Rifdah Aliifah Putri Aspihan
Abstrak :
Mitos dan legenda merupakan bagian yang bermakna di kehidupan sehari-hari masyarakat Afrika. Artikel ini membahas mengenai kepercayaan tradisional yang terdapat di masyarakat Afrika tak terkecuali Kongo yang sering kali digunakan sebagai dalih atas kekerasan dalam novel Mémoires de Porc-épic (206) karya Alain Mabanckou. Novel tersebut menceritakan tentang bagaimana seorang manusia memiliki sebuah hewan spiritual, dalam konteks ini, tokoh Kibandi memiliki seekor landak sebagai hewan spiritualnya. Perjalanan kisah mereka berputar di pembunuhan-pembunuhan yang dilakukan oleh Kibandi melalui hewan spiritualnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kepercayaan dapat mengendalikan seseorang untuk melakukan kekerasan dan bagaimana Kibandi melakukan kekerasan melalui hewan spiritualnya sebagai penanda kepercayaan yang ia pegang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang didukung dengan teori naratologi Gérard Genette (1972), teori analisis struktur naratif oleh Roland Barthes (1975), teori relasi kuasa oleh Foucault (1980), teori ekokritik oleh Graham Huggan dan Helen Tiffin (2006) dan konsep kepercayaan tradisional oleh Shweder (1991). Hasil analisis pada akhirnya menunjukkan bahwa terdapat relasi kuasa yang membuat seseorang melakukan kekerasan. Dalam relasi kuasa tersebut ada keterlibatan ilmu kepercayaan yang kemudian kepercayaan tersebut dijadikan dalih untuk melakukan kekerasan.
......Myths and legends are a significant part of everyday life in Africa. This article discusses traditional beliefs in African societies, including the Congo, which are often used as an excuse for violence in the novel Mémoires de Porc-épic (2006) by Alain Mabanckou. The novel tells the story of how a human has a spiritual animal, in this context, the character Kibandi has a porcupine as his spiritual animal. Their story revolves around the murders committed by Kibandi through his spiritual animal. This study aims to reveal how beliefs can control a person to commit violence and how Kibandi commits violence through his spiritual animal as a marker of the beliefs he holds. The research method used is qualitative, supported by Gérard Genette's narratology theory (1972), Roland Barthes' narrative structure analysis theory (1975), Foucault's power relations theory (1980), Graham Huggan and Helen Tiffin's ecocritical theory (2006) and Shweder's concept of traditional beliefs (1991). The results of the analysis ultimately show that there are power relations that make someone commit violence. In this power relation, there is the involvement of beliefs which are then used as an excuse to commit violence.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library