Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Diterbitkannya UU.No. 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah,pemerintah daerah memiliki kewenangan yang seluas-luasnya untuk mengatur urusan rumah tangganya sendiri termasuk sektor kepariwisataan sesuai dengan potensi pembangunan yang dimiliki daerah....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mengindentifikasi jenis laboratorium Program studi Manajemn Resort dan Leisure FPIPS UPI yang memenuhi kriteria fungsional sebagai sarana dan media pembelajaran,memenuhi tuntutan kurikulum dan relevansi dengan tuntutan dunia usaha di bidang kepariwisataan....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Keberlanjutan kepulauan Karimunjawa sebagai kawasan wisata tidak terlepas dari kemampuan dalam pengelolaan potensi kepariwisataan secara profesional....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arfosweda Amin
"Propinsi Bali merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata di Indonesia, yang menjadikan sektor kegiatan pariwisata sebagai aset utama dalam pembentukan perekonoiniannya. Sejalan dengan itu maka jumlah sarana kepariwisataan terus meningkat, akan tetapi laju pertambahan sarana kepariwisataan untuk setiap kecamatan mempunyai tingkat pertambahan yang tidak sama.
Kedatangan wisatawan yang mengunjungi suatu daerah mempunyai peranan dalam meningkatkan pertambahan sarana kepariwisataan di daerah yang bersangkutan, dari kedatangan sampai akan kembali ketempat asalnya. Banyaknya obyek wisata juga mempunyai peran dalam pembentukan sarana kepariwisataan, karena dengan semakin banyaknya obyek keragaman untuk menikmati panorama obyek juga semakin banyak, maka biasanya akan tumbuh sarana kepariwisataan di sekitar obyek wisata. Begitu pula dengan aksesibilitas baik, maka kemudahan untuk mencapai dan keleluasaan bergerak dari suatu tempat ketempat lain juga semakin baik.
Untuk itu masalah yang akan dibahas meliputi:
1. Dimana tingkat pertambahan sarana akomodasi, ruinah-inakan dan art-shop yang tinggi pada periode 1986 dan 1991 di Propinsi Bali?
2. Bagaimana hubungan keterkaitan antara variabel wisatawan yang datang, jumlah obyek wisata dan aksesibilitas dengan tingkat pertambahan masing-masing sarana kepariwisataan?
3. Variabel apa yang memberikan kontribusi terbesar dalam menentukan tingkat pertambahan masing-masing sarana kepariwisataan?"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
K.Z. Anwar Soelaiman
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Ada tiga objek studi Manajemen Resort dan leisure(MRL) yaitu objek Wisata usaha wisata dan pemberdayaan masyarakat setempat sekitar objek wisata....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fikri Masteriarsa
"Pembangunan destinasi pariwisata di Indonesia dapat mendorong peningkatan kunjungan wisatawan dan lama tinggal wisatawan selama berada di destinasi pariwisata. Pengembangan destinasi pariwisata yang dilakukan perlu sejalan dengan karakteristik destinasi pariwisata yang dimiliki. Penelitian ini melakukan analisis klaster untuk memetakan 34 provinsi di Indonesia berdasarkan 13 aspek daya dukung kepariwisataan. Hasil pemetaan terbentuk 4 kelompok destinasi pariwisata dengan kesamaan karakteristik. Klaster-1 memiliki rata-rata daya dukung kepariwisataan terbaik sehingga diklasifikasikan sebagai kelompok destinasi pariwisata maju, yang terdiri dari Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali. Klaster 2 terdiri dari DKI Jakarta dan Kepulauan Riau, dengan 2 aspek kurang baik dan diklasifikasikan sebagai destinasi pariwisata revitalisasi. Selanjutnya Klaster-3 terdiri dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Banten, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Papua Barat, memiliki capaian kurang baik pada 6 aspek sehingga diklasifikasikan destinasi pariwisata berkembang. Sementara itu Klaster-4 terdiri dari 16 provinsi lainnya dengan capaian kurang baik pada 9 aspek dan diklasifikasikan sebagai destinasi pariwisata rintisan. Hasil pemetaan juga dibandingkan dengan kebijakan penetapan 10 destinasi pariwisata prioritas (DPP) yang dilakukan oleh pemerintah, dimana 3 DPP termasuk dalam klaster-4 dengan klasifikasi destinasi pariwisata rintisan yaitu Bangka Belitung, Morotai (Maluku Utara), dan Wakatobi (Sulawesi Tenggara). Pengembangan pada 3 DPP ini membutuhkan pendanaan fiskal yang lebih tinggi.

