Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rio Febrianto
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan dikarenakan adanya permasalahan tidak dipatuhinya baku mutu pH air asam tambang oleh PT. X. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan evaluasi kinerja pengelolaan air asam tambang PT. X di Kalimantan Tengah, pengukuran kualitas air keluaran tambang dengan uji Storet, dan wawancara mendalam kepada masyarakat pemanfaat perairan. Hasil penelitian ini menunjukkan komponen pembentuk air asam tambang berupa batuan Potentially Acid Forming PAF diketahui sebesar 50 terdapat pada tambang PT. X dan sudah dikelola dengan baik melalui meminimasi sumber air asam tambang dengan penanganan bahan PAF atau Non Acid Forming NAF secara selektif, pengendalian migrasi air asam tambang, dan pengolahan air asam tambang. Kualitas air keluaran tambang pada titik pantau SP-HJ-03 termasuk dalam status kualitas air A atau dalam kondisi baik sekali, sedangkan kualitas air keluaran tambang pada titik pantau SP-HJ-04 termasuk dalam status kualitas air B atau dalam kondisi baik. Gatal-gatal yang diderita pada 44 responden hanya 3 keluhan yang tercatat secara resmi di Puskesmas Desa Tumbang Bauh , diduga bukan diakibatkan oleh air keluaran tambang PT. X. Kata Kunci Key Words : kesehatan kulit; pengelolaan air asam tambang; pertambangan batubara; Potentially Acid Forming PAF ; Storet.
ABSTRACT
Abstract This research conducted due to the problem of non compliance of water quality standard pH of acid mine drainage by PT. X. This research conducted by using performance evaluation approach of acid mine drainage management of PT. X in Central Kalimantan, measuring the quality of mine water effluent by Storet test, and in depth interviews to the water users around the mine site. The results showed that the acid mine drainage components is Potentially Acid Forming PAF rocks was found 50 in the PT. X and is well managed by minimizing acid mine water sources by selectively handling of PAF or Non Acid Forming NAF materials, controlling acid mine drainage migration, and acid mine drainage treatment. The water quality effluent of SP HJ 03 monitoring point is A status meaning that the water quality is in excellent condition and compliaded with the water quality standards, while the water quality effluent of SP HJ 04 monitoring point is B status which means the water quality is in good condition and in the category of mild contamination. Skin health issues of 44 respondents only 3 of complaints are officially recorded at Tumbang Bauh Village Health Center possibly not caused by acid mine water of PT. X. Keywords acid mine drainage management, coal mining, Potentially Acid Forming PAF , skin health issues, Storet test.
2018
T49193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Sitti Khayyira
Abstrak :
Beberapa produk kesehatan kulit telah memanfaatkan lisat bakteri dalam produk perawatan sebagai pencerah, pencegahan inflamasi kulit, serta mengatasi kulit sensitif. Substansi yang dimanfaatkan dalam produk perawatan kulit adalah posbiotik, yaitu faktor terlarut (produk atau produk sampingan metabolik) yang disekresikan oleh bakteri hidup atau diperoleh setelah lisis bakteri. Masa kini, tren riset pengembangan perawatan kesehatan mengarah pada pemanfaatan mikrobioma terapeutik, yaitu campuran beberapa mikroba yang dikembangkan dari hasil isolasi mikrobiota yang diperoleh dari organ target terapi. Lisat bakteri memiliki manfaat dalam meningkatkan kesehatan manusia. Salah satu bakteri yang dikembangkan adalah bakteri asam laktat Streptococcus macedonicus MBF 10-2, yang akan diaplikasikan pada sediaan perawatan kesehatan kulit. Medium nabati modifikasi de Man Rogosa & Sharpe (MRS) dengan pepton kedelai digunakan untuk proses fermentasi pada fermentor kapasitas 2 L.  Pelet sel yang diperoleh dilisis menggunakan dua metode, yaitu mekanik dan kombinasi mekanik-enzimatik. Aktivitas inhibisi lisat terhadap bakteri indikator dilakukan sebagai kontrol kualitas. Potensi antioksidan dievaluasi dengan uji diphenyl picrylhydrazyl (DPPH).  