Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nukman Helwi Moeloek
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Meier, Richard L.
New York : John Wiley & Sons, 1959
301.321 MEI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fatika Rahma Sanjaya
Abstrak :
ABSTRACT
Indonesia adalah negara agraris dengan masyarakat agraris memproduksi dan memelihara tanaman dan lahan pertanian. Wilayah Gunung Patuha di Jawa Barat dianggap sebagai daerah yang cocok untuk pertanian. Wilayah Gunung Patuha juga dikenal sebagai Wilayah Agropolitan Ciwidey yang memiliki potensi luas lahan pertanian yang pemanfaatannya masih belum optimal karena kurangnya perhatian terhadap kesuburan tanah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kesuburan tanah berdasarkan Kawasan Tanah yang Dibudidayakan (WTU). Kesuburan tanah dipengaruhi oleh faktor fisik, kimia, dan biologis di dalam tanah. Faktor fisik meliputi tekstur tanah, kapasitas retensi air, dan kerapatan curah. Faktor biologis termasuk mikroorganisme dan Karbon Organik Tanah (SOC). Sementara itu, faktor kimia termasuk pH tanah dan Kapasitas Pertukaran Kation (KTK). Untuk mengidentifikasi tingkat kesuburan tanah, pengambilan sampel tanah diperlukan. Kemudian hasilnya dilakukan tes laboratorium sehingga kandungan SOC dalam tanah diketahui dengan metode Walkley-Black dan untuk pemetaan menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA) dan Stepwise Multiple Linear Regression (SMLR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wilayah Gunung Patuha memiliki tingkat kesuburan tanah sedang dan tinggi. Distribusi dominan tingkat kesuburan tanah di WTU Limited II terletak di bagian selatan Kecamatan Pasirjambu. Meskipun WTU Limited II tidak ditujukan untuk pertanian, ia memiliki tingkat kesuburan tanah yang lebih dominan karena menanam tanaman tahunan seperti perkebunan dan agroforestri. Agroforestri dan perkebunan sebagai tanaman tahunan lebih mampu mempertahankan kesuburan tanah daripada tanaman padi / sekunder dan hortikultura sebagai tanaman musiman, oleh karena itu tingkat kesuburan tanah yang tinggi dari Wilayah Gunung Patuha ada di WTU Limited II
ABSTRACT
Indonesia is an agrarian country with an agrarian society producing and maintaining crops and agricultural land. The Mount Patuha region in West Java is considered an area suitable for agriculture. The Gunung Patuha area is also known as the Ciwidey Agropolitan Region which has wide potential for agricultural land, which is still not optimally utilized due to lack of attention to soil fertility. Therefore, this study aims to identify the level of soil fertility based on the Cultivated Land Area (WTU). Soil fertility is influenced by physical, chemical, and biological factors in the soil. Physical factors include soil texture, water retention capacity, and bulk density. Biological factors include microorganisms and Soil Organic Carbon (SOC). Meanwhile, chemical factors include soil pH and Cation Exchange Capacity (CEC). To identify soil fertility, soil sampling is needed. Then the results are carried out laboratory tests so that the SOC content in the soil is known by the Walkley-Black method and for mapping using the Principal Component Analysis (PCA) and Stepwise Multiple Linear Regression (SMLR) methods. The results showed that the Mount Patuha Region had moderate and high soil fertility. The dominant distribution of soil fertility in WTU Limited II is located in the southern part of Pasirjambu District. Although WTU Limited II is not intended for agriculture, it has a more dominant level of soil fertility because it grows annual crops such as plantations and agroforestry. Agroforestry and plantations as annual crops are better able to maintain soil fertility than rice / secondary crops and horticulture as seasonal crops, therefore the high soil fertility rate of the Mount Patuha Region is in WTU Limited II
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nukman Helwi Moeloek
Jakarta: UI-Press, 1998
PGB 0133
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Purwita Larasati
Abstrak :
Penyuntikan koabinasi northistero,n enanthat dan testosteron enanthat dosis -tunggal ('long-acting') ditujukan untuk menurunkan kesub'uran mencit (Mus musculus L.) jantan strain AJ tanpa, raempengaruhi perilaku seksualnya (potensi seks dan libido). Parameter kesuburan yang di.ukur adalah jumlah sper matozoa total, .'persentase spermatozoa motil, dan jumlah anak. Kelompok.eksperimen disuntik intramuskular dengan kombinasi 0,1 mg/0,1 ml/ berat badan rata-rata northisteron enan that dan 0,125 mg/Ojl ml/berat badan ratar-raba testos teron. n enanthat. Kbiompok kelola I disuntik dengan kombinasi 0,1 ml ' pelarut northisteron enanthat dan 0,,1 ml .pelarut testosteron enanthat, sedangkan kelompok kelola II tidak diheri perlakuan.. Hasil perhitungaH ANAVA acak lengkap berblok menunjukkan tidak ada pengaruh perlakuan terhadap j'umlah spermatozoa total dan-persentase spermatozoa motil pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kedua kelompok kelola. Hasil uji Kruskal- Wallis menunjukkan tidak ada pengaruh perlakuan terhadap jumlah anak pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kedua ke lompok kelola. Kesimpulan, penyuntikan kombinasi northisteron enanthat dan testosteron enanthat dosis tunggal, setelah jangka waktu. if5 hari, tidak menurunkan kesuburan mencit (Mus musculus L.) Jantan strain AJ.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Abdul Rahman
Abstrak :
Fertile women farmers are risky of suffering decrease of cholinesterase activity due to pesticide exposure. This study aimed to analyze relation between pesticide exposure and the exposure agent to cholinesterase activity of fertile women workers at Kedunguter Village. This study used cross-sectional design on 94 fertile women farmers in 2015. Data was collected by observation, interview and cholinesterase test. Data analysis used chi-square test and analysis results showed a significant relation between pesticide types, working time, the use of gloves, hand-washing behavior to cholinesterase activity of fertile women farmers. Analysis results of this study showed that variable working time had the highest odds ratio (OR) score (OR = 14.072), so the variable working time is the most dominant variable in influencing cholinesterase enzyme. This study suggests that fertile women farmers should work not more than six hours per day.
