Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saragi, Indika Royani
"Pendahuluan. Para penderita HIV diketahui memiliki risiko kanker yang lebih tinggi di banding populasi umum, dan kondisi itu mempengaruhi morbiditas dan mortalitas populasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran prevalensi ADC dan NADC selama 8 tahun terakhir di RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia.
Metode. Penelitian ini menggunakan 149 sampel yang diambil secara konsekutif. Karakteristik demografis yang dinilai yaitu jenis kelamin, usia, faktor risiko, CD4+, terapi ARV, stadium kanker dan obat ARV yang diberikan.
Hasil. Dari seluruh pasien didapatkan Limfoma Non Hodgkin (LNH) sebagai kanker terbanyak, yaitu 45 pasien (30%) dari seluruh kanker dan diikuti kanker serviks sebanyak 30 (20%) pasien. Kanker tipe NADC terbanyak meliputi kanker tipe sarkoma dan kanker hati sebanyak masing masing 10 (6%) dari seluruh kasus. Sebanyak 119 (79,9%) pasien memiliki usia kurang dari 50 tahun dan 82 (55,03%) dalam terapi ARV. CD4+ pada 102 (68,46%) pasien berada dibawah 200 sel/uL dan CD4+ > 350 sel/uL dimiliki oleh 16 (17,45%) pasien.
Simpulan. Pada penelitian kami, didapatkan ADC lebih banyak dari NADC (87 vs 62). Peningkatan terapi ARV, skrining kanker dini dan tatalaksana komorbiditas akan membantu peningkatan kualitas hidup dan kesintasan terkait kanker pada pasien HIV.

Introduction. Patients with HIV are known to possess a higher risk of malignancy compared to the general population. The purpose of this study was to get an overwiew of the prevalence of ADC and NADC over the last 8 years at Cipto Mangunkusumo General Hospital, Jakarta, Indonesia.
Methods. This study used 149 samples consecutively. Demographic characteristics assessed were sex, age,risk factors, CD4+, ARV therapy, malignancy stadium and ARV consumed.
Results. Of all patients, Non-Hodgkin’s Lymphoma (LNH) was the most common malignancy with 45 patients (30%) of all cancers, followed by cervical cancer with 30 patients (20%). Most common NADC included sarcoma type cancer and liver cancer each with 10 patients (6%) of all cases. One-hundred and nineteen patients (79.9%) were younger than 50 years old and 82 patients (55.03%) were taking ARV therapy. Serum CD4+ count in 102 patients (68.46%) were <200 cells/uL and 16 patients (17.45%) had CD4+ count >350 cells/uL.
Conclusion. In our study, the number for ADC was larger than NADC (87 vs 62). Increasing ARV therapy, early cancer screening and management of comorbidities will help improve the quality of life and cancer-related survival in HIV patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ras Adiba Riza
"Osteosarcoma adalah keganasan tulang tersering yang ditemukan pada usia muda. Terdapat beberapa faktor prognosis yang mempengaruhi, antara lain, staging, jenis kelamin dan usia. Pada osteosarcoma sel ganas menghasilkan alkaline fosphatase dan laktat dehidrogenase yang dihasilkan dari metabolisme sel kanker. Serum alkalin fosphatase (SAP) dan laktat dehidrogenase (LDH) dapat digunakan sebagai salah satu faktor prediktor prognosis.
Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui apakah SAP dan LDH dapat dijadikan faktor prediktor prognostik dan memperkirakan angka kesintasan pasien osteosarcoma. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode potong-lintang untuk melihat hubungan antara usia, jenis kelamin, dan angka kesintasan 1 tahun dengan SAP dan LDH pada pasien osteosarcoma.
Penelitian ini dilaksanakan di Departemen Orthopedi dan Traumatologi dan Departemen Patologi Anatomi FKUI/RSCM. Dari 303 pasien yang didiagnosis dengan osteosarcoma pada tahun 1995-2011, hanya 55 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, terdiri atas 39 pasien laki-laki, 16 pasien perempuan dan umumnya berusia 20 tahun. Analisis dari penelitian ini menggunakan chi-square dan korelasi spearman. Dari hasil studi ini, tidak ditemukan asosiasi antara SAP dan LDH sebelum terapi dengan usia, jenis kelamin dan angka kesintasan 1 tahun.

Osteosarcoma is a bone malignancy that most commonly occurs in the young age. In this disease, there are many prognosis factor, hence, stage of the disease, gender and age. Alkaline phosphatase enzyme is produced by osteosarcoma cells and thus, increase in this malignancy. Whereas, LDH involve in cancer cell metabolism. Currently, the use of both Serum alkaline phosphatase (SAP) and lactate dehydrogenase (LDH) can be used as a prognostic factor.
The research aims is to find out whether SAP and LDH, in addition to other prognostic factors, can be used to predict survivability of osteosarcoma patients. This research is a cross-sectional study and will discuss the association between age, gender, 1 year survival to the SAP and LDH in osteosarcoma patients.
This study was conducted in the Department of Orthopaedic and Traumatology and Department of Pathology Anatomy FMUI/RSCM. There were 303 patients who are admitted to this hospital between the year 1995 to 2011, there were only 55 subjects included in this study that suit to the inclusion criteria. The analyses of this research was done using chi-square and spearman correlation. The sample were predominated by male (n=39), female (n=16) and the majority was the age of 20. In the results of this study, there were no association between pretreatment SAP and LDH with age, gender, and 1 year survival.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library