Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nanda Muliansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah migrasi mempengaruhi kesejahteraan di Indonesia, baik kesejahteraan diukur secara objektif maupun subjektif. Unit sampel IFLS yang digunakan adalah 22 tahun keatas tahun 2014. Kesejahteraan objektif merupakan konsumsi perkapita riil yang menggambarkan perbedaan daya beli di tahun 2007 dan 2014, sedangkan kesejahteraan subjektif merupakan indeks persepsi tentang kepuasan hidup. Metode analisis yang digunakan adalah logistik data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa migrasi secara signifikan berpengaruh positif pada kesejahteraan di Indonesia, baik kesejahteraan objektif maupun subjektif. Dapat disimpulkan bahwa migran cenderung merasa lebih sejahtera dan memiliki daya beli lebih tinggi daripada non migran.

This study aims to analyze whether migration has an impact on wellbeing in Indonesia, using both objective and subjective measurement. The sample of study consist of individual aged 22 years old and above in 2014 using longitudinal data of IFLS. Objective wellbeing is measured by real per capita expenditure between 2007 and 2014, while subjective wellbeing is a self rated assessment index on life satisfaction. Analyze by Logistic panel data regression, the results show that migration positively affects wellbeing in Indonesia significantly. It is suggested that migrants tend to have better subjective wellbeing, and in results from objective measurement show that they also have higher purchasing power parity than non migrant."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T48820
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainab Fathonah
"Penelitian ini membahas tentang pengaruh penerapan aspek-aspek hifdzun nasl penjagaan keturunan terhadap kesejahteraan pada level rumah tangga di Indonesia. Kesejahteraan ini terdiri dari kesejahteraan subjektif, yang diukur berdasarkan kesejahteraan subjektif saat ini dan kebahagiaan, serta dilengkapi dengan kesejahteraan objektif yang diukur dengan tingkat pengeluaran. Penelitian ini bertujuan untuk melihat penerapan penjagaan keturunan hifdzun nasl yang bermula sejak tahun 2007 hingga 2014. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan data Indonesian Family Life Survey IFLS gelombang ke 4 dan 5. Untuk melihat pengaruh terhadap kesejahteraan subjektif, peneliti menggunakan ordered logit sebagai metode estimasi. Sedangkan, untuk melihat pengaruh terhadap kesejahteraan objektif, peneliti menggunakan metode regresi atau OLS. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penjagaan keturunan tidak mengurangi rumah tangga untuk tetap merasa sejahtera dan bahagia. Dengan demikian, penelitian ini memberi implikasi kepada pihak-pihak yang memiliki dan/atau mengasuh anak, agar dapat menjaga keturunannya dengan baik.

