Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andy Gusty Rangga
Abstrak :
Kenaikan suhu bumi adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi. Salah satu dampak kenaikan suhu terutama pada kenaikkan suhu antara 00C ? 2 0C adalah perubahan struktur hutan yang meliputi komposisi dari tumbuh-tumbuhan, jumlah dan keanekaragaman dari komunitas tumbuh-tumbuhan yang menyusun hutan, serta kondisi tanaman-tanaman yang stres. Salah satu metode untuk memperjelas dan mempertajam visualisasi citra adalah transformasi Tasselled Cap. Transformasi Tasselled Cap (TTC) merupakan salah satu indeks vegetasi yang dikembangkan dengan menggunakan band-band pada citra Landsat. Dalam metode ini integrasi berbagai macam disiplin ilmu yang diwakili oleh para ahli di bidangnya sangat penting. Agar hasil yang diperoleh menjadi optimal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan area sampling accuracy yang bertujuan menganalisa pengaruh kenaikan suhu terhadap karakteristik vegetasi, tingkat perubahannya, dan faktor apa yang mempengaruhi perubahan tersebut di CA. Rawa Danau. Pengaruh kenaikkan suhu terhadap karakteristik vegetasi menunjukkan indikasi perubahan terhadap tingkat kecerahan, kerapatan dan kelembaban vegetasi yang dicirikan dengan perubahan tutupan lahan di CA. Rawa Danau. Selain karena pengaruh suhu, karakteristik vegetasi dipengaruhi pula oleh permukiman penduduk.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S34078
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fiona Indah Fitriana
Abstrak :
ABSTRAK
Pemeriksaan total plate count (TPC) dilakukan terhadap makanan penerbangan pada dua proses yang berbeda, yakni penyimpanan dan pengemasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kenaikan suhu terhadap kenaikan TPC pada makanan serta hubungannya dengan kontaminasi TPC pada tangan penjamah dan peralatan makanan. Pengukuran suhu digunakan termometer tebakan, dan pengukuran TPC pada makanan, tangan penjamah dan peralatan digunakan metode Total Plate Count (TPC) dalam beberapa pengenceran. Suhu makanan mengalami kenaikan rata-rata 3 kali. Total Plate Count (TPC) mengalami kenaikan rata-rata 16.2 kali. Suhu pada makanan berpengaruh kuat dan signifikan terhadap signifikan terhadap TPC makanan (R= 0.824 dan p=0.000). Kenaikan suhu makanan juga berpengaruh secara kuat dan signifikan terhadap kenaikan TPC (R= 0.776 dan p=0.000). Total Plate Count (TPC) makanan saat pengemasan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap TPC tangan penjamah dan TPC peralatan makanan (p=0.424) dan (p=0.444). Disarankan untuk memberikan intervensi mengenai Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) secara menyeluruh untuk memberikan pemahaman pengendalian suhu pada makanan pada pihak-pihak yang terkait. Selain itu, intervensi mengenai higiene dan sanitasi juga perlu diberikan guna mencegah terjadinya kontaminasi.
