Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puspita Dian Arista
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Kepemimpinan diri dan Perilaku kerja inovatif serta efektivitas pelatihan Mastering Self-leadership untuk meningkatkan Kepemimpinan diri dan Perilaku kerja inovatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan action research dengan dua desain penelitian, yaitu cross-sectional (n = 144) dan before-and-after study (n = 9). Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner Perilaku kerja inovatif (Jassen, 2000) yang kemudian diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia oleh Etikariena dan Muluk (2014) dan kuesioner The Revised Self-Leadership Questionnaire (Marques-Quinteiro, Curral, & Passos, 2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara Kepemimpinan diri dan Perilaku kerja inovatif (r = .44, R2 = .20, p < .05). Artinya, peningkatan Kepemimpinan diri dapat turut serta meningkatkan Perilaku kerja inovatif secara signifikan dan Kepemimpinan diri memprediksi 20% variance Perilaku kerja inovatif. Constructive thought strategies merupakan dimensi Kepemimpinan diri yang memiliki hubungan tertinggi dengan Perilaku kerja inovatif (r = .41). Berdasarkan hasil uji perbedaan sebelum dan sesudah pelatihan, dapat disimpulkan bahwa pelatihan Mastering Self-leadership efektif disarankan menjadi kegiatan untuk meningkatkan Kepemimpinan diri dan Perilaku kerja inovatif. ......This research aims to determine the relationship between Self-leadership and Innovative Work Behavior as well as how effective the Mastering Self-leadership training to increase Self-leadership and Innovative Work Behavior. The study used action research with two research designs which are cross sectional (n = 144) and before-and-after study (n = 9). Measuring instrument used is Innovative Work Behavior Questionnaire (Jassen, 2000) which then translated into Indonesian language by Etikariena and Muluk (2014) and The Revised Self-Leadership Questionnaire (Marques-Quinteiro, Curral & Passos, 2012). The result showed that there is a significant positive correlation between Self-Leadership and Innovative Work Behavior (r = .44, R2 = .20 (p< .05). It means that the more increase Selfleadership is, the more Work Innovative Behavior increases significantly and then, Self-leadership explained 20% variance of Work Innovative Behavior. Moreover, among the three dimensions of Self-leadership, the Constructive thought strategies is the most related dimension to the Work Innovative Behavior (r = .41). Based on the result of the difference between pre-test and post-test, it concludes that the intervention of Mastering Self-Leadership training is effectively advised as an activity to increase Self-leadership and Innovative Work Behavior.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46244
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devika Nur Shabrina
Abstrak :
Perubahan dalam bisnis menuntut perusahaan untuk dengan cepat beradaptasi, tidak terkecuali perusahaan BUMN pertambangan. Bagi sebagian besar masyarakat, inovasi pada sektor pertambangan seringkali dinilai tidak diperlukan. Padahal, pada penelitian sebelumnya menemukan inovasi adalah penyumbang kontribusi pertumbuhan bisnis tertinggi pada perusahaan sektor pertambangan di Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri, sektor pertambangan memiliki potensi untuk melakukan inovasi dan pemerintah melalui program kerjanya berusaha untuk terus mendorong inovasi pada sektor pertambangan. Berdasarkan studi literatur sebelumnya, faktor kepemimpinan pemberdayaan mampu mengembangkan kepemimpinan diri pada individu yang kemudian mendorong individu dalam melaksanakan tahapan perilaku kerja inovatif. Meskipun bukti empiris terkait keterkaitan tersebut masih cenderung minim. Berdasarkan teori social cognitive, setelah memahami ekspektasi dari atasan, individu akan terlebih dahulu mempertimbangkan faktor lingkungan lainnya, seperti keamanan psikologis dalam tim yang kemudian mempengaruhi perilaku kerja inovatif mereka. Oleh karena itu, keamanan psikologis berperan sebagai moderasi terhadap hubungan tidak langsung antara kepemimpinan pemberdayaan dan perilaku kerja inovatif melalui kepemimpinan diri. Penelitian dilakukan dengan menggunakan SPSS PROCESS Hayes model 14. Adapun pada penelitian ini menggunakan 4 (empat) alat ukur, yaitu kepemimpinan pemberdayaan dikembangkan oleh Amundsen dan Martinsen (2014) dan telah diadaptasi oleh Shabrina & Etikariena (2018), alat ukur perilaku kerja inovatif yang dikembangkan oleh Scott dan Bruce (1994; Janssen, 2000) diadaptasi oleh Etikariena dan Muluk (2014), kepemimpinan diri menggunakan ASLQ yang dikembangkan oleh Houghton, et al (2012), keamanan psikologis dikembangkan oleh Edmondson (1999). Alat ukur kepemimpinan diri dan keamanan psikologis dilakukan proses adaptasi ke dalam Bahasa Indonesia pada penelitian ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa keamanan psikologis signifikan memoderasi hubungan tidak langsung kepemimpinan pemberdayaan dan perilaku kerja inovatif melalui kepemimpinan diri (B=.-02; p < .05). Penelitian ini memberikan kontribusi dan implikasi teoritis terhadap perkembangan teori dan implikasi praktis terhadap perusahaan BUMN pertambangan. ......Changes in business demand companies to adapt quickly, including state-owned mining companies (BUMN pertambangan). For many in society, innovation in the mining sector is often deemed unnecessary. However, previous research found that innovation significantly contributes to the highest business growth in the mining sector in the United States. In Indonesia, the mining sector has the potential for innovation, and the government, through its programs, strives to continuously promote innovation in this sector. Based on previous literature studies, empowering leadership is identified as a factor that can develop self-leadership in individuals, subsequently driving them in executing stages of innovative work behavior. Despite limited empirical evidence on this connection, according to social cognitive theory, after understanding expectations from superiors, individuals first consider other environmental factors, such as psychological safety within the team, which then influences their innovative work behavior. Therefore, psychological safety plays a moderating role in the indirect relationship between empowering leadership and innovative work behavior through self-leadership. The research, conducted using SPSS PROCESS Hayes Model 14, utilized 4 measurement tools, there are empowering leadership developed by Amundsen and Martinsen (2014) and adapted by Shabrina & Etikariena (2018), innovative work behavior measurement developed by Scott and Bruce (1994; Janssen, 2000) adapted by Etikariena and Muluk (2014), self-leadership using ASLQ developed by Houghton et al. (2012), and psychological safety developed by Edmondson (1999). The measurement tools for self-leadership and psychological safety underwent adaptation into Bahasa Indonesia for this study. The analysis results show that psychological safety significantly moderates the indirect relationship between empowering leadership and innovative work behavior through self-leadership (B=-0.02; p < 0.05). This study contributes theoretically and has practical implications for state-owned mining companies.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library