Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bunga Pertiwi Tontowi Puteri
"ABSTRACT
Pendidikan Agro-ekologi adalah pembelajaran terkait agrikultur yang tidak hanya mempelajari aspek ilmu alam namun juga sosial dari kehidupan pertanian yang kompleks, dengan menekankan pada prinsip pertanian yang memperhatikan ekologi. Pendidikan Agro-ekologi dalam perkembangannya menerapkan pendidikan kritis untuk menumbuhkan kesadaran kritis peserta didik terkait permasalahan agrikultur, khususnya pendidikan agroekologi yang ditujukan untuk masyarakat petani. Pesantren Agro-ekologis Biharul Ulum Bogor merupakan salah satu contoh bentuk pendidikan alternatif swakelola masyarakat yang menerapkan hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran dalam Pendidikan Agro-ekologi di pesantren Biharul Ulum dilakukan, serta apakah model pendidikan tersebut mampu menumbuhkan kesadaran kritis kepada para peserta didiknya. Penelitian ini menggunkan metode kualitatif, dengan Pesantren Agroekologis Biharul Ulum Bogor sebagai subjek penelitian. Hasil temuan penelitian ini adalah bahwa proses pembelajaran di Pesantren Agro-ekologis Biharul Ulum Bogor menunjukkan beberapa karakteristik pendidikan kritis, namun masih terdapat beragai hambatan yang menyebabkan proses pembelajaran kurang berjalan dengan baik dan menjadi kendala tumbuhnya kesadaran kritis pada peserta didik.

ABSTRACT
Education of Agro ecology is agriculture related learning that not only related learning aspects of the natural sciences but also social from complex farming life, with emphasis on ecological agriculture. Education of Agro ecology in its development implements critical education to foster students 39 critical awareness of agriculture issues, especially agroecological education aimed at peasant communities. Pesantren Agro ekologis Biharul Ulum Bogor is one example of an alternative education implement it, and managed by the community itself. This study aims to find out how the learning process in Education of Agro ecology at Pesantren Biharul Ulum, and whether the model of education is able to cultivate critical awareness to learners. This research uses qualitative method, with Pesantren Agro ekologis Biharul Ulum Bogor as subject of research. The findings of this research is that the learning process in Pesantren Agro ekologis Biharul Ulum Bogor shows some characteristics of critical education, but there are still many obstacles that make the learning process less well run and become a constraint of the growth of critical awareness in the learners."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Subkhan
"Pendidikan antikorupsi selama ini tampak berjalan sebatas teoretisyang dipelajari dalam beberapa mata pelajaran di sekolah, perguruan tinggi, atau program-program khusus tertentu. Orientasi praktik pendidikan antikorupsi belum sampai pada membelajarkan sungguh-sungguh bagaimana siswa harus bersikap dalam menolak praktikkorupsi dan sistem yang toleran terhadap perilaku korup. Artikel ini menggunakan metode telaah pustaka mengacu pada beberapa laporan mengenai praktik Pendidikan Antikorupsi yang mendasarkan pada pedagogi kritis. Dalam hal ini pedagogi kritis layak dihadirkan sebagai perspektif kritis pendidikan yang mendorong pembelajaran, siswa, dan juga guru serta sekolah untuk membelajarkan nilai-nilai antikorupsi hingga pada sikap dan aksi antikorupsi. Melaluiperspektif pedagogi kritis pembelajaran diarahkan untuk membangun kesadaran kritis siswa mengenai kerugian akibat korupsi dan bagaimana seharusnya mereka bersikap dan bertindak. Teori sudut pandang, demokrasi, kontekstual, dan sikap atau tindakan riil menjadi pegangan pembelajaran yang dapat dilakukan secara lintas kurikulum dan kolaborasi melibatkan banyak pihak"
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi, 2020
364 INTG 6:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ega Haikal Witomo
"ABSTRACT
Pendidikan tidak dapat terlepas dari kepentingan politik dan kekuasaan. Paulo Freire melihat pendidikan dalam dua wajah yang berlawanan. Pertama, pendidikan sebagai bentuk penindasan. Kedua, pendidikan sebagai bentuk pembebasan. Pendidikan yang menindas terjadi lantaran peserta didik diarahkan hanya untuk memiliki kesadaran naif. Kesadaran naif pada peserta didik mempermudah mekanisme hegemoni. Sedangkan pendidikan yang membebaskan mengarahkan peserta didik untuk memiliki kesadaran kritis. Kesadaran kritis pada peserta didik mampu memicu terjadinya kontra hegemoni. Kesadaran naif pada peserta didik terjadi melalui suatu sistem pendidikan gaya-bank dengan prinsip antidialog. Sedangkan kesadaran kritis pada peserta didik tumbuh melalui suatu sistem pendidikan hadap-masalah dengan prinsip dialog. Dialog menekankan relasi pendidik-peserta didik sebagai subjek yang setara. Sedangkan antidialog menekankan relasi pendidik-peserta didik sebagai subjek-objek. Paulo Freire percaya bahwa humanisasi adalah permasalahan sentral bagi manusia. Sebuah rezim berkuasa yang hendak mempertahankan kekuasaannya melakukan dehumanisasi pada masyarakat melalui mekanisme hegemoni. Filsafat pendidikan yang dikonsepkan oleh Paulo Freire merupakan upaya humanisasi. Humanisasi dalam pendidikan ditandai dengan relasi yang setara antara pendidik-peserta didik sebagai subjek. Sehingga, pendidikan hadap-masalah merupakan pendidikan yang membebaskan serta mendukung proses humanisasi dan kontra hegemoni.

ABSTRACT
Education can not be separated from political interests and power. Paulo Freire sees education in two opposite faces. First, education as a form of oppression. Second, education as a form of liberation. The oppressive education occurs because learners are directed only to have a naive consciousness. Naive consciousness in learners facilitates hegemony mechanism. While liberating education leads learners to have critical consciousness. Critical consciousness in learners can trigger the occurrence of counter hegemony. Naive conscousness of the learners occurs through a banking concept of education with the principle of antidialogue. While critical awareness in learners grows through a problem-posing education with the principle of dialogue. Dialogue emphasizes the relation of educator-learners as an equivalent subject. While antidialog emphasizes the relationship of educators-learners as subject-objects. Paulo Freire believes that humanization is a central issue for humans. A ruling regime that wants to defend its power to dehumanize the society through the mechanism of hegemony. The philosophy of education conceptualized by Paulo Freire is a humanization effort. Humanization in education is characterized by an equal relationship between educators and learners. Thus, problem-posing educiation is education that liberates and supports the process of humanization and counter hegemony."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library