Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ginting, Amsal
Jakarta: PT Gramedia, 2023
658.406 GIN g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hank, Williams
London: Prentice-Hall, 1996
658.402 WIL e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Huda Marlina Wati
"ABSTRAK
Pendahuluan. Pendidikan dokter saat ini menekankan keterampilan mahasiswa dalam kerja tim dengan menerapkan berbagai metode pengajaran yang berbasis tim. Sistem pendidikan saat ini yang lebih berfokus pada keberhasilan individu berpotensi menghasilkan individu yang individual, kompetitif dan enggan bekerja dengan orang lain. Kepuasan kerja tim merupakan salah satu indikator yang menunjukkan sikap dan persepsi mahasiswa terhaadap kerja tim. Dari studi pendahuluan di Program Studi Kedokteran Universitas Abdurrab, terdapat berbagai keluhan yang disampaikna dosen terkait dengan sikap mahasiswa terhadap kerja tim saat pembelajaran dalam kelompok kecil. Perlu dieksplorasi lebih dalam mengenai kepuasan mahasiswa terhadap kerja tim. Metode: penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan fenomenologi. Penelitian dilakukan dengan melakukan survei untuk mengklasifikasikan mahasiswa berdasarkan tingkat kepuasan terhadap kerja tim dan menjadi acuan untuk menentukan partisipan Focus Group Discussion FGD . Selain itu juga dilakukan wawancara pada staf dosen dan studi dokumen sebagai bentuk triangulasi. Hasil: Nilai kepuasan mahasiswa terhadap kerja tim adalah 3,85-3,93 dalam skala 1-5 . Hasil FGD mahasiswa dan wawancara dosen menemukan beberapa faktor individu, faktor organisasi, faktor outcome yang mempengaruhi kepuasan kerja tim mahasiswa. Faktor individu meliputi aspek pengetahuan pengetahuan mengenai karakteristik rekan satu tim, pengetahuan spesifik terkait tugas dan pengetahuan mengenai model pengerjaan tugas , aspek sikap motivas, orientasi kerja, mutual trust, komitmen terhadap kerja tim, komitmen terhadap waktu, sikap proaktif, menghargai rekan lain dan karakteristik pembelajar dewasa , aspek keterampilan koordinasi, kekompakan, membina hubungan, manajemen konflik, merespon sikap negatif, peer assisted dan kepemimpinan . Diskusi: Meskipun mahasiswa lebih menyukai kerja tim dibandingkan kerja individu, namun proses kerja tim yang dijalani belum sepenuhnya menyenangkan. Ada beberapa faktor penghambat, baik yang muncul dari dalam tim sendiri nternal maupun karena pengaruh dari luar tim eksternal .

ABSTRACT
Introduction Nowadays medical education emphasize on teamwork 39 s skills of students by applying various small group based learning methods. Education system sthat focused on indivdual success, tend to produce competitive indivdual whose reluctant to work on a team and unwilling to work with other people. Teamwork satisfaction is frequently use as indicator to measure students perception and attitude towards teamwork. Pre research study in Abdurrab University of Medical Education Study Program shows that various complaints come from lecturers about students 39 attitude towards teamwork at small group learning activity. This situation needs deep explorations about teamwork satisfation on undergraduate medical students. Methods This research using qualitative methods with phenomenology design. Research begin with survey towards four batch undergraduate students about teamwork satisfaction to classified students based on satisfaction rate and to determine participan of facus group discussion FGD . Further information collected by FGD towards student, interview towards lecturers and documentary study to completed triangulation form of this study. Results Mean value of teamwork satisfaction is 3,85 3,93. Implying that overall students feel satisfied towards teamwork. From the FGD and interview results, there are individual factors, organizational factors and outcome factors that affecting students satisfaction towards teamwork. Individual factors include knowledge, attitude and skills. Knowledge factors include team partner characteristic, specific knowledge about assignment and knowledge about assignment work model. Attitude factors include motivation, work orientation, mutual trust, teamwork commitment, proactive attitude, respect for other partners and adult learning characteristics. Skills factors include coordination, cohesion, relationship building, conflict management, negative attitude respon, peer assisted and leadership. Discussion Although students prefer teamwork to individual, teamwork process is not fully enjoyable. There are several factors inhibit the process, which are factors that comes from within the team internal and from outside of the tim external ."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58861
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Wongwatana
"ABSTRAK
Disney Animation membanggakan perpaduan film-film yang menghibur di seluruh dunia serta
inovasi teknologi kelas satu. Sebagai organisasi yang berada jauh di dalam dunia kemajuan
teknologi yang konstan, organisasi harus mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan
lingkungan yang terus berkembang. Makalah ini bertujuan untuk memperbaiki perubahan yang
dibuat di Disney, dan mengapa mereka begitu sukses dalam berkembang seiring dengan
perkembangan zaman. Dari implikasinya pada struktur, klien, karyawan, dan bahkan
paradigma yang tertanam dalam dari hierarki yang ada, organisasi Disney Animation akan
dieksplorasi dan diakhiri dengan rekomendasi dan kesimpulan.

