Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Wawan Susetya
Jakarta : Elex Media Komputindo, 2019
181.16 WAW s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Melinda Sarasswati
"
ABSTRAKKriteria pemimpin ideal dalam budaya Jawa dikenal dalam Astha Brata yang berasal dari pemikiran budaya Jawa. Ajaran Astha Brata dalam Pakem Makutharama sebagai data penelitian merupakan representasi budaya Jawa yang dituliskan melalui kata-kata yang bermakna. Makna dari ajaran Astha Brata tersebut dikomunikasikan di tengah masyarakat Jawa melalui unen-unen yang merupakan ungkapan yang menyatakan tindakan seperti yang dimaksudkan dari unen-unen tersebut. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan konsep pemimpin Jawa dalam Astha Brata, khususnya watak kisma lsquo;tanah rsquo;, serta keterkaitannya dengan unen-unen. Metode penelitian kualitatif dengan Teori Segitiga Semiotik oleh Ogden dan Richards serta Teori Metafora oleh Lakoff dan Johnson 1987 digunakan untuk pemaparan Astha Brata, serta Teori Semantik Pragmatik untuk unen-unen. Hipotesis penelitian menyatakan seorang pemimpin hendaknya memiliki sifat utama layaknya kisma yaitu murah hati, mampu mengarahkan masyarakatnya, dan tidak berbelas kasih kepada rakyat yang malas, serta mampu melakukan tiga belas tindakan kepemimpinan yang terperinci seperti yang dinyatakan dalam unen-unen.
ABSTRACTThe ideal criteria of a leader on Javanese culture known as Astha Brata, that is originally from those culture itself. Astha Brata concepts that written on Pakem Makutharama as a research subject is representation of Javanese culture that written by meaningful words. The meaning of those Astha Brata concepts are communicated among the Javanese society through unen unen which consicts of metaphor that reflect the action like the meaning of unen unen. The purpose of the research is to explain Javanese leadership concept in Astha Brata, exspecially kisma character, and the corelation with unen unen. Qualitative research method Semiotic Triangle by Ogden and Ricards also Theory of Methaphor by Lakoff and Jahnson that are used to explain Astha Brata and Theory of Semantic Pragmatic for the unen unen. The research hypotesis shows that a leader should have character like kisma which is generous, have ability to direct the society, not give a pity to the society that indolent and have ability to implement thirteen leadership action that are elaborated on the unen unen."
2017
S67388
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ayu Frihatini Gabriella Nur Syahidah
"Puisi adalah susunan kata yang dibuat untuk menuangkan perasaan serta pemikiran dari pengarang dengan menggunakan bahasa yang indah. Kumpulan dari beberapa puisi disebut antologi puisi. Antologi puisi berbahasa dialek Tegalan berjudul Dugale Asu Maring Manungsa yang dikarang oleh penyair tunggal bernama Atmo Tan Sidik. Antologi puisi tersebut ditulis dari tahun 1997 sampai tahun 2014. Penelitian ini membahas mengenai gaya kepemimpinan dalam antologi puisi Dugale Asu Maring Manungsa dengan menggunakan metode kualitatif dan teori sosiologi sastra. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang mendeskripsikan suatu fenomena dengan menyajikan data berupa naratif. Teori sosiologi sastra yaitu teori yang mengkaji realitas sosial. Masalah yang diangkat pada penelitian ini yaitu bagaimana gaya kepemimpinan yang terkandung dalam antologi puisi Dugale Asu Maring Manungsa dan bagaimana kaitannya dengan gaya kepemimpinan Jawa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat gaya kepemimpinan transformasional dan gaya kepemimpinan delegatif, selain itu terdapat juga gaya kepemimpinan Jawa 5-M yaitu Melek dan Melok. Gaya kepemimpinan melek diartikan sebagai kepemimpinan yang dapat melihat situasi kondisi yang ada di dalam masyarakat. Gaya kepemimpinan melok diartikan sebagai seorang pemimpin yang dapat mewujudkan keinginan para pengikutnya. Penelitian ini juga mengidentifikasi tiga perilaku yang harus dihindari oleh seorang pemimpin yaitu Molak-malik (ingkar janji), Muluk-muluk (ekspektasi tinggi tanpa melihat realita), dan Malak (korupsi). Tahun penulisan puisi Dugale Asu Maring Manungsa juga dilatarbelakangi oleh realitas sosial yang ada di Indonesia.
Poetry is an arrangement of words created to express the author's feelings and thoughts using beautiful language. A collection of several poems is called a poetry anthology. An anthology of poetry in the Tegalan dialect entitled Dugale Asu Maring Manungsa written by a single poet named Atmo Tan Sidik. This poetry anthology was written from 1997 to 2014. This research discusses leadership styles in the poetry anthology of Dugale Asu Maring Manungsa using qualitative methods and literary sociology theory. Qualitative research is research that describes a phenomenon by presenting data in the form of narrative. Literary sociological theory is a theory that studies social reality. The problem raised in this research is the leadership style contained in the poetry anthology Dugale Asu Maring Manungsa and how it relates to Javanese leadership style. The results of this research show that there are transformational leadership styles and delegative leadership styles, apart from that there are also the Javanese 5-M leadership styles, namely Melek and Melok. The melek leadership style is defined as leadership that can see the existing conditions in society. The melok leadership style is defined as a leader who can realize the wishes of his followers. This research also identifies three behaviors that must be avoided by a leader, namely Molak-malik (broken promises), Muluk-muluk (high expectations without seeing reality), and Malak (corruption). The year when Dugale Asu Maring Manungsa's poem was written was also motivated by the social realities that exist in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library