Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indira Puspita Prihartono
Abstrak :
Perawat memiliki peran krusial dalam keselamatan pasien dan proses pemberian obat di rumah sakit. Di RSUD Tebet kesalahan medikasi merupakan jenis insiden keselamatan pasien yang paling banyak dilaporkan, yaitu 52,5% dari total insiden keselamatan yang dilaporkan dari tahun 2016 hingga September 2018, namun dari pelaporan tersebut, sangat sedikit (9,25%) yang dilaporkan oleh perawat. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam pelaporan kesalahan pemberian obat pada perawat di RSUD Tebet. Metode: Metode yang digunakan adalah mixmethod kuantitatif yan diikuti oleh kualitatif dengan menggunakan kuesioner, fokus grup diskusi dan wawancara mendalam. Hasil: Tidak ditemukannya faktor yang bermakna secara statistik terhadap pelaporan kesalahan pemberian obat pada perawat. Faktor yang paling berperan dan menghambat pelaporan adalah respon administratif dan konsekuensi akibat pelaporan. Faktor yang ditemukan mendukung pelaporan kesalahanan pemberian obat adalah dukungan atasan, pemahaman dan kesadaran diri akan pentingnya pelaporan, dan tidak adanya budaya menyalahkan. Kesimpulan: Pelaporan kesalahan pemberian obat di RSUD Tebet masih rendah. Pelaporan insiden dapat ditingkatkan dengan membangun budaya keselamatan yang tidak menyalahkan individu. Penelitian lebih lanjut dapat menyelidiki terjadinya kesalahan pemberian obat selain kesalahan pemberian obat yang dilaporkan.
Nurses play a crucial role in patient safety as well as medication administration in hospitals. In the Tebet Sub-district General Hospital, medication errors are the most reported type of patient safety incidents, ammounting to 52.5% of incidents reported between 2016 to September 2018. Of those reports, only a small percentage (9.25%) were reported by nurses. Aim: The purpose of this study was to determine the factors associated with medication administration error reporting among nurses. Method: A cross-sectional study followed by qualitative study was used, using a validated questionnaire with a sample off 44 clinical nurses, followed by focus group discussion and in-depth interviews of selected informants. Result: There was no statistically significant factor associated with medication administration error reporting. Through qualitative measures, factors that most influence as well as inhibit error reporting were administrative response and consequences of reporting. Managers support, understanding and self-awareness of the importance of reporting, and non-blaming culture were factors found to support error reporting. Conclusion: Medication administration error reporting in the Tebet Sub-district General Hospital is still low. Reporting incidents can be improved by building a non-blaming safety culture. Further studies should investigate the occurance of medication errors as well as reported errors.
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T53858
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erin Rika Herwina
Abstrak :
Perawat memegang tanggung jawab dalam pelaksanaan pemberian obat pada semua tatanan pelayanan yang berhubungan dengan faktor sistem dan faktor proses. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, untuk melihat hubungan pelaksanaan metode tim keperawatan dengan kesalahan pemberian obat, dengan jumlah sampel 76 perawat. Analisa dengan chi square dan multiple logistic regression. Perawat yang melakukan kesalahan minimum pemberian obat 53%, dan ada hubungan antara pelaksanaan metode tim keperawatan dengan kesalahan pemberian obat(p=0,004; α=0,05). Metode tim keperawatan sangat penting untuk pemberian obat yang aman. Rumah sakit perlu membuat kebijakan terhadap upaya keselamatan dengan merubah sistem dan pendidikan bagi perawat. ......Medication administration is a key responsibility of nurses in many settings are systems factor and process factor. The study used the quantitative with correlation descriptive design with purpose to examine the relationship between team nursing and medication errors. This research used the descriptive correlation, with 76 nurses. Analysis was using chi square and multiple logistic regression. An approximately 53% nurses identified medication errors and there was a significant relationship of team nursing and medication errors (p=0,004; α=0,05). Team nursing was very important for medication safety. Strategies used included recommendation from voluntary organization to improve safety system change and education of nurses.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31059
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Any Kurniawati
Abstrak :
Latar belakang: Insiden kesalahan pemberian obat terjadi karena kurang pengetahuan, kurang pengalaman dan kurang ketelitian dalam pemberian obat. Penulisan manuskrip ini bertujuan mengidentifikasi hubungan efikasi diri dengan kesalahan perawat dalam pemberian obat di rumah sakit. Metode: Penelitian dengan desain deskriptif analitik cross sectional ini melibatkan 200 perawat. Pengambilan sampel dengan teknik proporsionate stratified random sampling. Data dikumpulkan menggunakan Skala Efikasi Diri dalam Pemberian Obat dan Skala Kesalahan Pemberian Obat. Hasil: Total efikasi diri perawat 74,4%, efikasi diri tertinggi adalah kompetensi klinis (79,16%) dan terendah komunikasi kolaborasi (70,83%) dan pengembangan profesional (70,83%). Faktor yang paling berpengaruh adalah unit kerja, pelatihan, kemahiran dan tanggung jawab profesional. Kesimpulan: Efikasi diri berhubungan dengan kesalahan pemberian obat (r= -0,295, p<0,001). Kesalahan pemberian obat disebabkan oleh berbagai faktor. Strategi yang diusulkan untuk mengurangi kesalahan adalah penghargaan kepada perawat yang melaporkan kesalahan, program pengembangan professional keperawatan melalui pelatihan, dan diskusi refleksi kasus, program bimbingan oleh preceptor dan model praktik keperawatan professional agar perawat mendapatkan dukungan dan bimbingan berkelanjutan tentang pemberian obat yang aman. ......Background: Incidences of medication errors occur due to lack of knowledge, lack of experience and lack of accuracy in drug administration. The writing of this manuscript aims to identify the relationship between self-efficacy and nurses errors in administering medication at the hospital. Method: The study was a cross sectional descriptive analytic design involving 200 nurses. Sampling using proportional stratified random sampling technique. Data was collected using the Scale of Self-Efficacy in the Provision of Medication and MAE self-reported questionnaire. Results: Total nurse self-efficacy was 74.4%, highest self-efficacy was clinical competence (79.16%) and lowest collaboration communication (70.83%) and professional development (70.83%). The most influential factors are work units, training, professional skills and responsibilities. Conclusion: Errors in drug administration are caused by various factors. The strategies proposed to reduce errors are awards to nurses who report errors, nursing professional development programs through training, and discussion of case reflection, guidance programs by preceptors and professional nursing practice models so that nurses get ongoing support and guidance on safe drug administration.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library