The development of tourism destinations in Indonesia can encourage an increase in tourist visits and the length of stay of tourists while in tourism destinations. The development of tourism destinations needs to be in line with the characteristics of the tourism destinations they have. This study conducted a cluster analysis to map 34 provinces in Indonesia based on 13 aspects of tourism characteristics and carrying capacity. The results of the mapping formed 4 groups of tourism destinations with similar characteristics. Cluster-1 has the best average tourism carrying capacity so it is classified as a group of advanced tourism destinations, which consists of West Java, Central Java, DI Yogyakarta, East Java and Bali. Cluster 2 consists of DKI Jakarta and Riau Islands, with 2 aspects that are not good and are classified as revitalizing tourism destinations. Furthermore, Cluster-3 consists of North Sumatra, West Sumatra, Banten, West Nusa Tenggara, East Nusa Tenggara, West Kalimantan, East Kalimantan, South Kalimantan, South Sulawesi, North Sulawesi, and West Papua, having poor performance in 6 aspects so they are classified developing tourism destinations. Meanwhile, Cluster-4 consists of 16 other provinces with poor performance in 9 aspects and is classified as a pioneering tourism destination. The mapping results are also compared with 10 priority tourism destinations (DPP) policy in Indonesia, where 3 DPPs are included in cluster-4 with the classification of pioneering tourism destinations, namely Bangka Belitung, Morotai (North Maluku), and Wakatobi (Southeast Sulawesi). The development of these 3 DPPs requires higher fiscal funding."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basuki Antariksa
"On sustainable tourism development in Indonesia."
Malang: Intrans Publishing, 2016
910.598 BAS k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Gede Cyntia Cahyani
"Fenomena Covid-19 tidak dapat dipungkiri sudah mempengaruhi banyak aspek kehidupan di masyarakat. Pandemi Covid-19 membuat pemerintah mengambil kebijakan untuk membatasi kegiatan masyarakat dan mengurangi aktivitas bepergian. Hal ini membuat industri di bidang pariwisata mengalami keterpurukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Covid-19 dan tingkat pembangunan kepariwisataan terhadap kontribusi pajak pariwisata di daerah. Pada penelitian ini, kontribusi pajak pariwisata dihitung dengan membandingkan hasil penjumlahan pajak hotel, pajak restoran, dan pajak hiburan dengan PAD daerah. Penelitian dilakukan terhadap 34 provinsi di Indonesia untuk periode 5 tahun yaitu dari tahun 2018 hingga 2022. Data diolah menggunakan aplikasi STATA MP 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Covid-19 berpengaruh negatif signifikan terhadap kontribusi pajak pariwisata daerah, sedangkan tingkat pembangunan kepariwisataan berpengaruh positif signifikan terhadap kontribusi pajak pariwisata daerah. Penelitian ini diharapkan dapat mengisi research gap dari penelitian sebelumnya yang membatasi penelitian pada kabupaten/kota/provinsi tertentu. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi terkait pentingnya menggali potensi pendapatan daerah dari sektor yang beragam dan heterogen untuk mencegah concentrated risk yang dapat muncul ketika daerah hanya bertumpu pada satu sektor pendapatan tertentu.

