Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinda Sabila Nadinta
"Transjakarta merupakan salah satu transportasi umum yang marak digunakan oleh masyarakat. Pertumbuhan jumlah penumpang Transjakarta yang signifikan setiap tahunnya membuat perusahaan perlu untuk menambah armada sesuai dengan permintaan. Penambahan dan pengalokasian jumlah armada harus disesuaikan dengan kebutuhan penumpang. Salah satu cara untuk mengetahui kebutuhan penumpang terhadap armada Transjakarta adalah dengan menganalisis pola kepadatan dari penumpang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola kepadatan penumpang agar dapat menentukan perencanaan operasi dari Transjakarta sesuai dengan kebutuhan. Pendekatan data mining tepat digunakan untuk mengekstrak informasi dari data penumpang Transjakarta yang berjumlah besar, hingga pada akhirnya diperoleh pola kepadatan penumpang yang dapat dipahami dan dianalisis. Metode data mining yang digunakan dalam penelitian ini adalah clustering. Metode clustering mengelompokkan pola kepadatan penumpang yang memiliki karateristik sejenis. Melalui metode elbow, jumlah cluster terbaik sejumlah 4 cluster untuk pola kepadatan penumpang Transjakarta pada rute koridor 1, koridor 6, dan koridor 9. Hasil dari penelitian ini berupa pola kepadatan penumpang dan rekomendasi penjadwalan armada serta rekomendasi alokasi petugas layanan halte yang diharapkan dapat membantu Transjakarta untuk menentukan perencanaan operasi dari perusahaan.

Transjakarta is a public transportation that is widely used by the society. Significant growth in the number of Transjakarta passengers makes the company must to add the number of bus in order to meet the demand. Bus allocation must be adjusted to the needs of the passengers. One way to find out the passengers needs is to analyze the density pattern of passengers. This study aims to identify the density pattern of passengers in order to determine the operational planning of the company according to needs. The data mining approach is a right approach to extract information from a large number of Transjakarta passenger data, so that a density pattern of passenger can be obtained. The data mining method used in this study is clustering. The clustering method classifies
the density pattern of passengers who have similar characteristics. Using the elbow method, 4 clusters were obtained from the density pattern of Transjakarta passengers on the route of corridor 1, corridor 6, and
corridor 9. The results of this study are in the form of density pattern of Transjakarta passengers and recommendations of bus schedulling and allocation of bus stop service officer that can be used to determine the
operational planning of Transjakarta to meet the passenger needs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanya Fitriyani
"ABSTRAK
Fenomena kepadatan yang tinggi di dalam commuter line pada jam-jam sibuk sudah
menjadi hal yang dirasakan warga Jabodetabek sehari-hari, khususnya yang
berangkat kerja atau kuliah dari arah Bogor ke Jakarta pada pagi hari. Studi ini
meneliti tentang dampak kepadatan dalam commuter line pada fluktuasi valensi dan
arousal menggunakan experience sampling method. Studi ini juga ingin melihat
bagaimana trait neuroticism memoderasi hubungan antara periode waktu dan
valensi. Sebanyak 27 orang mahasiswa Universitas Indonesia melaporkan valensi
dan arousal mereka saat berangkat kuliah empat kali sehari selama lima hari.
Responden terbagi menjadi dua kelompok, kelompok kepadatan tinggi (yang
berangkat dari stasiun Bogor ke UI) dan kelompok kepadatan rendah (berangkat
dari stasiun Manggarai ke UI). Studi ini menggunakan smartphone dan aplikasi
sebagai media pengambilan data. Secara keseluruhan responden mengisi sebanyak
461 kali. Hasil menemukan bahwa valensi dan arousal tidak berbeda antara
kelompok kepadatan tinggi dan kelompok kepadatan rendah. Trait neuroticism juga
tidak memoderasi hubungan antara periode waktu dan valensi.

