Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sunarya Wargasasmita
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi dan pengembangan perikanan di Situ Pondok Cina (Kolam Rektorat) Kampus Universitas Indonesia Depok, ditinjau dari parameter fisika-kimia air dan biologi air.

Hasil pengukuran parameter fisika-kimia air meliputi suhu, transparansi, pH, oksigen terlarut, konduktivitas, N-Total, dan P-Total masing-masing berkisar antara 30 -32 °C; 0,22 - 0,28 m; 7,0 - 8,0; 8,3 - 9,8 mg/liter; 126,5 -? 144,5 umhos/cm; 0,52 - 1,20 mg/liter; dan 1,07 - 1,92 mg/liter. Dari hasil identifikasi dan penghitungan fitoplankton ditemukan 22 marga yang termasuk dalam divisi Cyanophyta (7 marga), Chrysophyta (7 marga), Chlorophyta (6 marga), Euglenophyta (1 marga), dan Pyrrophyta (1 marga). Marga yang paling banyak ditemukan adalah dari divisi Cyanophyta, yaitu Microsystis. Diperoleh juga 11 marga zooplankton, yang didominasi oleh Rotifera. Bentos yang ditemukan sebanyak 12 jenis, tutut (Bellamya japonica) mempunyai kepadatan tertinggi. Jenis ikan yang paling banyak tertangkap dengan pancing adalah nila (Oreochromis niloticus).

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Situ Pondok Cina mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai sumberdaya perairan, yaitu budidaya ikan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Ulfah
Abstrak :
ABSTRAK
Budidaya Keramba Jaring Apung merupakan salah satu potensi ekonomi di Teluk Lampung. Pada tahun 2013, lebih dari 360.000 ekor ikan mati di Teluk Lampung, dan membuat jumlah petani budidaya KJA berkurang drastis hingga 90 . Sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai lokasi KJA di Teluk Lampung berdasarkan analisis wilayah kesesuaian dan kegiatan budidaya KJA di sana. Wilayah kesesuaian ditentukan dari analisis spasial dengan metode tumpangtindih Overlay pada variabel kedalaman, suhu, salinitas, kecepatan arus, dan oksigen terlarut di Teluk Lampung. Analisis kesuburan melalui sebaran fitoplankton juga digunakan dalam penelitian ini. KJA yang terdapat di wilayah yang sesuai berada di Pantai Tanjung Putus dengan karakteristik kedalaman kurang dari 10 meter, suhu 30 C, salinitas 31 ppt, kecepatan arus kurang dari 10 m/s, dan oksigen terlarut 5 mg/Liter. KJA yang terdapat di wilayah yang tidak sesuai memiliki kedalaman kurang dari 10 meter, suhu 30 C, salinitas 30 ppt, kecepatan arus kurang dari 10 m/s, dan oksigen terlarut 3,5 mg/Liter. Wilayah yang tidak sesuai memiliki sebaran fitoplankton yang tinggi sehingga memungkinkan digunakannya ikan rucah yang murah sebagai pakan untuk budidaya. Meskipun di wilayah yang sesuai biaya pakan lebih tinggi karena penggunaan pelet, keuntungan produksi tetap lebih besar 4 kali lipat dibandingkan di wilayah yang tidak sesuai.Wilayah yang sangat sesuai dan memiliki jumlah plankton yang memadai berada di sebelah selatan kabupaten Pesawaran, sekitar pulau Sebeku, dan sebelah selatan kabupaten Lampung Selatan.
ABSTRACT
One of the economic potential at Lampung Bay is in fishery cultivation of Floating Net Cage. In 2013, more than 360,000 fish were dead at Lampung Bay. It made a big number of fishery cultivation farmer decrease to 90. Because of that, a research about floating net cage at Lampung Bay based on suitability region analysis and the activity of cultivation with Floating Net Cage is needed. For determining the suitability region, spatial analysis with overlay method from depth, temperature, salinity, flow velocity, and dissolve oxygen is done. In addition, analysis of prosperous beach is done with phytoplankton spreading at Lampung Bay. Floating net cage in Tanjung Putus Beach is located on suitable region with characteristic less than 10 meters depth, 30 C, 31 ppt salinity, less than 10 m s flow velocity, and 5 mg Liter dissolve oxygen. Floating net cage in Sari Ringgung Beach is located on unsuitable region with characteristic less than 10 meters depth, 30 C, 30 ppt salinity, less than 10 m s flow velocity, and 3.5 mg Liter dissolve oxygen. The unsuitable region has the higher number of phytoplankton than the suitable region, so the farmer can use trash fish as feed with cheaper price. Although in the suitable region the feed of fish is more expensive, the profit is 4 times higher than in unsuitable region. The most suitable region that has a higher phytoplankton spread is located in the south.
