Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Lazuardi Pradivta Komara
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia menurut Geografi, geologi, hidrologi dan demografi merupakan negara yang rawan bencana baik dari bencana alam, non alam hingga faktor manusia. Salah satupermasalahan akibat bencana adalah pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit. Masalahutama dari rumah sakit ketika terjadi bencana yaitu keberadaan kesiapan structural, nonstrukturalhingga kapasitas fungsional banyak yang tak berfungsi. Pan American HealthOrganization PAHO dan World Health Organization WHO telah mengembangkanHospital Safety Index HSI yang merupakan tools internasional dimana telah divalidasiuntuk penilaian standar dan perbandingan keselamatan rumah sakit . Tujuan penelitianini adalah mengetahui kesiapan siagaan rumah sakit di wilayah kota/kabupaten Cirebon kabupaten Indramayu dalam menghadapi bencana. Penelitian ini menggunakan desaindeskriptif dengan metode semi kuantitatif. Populasi yang diambil adalah 5 RSUD dikota/kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu. Data yang digunakan adalah dataprimer yang berasal dari tools HSI dengan metode wawancara, observasi serta checklistdan data sekunder berupa penelaahan dokumen serta arsip serta data lainnya dari internet.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa RSUD A mendapat skor 0,57, RSUD Bskor 0,76, RSUD C skor 0,70, RSUD D skor 0,79 dan RSUD E skor 0,41. Hasil yangdiperoleh tersebut menyatakan bahwa sebanyak 3 rumah sakit yakni RSUD B, C dan Dmasuk kategori siap siaga ketika keadaan darurat sementara 2 rumah sakit lainnya yaituRSUD A dan E perlu untuk perbaikan dalam jangka pendek agar kondisinya sama.
ABSTRACT
Indonesia according to Geography, geology, hydrology and demography is a disaster pronecountry both from natural disasters, non natural and human factors. One of theproblems caused by disasters is health services including hospitals. The main problem ofhospitals in the event of a disaster is the existence of structural, non structural readinessto functional capacities that do not work. The Pan American Health Organization PAHO and the World Health Organization WHO have developed the Hospital Safety Index HSI which is an international tool that has been validated for standard assessment andhospital safety comparison. The purpose of this research is to know the preparedness ofhospital in Cirebon Indramayu district in the face of disaster. This research usesdescriptive design with semi quantitative method. Population taken is 5 RSUD in town regency of Cirebon and Regency of Indramayu. The data used are primary data derivedfrom HSI tools with the method of interviewing, observation and checklist and secondarydata in the form of review documents and archives and other data from the internet. Basedon the results obtained that RSUD A got a score of 0.57, RSUD B score 0.76, RSUD Cscore of 0.70, RSUD D score 0.79 and RSUD E score of 0.41. The result obtained statesthat as many as 3 hospitals, RSUD B, C and D are categorized as standby whenemergency while 2 other hospitals that are RSUD A and E need for improvement in theshort term so that the condition is same.
2018
T49912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saswita Kemala Dewi
Abstrak :
Latar Belakang: Negara Indonesia secara keseluruhan berada pada posisi rawan terjadinya bencana. Pada saat bencana semua fasilitas kesehatan berada pada garis depan penanganan korban kegawatdaruratan. Berdasarkan data yang dirangkum dari BNPB dari tahun 2009 s/d 2018 ditemukan jumlah angka kerusakan yang cukup siginifikan pada fasilitas kesehatan akibat bencana. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi bencana. Metode: Metode penelitian ini menggunakan Hospital Safety Index yang dikeluarkan oleh WHO dan PAHO adalah alat penilaian kesiapsiagaan rumah sakit. Lokasi penelitian di Rumah sakit X berada di Provinsi DKI Jakarta merupakan rumah sakit Tipe A dengan pelayanan terlengkap, selain sebagai tempat rujukan nasional juga sebagai rumah sakit pendidikan. Berdasarkan data dari BNPB, Provinsi DKI Jakarta termasuk daerah yang berisiko terkena bencana tingkat sedang. Hasil : Berdasarkan 3 (tiga) kriteria penilaian Hospital Safety Index pada penelitian ini didapatkan hasil : nilai kesiapsiagaan struktural sebesar 0,86, nilai kesiapsiagaan non struktural sebesar 0,96, serta nilai kesiapsiagaan manajemen kegawat daruratan dan bencana sebesar 0,73. Kesimpulan: Secara keseluruhan nilai kesiapsiagaan pada rumah sakit X sebesar 0,86, termasuk pada Tipe A yang berarti tingkat kesiapsiagaan rumah sakit X sudah siap dalam keadaan darurat dan bencana. Namun pada kesiapsiagaan manajemen kegawat daruratan dan bencana masih perlu perbaikan dan penyempurnaan. ......Introduction: The country of Indonesia as a whole is in a position prone to disasters. During a disaster, all health facilities are at the forefront of handling emergency victims. Based on data summarized from BNPB from 2009 to 2018, the number of damage figures was quite significant in health facilities due to the disaster. Methode: The Hospital Safety Index issued by WHO and PAHO is a disaster assessment and hospital emergency tool. X Hospital is a Type A hospital with the most complete services, besides being a national reference place as well as a teaching hospital in the DKI Jakarta Province. Based on data from BNPB, DKI Jakarta Province includes areas that are at risk of being hit by a disaster. Results: Based on three Hospital Safety Index assessment criteria, the results show that the structural preparedness value, non-structural preparednes value, and emergency management and disaster preparedness values was cited at 0.86 , 0,96, and 0.73 respectively. Conclution: Overall the value of preparedness in hospital X is 0.86. It is categorized as Type A, which means that the level of preparedness for X hospitals is ready in emergencies and disasters. However, the emergency and disaster management preparedness still needs improvement and enforcement.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53911
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulianingsih
Abstrak :
