Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Sistem Kendali Adaptif Acuan Model Proporsional Integral (SKA2M-PI) merupakan salah sate jenis pengendali adaptif yang dapat mengatasi masalah-masalah yang sering didapati dalam perancangan sistem kendali modern seperti fungsi alih yang tidak dapat didefinisikan dengan baik dan parameter proses yang berubah terhadap waktu. Kestabilan sistem ini dijamin dengan diterapkannya teon kestabilan Lyapunov dalam perancangan mekanismenya. Pada skripsi ini dibuat suatu perangkat lunak yang dinamakan Program Sistem Kendali Adaptif Acuan Model (PSK42M), yang berguna untuk men-simulasikan SKA2M-Pl. PSKA2M merupakan perangkat lunak yang mudah digunakan (user friendly), karena dibuat dengan bahasa Visual Basic versi 3.0 di lingkungan Windows 3.10. Dari hasil simulasi dengan PSKA2M, dapat dilihat beberapa kelebihan SKA2M-PI yaitu : mampu meredam overshoot sampai nol persen; mampu menghilangkan galat-tunak sampai mendekati nol persen; mampu mempercepat rise-time dan settling-time; mampu beradaptasi terhadap perubahan parameter proses, sehingga jika hai tersebut terjadi, dapat dengan cepat kembali mencapai unjuk-keoa yang diinginkan; tidak perlu mengetahui fungsi alih-sistem dalam penerapannya ; dan dengan adanya model acuan, mudah untuk mengatur dinamika keluaran sesuai dengan keinginan.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S39510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
D`Azzo, John J.
Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha, 1968
621.831 2 AZZ f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Sumartono
Abstrak :
ABSTRAK Dalam era globalisasi cenderung akan terjadi pasar bebas yang tidak terpengaruh oleh batasan geografi, hanya produk yang mempunyai nilai mutu atau kualitas unggul saja yang akan memenangkan persaingan. Untuk mendapatkan suatu produk yang mempunyai nilai kualitas unggul, berdasarkan pengalaman empiris dari beberapa perusahaan di Jepang yang menerapkan sistem manajemen Total Quality Control (TQC) dan sistem manajemen Total Productive Maintenance (TPM) dapat memenangkan persaingan di pasar. Gugus Kendali Mutu (GKM) merupakan bagian atau program dari sistem manajemen TQC, tidaklah selalu berhasil. Untuk itu dilakukan penelitian dengan membuat model GKM sebagai sistem terbuka yang terdiri dari dimesi masukan (dukungan manajemen), faktor internal dan hasil aktivitas (keluaran). Ketiga dimensi tersebut dijabarkan menjadi 28 variabel aktivitas GKM. Hasil analisis dari 51 responden dihasilkan sebanyak 20 GKM aktif dan 31 GKM biasa, hasil analisa faktor dari 28 variabel terkelompokkan menjadi 11 faktor, dan selanjutnya dari 11 faktor tersebut dimasukkan kedalam persamaan multi regresi linier analisis, ternyata hanya 7 variabel dominan(dukungan penyelia, penghargaan atau imbalan, daur kegiatan, teknik kendali mutu statistik, komunikasi antar anggota, pengembangan dire, kerjasama dan saling memperhatikan antar anggota) yang terdapat dalam garis persamaan multi regresi dan sisanya sebanyak 4 variabel (kualitas kerja, jumlah latihan, jumlah konvensi dan jumlah rekan kerja) di luar garis persamaan tersebut. Hasil analisa variabel aktivitas GKM yang dominan dan penerapan sistem manajemen Total Quality Control (TQC) diperbandingkan dengan sistem manajemen Total Productive Maintenance (TPM), dihasilkan beberapa faktor peluang penerapan Total Productive Maintenance di PT. X. Pada rancangan penerapan TPM dilakukan beberapa tahapan, yaitu : tahap persiapan, tahap pengenalan, tahap pemantapan (stabilisasi).
ABSTRACT In the globalization era, the free uninfluenced market will happen with geographical limitation, The products which have high values and the best quality will gain the competition. To get a product which has the best quality, based on empiry experiences from several corporations in Japan which run Total Quality Control (TQC) and Total Productive Maintenance (TPM) management system, will win the competition on the market. A Quality Control Circle which is part of program from TQC management system, isn't always work. That's why some research has been done to make GKM model as an open system that's consist of insert dimension ( supported management) internal factors and activity result ( output ). The third dimension has been reduced into 28 QCC variable activity. Analysis Cluster result from 51 respondent are resulted as much as 20 active GKM and 31 usual GKM, analysis factors result from 28 variable has been grouping into 11 factors, and from 11 factors has been inserted into analysis multy regretion tinier equality. So far, only 7 dominant variable ( supervisor support, achievement, cycle activity, statistic control quality technical, communication to each others, self development, cooperation and consideration to each others) which is inside the multy regretion. equality and the rest is 4 variable ( work quality, amount of exercises, amount of conventions, and amount of workers) which is outside the equality. The dominant variable analysis activity result QCC and Total quality control management system Implementation was compared with Total Productive Maintenance management system, has resulted several implementation chances Total Productive Maintenance factors in X Corps. On the TPM implementation design has done into several classes. Which are; Preparation class, introduction class, implementation class and Stabilization class.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didit Budi Santoso
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36482
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ihsan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subaya
Abstrak :
PT. Krama Yudha Ratu Motor adalah salah satu perusahaan dari kelompok Krama Yudha Mitsubishi Motors Group yang bergerak dalam bidang perakitan mobil untuk kendaraan niaga. Sampai saat ini sudah I3 tipe kendaraan niaga yang diproduksi diantaranya tipe L300 Pick Up.

