Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pulungan, Alma Thahir
"ABSTRAK
Pendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi ketergantungan nikotin di siswa/i SMA menggunakan Fagerstrom test for nicotine dependence dengan latar belakang lingkungan perkotaan dan pedesaan.
Metode: Jumlah sampel adalah 757 siswa SMA dari enam SMA yang berbeda terdiri dari kelas 1, 2 dan 3 dipilih berdasarkan stratified cluster random sampling, siswa diminta untuk mengisi pertanyaan tentang status merokok dan mengisi Fagerstrom test for nicotine dependence jika responden adalah perokok.
Hasil: Jumlah 167 siswa dengan status merokok diperoleh ketergantungan nikotin sebanyak 28 orang (16,8%) dengan 8 orang (11,1%) di perkotaan dan 20 orang (21,1%) di daerah pedesaan. Faktor yang bermakna secara statistik terhadap ketergantungan nikotin adalah jenis kelamin, pencetus, jenis hisapan, usia pertama kali merokok lama merokok, jumlah rokok yang dihisap per hari dan indeks Brinkman. Kadar CO ekshalasi menunjukkan hubungan yang bermakna terhadap ketergantungan nikotin.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, pencetus, jenis hisapan, usia pertama kali merokok, jumlah rokok yang dihisap per hari , lama merokok, indeks Brinkman terhadap ketergantungan nikotin dan kadar CO ekshalasi terhadap ketergantungan nikotin.

ABSTRACT
Introduction:The study aims to determine the difference in the proportion of nicotine dependence among high school students using Fagerstrom Test for Nicotine Dependece set in urban and rural environment.
Method: Sample size is 757 high school students from six different high school consists of class 1, 2 and 3 were selected based on stratified cluster random sampling was asked to fill out the question of smoking status and filling Fagerstorm Test For Nicotine Dependence if the respondent is smokers.
Result :Amount of 167 students with smoking status and nicotine dependence measured results obtained by 28 (16.8%) persons with nicotine dependence with 8 (11.1%) people in urban areas and 20 (21.1%) people in the rural area. Factors were statistically significant to nicotine dependence is gender, the originator, type of inhale, age first smoked, number of cigarettes smoked per day, time of smoking and index Brinkman. CO levels and relationship with the level of nicotine dependence shows a strong and positive patterned.
Conclusion:There is a significant relationship between gender, the originator, type of inhale, age first smoked, number of cigarettes smoked per day to nicotine dependence and and level of CO exhalation to nicotine dependence."
Lengkap +
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Palupi, Indah Nugrahaning
"ABSTRAK
Ketergantungan nikotin merupakan masalah fenomenal yang dihadapi oleh
seluruh dunia dan yang sulit untuk dipecahkan termasuk Indonesia. Oleh karena
itu, penanganan terhadap individu dengan ketergantungan nikotin menjadi hal
yang sangat penting. Ada tiga pendekatan yang dapat dilakukan untuk menangani
perokok yang ingin berhenti merokok yaitu pendekatan psikologis, medis, dan
kombinasi. Penulis memilih pendekatan kombinasi karena berbagai penelitian
membuktikan bahwa pendekatan ini memiliki tingkat keberhasilan tertinggi di
antara pendekatan lainnya. Penulis kemudian memilih kombinasi CBT dengan
Varenicline karena kombinasi ini menghasilkan tingkat keberhasilan tertinggi
dibandingkan kombinasi lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk menguji tingkat
efektifitas CBT kombinasi Varenicline dalam menurunkan jumlah rokok, motivasi
merokok, dan ketergantungan nikotin dua orang perokok aktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi yang diberikan e fek tif dalam
menurunkan ketergantungan nikotin kedua partisipan. Jumlah ro k o k yang
dikonsumsi mengalami penurunan sebesar 90%. Selain itu, terjadi penurunan
motivasi untuk merokok sebesar 45% pada 13 aspek motivasi. Terapi ini ju g a
berhasil menurunkan tingkat ketergantungan nikotin menjadi sangat rendah.
Setelah 2 minggu, penurunan konsumsi rokok menjadi 83% dan aspek motivasi
mengalami penurunan menjadi 37%."
Lengkap +
2010
T38099
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniella Satyasari
"Latar Belakang: Penilaian ketergantungan nikotin dapat memengaruhi tatalaksana. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan instrumen untuk menilai ketergantungan nikotin seseorang secara objektif dan terukur, yaitu instrumen CDS-12 versi Bahasa Indonesia dan melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen tersebut.
Metode: Penelitian potong lintang pada subjek perokok di Unit Rawat Jalan Paru Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada Juli hingga Desember 2018 (N=120, usia 18 hingga 59 tahun) dengan sampling konsekutif dan sampling sistematik untuk tes ulang (N=20), melakukan penerjemahan yang disesuaikan dengan budaya Indonesia, penerjemahan balik, uji validitas isi, konstruksi dan reliabilitas test-retest instrumen CDS-12 versi Bahasa Indonesia.
