Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adelia Suvina Febrila
Abstrak :
Tuberkulosis sensitif obat (TB SO) adalah penyakit infeksius yang utamanya disebabkan Mycobacterium tuberculosis tanpa bukti strain resisten terhadap Rifampisin dan Isoniazid. Pada tahun 2022, WHO menerima jumlah kasus baru TB paling banyak yang pernah dilaporkan (7,5 juta kasus) dan Indonesia menyusun kasus TB paling banyak kedua dari total kasus (10% kasus). Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum OAT harus ditelaah untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan OAT. Tujuan penelitian adalah menganalisis kepatuhan pengobatan dan faktor-faktor yang memengaruhinya secara signifikan terkait regimen TB SO di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI).  Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional menggunakan data rekam medis pasien TB SO di RS UI dalam periode 2 tahun (1 Januari 2022–31 Desember 2023). Kepatuhan dihitung dengan proportion of days covered (PDC) dan hubungan antarvariabel dianalisis dengan Fisher’s Exact Test, dilanjutkan dengan analisis regresi logistik multivariat untuk mengontrol pengaruh variabel-variabel penelitian. Hasil penelitian menemukan bahwa dari 103 pasien TB SO rawat jalan di RS UI, 94 pasien tergolong memiliki kepatuhan tinggi (PDC ≥90%), 8 pasien tergolong memiliki kepatuhan moderat (PDC 80–89%), dan hanya 1 pasien tergolong tidak patuh (PDC <80%). Hasil uji Fisher’s Exact Test menggambarkan hubungan signifikan antara jenis kelamin dan kepatuhan (p = 0,044). Analisis regresi logistik multivariat menunjukkan bahwa berdasarkan Charlson Comorbidity Index (CCI), pasien tanpa derajat keparahan komorbiditas 8,3 kali lebih patuh dalam penggunaan obat dibandingkan pasien dengan derajat keparahan komorbiditas berat (aOR = 8,305; 95% CI 1,056—65,286; p = 0,044). Kesimpulan penelitian adalah derajat keparahan komorbiditas pasien berhubungan signifikan secara statistik terhadap kepatuhan pengobatan. ......Drug sensitive tuberculosis (DS TB) is an infectious disease mainly caused by Mycobacterium tuberculosis without proof of strain resistance against Rifampicin and Isoniazid. In 2022, WHO received the highest number of TB new cases ever reported (7,5 million cases) and Indonesia comprised the second most out of total cases (10% of cases). Factors associated with anti-tuberculosis drugs adherence should be analyzed to increase TB treatment success rate. The purpose of the study is to analyze medication adherence and the factors significantly associated with DS TB regimen in the University of Indonesia Hospital (RS UI). The study design used is cross-sectional using medical record data of DS TB patients in RS UI within a 2 year period (1 January 2022–31 December 2023). Adherence is measured with proportion of days covered (PDC) and the relationship between variables is analyzed using Fisher’s Exact Test, continued with multivariate logistic regression to control the effect of study variables. This study found that within 103 DS TB outpatients in RS UI, 94 patients had high adherence (PDC ≥90%), 8 patients had moderate adherence (PDC 80–89%), and only 1 patient was classified as non-adherent (PDC <80%). Fisher’s Exact Test showed a significant relationship between gender and adherence (p = 0,044). Multivariate logistic regression analysis found that based on Charlson Comorbidity Index (CCI), group with no degree of comorbidity severity is 8,3 times more likely to adhere in taking medications than group with severe degree of comorbidity (aOR = 8,305; 95% CI 1,056—65,286; p = 0,044). This study concluded that severity of comorbidity has a statistically significant relationship with medication adherence.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizta Aulia Widyana
Abstrak :
Infeksi HIV dapat dikontrol oleh obat antiretroviral yang diminum seumur hidup untuk menekan jumlah virus dengan keadaan bahwa keberhasilan terapi dapat menentukan prognosis pasien. Salah satu aspek yang memengaruhi keberhasilan terapi adalah kepatuhan minum obat. Pacia anak, kepatuhan dapat dipengaruhi oleh sediaan karena berpotensi menimbulkan keluhan seperti sulit menelan atau rasa. Penelitian ini menganalisis hubungan antara jenis sediaan obat dengan kepatuhan minum obat pada anak terinfeksi IllV di Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM Jakarta. Data dikumpulkan dari 94 pengasuh dari 101 anak terinfeksi HIV menggunakan kuesioner dari Center for Pharmaceutical Management yang telah digunakan di Afrika Selatan. Sebanyak 85 anak yang mengonsumsi tablet atau kapsul memiliki tingkat kepatuhan rendah 60% dan tinggi 40%. Sebanyak 16 anak yang mengonsumsi puyer atau sediaan campuran memiliki kepatuhan rendah 62,5% dan tinggi 37,5%. Analisis chi-square dengan komponen 2x2 yaitu sediaan tablet/kapsul dan puyer/campuran serta kepatuhan rendah dan tinggi menghaislkan p=0.851 sehingga tidak ditemukan hubungan bermakna. HasH ini berbeda dengan peneiitian serupa di Afrika yang menunjukkan hubungan bermakna. Sebagai kesimpulan, pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan antara bentuk sediaan obat antiretroviral dengan kepatuhan minum obat.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library