2017
S67591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abstrak :
Perairan teluk Banten dalam beberapa tahun terakhir telah mendapat tekanan serius dari daratan dan perairan sekitarnya yaitu dengan meningkatnya aktivitas industri,kawasan pemukiman penduduk dan adanya penambangan pasir secara besar-besaran di dalam perairan Teluk.Penelitian tentang kualitas perairan Teluk Banten dan keramba jala apung di perairan Teluk Banten telah di lakukan pada bulan Juni 2005 (musim timur)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Perwira Negara
Abstrak :
Salah satu tujuan Pembangunan Nasional adalah meningkatkan pendapatan perkapita dan mensejahterakan masyarakat. Sumber daya perairan merupakan salah satu sumber daya alam potensial hendaknya dimanfaatkan secara luas dan efisien. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi perikanan dalam upaya memenuhi kebutuhan gizi (protein hewani) dan meningkatkan pendapatan adalah melalui budidaya ikan. Budidaya ikan dalam keramba jaring apung di Indonesia khususnya Kabupaten Agam semakin berkembang baik air tawar maupun dilaut. Datangnya krisis ekonomi yang melanda Negara Republik Indonesia khususnya di Kelurahan Siguhung, masyarakat tersebut untuk memenuhi kebutuhan keluarganya mencari alternatif usaha lain. Salah satu bentuk usaha perikanan yang berkembang di kelurahan Siguhung adalah budidaya keramba jaring apung. Meskipun keluarga petani ikan keramba jaring apung di Kelurahan Siguhung Kecamatan Lubuk Basung mampu bertahan terhadap terjadinya krisis ekonomi dan moneter, namun ini tidak berarti bahwa mereka telah dapat mencapai tingkat kesejahteraan yang baik. Karena itu sangat menarik dan penting pula untuk mengkaji sejauh mana tingkat kesejahteraan dan seberapa besar pendapatan rumah tangga petani keramba jaring apung Berta faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani tersebut. Latar belakang dan pertanyaan tersebut mendasari penelitian ini yang bertujuan untuk : (a). mengetahui tingkat pendapatan rumah tangga petani keramba jaring apung di Kelurahan Siguhung dan terhadap total pendapatan keluarga, (b). mengetahui tingkat kesejahteraan keluarga petani keramba jaring apung serta faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan keluarga petani keramba jaring apung tersebut. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan data kuantitatif. Penelitian kualitatif dilakukan untuk memberikan deskriptif/gambaran tentang tingkat kesejahteraan dan pendapatan keluarga petani budidaya keramba jaring apung. Sedangkan data kuantitatif yang dilakukan digunakan untuk analisis pendapatan usaha, analisis pengeluaran rumah tangga, analisis pendapatan rumah tangga dan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap besarnya pendapatan rumah tangga petani keramba jaring apung. Analisis Uji Khi Kuadrat (X2) dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pendapatan dan kesejahteraan, sedangkan untuk uji t dan R2 dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan rumah tangga petani budidaya keramba jaring apung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha budidaya keramba jaring apung memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumah tangga petani dengan keuntungan rata-rata sebesar Rp. 748.187,50 per bulan atau sebesar Rp. 8.978.250,00 per tahun (68,78%) dari total pendapatan keluarga. Hasil uji khi kuadrat (X2) yang dilakukan terdapat hubungan antara tingkat pendapatan dengan kesejahteraan keluarga petani keramba jaring apung. Dapat ditarik kesimpulan bahwa usaha budidaya keramba jaring apung menguntungkan dan layak untuk terus dilakukan. Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani budidaya keramba jaring apung di Kelurahan Siguhung 57,50% termasuk tingkat kesejahteraan tinggi dan 42,50% termasuk tingkat kesejahteraan sedang. Dari hasil analisis uji statistik t, dapat diketahui bahwa variabel umur(Xl), pendidikan(x3 , pengalaman kerja (X3) tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pendapatan rumah tangga petani. Variabel yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan rumah tangga adalah jumlah anggota rumah tangga usia praduktif (X4) dan jumlah jaring keramba apung (X5). Berdasarkan uji statistik F, semua variabel yaitu umur (X 1), pendidikan (X2), pengalaman kerja (X3), jumlah anggata keluarga (X4) dan jumlah jaringan keramba (X5) secara serentak berpengaruh terhadap pendapatan rumah tangga.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T4975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Sondang Yunika