Skripsi ini membahas kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi bencana gempa bumi di D.I. Yogyakarta pada tahun 2013 dengan melihat gambaran keamanan struktur bangunan rumah sakit, keamanan non-struktural (generator, panel listrik, sanitasi, dan sebagainya), serta kapasitas fungsional dari rumah sakit tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitik dengan metode kualitatif menggunakan Hospitas Safety Index. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rumah sakit di daerah Yogyakarta masih dapat berfungsi saat terjadi bencana, terutama gempa bumi, namun masih memerlukan intervensi di beberapa hal terutama di ketahanan struktur bangunan, dan perlengkapan dari prosedur keselamatan rumah sakit. ......This study focused on hospital preparedness in dealing with devastating earthquake in DI Yogyakarta in 2013 to see an overview of the structural hospital safety building, the safety of non-structural (generators, electrical panels, sanitation, and etc), and also the functional capacity of the hospital. This study uses descriptive analytic approach using qualitative methods Hospitas Safety Index. The results of this study showed that hospitals in Yogyakarta is still able to function during a disaster, especially earthquakes, but still require intervention at some case, especially in resistance building structures, and equipment of the hospital safety procedures.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jurisman Nazara
Abstrak :
Indonesia adalah salah satu negara yang paling rentan terhadap bencana alam, terutama gempa bumi dan tsunami. Lebih dari 600.000 orang menderita bencana di Indonesia setiap tahun. Menurut WHO, 67 persen dari sekitar 18.000 rumah sakit berada di daerah yang memiliki bahaya bencana alam. Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli di Pulau Nias adalah salah satu rumah sakit yang rentan dan perlu dipersiapkan untuk menghadapi bencana alam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kesiapsiagaan petugas kesehatan rumah sakit dalam menghadapi gempa bumi dan tsunami. Metode: Penelitian ini bersifat observasional dengan metode Kualitatif dan Semi Kuantitatif (Mix-method). Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen pengukuran dalam pelaksanaan penilaian seperti kuesioner, observasi, dan wawancara mendalam. Ada beberapa aspek yang telah dinilai termasuk pengetahuan dan sikap, kebijakan, perencanaan rumah sakit bencana, sistem peringatan, mobilisasi sumber daya, dan kelangsungan bisnis. Hasil: Hasil penelitian mendapatkan sebagian besar responden (51.6%) berpengetahuan Cukup Baik mengenai pengetahuan umum terkait bencana gempa bumi dan tsunami, 62.3% responden berpengetahuan Baik dalam sistem peringatan dan evakuasi, dan 60.2% responden berpengetahuan Cukup Baik mengenai mobilisasi sumber daya dan respons bencana. 50.5% responden mempunyai sikap baik mengenai rekognisi bahaya, 50.5% responden mempunyai sikap baik pada sistem peringatan bahaya, dan 50.5% responden bersikap baik dalam mobilisasi sumber daya dan sistem evakuasi terkait sikap kesiapsiagaan bencana. Seluruh sampel tenaga kesehatan yang dipilih hanya mampu untuk memenuhi 40% hingga 65% keterampilan mengenai triage dan 25% hingga 33% keterampilan mengenai basic first aid. Sebanyak 51.6% sampel tenaga kesehatan menyatakan bahwa rencana kegiatan bencana rumah sakit berjalan Baik, sebanyak 49.64% sampel tenaga kesehatan menyatakan bahwa implementasi mobilisasi sumber daya tergolong Kurang Baik, dan sebanyak lebih dari 70% sampel tenaga kesehatan menyatakan bahwa implementasi tiga komponen lainnya tergolong Kurang Baik. Hasil Hospital Safety Index sebesar 0 tidak memenuhi standar. Disimpulkan secara keseluruhan, kesiapsiagaan tenaga kesehatan RSUD Gunungsitoli tergolong kurang baik.
Indonesia is one of the most vulnerable countries to natural disasters, especially earthquakes and tsunamis. More than 600,000 people suffer from disasters in Indonesia every year. According to WHO, 67 percent of the approximately 18,000 hospitals are located at natural disaster hazards areas. The Gunungsitoli Regional General Hospital on Nias Island is one of the hospital that is vulnerable and needs to be prepared to deal with natural disasters. The purpose of this study was to assess the preparedness of hospital health workers to face earthquakes and tsunamis disasters. Method: This research was observational with Qualitative and Semi-Quantitative methods (Mix-method). This study used several measurement instruments in conducting assessments such as questionnaires, observations, and in-depth interviews. There were several aspects that have been assessed including knowledge and attitudes, policies, disaster hospital planning, warning systems, resource mobilization, and business continuity. Results: The results of the study found that most of the respondents (51,61%) had fair levels of knowledge related to earthquake and tsunami disasters, 62,37% of respondents had well levels of knowledge about the warning and evacuation system, and 60,21% of respondents had well levels of knowledge about the mobilization of resources and disaster response. 50.5% of respondents have good attitudes regarding hazard recognition, 58,5% of respondents have a good attitude on the hazard warning system and 50.5% of respondents are good at mobilizing resources and evacuation systems related to disaster preparedness attitudes. All selected health workers were only able to fulfill 40% to 65% of skills regarding triage and 25% to 33% of skills regarding basic first aid. As many as 51.61% of the sample of health workers stated that the planned hospital disaster activity went well, as many as 49.64% of the sample of health workers stated that the implementation of resource mobilization was classified as Poor, and more than 70% of the sample health workers stated that the implementation of the other three components was classified as Poor. The Hospital Safety Index result fulfilled 0 standard compliance. In conclusion, overall, the preparedness of health workers at the Gunungsitoli General Hospital was inadequate.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54195
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library