ABSTRACT
Microbial Total Plate Count (TPC) measurement carried out on airline meal in two difference process, storage and portioning packaging. The research conducted to know influence the increase of temperature on meal microbial total plate count (TPC) increase. In addition, it also conducted to know the correlation of that contamination with food handler and equipment hygiene on microbial TPC as the indicator. Temperature measurement made with gun thermometer, in other hand simple TPC counting on several dilutions is the method to measure microbial TPC on meal, hand swab and equipment swab. The result showed that food temperature has increase on average of 3-fold and 16.2-fold for microbial TPC increase on meal. Temperature is significantly influence on microbial TPC (R=0.824 and p=0.000). The increase of temperature is also significantly influence on microbial TPC increase (R=0.776 and p=0.000). Furthermore, there is no significantly correlation of meal microbial TPC on packaging process with hand swab and equipment swab (p=0.424 and p=0.444). The research suggests intervention as a whole on Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), to give understanding of temperature control on food to related stakeholder. In addition, intervention on hygiene and sanitation also be provided to prevent contamination.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Yaman Kusuma
Abstrak :
Sustainable Development Goals (SDGs) poin sembilan adalah Industry, Innovation, and Infrastructure berkaitan dengan salah satu program pemerintah bahwa akan ada penambahan pembangkit listrik sampai dengan 41.000 MW dengan target elektrifikasi dalam kurun periode 2021 hingga 2030. Transformator adalah kunci utama dari sistem transmisi dan distribusi listrik. Transformator tipe kering jenis cast resin memiliki beberapa kelebihan, seperti: risiko kebakaran sangat kecil dan cocok untuk daerah yang lembab. Di sisi lain, kelangsungan operasi dari transformator perlu diperhatikan bagi industri, karena suhu ruang yang tinggi dan beban yang melebihi kapasitas dapat mengurangi umur transformator. Tujuan penelitian ini untuk mengukur dan membandingkan prediksi umur transformator dengan kapasitas yang berbeda, antara lain: 800 kVA, 1174 kVA, 1250 kVA, 1700 kVA, 2500 kVA, dan 2750 kVA. Pengujian kenaikan suhu pada transformator terbagi menjadi beberapa jenis, yakni: pengukuran rugi-rugi daya tanpa beban dan beban penuh, suhu pada titik terpanas, dan resistansi kondisi dingin dan panas. Terdapat dua standar yang digunakan dalam perhitungan, yakni: IEC 60076-12:2008 dan IEEE Std C57.96-2013. Nilai pembebanan dimulai dari 0,1 p.u. hingga 1,0 p.u., di mana nilai tersebut merupakan pengukuran rugi-rugi daya saat kondisi tanpa beban dan beban penuh ketika tercapai kondisi saturasi suhu. Berdasarkan standar IEEE, nilai pembebanan optimal diperoleh mendekati 0,8 p.u. dengan menggunakan metode interpolasi linear diperoleh bahwa perkiraan umur pada tiap transformator adalah 104,66 tahun (800 kVA), 123,24 tahun (1174 kVA), 84,44 tahun (1250 kVA), 80,72 tahun (1700 kVA), 58,79 tahun (2500 kVA), dan 84,88 tahun (2750 kVA). ...... Sustainable Development Goals (SDGs) 9th goal is “Industry, Innovation, and Infrastructure” related to one of the government programs that there will be additional power plants up to 41,000 MW with electrification targets in the period 2021 to 2030. Transformers are the main key to the electricity transmission and distribution system. Cast resin dry-type transformers have several advantages, such as the risk of fire is very small and suitable for humid areas. On the other hand, the continuity of operation of the transformer needs to be considered for the industry, because high ambient temperatures and loads that exceed capacity can reduce the life of the transformer. The purpose of this study is to measure and compare the life prediction of transformers with different capacities, including 800 kVA, 1174 kVA, 1250 kVA, 1700 kVA, 2500 kVA, and 2750 kVA. Testing the temperature rise in the transformer is divided into several types, namely: measurement of power loss without load and full load, temperature at the hottest spot, and resistance in cold and hot conditions. There are two standards used in the calculation, namely: IEC 60076-12:2008 and IEEE Std C57.96-2013. The loading value starts from 0.1 p.u. to 1.0 p.u., where the value is the measurement of power losses during no-load and full-load conditions when temperature saturation conditions are reached. Based on IEEE standards, the optimal loading value is obtained close to 0.8 p.u. By using the linear interpolation method, it is obtained that the estimated life of each transformer is 104.66 years (800 kVA), 123.24 years (1174 kVA), 84.44 years (1250 kVA), 80.72 years (1700 kVA), 58.79 years (2500 kVA), and 84.88 years (2750 kVA).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Yaman Kusuma
