Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maricha Arlini
"ABSTRAK
Tesis ini merupakan sebuah studi kasus yang membahas pengaruh swaasesmen pada kesadaran metakognitif dalam kasus pemilihan strategi membaca. Tujuan tesis ini adalah untuk mengungkapkan peran swaasesmen dalam meningkatkan kesadaran metakognitif pemelajar bahasa Inggris dalam kasus pemilihan strategi membaca. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data diperoleh dari hasil kuesioner dan skor pemelajar pada tes membaca.
Penelitian ini berdasarkan teori metakognitif yang dirumuskan Flavel (1976), dimensi metakognitif Schraw (1998), konsep swaasesmen dan pemelajaran reflektif dengan menggunakan model belajar KWL (known, want, learnt) serta kuesioner yang mengukur kesadaran metakognitif dalam pemilihan strategi membaca yang dirumuskan Mokhtari dan Reichard (2002).
Temuan penelitian menunjukkan bahwa swaasesmen meningkatkan kesadaran metakognitif pemelajar dalam pemilihan strategi membaca. Selain itu, swaasesmen juga membantu pemelajar menyadari kemampuan dan kelemahan pemelajaran mereka sehingga mereka dapat mendorong diri mereka sendiri untuk menemukan cara belajar yang dapat meningkatkan keberhasilan pemelajaran mereka. Swaasesmen juga mengarahkan pemelajar pada kegiatan konstruksi pemahaman dan kegiatan membaca yang lebih terarah melalui tahap pra- membaca, kala membaca dan paska membaca yang sistematis.

ABSTRACT
This thesis is a case study that discusses the influence of self assessment on metacognitive awareness of reading strategies selections. The purpose of this thesis is to find out whether the self-assessment can raise awareness on the selection of learners metacognitive reading strategies. This study is a qualitative research. Data was obtained from the questionnaire, and learners in reading test scores.
This study is based on the theory of metacognitive proposed by Flavell (1976), the dimensions of metacognitive proposed by Schraw (1998), the concept self-assessment and learning reflective by using a model of learning known as KWL (known, want, learned) and questionnaires to measure awareness of metacognitive in the selection of reading strategies formulated by Mokhtari and Reichard (2002).
The research findings show that self assessment can raise awareness in the selection of learners metacognitive reading strategies on reading text in English subject. In addition, self-assessment also helps learners realize their learning abilities and weaknesses so that they can push themselves to find their own way of learning that can improve the success of their learning. Self assessment also directs learners on construction of reading comprehension activities and reading activities itself be more targeted through the stages of pre-reading, whilst reading and after reading stage systematically.
"
Lengkap +
2016
T45282
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fidela Evaniasari
"Kemampuan berpikir kritis termasuk kemampuan abad 21 yang esensial untuk mahasiswa. Semakin mudahnya akses informasi mengharuskan mahasiswa untuk mampu berpikir kritis agar dapat mengelola informasi dengan tepat. Kemampuan berpikir kritis juga sangat penting di dunia kerja sehingga mahasiswa perlu meningkatkan kemampuan tersebut sejak tingkat pertama perkuliahan. Penelitian ini hendak menelusuri peran kesadaran metakognitif sebagai mediator dalam hubungan antara kecerdasan emosional dan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis pada penelitian ini diukur dengan Tes Analog yang dikembangkan oleh Suleeman & Christia (2016), kecerdasan emosional diukur dengan Trait Emotional Intelligence Questionnaire-Short Form (TEIQue-SF) oleh Petrides (2009) yang diadaptasi ke bahasa Indonesia oleh Deminiz (2019), dan kesadaran metakognitif diukur dengan Metacognitive Awareness Inventory (MAI) oleh Schraw & Dennison (1994) yang diadaptasi oleh Abdullah (2015) ke dalam bahasa Indonesia. Partisipan pada penelitian ini berjumlah 100 mahasiswa tahun pertama berusia 17–22 tahun (M = 19.10), dengan partisipan perempuan berjumlah 83 orang (83%) dan partisipan laki-laki 17 orang (17%). Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental menggunakan metode analisis regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran metakognitif (M = 153.81, SD = 12.52) berperan dalam memediasi secara penuh (fully mediated) hubungan kecerdasan emosional dengan kemampuan berpikir kritis (indirect effect = 0.0342, BootSE = 0.0190, CI[0.0014,0.0751]), sedangkan efek langsung dari kecerdasan emosional terhadap kemampuan berpikir kritis tidak menunjukkan signifikansi (direct effect = 0.0250, SE = 0.0239, CI [-0.0224,0.0723]).

Critical thinking skill is an essential 21st century skill set for college students. Increased access to information requires students to be able to think critically in order to manage information accurately. Critical thinking skill is also very important in the workplace, so it is necessary for undergraduate students to improve the skill since the very first-year of college. This study aims to understand the role of metacognitive awareness as a mediator in the relationship between emotional intelligence and critical thinking skill. In this study, critical thinking skill is measured with Tes Analog developed by Suleeman & Christia (2016), emotional intelligence with Trait Emotional Intelligence Questionnaire-Short Form (TEIQue-SF) by Petrides (2009) which has been adapted into the Indonesian language by Deminiz (2019), and metacognitive awareness with Metacognitive Awareness Inventory (MAI) by Schraw & Dennison (1994) that has been adapted into the Indonesia language by Abdullah (2015). Participants in this study are 100 first-year students aged 17–22 (M = 19.12), with 83 female participants (83%) and 17 male participants (17%). This study is a non-experimental research using simple regression analysis methods. The result of this study indicates that metacognitive awareness (M = 153.81, SD = 12.52) plays a role in mediating the relationship of emotional intelligence with critical thinking (indirect effect = 0.0342, BootSE = 0.0190, CI[0.0014,0.0751]). Meanwhile, the direct effect of emotional intelligence on critical thinking skills does not show any significance (direct effect = 0.0250, SE = 0.0239, CI[-0.0224,0.0723])."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library