This study discusses the effect of applying aspects of hifdzun nasl to welfare at the household level in Indonesia. Those welfare consist of subjective wellbeing, as measured by the current subjective wellbeing and happiness, and complemented by objective well being as measured by the level of expenditure. This study aims to examine the application of safeguard of offspring hifdzun nasl that began in 2007 until 2014. Therefore, this study used Indonesian Family Life Survey IFLS data of the 4th and 5th waves. To see the effect on subjective wellbeing, researchers used an ordered logit as an estimate method. Meanwhile, to see the effect on the objective welfare, the researcher used regression or OLS method. The results of this study prove that the safeguard of offspring does not reduce the household to stay feel prosperous and happy. Thus, this study has implications for those who have and or nurture children, in order to safeguard their offspring well."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Sundawati Susanto
"Pengangkatan anak (child adoption) saat ini menjadi salah satu upaya yang dipilih oleh beberapa pasangan untuk dapat memiliki anak. Pengangkatan anak yang saat ini diproses di Indonesia tidak hanya bagi calon orang tua angkat yang berkewarganegaraan Indonesia, namun dapat pula diproses untuk Warga Negara Asing yang ingin mengangkat anak Warga Negara Indonesia (intercountry adoption) yang telah diatur dalam Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 tentang tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak. Dalam peraturan tersebut, anak yang dapat diangkat adalah anak terlantar atau ditelantarkan, maka dari itu pengangkatan anak ini dilakukan dengan tujuan melindungi dan meningkatkan kesejahteraan anak. Anak-anak adopsi antar Negara yang berpindah ke Negara baru mereka untuk mengikuti orang tua angkatnya, akan mengalami perubahan lingkungan sosial. Maka perlu diperhatikan bagaimana perubahan lingkungan sosial mereka memberikan kondisi sejahtera pada anak angkat, agar tujuan pengangkatan anak untuk memberikan kesejahteraan pada anak dapat tercapai. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis kesejahteraan subjektif dan objektif anak adopsi antar Negara di lingkungan sosial Negara baru mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi literatur, wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Adapun informan berjumlah 22 orang dengan pengambilan sampel berdasarkan purposive sampling yang terdiri dari orang tua angkat, anak angkat antar Negara, keluarga besar orang tua angkat, pihak sekolah anak angkat di Negara barunya, Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta, dan Kementerian Sosial RI. Hasil penelitian ini menemukan bahwa anak adopsi antar Negara yang berpindah ke lingkungan sosial Negara baru mereka berada dalam kondisi dengan terpenuhi kebutuhan kesejahteraan secara subjektif dan objektifnya. Rekomendasi dalam penelitian ini disampaikan untuk Kementerian Sosial sebagai lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk proses pengangkatan anak antar Negara untuk meningkatkan upaya monitoring dan evaluasi perkembangan anak paska adopsi, Yayasan Sayap Ibu sebagai lembaga asuhan anak yang memiliki kewenangan proses pengangkatan anak perlu memiliki informasi lebih lanjut tentang anak-anak yang diadopsi sampai anak tersebut berusia 18 tahun, dan perlu adanya database lokasi dan kontak keluarga anak-anak paska adopsi, baik oleh Kementerian Sosial, Yayasan Sayap Ibu maupun Kementerian Dalam Negeri khususnya Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil.

Child adoption is currently one of the efforts chosen by several couples to be able to have children. Adoption of children currently being processed in Indonesia is not only for prospective adoptive parents who are Indonesian citizens (domestic adoption), but can also be processed for foreign citizens who wish to adopt children of Indonesian citizens (intercountry adoption) which has been regulated in the Government through Government Regulation Number 54 of 2007 concerning the Implementation of Child Adoption. In these regulations, children who can be adopted are neglected children, therefore child adoption is carried out with the aim of protecting and improving the welfare of the child. Adopted child who move to their new country to follow their adoptive parents, will experience changes in the social environment. So it is necessary to pay attention to how changes in their social environment provide prosperous conditions for adopted child, so that the purpose of adopting children to provide welfare for children can be achieved. This thesis aims to analyze the subjective and objective welfare of adopted children between countries in the social environment of their new country. This study uses a qualitative method with a descriptive type. Collecting data in this study using literature studies, in-depth interviews, observation and documentation studies. The informants were 22 people with purposive sampling based on sampling consisting of adoptive parents, adopted children between countries, extended families of adoptive parents, adopted children's schools in their new country, Sayap Ibu Foundation, and Ministry of Social Affairs of Republic Indonesia. The results of this study find that intercountry adopted children who move to their new country's social environment are in a condition where their subjective and objective welfare needs are met. The recommendations in this study were submitted to the Ministry of Social Affairs as a government agency that has the authority for the process of adoption child between countries to increase efforts to monitor and evaluate of post-adoption child development, The Sayap Ibu Foundation  as a child care institution that has the authority to process intercountry adoption child needs to have more information about children adopted until the child is 18 years old and also there is a need for a database of locations and family contacts of post-adoption children, both by the Ministry of Social Affairs, the Sayap Ibu Foundation and the Ministry of Home Affairs, especially Population Affairs and Civil Registry. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library