Pengembangan mikrobioma terapeutik dilakukan dengan pengumpulan sampel mikrobiota kulit. Sampel diambil dengan cotton swab steril pada bagian dahi dan pipi subjek. DNA genomik dari sampel swab diekstraksi untuk diproses menggunakan Next Generation Sequencing (NGS). Lisat diuji efeknya terhadap pertumbuhan mikrobiota kulit yang dikultivasi untuk melihat kemampuan tumbuh bersama. Rendemen lisat tertinggi diperoleh dari metode kombinasi mekanik-enzimatik. Aktivitas lisat terhadap bakteri indikator menunjukkan kemampuan inhibiai yang konsisten dengan optimasi menggunakan metode respon permukaan (Response Surface Methodology, RSM) pada penelitian sebelumnya. Lisat menunjukkan potensi antioksidan yang lemah dengan nilai inhibitory concentration 50% (IC50) sebesar 840 mg/mL hingga 38.519 mg/mL. Analisis NGS menemukan bahwa Actinobacteria dan Firmicutes merupakan filum dengan kelimpahan terbanyak, yaitu 67% dan 28.59%. Tidak terdapat perbedaan signifikan antara mikrobiota subjek perempuan dan laki-laki. Lisat S. macedonicus MBF 10-2 menghambat pertumbuhan mikrobiota kulit secara parsial, namun perlu dielusidasi lanjut mengenai jenis mikroba yang dihambat. ......Several skin health products have been employing bacterial lysate as brightening, antiinflammation, and treatment for sensitive skin. Postbiotics containing soluble factors are utilized for their potential for various modulatory effect on health treatment, while offering safety advantages over viable probiotics. Research trends of development for health treatments are heading towards utilization of therapeutic microbiome, a mixture of several microbial strains isolated from target organs. Bacterial lysate have been developed for various health benefits, including strain Streptococcus macedonicus MBF 10-2 to be developed for skin health. Plant based soy peptone on modified de Man Rogosa and Sharpe (MRS) medium and cell disruption methods optimization were employed in a 2-L flask fermentation of S. macedonicus MBF 10-2 in order to obtain larger amount of lysate according to previous study by response surface methodology (RSM) as reported. Cell was harvested and then lysed using two methods, i.e ultrasonication and combination of ultrasonication-lysozyme. Growth inhibitory activity of lysate against indicator bacteria as quality control was carried out by well diffusion method. Antioxidant capacity was evaluated by diphenyl picrylhydrazyl (DPPH) assay. Skin microbiome samples were collected by swabbing on forehead and cheek skin for the development of therapeutic microbiome. Genomic DNA from bacterial swab samples were directly extracted to be further processed into Next Generation Sequencing (NGS). Cultivated skin microbiome were challenged by S. macedonicus MBF 10-2 lysate to observe the effect of lysate on normal skin microbiome growth. Lysis by combination of ultrasonication-lysozyme yielded the greatest amount of lysate. Growth inhibitory of indicator bacteria by S. macedonicus MBF 10-2 lysate possessed similar activity to that of predicted in Response Surface Methodology (RSM) as previously reported. Lysate exhibited weak antioxidant capacity with inhibitory concentration 50% (IC50) values 840 – 38,519 mg/mL. Actinobacteria and Firmicutes are the most abundant phyla present on the skin as presented by NGS data, which constitute to 67% and 28.59%. No significant difference was observed between male and female skin microbiome composition. S. macedonicus MBF 10-2 lysate partially inhibited growth of skin microbiome. Further characterization is needed to elucidate the mechanism of skin microbiome modulation by S. macedonicus MBF 10-2 lysate.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Buku ini merupakan kumpulan makalah simposium tentang "Skin and Genetikal care yang membahas bidang kesehatan kulit dan kelamin sejak bayi hingga remaja. Dalam keseharian dan bermacam produk perawatan kulit dan genital banyak di pasaran. Apakah produk tersebut baik atau cocok untuk bayi dan anak, sehingga kepedulian masyarakat akan perawatan kesehatan kulit dapat terkontrol.
Jakarta: BP FKUI, 2013
646.72 UNI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library