ABSTRACT
Disney Animation boasts a blend of entertaining films worldwide as well as first-class
technological innovation. As an organisation deep in the world of constant technological
advancements, the organisation is bound to have to undergo changes to suit the constantly
evolving environment. This assignment aims to rectify the changes made in Disney, and why
they were so successful at evolving along with the times. From its implications on the structure,
clients, employees, and even deeply ingrained paradigms of the existing hierarchy, the
organisation that is Disney Animation will be explored and ended with recommendations and
conclusion."
Lengkap +
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Martina Sari
"Efektivitas kerja tim merupakan kunci utama kinerja kelompok, kohesi kelompok, efikasi kolektif dan kepuasan anggota. Kerja tim yang tidak efektif dalam kelompok salah satunya disebabkan oleh anggota kurang mampu berkomunikasi secara efektif. Permasalahan kerja tim yang tidak efektif karena anggota kurang kemampuan berkomunikasi secara efektif dialami oleh salah satu kelompok kader Posyandu di Jakarta Timur. Studi Intervensi yang akan dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan komunikasi kerja tim pada kelompok kader Posyandu melalui pelatihan komunikasi intepersonal. Metode penelitian secara kuantitatif dan kualitatif serta desain studi adalah field experiment after and before with control design. Sampel dipilih secara non-probablity purposive sampling. Pengukuran hasil intervensi keterampilan komunikasi interpersonal menggunakan Interpersonal Communication Competency Scale dan pengukuran keterampilan komunikasi kerja tim menggunakan Teamwork competency Test.
Hasil analisis statistik menunjukkan adanya peningkatan komunikasi kerja tim kelompok kader posyandu namun belum cukup signifikan karena intervensi dilaksanakan dalam waktu yang singkat. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara individu setelah pemberian intervensi diketahui bahwa, ketua kelompok dan beberapa anggota kader mulai menerapkan keterampilan komunikasi dalam kerja tim seperti, lebih terbuka dan suportif saat berdiskusi, memahami komunikasi non verbal antara anggota kelompok, lebih banyak mendengar dan memberi respon positif terhadap pendapat anggota kelompok yang lain, hampir semua melakukan tegur sapa dan perbincangan ringan. Selain itu, kelompok sudah membuat jaringan komunikasi dengan whatsapp group.

The effectiveness of teamwork is the key to group performance, group cohesion, collective efficacy and member satisfaction. Ineffective teamwork in groups is caused by members being unable to communicate effectively. The problem of ineffective team work because members lack the ability to communicate effectively is experienced by one Posyandu cadre group in East Jakarta. The Intervention Study that will be carried out in this study aims to improve communication of team work for Posyandu cadre groups through training in personal communication. Quantitative and qualitative research methods and study designs are field experiments after and before with control design. Samples were selected by non-probablity purposive sampling. Measurement of the results of interpersonal communication skills interventions using Interpersonal Communication Competency Scale and measurement of team work communication skills using Teamwork competency Test.
