Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Sukma Prihartini
"Salah satu ancaman terhadap keselamatan pasien di rumah sakit adalah risiko penularan infeksi akibat perawatan kesehatan atau infeksi nosokomial. Hand hygiene dianggap sebagai cara yang paling efektif dalam mencegah dan mengendalikan infeksi nosokomial. Namun, tingkat kepatuhan hand hygiene yang dimiliki perawat belum mencapai kesempurnaan mutu dan keselamatan pasien. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan hand hygiene pada perawat. Selain itu, penelitian ini juga membahas mengenai tingkat kepatuhan hand hygiene yang ditemukan dalam artikel yang ditinjau. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan narrative review, yang menggunakan data sekunder dari database online yaitu PubMed dan Google Scholar. Hasil penelitian, ditemukan 12 studi terinklusi terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan hand hygiene pada perawat dan penilaian tingkat kepatuhan hand hygiene. Dari 12 studi terinklusi, 6 studi diantaranya mengidentifikasi tingkat kepatuhan yang berkisar diantara 18,7% hingga 51% dinilai sebagai kepatuhan yang rendah, dan 60% hingga 82% dinilai sebagai kepatuhan yang baik. Penilaian kepatuhan hand hygiene yang baik terjadi pada momen setelah terpapar cairan tubuh pasien dan setelah berkontak langsung dengan pasien. Secara keseluruhan, hasil studi mengidentifikasi adanya faktor pengetahuan, sikap, fasilitas, pelatihan, role model, dan pengawasan yang berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan hand hygiene pada perawat. Beberapa hal yang dapat diusulkan dari penelitian ini dalam meningkatkan kepatuhan hand hygiene berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya, antara lain diperlukan adanya dukungan dan komitmen yang tinggi dari manajer rumah sakit serta peningkatan pada program pelatihan.

One of threat to patient safety in hospital is the risk of transmission of infections due to health care or nosocomial infection. Hand hygiene is considered as the most effective way to prevent and control nosocomial infection. However, the level of compliance with nurse’s hand hygiene has not yet reached the perfection of quality and patient safety. Therefore, this study aims to describe the factors that influence the compliance with hand hygiene in nurses. In addition, this study also discusses the level of compliance with hand hygiene in the reviewed article. This research was conducted with a narrative review approach, which uses secondary data from an online database; PubMed and Google Scholar. The results showed that 12 included studies were related to factors that influence compliance with hand hygiene in nurses, and assesment of the level of compliance with hand hygiene. From 12 included studies, 6 of them identified compliance levels ranging, from 18,7% to 51% rated as low compliance and 60% to 82% rated as good compliance. Assessment of good hand hygiene compliance occurs at the moment after risk of exposure to body fluids and after contact with patients. Overall, the results of the study identified factors of knowledge, attitudes, facilities, training, role models and supervision that affect the level of compliance with hand hygiene in nurses. Several things, that can be proposed from this research in improving the compliance of nurses with hand hygiene based on the factors is, there is a need for high support and commitment from hospital managers and an increase in training programs."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Sarah Fauzia
"Health Care-Associated Infections (HCAI) menjadi masalah kesehatan yang sangat diperhatikan baik di negara berkembang dan negara maju. Infeksi-infeksi ini berkontribusi terhadap peningkatan mordibitas, mortalitas dan biaya perawatan kesehatan. Beberapa penelitian menyatakan bahwa kebersihan tangan merupakan garda terdepan dalam pencegahan HCAI. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku kebersihan tangan pada pengunjung rumah sakit. Desain penelitian ini berupa deskriptif dengan pendekatan Cross-sectional dengan 107 responden yang akan diambil tidak secara acak dengan menggunakan metode Quota sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen yang dirumuskan peneliti dan form observasi kepatuhan kebersihan tangan dari WHO (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah pengunjung rumah sakit memiliki pengetahuan rendah (48%) dan perilaku buruk (47%) tentang kebersihan tangan. Pemberian informasi terkait kebersihan tangan kepada pengunjung rumah sakit perlu ditingkatkan untuk memperluas pengetahuan dan perilaku kebersihan tangan pengunjung rumah sakit.