Abstrak :
Waduk Jatiluhur memiliki fungsi utama untuk PLTA serta dimanfaatkan untuk budidaya KJA dengan pola pemberian pakan sebanyak-banyaknya. Pakan ikan yang tidak termakan, mengendap dan mencemari kualitas air waduk. Penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas air waduk; menganalisis pengetahuan petani KJA; menghitung nilai keuntungan dari KJA. menganalisis daya tampung waduk untuk KJA; merumuskan KJA yang tepat agar dapat mewujudkan waduk berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah analisis dengan CCME, analisis deskriptif untuk pengetahuan petani, benefit cost ratio dan perhitungan DTBPA sesuai PermenLH 28/2009. Hasil penelitian menunjukkan nilai status mutu kualitas air waduk menurun dari kelas baik menjadi sangat buruk; Pengetahuan petani KJA termasuk dalam kategori rendah; Budidaya KJA layak untuk dijalankan; Daya tampung waduk untuk KJA sebesar 10.004 petak, kondisi eksisting KJA 22.265 petak, sehingga harus mengurangi jumlah KJA sebanyak 55%; Budidaya KJA berbasis waduk berkelanjutan dilakukan dengan memperhatikan status mutu kualitas air, peningkatan pengetahuan petani, pemenuhan kelayakan usaha, dan daya tampung waduk. ......The Jatiluhur Reservoir has the main function for hydropower plants and is used for KJA cultivation with a pattern of feeding as much as possible. Uneaten fish feed settles and pollutes the quality of reservoir water. This study aims to analyze the quality of reservoir water; analyze the knowledge of KJA farmers; calculate the profit value of KJA; analyzing the reservoir capacity for KJA; formulating the right KJA to create a sustainable reservoir. The method used is analysis with CCME, descriptive analysis for farmer knowledge, benefit-cost ratio, and calculation of DTBPA according to PermenLH 28/2009. The results showed that the status value of reservoir water quality decreased from good to very bad; KJA farmers' knowledge is in a low category; KJA cultivation is feasible to run; The reservoir capacity for floating cage is 10,004 plots, the existing condition is 22,265 plots of cage, so it must reduce the number of the marine cage by 55%; Sustainable reservoir-based floating net cage culture is carried out by taking into value of status of water quality, increasing farmers' knowledge, fulfilling business feasibility, and reservoir capacity.
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahesa Bintang Putra Aldafi
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang usaha peningkatan hasil laut melalui budidaya ikan di laut dalam. Fokus bahasannya ialah perancangan alat angkat jala keramba jaring apung laut dalam. Dimana saat ini di Indonesia Keramba Jaring Apung Laut Dalam / KJA Offshore mulai banyak digunakan, namun metode pemanenan masih bersifat konvensional. Di harapkan dengan adanya alat angkat jala keramba jaring apung laut dalam memudahkan pemanenan hasil budidaya dan mengurangi beban operasional. Besar harapan pula rancangan alat ini dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh masyarakat.
ABSTRACT
This thesis discusses about efforts to increase marine products through deep-sea fish farming. The focus of the discussion is to design a lifting equipment mesh cages in deep sea floats. Where at this time in Indonesia the Cage of Deep Sea Floating Nets/KJA Offshore began to be widely used, but the method of harvesting was still conventional. Expected by the existence of lifting equipment mesh cages of floating net in facilitating the harvesting of cultivation products and reducing the operational burden. It is also hoped that the design of this tool can be utilized as much as possible by the community.