The results of the statistical analysis showed that there was an increase in the communication of work of the Posyandu cadre team team, but it was not significant enough because the intervention was carried out in a short time. Based on the results of observations and individual interviews after the intervention, it was found that the group leader and several cadre members began to apply communication skills in teamwork such as being more open and supportive when discussing, understanding non verbal communication between group members, listening more and giving positive responses to the opinions of the other group members, almost all of them did greetings and small talk. In addition, the group has created a communication network with whatsapp group.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52141
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihatul Jannah
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas program team building untuk meningkatkan kerja tim. Mengetahui hambatan atau masalah yang terjadi di organisasi ini dan apa intervensi yang dapat dilakukan maka melalui survey organization blockage kepada 60 karyawan dilanjutkan dengan wawancara kepada CEO, HR manager, kepala unit dan staf maka ditemukan bahwa core problem di PT XX ini adalah lemahnya kerja tim. Intervensi yang dilakukan di organisasi ini adalah program team building diakomodir dari Noe, Hollenback, Gerhart, dan Wright 2009, p307 dengan metode Adventure Learning, Team Training, dan Action Training Noe, 2005 . Untuk mengetahui efek dari program team building ini dilakukan evaluasi kembali kepada karyawan yang hasilnya adalah bahwa program team building ini apabila diadakan secara rutin setahun dua kali akan membawa membawa efek yang positif lebih positif kepada setiap indvidu, yang kemudian menjadi efekyang positif pada kerja tim, sehingga dapat meningkatkan kerja tim di PT XX. Kata kunci: Kerja tim, intervensi, team building.

This study was conducted to determine the effectiveness of team building programs to improve teamwork. Knowing the obstacles or problems that occur in PT XX through the survey organization to 60 employees blockage followed by an interview to the CEO, HR manager, head of the unit and the staff it was found that the core problem in PT XX this is the weakness of teamwork. Interventions in this organization is a team building program accommodated from Noe, Hollenbeck, Gerhart and Wright 2009, P307 method Adventure Learning, Team Training, and Action Training Noe, 2005 . To determine the effect of team building programs have re evaluated to employees that the result is that the team building programs have if held on a regular basis twice a year will bring bring a positive effect to the individual, who later became a positive effect on teamwork, so as to improve teamwork at PT XX."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T47366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoseph Dias Abiandro Humeri
"ABSTRACT
This research examined whether two level aspects of teamwork, namely the team level team diversity and individual level preference of homogeneity, impacts the work satisfaction of an individual. Furthermore, the mediation effect of team effectiveness is also investigated in the relationship between team diversity and individual rsquo s satisfaction. The research involving 81 people in university level with various cultural background revealed that there is a negative relationship between the preference of homogeneity and individual satisfaction. Further, the study showed that team diversity leads to lower team effectiveness, but there is no evidence of whether it leads to lower satisfaction nor the mediation effect.

ABSTRAK
Karya tulis ini meneliti apakah dua tingkat dalam kerja sama tim, yaitu tingkat tim keberagaman tim dan tingkat individu preferensi homogenitas , mempengaruhi tingkat kepuasan individual. Selain itu, efek mediasi dari efektivitas tim juga diselidiki dalam hubungan antar keberagaman tim dan kepuasan individu. Penelitian yang melibatkan 81 orang di tingkat universitas dengan berbagai latar belakang budaya ini mengungkapkan bahwa adanya hubungan negative antara preferensi homogenitas dan kepuasan individu. Lebih lanjut, penelitian menunjukkan bahwa keragaman tim mengarah ke fektivitas tim yang lebih rendah, tetapi tidak ada bukti jelas apakah akan mengarah ke tingkat kepuasan dan mediasi yang lebih rendah. "
Lengkap +
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elia Sumarli
