyze the factors associated with patient engagement in nursing care during the Covid-19 pandemic. This study used a cross sectional study design of 238 nurses using an online questionnaire. The results of bivariate analysis using Pearson correlation showed that there was a significant relationship between the management function of head nurse and self-efficacy of nurses with patient engagement in nursing care (p < 0.001). There was no significant relationship between nurse characteristics (p> 0.005) and nurse communication skills (p = 0.919) with patient engagement in nursing care during the Covid-19 pandemic. There needs to be continuous education for head nurse related to patient engagement in nursing care and related to management function in patient engagement and the head nurse needs to be motivated to optimize the actuating function in patient engagement.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ekorini Listiowati
Abstrak :
Patient engagement (PE) belum dimulai secara memadai untuk mencapai perawatan kesehatan yang aman di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perspektif tenaga kesehatan dan penerima layanan (pasien dan caretaker) tentang PE dan bagaimana potensi untuk menerapkannya, serta merumuskan model yang dapat mendukung perawat untuk melibatkan pasien dalam upaya-upaya keselamatan pasien. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus pada bangsal penyakit kronis RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap yaitu: (1) assessment berupa 4 diskusi kelompok terfokus pada 46 profesional kesehatan (perawat dan dokter) dan diikuti dengan 16 wawancara mendalam, serta wawancara mendalam dengan 14 pasien dan 15 caretaker; (2) tahap perumusan model. Tahap perumusan model dilakukan dengan penyusunan model awal, validasi model yang melibatkan pemilik RS, direksi, manajer, dan profesional kesehatan dan penyusunan model akhir. Transkrip verbatim dilakukan dan dilanjutkan dengan analisis tematik. Pada penelitian ini, didapatkan bahwa PE merupakan strategi untuk mencapai perawatan kesehatan yang aman. Selain itu, telah teridentifikasi peran penerima layanan, perawat, dan organisasi RS yang dapat dikembangkan untuk mewujudkan keselamatan pasien dengan menerapkan PE. Terdapat faktor-faktor pemungkin yang mempengaruhi pelaksanaan PE termasuk penilaian dan harapan penerima layanan  kesehatan, maupun hambatan yang berasal dari aspek budaya, perilaku, kapasitas sumber daya manusia, dan sistem penyelenggaraan layanan kesehatan. Model yang terbentuk menggambarkan kebutuhan langkah-langkah komprehensif untuk mengoptimalkan PE. Kesimpulannya, PE sangat penting untuk keselamatan pasien. Pendekatan ini berpotensi untuk ditingkatkan dengan memperkuat dukungan organisasi, mengintegrasikan ke dalam sistem perawatan kesehatan, meningkatkan kapasitas profesional kesehatan, dan memberdayakan pasien untuk mengatasi hambatan potensial. ......Patient engagement (PE) has not been initiated adequately to achieve safe health care in Indonesia. This study aims to explore the perspectives of healthcare professinals and patients and caretakers about PE and how it has the potential to implement it, and to formulate a model that can support nurses to involve patients in patient safety efforts. The method used in this research is a case study in the chronic disease ward of PKU Muhammadiyah Gamping Hospital, Sleman, Yogyakarta Special Region. The research was conducted in 2 stages, namely: (1) assessment in the form of 4 focus group discussions on 46 healthcare professionals (nurses and doctors) followed by 16 in-depth interviews, as well as in-depth interviews with 14 patients and 15 caretakers; (2) the model formulation stage. The model formulation stage was carried out by developing the initial model, model validation involving hospital owners, directors, managers, and health professionals and develop the final model. Verbatim transcripts were carried out and continued with thematic analysis. In this study, it was found that PE is a strategy to achieve safe healthcare. In addition, the roles of patients and caretakers, nurses, and hospital organizations have been identified that can be developed to achieve patient safety by implementing PE. There are enabling factors that influence the implementation of PE including the assessment and expectations of health service recipients, as well as obstacles originating from aspects of culture, behavior, human resource capacity, and health service delivery systems. The model formed illustrates the need for comprehensive measures to optimize PE. In conclusion, PE is very important for patient safety. This approach has the potential to be scaled up by strengthening organizational support, integrating it into the health care system, increasing the capacity of healthcare professionals, and empowering patients to overcome potential barriers.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library