Hasil: Uji validitas isi memperoleh hasil I-CVI sebesar 0.96, S-CVI sebesar 0.916 dan CVR setiap butir bernilai 1, kecuali butir kedelapan yang bernilai 0.3. Hasil Exploratory Factor Analysis mengekstraksi dua faktor dan jumlah kumulatif persentase varians 65.614% dengan susunan muatan yang berbeda dari konstruksi aslinya. Hasil Confirmatory Factor Analysis tidak mengonfirmasi model tersebut sehingga diperlukan modifikasi. Model akhir yang dimodifikasi memiliki dua faktor yang masing-masing terdiri dari delapan butir dan dua butir yang memiliki nama faktor baru dengan Chi-Square 0.014, RMSEA 0.076, GFI 0.934, dan CFI 0.977. Hasil koefisien Cronbach's alpha sebesar 0.916 dan 0.913 untuk model yang baru, serta ICC test-retest sebesar 0.931 dan 0.914 untuk model yang baru.
Diskusi: Belum ada instrumen pembanding ketergantungan nikotin di Indonesia, hasil validitas konstruksi yang perlu dimodifikasi.
Simpulan. CDS-12 versi Bahasa Indonesia layak digunakan karena memiliki nilai psikometrik yang sahih dan andal dengan memerhatikan pertimbangan terkait validitas konstruksinya.

Background: Assessment of nicotine dependence will have impact on it's treatment This study aims to obtain an instrument to assess nicotine dependence objectively and measurably, CDS-12 Indonesian version and to evaluate the validity and reliability of the instrument.
Methods: This is a cross-sectional study on smokers subject, conducted in the Lung Clinic of Cipto Mangunkusumo Hospital from July to Desember 2018. Subjects were recruited through consecutive sampling (N = 120, aged 18-59 years old). The instrument was translated, adapted to Indonesian culture, and back-translated. Content validity and test-retest reliability (N = 20 using systematic sampling) of CDS-12 Bahasa Indonesia version were evaluated.
Results: I-CVI is 0.96, S-CVI is 0.916 and CVR for each butir is 1, except 0.3 for butir 8. Exploratory Factor Analysis extract two factors and explains 65.614% of variance with different factor loading configuration from that of the original construct. Confirmatory Factor Analysis with last modified model given two factors with new name consists eight and two items each, with two items removed. New model given Chi-Square 0.014, Root Mean Square Error of Approximation 0.076, Goodness Fit Index 0.934 and Comparative Fit Index 0.977. For reliability, Cronbach's alpha is 0.916 and 0.913 for the new model along with ICC 0.931 and 0.914 for the new model.
Discussion: Currently there is no other instrument assessing nicotine dependence in Indonesia and the result of modified construction validity.
Conclusion: The CDS-12 Indonesian version is acceptable for use to measure nicotine dependence with good psychometric properties which reliable and valid by considering certain reasoning regarding its construct validity.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dio Alief Supriyanto
"Kebiasaan merokok masih menjadi masalah global dan juga di Indonesia. Rokok mengandung senyawa dan unsur yang berbahaya bagi kesehatan, salah satunya adalah nikotin. Nikotin memiliki efek ketergantungan pada penggunanya karena paparan jangka panjang dapat menyebabkan desensitisasi reseptor asetilkoin nikotinat. Tingkat dan lama paparan nikotin dari rokok akan mempengaruhi tingkat ketergantungan nikotin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kebiasaan merokok dengan tingkat ketergantungan nikotin pada perokok aktif di Depok. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan instrumen penelitian angket. Kuesioner yang digunakan terdiri dari kuesioner tentang faktor-faktor yang mempengaruhi (usia, IMT, latar belakang pendidikan, uang saku, kebiasaan merokok keluarga, dan lingkungan sosial), kuesioner tentang tingkat kebiasaan merokok (diukur dengan indeks Brinkman), dan Fagerstorm/ Kuesioner FTND (melihat tingkat ketergantungan). nikotin). Penelitian ini diikuti oleh 124 mahasiswa perokok aktif di Depok. Penelitian ini menemukan bahwa semakin tinggi indeks Brinkman subjek, semakin tinggi skor Fagerstorm (p < 0,001, r = 0,420). Selain itu, penelitian ini menemukan hubungan antara umur (p = 0,009, r = 0,223), uang saku (p = 0,003, r = 0,261), dan latar belakang pendidikan (p = 0,042) dengan derajat kebiasaan merokok, serta uang jajan ( p = 0,005, r = 0,249) dengan tingkat ketergantungan nikotin. Hasil ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan kekuatan korelasi sedang antara derajat kebiasaan merokok dengan tingkat ketergantungan nikotin.