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Yosafat Darwin
Abstrak :
Danau Toba merupakan danau yang digunakan sebagai lahan budidaya perikanan. Hasil produksi dari budidaya perikanan tersebut tentunya didukung oleh peralatan-peralatan listrik di keramba. Namun, fasilitas tersebut selama ini dioperasikan oleh genset, yang telah menghabiskan biaya pengoperasian yang cukup mahal sehingga diperlukan energi terbarukan. Sebagai negara tropis, ketersediaan matahari di Indonesia yang berlangsung selama 4 jam setiap hari dapat dimanfaatkan menggunakan photovoltaic. Namun, untuk menggunakan photovoltaic sebagai sumber utama listrik untuk keramba, diperlukan perancangan PV yang optimal untuk kebutuhan penggunaan keramba dan disesuaikan dengan daya yang dikonsumsi oleh keramba, serta penyinaran pada daerah tersebut. Karena sinar matahari yang dapat dipanen hanya pada siang hari, baterai juga diperlukan sebagai sistem penyimpanan energi listrik yang mandiri (Off-Grid). Penelitian ini menggunakan simulasi pada aplikasi PVSyst dan menggunakan data radiasi dari Meteonorm. Aplikasi PVsyst dapat mensimulasikan kinerja sistem Solar PV yang telah ditentukan serta menghitung kemiringan dan arah peletakan PV dari data irradiansi yang telah didapatkan. Dengan metode ini, jumlah modul PV dan baterai yang optimal, yaitu 26 modul PV berkapasitas 250 Wp dan 48 buah baterai berkapasitas 100Ah, akan diperoleh sebagai pembangkit utama energi listrik untuk penggunaan keramba. ......Lake Toba is a lake used for aquaculture. The production results from aquaculture are of course supported by electrical equipment in the cages. However, the facility has been operated by a generator so far, which has quite a lot of operating costs, so that renewable energy is needed. As a tropical country, the availability of the sun in Indonesia which lasts for 4 hours every day can be utilized using photovoltaic. Though, to use photovoltaic as the main source of electricity for the cages, it is necessary to design an optimal PV for the needs of using the cage and adjusted to the power consumed by the cage, as well as the irradiation in the area. Because sunlight can be harvested only during the day, batteries are also needed as an independent electrical energy storage system (Off-Grid). This study uses a simulation on the PVSyst application and uses radiation data from Meteonorm. The PVsyst application can simulate the performance of a predetermined Solar PV system and calculate the slope and direction of PV placement from the irradiance data that has been obtained. With this method, the optimal number of PV modules and batteries, which are 26 PV modules with a capacity of 250 Wp and 48 batteries with a capacity of 100Ah, will be obtained as the main generator of electrical energy for the use of cages.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Salah satu strategi untuk meningkatkan produksi ikan dan pendapatan masyarakat adalah dengan melakukan budidaya ikan dalam Keramba Jaring Apung dengan memperhatikan daya dukung perairan. Informasi tentang daya dukung perairan sangat diperlukan dalam rangka pengelolaan budidaya ikan di Waduk Ir. H. Djuanda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi daya dukung perairan berdasarkan fluktuasi oksigen menurut waktu pengamatan.
577 LIMNO 19:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Marsiska Driptufany
Abstrak :
Peningkatan jumlah keramba jaring apung yang berada di perairan juga dapat memberikan pengaruh pada komponen-komponen yang berada di daratan seperti penggunaan tanah di darat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak budidaya keramba jaring apung Danau Maninjau terhadap perubahan penggunaan tanah di sekitar Danau Maninjau. Metode yang digunakan untuk melihat perubahan penggunaan tanah dilakukan dengan teknik interpretasi citra dan GIS, dan metode Kernel Density serta analisis statistik regresi logistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa pola perubahan sebaran KJA selama jangka waktu 17 tahun menunjukkan bahwa lokasi KJA dengan density perubahan yang tinggi berada di lokasi yang berdekatan dengan akses jalan, sungai dan permukiman. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah KJA berorientasi terhadap keterjangkauan akses untuk kemudahan pengangkutan sarana produksi dan distribusi produksi dari budidaya ikan keramba jaring apung. Sedangkan pola sebaran perubahan penggunaan tanah permukiman mendekati akses jalan dan banyak permukiman yang tumbuh (muncul) di sekitar tepi Danau Maninjau. Berdasarkan analisis regresi logistik dapat disimpulkan bahwa kecenderungan jarak dari danau merupakan faktor yang paling berpengaruh pada perubahan penggunaan tanah yang menunjang budidaya KJA di sekitar Danau Maninjau. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas di Danau Maninjau berdampak pada penggunaan tanah sebagai penopang KJA di kawasan Danau Maninjau. ...... Increasing the number of floating cages in waters that are participates effect to the components of that are in the mainland as landuse on land. Therefore, this study aims to determine the impact of floating net of cultivation Maninjau the conversion of landuse around the Lake Maninjau. The method used to see the changes in land use with image interpretation and GIS techniques, and Kernel Density method and logistic regression statistical analysis. The analysis showed that the pattern of changes in the distribution of KJA for a period of 17 years showed that the KJA locations with a high density changes were in locations adjacent to the access roads, rivers and the settlement. This suggests that the growth of the amount of KJA oriented to the affordability of access for the ease transportation of facilities production and distribution of the cultivation production of fish floating net cages. While the distribution pattern of land use and settlement approach the access road many settlements growing (up) around the edges of Lake Maninjau. Based on logistic regression analysis concluded that the tendency of the distance of the lake is the most influential factor in the conversion of land use that support the cultivation KJA around the Maninjau. This indicates that activity in Maninjau impact on land use in the region for support KJA Maninjau.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T41501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library