Abstrak :
Sustainable Development Goals (SDGs) poin sembilan adalah Industry, Innovation, and Infrastructure berkaitan dengan salah satu program pemerintah bahwa akan ada penambahan pembangkit listrik sampai dengan 41.000 MW dengan target elektrifikasi dalam kurun periode 2021 hingga 2030. Transformator adalah kunci utama dari sistem transmisi dan distribusi listrik. Transformator tipe kering jenis cast resin memiliki beberapa kelebihan, seperti: risiko kebakaran sangat kecil dan cocok untuk daerah yang lembab. Di sisi lain, kelangsungan operasi dari transformator perlu diperhatikan bagi industri, karena suhu ruang yang tinggi dan beban yang melebihi kapasitas dapat mengurangi umur transformator. Tujuan penelitian ini untuk mengukur dan membandingkan prediksi umur transformator dengan kapasitas yang berbeda, antara lain: 800 kVA, 1174 kVA, 1250 kVA, 1700 kVA, 2500 kVA, dan 2750 kVA. Pengujian kenaikan suhu pada transformator terbagi menjadi beberapa jenis, yakni: pengukuran rugi-rugi daya tanpa beban dan beban penuh, suhu pada titik terpanas, dan resistansi kondisi dingin dan panas. Terdapat dua standar yang digunakan dalam perhitungan, yakni: IEC 60076-12:2008 dan IEEE Std C57.96-2013. Nilai pembebanan dimulai dari 0,1 p.u. hingga 1,0 p.u., di mana nilai tersebut merupakan pengukuran rugi-rugi daya saat kondisi tanpa beban dan beban penuh ketika tercapai kondisi saturasi suhu. Berdasarkan standar IEEE, nilai pembebanan optimal diperoleh mendekati 0,8 p.u. dengan menggunakan metode interpolasi linear diperoleh bahwa perkiraan umur pada tiap transformator adalah 104,66 tahun (800 kVA), 123,24 tahun (1174 kVA), 84,44 tahun (1250 kVA), 80,72 tahun (1700 kVA), 58,79 tahun (2500 kVA), dan 84,88 tahun (2750 kVA). ...... Sustainable Development Goals (SDGs) 9th goal is “Industry, Innovation, and Infrastructure” related to one of the government programs that there will be additional power plants up to 41,000 MW with electrification targets in the period 2021 to 2030. Transformers are the main key to the electricity transmission and distribution system. Cast resin dry-type transformers have several advantages, such as the risk of fire is very small and suitable for humid areas. On the other hand, the continuity of operation of the transformer needs to be considered for the industry, because high ambient temperatures and loads that exceed capacity can reduce the life of the transformer. The purpose of this study is to measure and compare the life prediction of transformers with different capacities, including 800 kVA, 1174 kVA, 1250 kVA, 1700 kVA, 2500 kVA, and 2750 kVA. Testing the temperature rise in the transformer is divided into several types, namely: measurement of power loss without load and full load, temperature at the hottest spot, and resistance in cold and hot conditions. There are two standards used in the calculation, namely: IEC 60076-12:2008 and IEEE Std C57.96-2013. The loading value starts from 0.1 p.u. to 1.0 p.u., where the value is the measurement of power losses during no-load and full-load conditions when temperature saturation conditions are reached. Based on IEEE standards, the optimal loading value is obtained close to 0.8 p.u. By using the linear interpolation method, it is obtained that the estimated life of each transformer is 104.66 years (800 kVA), 123.24 years (1174 kVA), 84.44 years (1250 kVA), 80.72 years (1700 kVA), 58.79 years (2500 kVA), and 84.88 years (2750 kVA).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Riri Indriani
Abstrak :
Ketidaknyamanan masyarakat dapat dipengaruhi oleh suhu dan kelembapan udara yang tinggi. Ketidaknyamanan beraktivitas di kota dan daerah sekitarnya dapat disebabkan oleh kenaikan suhu, padahal kenyamanan beraktivitas di kota sangat penting karena kota adalah pusat sosial dan ekonomi. Penelitian ini menggunakan indeks humidex dan indeks ketidaknyamanan untuk melihat ketidaknyamanan akibat suhu udara, selain melihat perbedaan suhu udara di siang dan malam hari yang mempengaruhi sensasi panas yang dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di kota. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan suhu udara siang dan malam hari, adanya perbedaan antara suhu udara di udara dengan suhu udara yang dirasakan oleh masyarakat, dan tidak ada adanya hubungan antara sensasi panas yang dirasakan oleh masyarakat terhadap kenaikan suhu udara. Hasil penelitian ini tidak menunjukkan adanya sensasi panas yang dirasakan oleh masyarakat walaupun hasil perhitungan kedua indeks menunjukkan adanya sensasi panas yang menyengat dan tidak nyaman beraktivitas di kota.
