Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evilia Faida
"Kesilapan yang timbul bila orang-orang yang sedang berada dalam taraf belajar mencoba menggunakan bahasa yang sedang dipelajari merupakan hal yang wajar dalam proses belajar bahasa asing. Karena mereka sedang berada dalam taraf menuju kesempurnaan penguasaan bahasa asing. Diketahui adanya beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kesilapan-kesilapan tersebut. Penelitian yang berupa studi kasus dan yang difokuskan pada faktor penyebab timbulnya kesilapan dilakukan di lingkungan Program Studi Jerman FSUI. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini berupa tiga teks tertulis yang dibuat oleh tiga mahasiswa tingkat tiga Program Studi Jerman FSUI tahun ajaran 1986/1957. Hasilnya menunjukkan bahwa kesilapan yang tampak dalam teks-teks tersebut sebagian besar disebabkan karena pengaruh bahasa Indonesia. Banyak kesilapan yang tidak hanya disebabkan karena pengaruh bahasa Indonesia, tetapi juga karena faktor-faktor lainnya. Kesilapan memang masih muncul bila mahasiswa mencoba menggunakan bahasa Jerman yang sedang dipelajari itu, tetapi kesilapan-kesilapan tersebut diharapkan dapat diperkecil melalui penggunaan bahasa Jerman yang lebih sering lagi. Karena, seseorang bisa berbahasa suatu bahasa karena ia biasa menggunakan bahasa tersebut."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria C. Mulyana
"Skripsi ini bertopik error analysis (analisis kesilapan) atas sejumlah jawaban ujian sintaksis yang ditinjau dari segi analisis sintaksis dan semantik. Teori yang dipakai penulis adalah teori-teori dari the London School, sedangkan metode yang digunakan adalah metode induktif; dari korpus yang telah terkumpul, penulis menganalisis kesilapan-kesilapan frekuensi terbesar sampai kesilapan yang menunjukkan frekuensi terkecil. Setelah itu penulis mengklasifikasikan kesilapan-kesilapan yang telah dianalisis.
Dari hasil analisis dan klasifikasi penulis menarik kesimpulan-kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata kesilapan yang ada meliputi kesilapan di bidang sintaksis, semantik, dan ejaan. Kesilapan sintaksis menunjukkan prosentase terbesar, sedangkan kesilapan ejaan menunjukkan prosentase terkecil. Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa kemahiran penguasaan bahasa Inggris mahasiswa peserta mata kuliah sintaksis bahasa Inggris di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia masih kurang memuaskan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernard Amadeus Jaya
"Pelajar Indonesia menghadapi banyak kesulitan dalam pelafalan bunyibunyi bahasa Inggris. Akan tetapi, dua segmen khususnya, memiliki tingkat kesilapan yang sangat tinggi. Beberapa studi oleh peneliti Indonesia telah memperlihatkan bahwa dental frikatif dalam bahasa Inggris /θ/ dan /ð/ adalah bunyi yang paling sulit dilafalkan oleh penutur asli bahasa Indonesia speakers (lihat Pardede 2007, Tiono & Yostanto 2008). Hal yang menarik adalah bahwa fenomenon yang sama terjadi untuk penutur asli bahasa lainnya (penutur bahasa Belanda, contohnya, lihat Wester, et al. 2007). Cara untuk mengatasi kesulitan ini salah satunya adalah untuk menggantikan segmen tersebut.
Penelitian ini menelusuri bagaimana pelajar Indonesia menggantikan dental frikatif bahasa Inggris dengan fonem lain, apa yang digunakan untuk menggantikannya, dan mengapa digantikan. Berbeda dengan publikasi lainnya yang menggunakan mahasiswa sebagai subyek, participan penelitian ini tidak memiliki kompetensi bahasa inggris yang tinggi dan berusaha untuk merepresentasi populasi Indonesia secara akurat. Ada limabelas (15) orang subyek yang diambil dari sebuah kelas General English. Participan memiliki perbedaan dalam umur, jenis kelamin, dan pekerjaan.
Eksperimen ini menggunakan tiga macam ujian untuk mengumpulkan data-mendeskripsikan gambar, membaca kalimat, dan membaca daftar kata. Tuturan direkam lalu dianalisis secara manual sebelum dikonfirmasi hasil transkripnya dengan sebuah program data analisis fonetik yang bernama PRAAT. Lalu hasil transkrip dianalisis dengan Optimality Theory untuk menjelaskan latar belakang penggunaan substitusi yang optimal.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa orang Indonesia secara umum menggunakan dua fonem yang berbeda untuk mensubstitusikan dental frikatif dalam bahasa Inggris, tetapi yang menarik adalah bahwa posisi segmen dental frikatif (voiced) dalam kata menentukan substitusinya.

While Indonesian students encounter plenty of difficulties in pronouncing English sounds, two segments, in particular, are notorious for its rate of error. Recent studies by Indonesian scholars have shown that the dental fricatives of English /θ/ and /ð/ have been rated as some of the most difficult segments to be pronounced by Indonesian speakers (see Pardede 2007, Tiono & Yostanto 2008). This is surprisingly true for speakers of several other languages as well (Dutch, for example, see Wester, et al. 2007). One of the ways to deal with a difficult segment is to replace them.
This research looks at how Indonesian learners of English replace dental fricatives with other phonemes, what they use to replace those segments, and why. Contrary to related publications on error analysis that utilizes university students as their subjects, the subjects here are not advanced in English and strive to represent the Indonesian population more accurately. The participants are fifteen (15) students in a General English class. Theyvary in age, gender, and occupation.
The experiment uses three tests to gather data to ensure maximum validity- describing pictures, reading sentences, and reading from a word list. The speech data is recorded and then analyzed manually before it is confirmed using a computer phonetic data analysis program called PRAAT prior to an Optimality Theory to investigate the background of the optimal substitute.
Results show that Indonesians generally use two different phonemes to replace the English dental fricatives, but the interesting finding is that the position for the voiced dental fricative determines its substitute.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1837
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library