ABSTRACT
High density phenomenon in commuter line rush hour has been felt by Jabodetabek
citizens everyday, specifically people who commute to work or campus from Bogor
to Jakarta every morning. This study examines the impact of density in commuter
line on valence and arousal fluctuations using experience sampling method. This
study also examines how neuroticism trait moderates the relation between time and
valence. 27 students of University of Indonesia who are commuter line passengers
report their valence and arousal during their commutes to campus four times a day
for five days. Respondents are divided into two groups, high density (who commute
from Bogor station to UI) and low density (who commute from Manggarai station
to UI). This study use smartphone and application as data collection method. A total
of 461 responses are obtained. The results found that there are no differences
between high density and low density group. And also neuroticism does not
moderate the relation between time and valence."
2016
S65135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harfan Sakti
"Pengembangan sebuah wilayah perkotaan sudah seharusnya mempertimbangkan berbagai zona yang padat dan sibuk dengan aktivitas ekonomi termasuk stasiun kereta. Moda transportasi ini mempunyai kapasitas dapat mengangkut penumpang dalam jumlah yang besar, beroperasi secara cepat, nyaman, aman dan terjadwal dengan frekwensi operasi yang tinggi. Keselamatan jiwa penumpang dan orang yang bekerja di area tersebut harus menjadi prioritas utama dalam tahap desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan sistem. Kebakaran yang terjadi pada area padat dan sibuk seperti stasiun masih menjadi permasalahan besar, termasuk di Jakarta, Indonesia. Kebakaran di sistem transportasi massal memberikan dampak yang serius karena dapat membawa korban jiwa dan kerugian ekonomi yang besar. Kondisi keramaian dan padat yang berakibat orang terluka atau tewas tidak terbatas hanya pada keadaan darurat kebakaran. Bahkan kondisi ini dapat terjadi dalam keadaan yang nampak seperti normal. Dalam tahap desain stasiun komuterline dan mass rapid transit yang baru, karakteristik pergerakan penumpang lokal harus menjadi pertimbangan utama. Tulisan ini menampilkan hasil analisis pergerakan penumpang berdasarkan survey dari tiga stasiun komuterline tersibuk di Jakarta. Survey dilaksanakan selama jam-jam sibuk pada pagi hari dan sore hari. Hasil survey menunjukkan bahwa pergerakan penumpang dipengaruhi oleh kepadatan di berbagai lokasi di stasiun, di peron, di concourse dan tiket gate. Nilai aliran spesifik yang optimum juga diperoleh untuk dijadikan kerangka acuan yang dapat dipertimbangkan selama tahap desain. Secara umum, hasil penelitian memperlihatkan bahwa rata-rata kecepatan berjalan dan aliran spesifik penumpang lokal dalam tingkat kepadatan tertentu sedikit lebih rendah dibanding standard dinegara yang telah berpengalaman dengan sistem tranportasi sejenis (Singapura, USA dan Jepang). Analisis teknik keselamatan kebakaran digunakan untuk mendapatkan tingkat keselamatan optimum di stasiun, jumlah, luasan, panjang/lebar lintasan evakuasi dan sistem pendukung lainnya. Hasil analisis diaplikasikan sebagai masukan dalam menyusun tingkatan optimum dalam peningkatan layanan normal dan darurat kebakaran di stasiun.

The development of an urban area have to include the consideration of various zone which crowded by economic activity. Railway have become the most popular transportation mode due to by its capacity in carrying large number of passengers, rapid operation, comfort, safety and high frequency of operation. Life safety of the passenger is the main consideration during the design stage, construction, operation and maintenance of the whole systems. In this issue, a fire disaster that occurs in crowded and busy areas is still major problem, including in the city of Jakarta, Indonesia. A fire disaster in a mass public transportation system could cause serious impact due to thousand of pupils may be affected. During design stage of a new mass rapid transit lines, the walking characteristics of the local passengers should be greatly considered. This paper presented the result of passenger movement based on survey of three busiest commuterline stations in Jakarta. The survey was carried out during the peak hours both in the morning and in the evening. It is observed that the walking of the passenger was affected by density at various locations measured on the platform and concourse levels as well as at the ticket gates. The corresponding value of the specific flow was also derived to frame the average value that could be considered during the design stage of a new line. In general, the study show that both the average walking speed and the specific flow of the local passengers at certain density are slightly lower than the average value given in the international standards such as Standard for Fire Safety in Rapid Transit System (Singapore), NFPA 130 (USA) and MLIT (Technical Standard Requirement for Japan Railway). The study show that fire engineering analysis is necessary to determine system means of escape, number means of escape, area means of escape, width/distance means of escape and others ancylary system. Result of analysis applied as inputs in prepeparing the optimum level in improving services normal condition and fire mergency at railstation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T42924
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library