Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ajeng Arum Mawarni
Abstrak :
Industri pariwisata dalam masa transisi-bergerak dari apa yang disebutnya "S" dari pariwisata lama-Sun, Sand and Sex ke arah yang ia lihat berubah menjadi tiga "S" di pariwisata baru yaitu ketenangan (serenity), keberlanjutan (sustainability) dan spiritualitas (spirituality). Metode campuran dipilih untuk mengumpulkan, menganalisis dan menggabungkan data kuantitatif terkait motivasi wisatawan mengunjungi lokasi spiritual tourism dengan data kualitatif mengenai implikasi spiritual tourism terhadap ketahanan nasional dalam aspek sosial budaya. Penelitian ini dilakukan secara virtual dengan menjadikan lokasi spiritual tourism di Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Indonesia sebagai focus of attention. Temuan penelitian menghasilkan data bahwa spiritual tourism pada mulanya sebagai aktivitas dikalangan masyarakat kelas menengah atas, namun kini telah menjadi kebutuhan hampir setiap orang dengan dominasi cultural motivators. Pembangunan periwisata diberbagai negara telah menjadi andalan bagi perolehan devisa yang memberikan sumbangsih tinggi terhadap ketahanan nasional suatu bangsa dalam sektor ekonomi. Disisi lain pariwisata juga memberikan implikasi terhadap ketahanan nasional khususnya pada bidang sosial-budaya. Dalam aspek budaya terjadi perubahan tata nilai budaya, penguatan kehidupan beragama, dan terjaganya nilai-nilai kekeluargaan. Dalam aspek sosial seperti terjadinya proses interaksi yang baik antara host (tuan rumah/masyarakat lokal) dan guest (tamu/wisatawan), perubahan struktur demografi meliputi perubahan nilai, sikap, dan prilaku masyarakat. ......The tourism industry in transition-moving from what he calls the "S" of old tourism-Sun, Sand and Sex in the direction then turning into three "S" in tourism new namely Serenity, Sustainability and Spirituality. The mixed method is chosen to collect, analyze and combine quantitative data related to tourists' motivation to visit spiritual tourism locations and qualitative data on the spiritual implications of tourism on national security in the socio-cultural aspects. This research was conducted virtually by making the location of spiritual tourism in the Istiqlal Mosque and the Indonesian Cathedral Church as the focus of attention. The research findings produce data that spiritual tourism was originally an activity among the upper middle class, but now it has become a necessity for almost everyone with the dominance of cultural motivators. The development of tourism in various countries has become a mainstay for foreign exchange earning which contributes greatly to the national resilience in the economic sector. On the other hand tourism also has implications for socio-cultural field. In the cultural aspect, there is a change in cultural values, strengthening religious life, and maintaining family values. In social aspects such as the occurrence of a process of good interaction between the host (local community) and guest (tourists), changes in demographic structure include changes in values, attitudes, and community behavior.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audy Charles Lieke
Abstrak :
Tulisan ini mengkaji dan menjawab tentang peran etnik Tionghoa Indonesia dalam kegiatan politik nasional. Dari sejarah yang ada terlihat peran etnis Tionghoa cukup menonjol pada masa kolonialisme, pra kemerdekaan, pada masa orde lama dan reformasi. Peran politik etnis Tionghoa melemah pada masa Orde Baru, dan mulai meningkat lagi pada masa Reformasi. Salah satu aktor yang menonjol adalah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Permasalahan yang ada apakah etnik Tionghoa dalam pemilihan langsung dapatkah menjadi pemimpin nasional seperti misalnya Gubernur atau Presiden? Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta hanyalah karena mengganti Joko Widodo karena dia terpilih menjadi Presiden. Studi ini menggunakan metode penelitian kualitatif Deskriptif dengan pendekatan Studi Kasus. Salah satu metode yang digunakan adalah Wawancara mendalam dengan informan yang sesuai konteks. Hasil penelitian menjelaskan bahwa etnis Tionghoa telah berperan dalam perpolitikan nasional Indonesia dan setelah mengalami kemunduran pada era Orde Baru, kini berkembang lagi pada era Reformasi. Namun studi ini memperlihatkan bahwa Politik Identitas pada 2016 mengancam stabilitas keamanan dan ketahanan nasional serta berdampak pada kepemimpinan Ahok. Terbukti