"Keterampilan kerja tim didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja di dalam sebuah kelompok/tim. Pengembangan keterampilan kerja tim pada pendidikan tingkat tinggi merupakan sebuah keharusan oleh banyak perusahaan dan dianggap sebagai kompetensi yang paling dituntut dari seorang lulusan pendidikan tingkat tinggi. Namun, ada kesenjangan dalam bagaimana keterampilan kerja tim diajarkan pada bidang tertentu dalam disiplin ilmu teknik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor dan masalah yang berkontribusi terhadap pengembangan keterampilan kerja tim dalam disiplin ilmu teknik. Studi dilakukan dengan melakukan scoping jenis tinjauan pustaka. Penilaian awal dari tinjauan pustaka pada lingkup tertentu sangat diperlukan karena topik yang dibahas dalam tulisan belum ditinjau secara komprehensif. Beberapa kajian pustaka yang berhasil ditelaah oleh penulis menyimpulkan bahwa Teamwork Experience, Course Progression, Interactive Dynamics, dan Sistem Kurikulum Pendidikan Teknik adalah komponen utama untuk meningkatkan keterampilan kerja tim dalam bidang pendidikan teknik. Di sisi lain, tantangan yang menghambat keterampilan kerja sama tim adalah Perilaku Sosial-Kognitif Rendah, Kemalasan Sosial, Kurangnya Pengetahuan Kerja Tim, Motivasi Rendah, Frustrasi dan Pengabaian. Faktor-faktor yang ditemukan mempunyai pengaruh besar dalam pengembangan keterampilan kerja tim dalam proyek-proyek teknik antara lain Teknologi, Pelatihan, dan Intervensi, Intervensi Membangun Tim, Profesionalisme Pendidik, Diagnosis Kekuatan dan Kelemahan, dan Desain Program Pelatihan Kerja Tim. Kesimpulannya, temuan ini menyoroti bagaimana keterampilan kerja tim dikembangkan dan tantangan yang dihadapi oleh siswa dalam pendidikan teknik. Atribut yang diperoleh dari tinjauan pustaka ini dapat memberikan pedoman instruktur dan pendidik mengenai hal apa yang diperlukan untuk merancang kerangka kerja untuk mengajar dan mengembangkan keterampilan kerja tim pada lulusan teknik.

Teamwork skills are defined as the ability to perform teamwork. The development of teamwork skills in higher education is emphasized by employers and regarded as the most demanded competency by graduates. However, there are gaps in how teamwork skills are being taught within the engineering education domain. Therefore, this study investigates the contributing factors and problems of developing teamwork skills in the engineering discipline. Studies are conducted by doing a scoping type of literature review. A preliminary assessment of a scoping review is required due to the broadly defined topic that has not been comprehensively reviewed. The review has concluded that Teamwork Experience, Course Progression, Interactive Dynamics, and Engineering Education Curriculum System are components to improve engineering education teamwork skills. On the other hand, challenges that hinder teamwork skills are Low Socio-Cognitive Behavior, Social Loafing, Lack of Teamwork Knowledge, Low Motivation, and Frustration and Neglect. Finally, the factors initiating teamwork skills development in engineering projects are Technology, Training, And Intervention, Team Building Interventions, Educator Professionalism, Strength and Weakness Diagnosis, and Teamwork Training Program Design. In conclusion, these findings highlight how teamwork skills are developed and the challenges faced by students in engineering education. The attributes acquired from this scoping review can provide instructors and educators the necessary guidelines to design a framework for teaching and developing teamwork skills in engineering graduates."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romi Beginta
"Pelaporan kesalahan pelayanan merupakan usaha untuk memperbaiki sistem pelayanan dalam mencapai pelayanan yang aman. RSUD Kab Bekasi dalam mengembangkan program keselamatan pasien sejak tahun 2009, yang terlihat dari laporan tahunan program keselamatan pasien, terdapat indikasi perlunya peningkatan kesadaran setiap personil dalam melaporkan kesalahan pelayanan, termasuk perawat pelaksana di unit rawat inap rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur persepsi perawat pelaksana dalam melaporkan kesalahan pelayanan serta mencari hubungannya dengan budaya keselamatan pasien, gaya kepemimpinan, dan kerja tim.
Penelitian dirancang dengan disain cross sectional dengan menggunakan kuesioner sebagai alat ukur. Pengambilan data dilakukan pada bulan November 2011.Responden merupakan keseluruhan perawat pelaksana di unit rawat inap RSUD Kab. Bekasi dan didapatkan 77 kuesioner yang dapat dianalisa. Data yang diperoleh dianalisa secara univariat dan multivariat dengan menggunakan metode component based structural equation modeling dengan aplikasi komputer SmartPLS.