Health Care-Associated Infections (HCAI) has becoming a health problem that considerable concerned in both developing countries and developed countries. These infections contributes in the increment of morbidity, mortality and health care costs. Several research had concluded that hand hygiene is the frontline in the prevention of HCAI. This study was conducted to reveal the hand hygiene knowledge and behavior among hospital visitors. This study used Cross-sectional with 107 participants using Quota sampling. The researcher is using questionnaire which is formulated by herself and hand hygiene compliance observation form from WHO (2009). Result showed that nearly half of visitors have a low hand hygiene knowledge (48%) and bad hand hygiene behavior (47%). The provision of hand hygiene information to the hospitals visitor needs to be improved to increase the hand hygiene knowledge and behavior of hospital visitors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachel Brilian Ivananda
"Latar Belakang
Peserta didik bidang kesehatan yang menjalani pendidikan profesi sering berinteraksi dengan pasien dan lingkungannya, sehingga kepatuhan praktik cuci tangan menjadi sangat penting. Ketidakpatuhan terhadap prosedur cuci tangan berpotensi meningkatkan risiko penularan hospital-acquired infections (HAIs). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kepatuhan cuci tangan di kalangan peserta didik bidang kesehatan di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI).
Metode
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional untuk mengamati 200 kesempatan cuci tangan berdasarkan 5 Momen Cuci Tangan dari WHO pada peserta didik program studi kedokteran (FK), kedokteran gigi (FKG), keperawatan (FIK), dan farmasi (FF). Data dianalisis menggunakan SPSS untuk menentukan persentase kepatuhan, dan dilakukan uji Chi-Square, uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, serta uji Mann-Whitney.
Hasil
Studi ini melibatkan 200 kesempatan cuci tangan peserta didik bidang kesehatan di RSUI. Dari jumlah tersebut, peserta didik melakukan cuci tangan pada 115 kesempatan (57,5%). Pada 98 dari 115 (85,22%) kesempatan, peserta didik menggunakan hand rub, namun hanya 56 kesempatan (57,14%) yang sesuai dengan rekomendasi durasi WHO (20-30 detik). Berdasarkan 5 Momen Cuci Tangan WHO, peserta didik FK dominan menerapkan momen ke-5 (41,38%), peserta didik FIK dominan menerapkan momen ke-4 (32,5%), dan peserta didik FKG serta FF hanya menerapkan momen ke-5 karena keterbatasan interaksi dengan pasien. Tingkat kepatuhan terhadap enam langkah cuci tangan mencapai 83,62%. Perbedaan signifikan dalam kepatuhan jumlah langkah cuci tangan ditemukan antara peserta didik FK dan FIK di RSUI (p-value <0,05).
Kesimpulan
Tingkat kepatuhan cuci tangan peserta didik bidang kesehatan di RSUI tergolong rendah, dengan perbedaan signifikan dalam jumlah langkah cuci tangan antara peserta didik FK dan FIK.

Introduction
Health sciences students undergoing professional training consistently engage with patients and their environments, causing adherence to hand hygiene practices critically important. Non-compliance with handwashing procedures can potentially increase the risk of transmission of hospital-acquired infections (HAIs). This study aims to evaluate the level of hand hygiene compliance among health sciences students at the Universitas Indonesia Hospital (RSUI).
Method
This study utilized a cross-sectional design to observe 200 hand hygiene opportunities based on the WHO's 5 Moments for Hand Hygiene among students in the faculties of medicine, dentistry, nursing, and pharmacy. Data were analyzed using SPSS to determine compliance percentages, and statistical tests including the Chi-Square test, Kolmogorov- Smirnov normality test, and Mann-Whitney test were conducted.
Results
This study involved 200 hand hygiene opportunities among health sciences students at the University of Indonesia Hospital (RSUI). According to this total, students performed handwashing in 115 instances (57.5%). From this number, students used hand rub in 98 instances (85.22%), but only 56 instances (57.14%) fulfilled the WHO-recommended duration (20-30 seconds). According to the WHO's 5 Moments for Hand Hygiene, medical students predominantly applied the 5th moment (41.38%), nursing students predominantly applied the 4th moment (32.5%), and dentistry and pharmacy students only applied the 5th moment due to limited patient interaction. Compliance with the six steps of handwashing reached 83.62%. A significant difference in adherence to the number of handwashing steps was found between medical and nursing students at RSUI (p-value <0.05).
Conclusion
The level of handwashing compliance of health students at RSUI is relatively low, with significant differences in the number of handwashing steps between FK and FIK students.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library