It cannot be denied that the Covid-19 phenomenon has affected many aspects of life in society. The Covid-19 pandemic has forced the government to take policies to limit community activities and reduce travel. This has caused the tourism industry to experience a downturn. This research aims to analyze the influence of Covid-19 and the level of tourism development on the contribution of tourism tax in the region. In this research, the contribution of tourism tax is calculated by comparing the sum of hotel taxes, restaurant taxes and entertainment taxes with regional PAD. Research was conducted on 34 provinces in Indonesia for a period of 5 years, from 2018 to 2022. The data was processed using STATA MP 17. The research results showed that Covid-19 had a significant negative effect on regional tourism tax contributions, while the level of tourism development had a significant positive effect on regional tourism tax contribution. This research is expected to fill the research gap from previous research which limited research to certain districts/cities/provinces. Apart from that, it is hoped that this research can add information regarding the importance of exploring regional income potential from diverse and heterogeneous sectors to prevent concentrated risk which can arise when a region only relies on one particular income sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jonathan Davin Hadikoesoemo
"
RINGKASAN EKSEKUTIF
Analisis Situasi:
1. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta telah melakukan upaya-upaya untuk mempromosikan kepariwisataan Kota Jakarta, salah satunya adalah dengan melakukan branding Enjoy Jakarta.
2. Akan tetapi, banyak orang belum mengetahui apa yang dapat dinikmati dari Enjoy Jakarta. Jangankan wisatawan mancanegara atau nusantara, kebanyakan masyarakat lokal tidak mengetahui potensi kepariwisataan Kota Jakarta.
3. Melalui survei yang dilakukan terhadap 144 responden, mayoritas mengeluhkan sulitnya memperoleh informasi mengenai kepariwisataan Kota Jakarta. Berbagai alternatif diusulkan mereka terkait di mana seharusnya terdapat lokasi Tourist Information Center.
4. Materi komunikasi yang dibuat oleh Disparbud DKI Jakarta sudah baik, namun demikian konten informasi di dalamnya tidak tepat sasaran.
Tujuan:
Untuk memperluas dan mempermudah akses informasi terkait kepariwisataan Kota Jakarta, sekaligus sebagai bagian dari partisipasi memeriahkan ulang tahun Kota Jakarta. Tujuan jangka panjang adalah untuk menjadikan Kota Jakarta sebagai salah satu kota destinasi wisata unggulan di Asia pada tahun 2020.
Sasaran Program Komunikasi:
- Mempermudah akses informasi kepariwisataan Kota Jakarta dengan penyediaan dan pemaksimalan sarana-sarana penyampaian informasi sehingga mudah diakses oleh siapa saja.
- Meningkatkan awareness masyarakat, wisatawan mancanegara, dan wisatawan domestik akan tempat-tempat serta aktivitas-aktivitas wisata di Kota Jakarta.
- Memperkuat branding Enjoy Jakarta sebagai upaya membangun reputasi Kota Jakarta sebagai kota festival destinasi wisata.
Strategi:
Memosisikan Kota Jakarta sebagai salah satu kota destinasi wisata unggulan yang informasi kepariwisataannya mudah diakses oleh siapa saja.
Khalayak Sasaran:
1. Masyarakat Kota Jakarta
2. Wisatawan mancanegara
3. Wisatawan domestik
4. Media massa
5. Komunitas
6. Para pelaku usaha pariwisata
Pesan Kunci:
1. Melalui rangkaian program Finding Jakarta, Disparbud DKI Jakarta mengembangkan sistem informasi kepariwisataan Kota Jakarta yang terintegrasi sehingga mudah diakses oleh siapa saja.
2. Melalui program Lomba Desain Logo dan Finding Jakarta, Disparbud DKI Jakarta mengajak masyarakat untuk menumbuhkan rasa peduli dan memiliki masyarakat terhadap Kota Jakarta.