Hasil penelitian menunjukkan budaya keselamatan pasien, gaya kepemimpinan, kerja tim dan persepsi pelaporan kesalahan pelayanan oleh perawat dalam penilaian sedang. Didapatkan pula adanya pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung budaya keselamatan pasien, gaya kepemimpinan, dan kerja tim terhadap persepsi pelaporan kesalahan pelayanan oleh perawat. Total pengaruh sebesar 89%. Persamaan linier yang didapat dari penelitian ini adalah persepsi pelaporan kesalahan = 0,12.budaya keselamatan pasien + 0,30.kepemimpinan transaksional ? 0,22.kepemimpinan transformasional + 0,37.kerja tim + 0,26.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan perlunya peningkatan faktor-faktor yang terbukti memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan pelaporan dapat menjadi dasar usaha perbaikan. Terdapat pula faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini yang mempengaruhi perawat dalam melaporkan kesalahan pelayanan yang masih perlu digali agar pelaporan kesalahan pelayanan di masa depan dapat meningkat.

Reporting errors is an attempt to improve the system in achieving a safe service. From a report in 2010 in RSUD Kab. Bekasi seen that the number of cases or incidents reported has increased, but still needs to improve awareness of any personnel, including nurse in inpatient units. The aim of this study is to measure the nurse?s perception in the reporting of sevice delivery errors and to find a relationship between the behavior to other factors: patient safety culture, leadership style, and team work.
This study was using cross-sectional design by questionnaire as a measuring tool. Data was collected in November 2011 from the entire nurse at the inpatient unit of the hospital as respondens. There are 77 questionnaires that can be analyzed. The data obtained were analyzed using multivariate methods by component-based structural equation modeling with computer applications SmartPLS.
The results of this study suggest patient safety culture, leadership style, teamwork and the perception of service delivery error reporting by nurses are in intermediate conditions. It was found that there are relationship obtained either directly or indirectly from patient safety culture, leadership style, and teamwork to service delivery error reporting by nurses. This research model can explain the real state of 89%. Linier equation from this model is reporting perception = 0,12.patient safety culture + 0,30.transactional leader ? 0,22.transformational leader + 0,37.team work+ 0,26.
From this study it can be concluded that factors that are proven to provide positive influence of this research can be the basis of improvement efforts. In addition, there are other factors that are not included in this study that should be considered that better reporting of medical errors.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
T28981
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rumeser, J.A.A.
"Penelitian ini dirancang untuk membuktikan bahwa awak kokpit penerbangan komersial mempunyai mental model yang mempengaruhi efektivitas kerja tim. Sampel penelitian adalah awak kokpit (pilot) yang masih terlibat di kegiatan tim selama 1 tahun terakhir (N=208 pilot). Pengolahan data menggunakan SPSS PASW STATISTIC 18 dan LISREL 8.72 dengan metode pengujian model fit dan signifikansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mental model awak kokpit dibangun oleh indikator-indikator trust, openness, realization dan interdependence (TORI) dan tidak dipengaruhi oleh usia awak kokpit. Dengan kata lain, semua awak kokpit mempunyai mental model TORI. Mental model tersebut mempengaruhi efektivitas tim kerja awak kokpit. Variabel ketiga yaitu faktor kepemimpinan dan faktor pembelajaran bersama-sama dengan mental model memberikan pengaruh positif terhadap efektivitas tim kerja awak kokpit. Khusus bagi awak kokpit yang berpengalaman kerja lebih dari 11 (sebelas) tahun terbukti faktor kepemipinan (L=Leadership) menjadi bagian dari indikator mental model (TORIL).

This study is designed to prove that commercial airline cockpit crew have mental models which influence the effectiveness of teamwork. Samples of the research were cockpit crew (pilots) who are still involved in team activities during the last 1 year (N = 208 pilot). SPSS PASW Statistics 18 and LISREL 8.72 was used for data processing with model fit and significance testing methods. The result shows that the mental models of the cockpit crew was built on the indicators of trust, openness, realization and interdependence (TORI) and was not influenced by the age of the cockpit crew. In other words, all cockpit crew showed adoption of the TORI mental model. These mental models affect the effectiveness of cockpit crew’s work teams. The third variable which is the leadership and learning factors together with the mental model provided a positive influence of the effectiveness of the cockpit crew’s work teams. In addition, especially for seasoned cockpit crew with more than 11 (eleven) years of work experience, it has been proven that the leadership factor (L = Leadership) is a part of the (TORI-L) mental model indicator."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>