pada Pilgub DKI Jakarta tahun 2017 Ahok tidak terpilih lagi. Penelitian ini juga menjelaskan strategi Ahok dalam meredam konflik agar tidak meluasnya politik identitas yaitu strategi coping adaptif dengan memenuhi tuntutan pendemo untuk mengadili Ahok tujuannya tentu Ahok ingin menjaga stabilitas keamanan serta ketahanan nasional dan terciptanya ketahanan sosial budaya. ......This paper examines and answers the role of Indonesian Chinese ethnicity in national political activities. From the existing history, it can be seen that the role of ethnic Chinese was quite prominent during colonialism, pre-independence, during the old order and reformation. The political role of ethnic Chinese weakened during the New Order era, and began to increase again during the Reformation period. One of the prominent actors is Basuki Tjahaja Purnama or Ahok. The problem that exists is whether ethnic Chinese in direct elections can become national leaders such as governors or presidents? Ahok became Governor of DKI Jakarta only because he replaced Joko Widodo when he was elected President. This study uses a descriptive qualitative research method with a case study approach. One of the methods used is in-depth interviews with context-appropriate informants. The results of the study explain that ethnic Chinese have played a role in Indonesian national politics and after experiencing setbacks in the New Order era, are now developing again in the Reformation era. However, this study shows that Identity Politics in 2016 threatened national security and security stability and had an impact on Ahok's leadership. It was proven that in the 2017 DKI Jakarta gubernatorial election, Ahok was not re-elected. This study also explains Ahok's strategy in reducing conflict so that identity politics does not spread, namely an adaptive coping strategy by meeting the demands of the demonstrators to try Ahok. Of course, Ahok wants to maintain security stability and national resilience and create socio-cultural resilience.
Jakarta: Sekolah Kajian dan Stratejik Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lio Kurniawan
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana Festival Cap Go Meh Singkawang dapat bertahan dalam kurun waktu yang lama dan bagaimana peran aktor sosial budaya dalam mempertahankan Cap Go Meh sebagai strategi menjaga ketahanan sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut maka ditentukan objek penelitian adalah Festival budaya Cap Go Meh sedangkan subjek dari penelitian adalah para tokoh tokoh yang berperan terhadap suksesnya festival Cap Go Meh dan bagaiamana peran masing masing menciptakan ketahanan sosial dan budaya seperti Walikota dan Anggota DPRD, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Ketua MABM, Ketua MABT, Ketua DAD, Ketua paguyuban Jawa, Panitia Cap Go Meh. Dalam penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dan tehnik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Festival Cap Go Meh Singkawang adalah unik dikarenakan Festival Budaya Cap Goh Mes Singkawang Melibatkan seluruh Etnis yang ada di Kota Singkawang, Masyarakat etni tionghoa sangat mempertahankan budayanya, Festival Cap Go Meh Singkawang terbukti sebagai pariwisata unggulan karena banyak mendatangkan Wisatawan manca negara, Festival Cap Go Meh Singkawang menjadi faktor pendorong terciptanya ketahanan sosial budaya. ......The purpose of the research is want to know Cap Go Meh Festival in Singkawnag can survive in long time dan how the influence of socio cultural actors to do keep Cap Go Meh as a strategy mantain social resilience. To Achieve to goal than determined the object research is Capp Go Meh Festival and subject reasearch is there person have influnce to success Cap Go Meh Festival and how to there take role to create social reselience and culture like Walikota Singkawang, DPRD Singkawang, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Ketua MABM, Ketua MABT, Ketua DAD, Ketua paguyuban Jawa, Panitia Cap Go Meh. The research to using methode kualitative dan date collection technigue with observation, interview, documentation. The research result that Cap Go Meh Festival involve all etnic in Singkawang City. Etnic Tiong Hoa very maintain the culture, Cap Go Meh Festival to proven can be leading tourism because can be to come foreign tourists Cap Go Meh Festival Singkawang can be driving factor become to create social reselience
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library