3. Melalui program-program stakeholders gathering, Disparbud DKI Jakarta membangun komunikasi dengan komunitas dan para pelaku usaha pariwisata untuk berpartisipasi memajukan sektor kepariwisataan Kota Jakarta.
4. Melalui pengembangan sistem informasi kepariwisataan, Disparbud DKI Jakarta memudahkan masyarakat untuk mencari informasi mengenai lokasi wisata dan aktivitas yang dapat dilakukan di Kota Jakarta.
Program:
1. Lomba desain logo Finding Jakarta
2. Finding Jakarta Race
3. Riset Kepariwisataan
4. Pembenahan Sistem Informasi Kepariwisataan
5. Pencarian Sponsor
6. Media Briefing
7. Konferensi Pers
8. Tourism Gathering
Jadwal:
Januari 2015 - Juni 2015
Anggaran:
Total anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan rangkaian kampanye humas Finding Jakarta adalah Rp828.520.000,00
Evaluasi:
Metode evaluasi yang digunakan adalah metode input, output, dan outcome.
- Input: mengadakan evaluasi terhadap proses pelaksanaan kegiatan.
- Output: mengadakan evaluasi terhadap hasil dari pelaksanaan kegiatan.
- Outcome: melakukan pengukuran dampak dan evaluasi dari pelaksanaan kegiatan.

EXECUTIVE SUMMARY
Situation Analysis:
1. Jakarta Tourism and Cultural Office has done many efforts to promote Jakarta Tourism, one of which is by making Enjoy Jakarta as its brand.
2. However many people do not know what to enjoy from Enjoy Jakarta. Local, foreigners, and domestic tourists don?t fully recognise the tourism potential of Jakarta.
3. A survey has been conducted towards 144 respondents. The majority complained on how hard it is to derive information about Jakarta tourism. They suggested alternative locations for building Tourism Information Centre.
4. Communication materials made by Jakarta Tourism and Cultural Office DKI Jakarta are well made. Nevertheless, their contents aren?t quite targeted yet.
Goal:
To extend and simplify information access on Jakarta tourism, as well as a participation in celebrating Jakarta?s birthday. Long term goal is to erect Jakarta as one of the top tourism city destination in Asia in 2020.
Communication Objectives:
- To simplify information access on Jakarta tourism by providing and maximise information mediums, so that it is accessible by everyone.
- To raise locals, foreigners, and domestic tourists? awareness on places and tourism activities in Jakarta.
- To strengthen city branding Enjoy Jakarta as an effort to erect Jakarta?s reputation as a festival city destination.
Strategy:
To put Jakarta as one of the top tourism city destinations and everyone can easily access its tourism information.
Target Audience:
1. People of Jakarta
2. Foreigners
3. Domestic tourists
4. Mass media
5. Communities
6. Tourism stakeholders
Key Messages:
1. Through Finding Jakarta, Jakarta Tourism and Cultural Office is developing an integrated tourism information system which is accessible by everyone.
2. Through Logo Design Competition and Finding Jakarta Race, Jakarta Tourism and Cultural Office is persuading people to love and care for Jakarta.
3. Through stakeholders gathering programmes, Jakarta Tourism and Cultural Office is creating relations with communities and tourism stakeholders to participate in advancing Jakarta tourism.
4. Through the development of tourism information system, Jakarta Tourism and Cultural Office is trying to ease people on finding information, such as tourism location and activities in Jakarta.
Programmes:
1. Logo Design Competition Finding Jakarta
2. Finding Jakarta Race
3. Tourism Research
4. Development of Tourism Information System
5. Sponsorships
6. Media Briefing
7. Press Conference
8. Tourism Gathering
Schedule:
January 2015 - June 2015
Budget:
Total budget needed for Finding Jakarta PR campaign is Rp828.520.000,00
Evaluation:
Evaluation methods being used are input, output, and outcome method.
- Input: evaluating implementation process.
- Output: evaluating results of implementation.
- Outcome: measuring impact and evaluation of implementation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>