Smoking habits are still a global problem and also in Indonesia. Cigarettes contain compounds and elements that are harmful to health, one of which is nicotine. Nicotine has a dependent effect on its users because long-term exposure can cause desensitization of nicotinic acetylcoin receptors. The level and duration of nicotine exposure from cigarettes will affect the level of nicotine dependence. This study aims to determine the relationship between the level of smoking habits with the level of nicotine dependence on active smokers in Depok. This research is a cross sectional study with a questionnaire research instrument. The questionnaire used consisted of a questionnaire about the influencing factors (age, BMI, educational background, pocket money, family smoking habits, and social environment), a questionnaire about the level of smoking habits (measured by the Brinkman index), and the Fagerstorm/FTND Questionnaire. (see dependency level). nicotine). This study was followed by 124 students who are active smokers in Depok. This study found that the higher the subject's Brinkman index, the higher the Fagerstorm score (p < 0.001, r = 0.420). In addition, this study found a relationship between age (p = 0.009, r = 0.223), pocket money (p = 0.003, r = 0.261), and educational background (p = 0.042) with the degree of smoking habit, and pocket money (p = 0.005, r = 0.249) with the level of nicotine dependence. These results indicate a significant relationship with moderate strength of correlation between the degree of smoking habit and the level of nicotine dependence."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wening Pamungkasningsih
"Latar belakang: Zat beracun utama dalam rokok elektronik yang ditemukan juga pada rokok konvensional adalah nikotin.Hasil utama metabolisme nikotin berupa kotinin yang terdapat di plasma, urin dan saliva. Kotinin dapat digunakan sebagai penanda hayati penggunaan nikotin pada perokok elektronik. Nikotin juga bersifat adiktif yang menyebabkan ketergantungan, yang dapat menjadi salah satu faktor kendala dalam upaya berhenti merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar kotinin urin dan tingkat ketergantungan nikotin pada laki-laki perokok elektronik reguler.
Metode: Penelitian potong lintang secara consecutive sampling dilakukan pada kelompok laki-laki perokok elektronik reguler dan bukan perokok di tahun 2018. Semua subjek penelitian dilakukan wawancara dan pemeriksaan kadar kotinin urin menggunakan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Kuesioner Penn State Nicotine Dependent Index (PSNDI) hanya diisi oleh kelompok perokok elektronik reguler untuk menentukan tingkat ketergantungan nikotin.
Hasil: Kadar kotinin urin perokok elektronik pada kelompok tidak ada ketergantungan didapatkan lebih rendah dibanding kelompok ketergantungan sedang-tinggi (p=0,008). Kadar kotinin urin kelompok ketergantungan rendah lebih kecil dibanding kelompok ketergantungan sedang-tinggi (p=0,029).Median kadar kotinin urin kelompok perokok elektronik reguler lebih tinggi dibanding kelompok bukan perokok (276,11 [58.01-284.15] ng/mL vs 5.21 [4.65-23.72] ng/mL, p<0.001). Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar kotinin urin perokok elektronik dan bermakna secara statistik adalah usia (p=0.041), kadar nikotin cairan rokok elektronik (p=0.013) dan aroma cairan rokok elektronik (mentol dan non mentol) (p=0.040). Sebanyak 76.5% laki-laki perokok elektronik reguler mempunyai ketergantungan nikotin.
Kesimpulan: Kadar kotinin urin dan tingkat ketergantungan nikotin pada laki-laki perokok elektronik reguler memiliki hubungan yang bermakna secara statistik. Kadar kotinin urin pada laki-laki perokok elektronik reguler lebih tinggi dibandingkan bukan perokok dan bermakna secara statistik. Faktor-faktor yang secara bermakna mempengaruhi kadar kotinin urin adalah usia, kadar nikotin dan aroma cairan rokok elektronik.

Introduction: The main toxic substance in electronic cigarettes (e-Cig), also found in conventional cigarettes, is nicotine. The main product of nicotine metabolism is cotinine which can be found in plasma, urine and saliva. Cotinine can be used as a biomarker for nicotine in electronic cigarette users. Nicotine is also addictive which causes dependence, thus serves as one of problems in smoking cessation program. This study aims to determine the correlation of urine cotinine and nicotine dependence level in the regular e-Cig male users.
Method: This cross-sectional study consecutively included regular e-Cig male users and non-smokers. All subjects were interviewed and were measured for its urinary cotinine levels (uCOT) were examined using an enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) method. The Penn State Nicotine Dependent Index (PSNDI) questionnaire was filled by regular e-Cig users.
Results: The uCOT of e-Cig users in the non-dependency group was lower than the medium-high dependency group (p=0.008). The uCOT of e-Cig users in the low dependency group was lower than the medium-high dependency group (p=0.029). The median uCOT of the regular e-Cig users was higher than the non-smokers group (276.11 [58.01-284.15] ng/mL vs 5.21 [4.65-23.72] ng/mL, p<0.001). Factors influencing uCOT of e-Cigs users were age (p=0.041), nicotine level of e-Cig liquid (p=0.013) and flavor of e-Cig liquid (e.g. menthol or non-menthol) (p=0.040). Nicotine dependence was found in 76.5% regular e-Cig male users.
Conclusion: The uCOT and nicotine dependence level on the regular e-Cig male users was significantly correlated. The uCOT of regular e-Cig male users was significantly higher than non-smokers, of which age, nicotine level and flavor of e-cCig liquid significantly influenced the uCOT.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library