Untuk menjaga kepuasan konsumen terhadap produknya, pihak perusahaan menerapkan sistem pengendalian mutu, salah satunya dari segi penampilan yaitu mutu pengecatannya. Untuk menjaga mutu produltnya agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, maka pihak perusahaan mqnerapkan metoda pemeriksaan 100% Hal ini dilakukan karena jumlah produksinya tidak besar yaitu rata-rata sebanyak 46 unit perhari. Dari data historis terlihat bahwa pada proses pengecatan jumlah produk cacat yang terjadi masih terlalu tinggi. Hal ini berakibat berkurangnya efisiensi dan pro duktititas kerja serta menyebabkan bertambahnya biaya mutu.

Berdasarkan pemiasalahan tersebut dibuat bagan kendali p ~sehingga rerlihat proses-proses yang berada di Iuar kendali. Dengan diagram pareto ditemukan bahwa cacat meleleh dan kotor merupakanikarakteristik cacat yang paling dominan dibanding karakteristik cacat yang lain. Kemudian dengan diagram sebab akibat ditemukan Faktor-faktor utama yang menjadi penyebab terjadinya jenis cacat meleleh dan kotor_ Untuk mengurangi terjadinya kedua jenis cacat tersebut, dibuat usulan langkah-langkah perbaikan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ridwan
Abstrak :
ABSTRAK
Pada pesawat terbang dengan sistem kendali konvensional, tongkat kendali pada mang kemudi (kokpit) dihubungkan ke pennukaan-permukaan kendali (control surfaces) melalui kabel-kabel mekanis. Pada saat tongkat kendali tersebut digerakkan oleh penerbang, permukaan kendali akan bergerak yang berakibat terjadinya perubahan pada sikap (attitude) pesawat terbang.

Pada saat permukaan kendali digerakkan, terjadi perubahan distribusi tekanan aerodinamik pada permukaan kendali sehingga tedadi momen perlawanan akibat beban aerodinamik yang disebut rnomen engsel. Pilot akan merasakan timbulnya momen engsel ini sebagai beban perlawanan dalam mcnggerakkan tongkat kendali. Timbulnya beban perlawanan pada tongkat kendali saat digerakkan mempakan suatu informasi tambahan bagi pilot akan kondisi pwawat akan efektilitas pexmukaan kendali pada saat itu.

Pada pesawat terbang dengan sistem kendali Fly by Mre, tongkat kendali dihubungkan dengan permukaan kendali melalui kabel-kabel serat optik. Hal ini mengakibatkan timbulnya beban akibat gaya aerodinamik tidal: lagi dirasakan oleh pilot. Hal ini tentu saja akan mengurangi informasi tentang sikap pesawat yang dapat membahayakan kondisi penerbangan.

Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dibuat suatu konstruksi tongkat kendali dengan beban buatan untuk pesawat-pesawat terbang yang menggunakan sistem kendali Flyby Wire. Beban yang timbul merupakan pemodelan dari momen engsel yang timbul pada permukaan kendali pada saat tongkat kendali digerakkan. Besamya momen engsel pada permukaan kendali dinyatakan melalui persamaan : Mk = q X C x S x Ch dengan Ch adalah koeisien momen engsel yang besamya dinyatakan dengan persamaan sedangkan besarnya beban pada tongkat kendali dinyatakan melalui hubungan : Fm* = Ko Mn '
1996
S36680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Kristanto
Abstrak :
Pengendalian terhadap temperatur dan kelembaban pada rumah kaca sangat penting agar tamnaman pada rumah kaca dapat tumbuh denga baik, apalagi untuk tumbuhan tertentu kestabilan temperatur dan kelembaban mutlak diperlukan agar tidak mengalami masalah pada perkembangannya. Tanaman bunga seperti Krisan (chrysanthemum) banyak dibudidayakan pada rumah kaca. Tanaman ini memerlukan suhu antara 20 derajat C - 26 derajat C untuk pertumbuhan dan 16 derajat C - 18 derajat C untuk pembungaan. Kelembaban udara yang optimal untuk pertumbuhan krisan adalah 70% - 90% [1]. Kalau saja temperatur dan kelembaban di dalam rumah kaca tersebut keluar dari batas ideal, maka hal ini akan mengganggu pertumbuhan dari bunga krisan tersebut. Pada rumah kaca, bukan hal yang tidak mungkin terjadi perubahan temperatur dan kelembaban yang sangat drastis. Hal in bisa disebabkan oleh banyak hal, terutam aoleh kondisi lingkungan di rumah kaca. Misalnya cuaca yang panas, jika terjadi dalam waktu yang relatif lama, maka hal ini akan mempengaruhi kondisi di dalam rumah kaca tersebut. Hal serupa juga bisa terjadi dengan kelembaban relatif, jika terjadi perubahan yang ekstrem, maka tanaman tertentu akan terganggu pertumbuhannya. Untuk itu kestabilan temperatur dan kelembaban dalam rumah kaca perlu dijaga agar tanaman yang ditanam dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Dalam upaya untuk menjaga kestabilan temperatur dan kelembaban dalam rumah kaca, dapat dibuat suatu alat yang akan mengendalikan temperatur dan kelembaban secara otomatis. Dengan adanya otomatisasi ini, tentu saja hal ini akan membantu pekerjaan manusia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40073
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jacquot, Raymond G.
New York: Marcel Dekker , 1981
629.895 JAC m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kirkpatrick, E.G.
New York: John Wiley & Sons, 1970
658.562 KIR q
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>