Petani perempuan usia subur berisiko mengalami penurunan aktivitas kolinesterase akibat pajanan pestisida. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pajanan pestisida dan perilaku pemajan terhadap aktivitas kolinesterase petani perempuan usia subur di Desa Kedunguter. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang pada 94 petani perempuan usia subur tahun 2015. Pengumpulan data dilakukan secara observasi, wawancara, dan uji kolinesterase. Analisis data menggunakan uji kai kuadrat dan hasil analisis menunjukkan hubungan signifikan antara jenis pestisida, waktu kerja, penggunaan sarung tangan, perilaku mencuci tangan terhadap aktivitas kolinesterase petani perempuan usia subur. Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel waktu kerja memiliki nilai odds ratio (OR) tertinggi, yaitu OR = 14,072 sehingga waktu kerja merupakan variabel paling dominan dalam memengaruhi enzim kolinesterase. Penelitian ini menyarankan agar petani perempuan usia subur tidak bekerja lebih dari enam jam per hari.
Ponorogo: Universitas Darussalam Gontor, 2015
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Abstrak :
Sea surface temperature (SST) and chlorophyll-e (SSC) can be detected by Ocean color and thermal scanner (OCTS) derived from the advance Earth Observation Satelite (ADEOS) sensor......
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pada periode 2002 _ 2012, tren angka fertilitas total mengalami stagnasi sekitar 2,6. Milenium Development Goals (MDGs) menunjukkan kemajuan yang baik, tetapi masih memerlukan kerja keras untuk mencapai target tahun 2015. Khususnya upaya untuk mencapai target 102 per 100.000 ke- lahiran hidup. Metode keluarga berencana (KB) yang banyak digunakan pasien pascapersalinan saat ini adalah metode kontrasepsi jangka pendek seperti pil dan suntik. Sedang metode kontrasepsi jangka panjang seperti intra uterine device dan implant cenderung turun satu poin dari tahun 2002 hingga 2007. Upaya mengatasi masalah yang sedang dialami masyarakat Indonesia saat ini meningkatkan akseptor KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Model pengambilan keputusan adalah alat yang di- kembangkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan KB di tingkat pelayanan kesehatan primer dan sekunder. Alat tersebut dapat membantu meningkatkan kepuasan pasien, penggunaan jasa konseling, dan pemilihan penggunaan KB MKJP yang aman dan efektif. Model shared decision ma- king adalah model pengambilan keputusan yang banyak digunakan, ber- manfaat dalam memotivasi pasien memilih perawatan yang tepat dan mem- pertahankan hubungan terapeutik. Diharapkan jumlah akseptor KB MKJP dapat memenuhi target MDGs 2015.

Trends in total fertility rate from the year 2002-2012, amounting to 2.6 stag- nated. Targets of the Millennium Development Goals (MDGs) have shown good progress but still needs to work hard to achieve in 2015. MDGs par- ticular purpose, efforts are needed to achieve the 2015 target of 102 per 100,000 live births. Family planning method that is widely used today are short-term contraceptive methods such as pills or injections. Being a long- term contraceptive methods (LTM) such as intra uterine device and implants tend to go down one point from the year 2002 to 2007. Efforts to address Model Pengambilan Keputusan Meningkatkan Akseptor Keluarga Berencana Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Decision Making Model for Increasing Acceptors Family Planning Long- Term Contraception Method Suryani Manurung 483 the problems being experienced by the people of Indonesia is currently im- proving family planning acceptors LTM. Decision making model is a tool de- veloped to improve the quality of family planning services at the level of pri- mary and secondary health care. This tool can help increase the patient sa- tisfaction, using counseling services, and the selection use is safe and ef- fective of contraceptive LTM. Model of shared decision making is a decision making model that is widely used, useful in motivating patients choose the proper care and maintain a therapeutic relationship. Expected number of family planning acceptors LTM can meet MDGs targets by 2015.
Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta I, 20136
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library