High temperature along with high humidity is one of many factors that causes inconvenient feeling to urban community. The increase of air temperature at daytime and nighttime could result in a education convenience in the activity of urban communities considering urban communities are residing inside a city which center of economic and social activities. This study uses humidex index and discomfort index to analyze and to correlate urban thermal sensation with discomfort sensation. Quantitative research method is used h the primary data from questionnaire and secondary data from BMKG. This study found that there is no correlation between the discomfort sensation from humidex index and discomfort index with urban community thermal sensation.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhafif Adli Dzakiariq
Abstrak :
Permasalahan iklim global yang sangat serius dimana global warming telah memberikan kontribusi besar pada kenaikan suhu global. Tidak dapat dipungkiri kenaikan rata-rata suhu global telah mencapai 1.25°C pada Agustus 2023 bahkan menurut para peneliti ada kemungkinan sebesar 66% bahwa kenaikan suhu global akan melewati angka 1.5°C antara saat ini hingga tahun 2027. Pertumbuhan laju kenaikan suhu bumi ini mayoritas disebabkan oleh aktivitas hidup umat manusia dimana emisi CO2 pada sektor energi yakni emisi hasil pembakaran minyak, gas, dan batu bara menjadi penyebab terbesar terjadinya kenaikan rata-rata suhu global yang signifikan. dari itu, perlu adanya peralihan penggunaan energi berbasis fossil menuju energi baru terbarukan dengan bertujuan untuk menekan angka kenaikan suhu bumi dengan salah satunya memanfaatkan energi arus laut dengan menggunakan turbin tidal yang mana akan berputar akibat adanya pasang surut arus laut yang menyebabkan energi kinetik air laut untuk menghasilkan energi listrik. Pada dasarnya cara kerja turbin tidal mirip seperti turbin angin begitupun cara kerja nya. Namun, kedua jenis turbin tersebut menggunakan fluida yang berbeda. Dibandingkan dengan turbin angin, turbin tidal lebih banyak memiliki keuntungan diantaranya ketersediaan energi yang lebih teratur dan dapat diprediksi karena pasang surut memiliki pola yang dapat dihitung dan pasang surut memiliki perubahan yang cenderung stabil. Agar kinerja turbin tidal menjadi lebih efisien, penggunaan diffuser dan brim telah terbukti dapat meningkatkan efisiensi turbin dengan adanya efek vortex yang terjadi. Dari studi ini, kami menganalisis dampak penggunaan diffuser dan brim yang diaplikasikan bersamaan dengan blade aerofoil NACA 4418 yang mana hasilnya menyatakan bahwa semakin tinggi ketinggian brim yang digunakan, maka hasil power coefficient yang dihasilkan akan semakin tinggi, dalam studi ini, kami memvariasikan penggunaan diffuser 10,43° dan 15,34° dengan variasi brim 0,1D dan 0,3D serta variasi TSR 1-4. Hasil studi menunjukkan bahwa nilai power coefficient tertinggi terdapat pada penggunaan diffuser 15,34° dengan brim 0,3D pada TSR 3 dengan nilai 47,5%. ......The global climate problem is very serious, with global warming having significantly contributed to the rise in global temperatures. It is undeniable that the average global temperature increase reached 1.25°C in August 2023. Moreover, researchers estimate a 66% chance that global temperature increases will exceed 1.5°C between now and 2027. This rapid increase in Earth's temperature is largely caused by human activities, with CO2 emissions from the energy sector—specifically from the burning of oil, gas, and coal—being the largest contributor to the significant rise in average global temperatures. Therefore, there is a need to transition from fossil fuel-based energy to renewable energy sources with the aim of reducing the rate of temperature increase. One of the ways to achieve this is by harnessing tidal energy using tidal turbines, which rotate due to the tidal currents, converting the kinetic energy of seawater into electrical energy. Essentially, the working principle of a tidal turbine is similar to that of a wind turbine, but the two types of turbines use different fluids. Compared to wind turbines, tidal turbines have several advantages, including a more regular and predictable energy supply since tides follow calculable patterns and tend to have stable variations. To enhance the efficiency of tidal turbines, the use of diffusers and brims has been proven to increase turbine efficiency through the vortex effect. In this study, we analyzed the impact of using diffusers and brims in conjunction with NACA 4418 aerofoil blades. The results indicated that the higher the brim used, the higher the resulting power coefficient. In this study, we varied the use of diffusers with angles of 10.43° and 15.34°, brim heights of 0.1D and 0.3D, and TSR (Tip Speed Ratio) from 1 to 4. The study results showed that the highest power coefficient was achieved with a 15.34° diffuser and a 0.3D brim at a TSR of 3, with a value of 47.5%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library