Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Farrah Mardiati Soeharno
"Discourse of renewal atau wacana pembaruan merupakan strategi komunikasi krisis yang berfokus pada bagaimana organisasi memandang peristiwa krisis sebagai suatu peluang untuk melakukan pembaruan. Terdapat empat aspek penting yang harus dilakukan organisasi agar berhasil dalam mencapai agenda-agenda pembaruan, yaitu mengkomunikasikan pembelajaran organisasi dari peristiwa krisis (organizational learning), komunikasi etis untuk membangun hubungan dengan pemangku kepentingan (stakeholder relation), mengkomunikasikan visi prospektif yang berfokus pada pemulihan dan perbaikan ke depan, serta retorika organisasi yang efektif. Penelitian ini menelusuri aspek-aspek wacana pembaruan dalam pesan-pesan komunikasi Kementerian Sosial (Kemensos) RI pascakrisis korupsi Bansos Covid19. Dengan metode analisis isi kualitatif, data penelitian mengandalkan dokumen berupa rilis berita bansos pada situs web Kementerian Sosial. Data dikumpulkan menggunakan kata kunci “bansos”, “bantuan sosial”, “bansos COVID-19” dan “korupsi”, dalam periode Desember 2020 hingga Agustus 2021. Berdasarkan data yang diperoleh, pesan-pesan komunikasi Kemensos RI mengkomunikasikan enam tema besar yaitu korupsi, nilai-nilai, fokus dan visi ke depan, perbaikan tata kelola, temuan lapangan, serta keberlanjutan program. Tema-tema besar tersebut mendeskripsikan sebagian aspek wacana pembaruan dalam bentuk pembelajaran organisasi, komunikasi etis, visi prospektif organisasi, serta retorika organisasi. Meskipun begitu, pesan-pesan pembaruan dalam rilis berita bansos belum sepenuhnya menggambarkan wacana pembaruan organisasi untuk menjawab krisis akibat kasus korupsi.
The discourse of renewal is a crisis communication strategy that focuses on how organizations view a crisis event as an opportunity for renewal. There are four important aspects that organizations need to address in order to succeed in achieving renewal agendas: communicating organizational learning from the crisis event, ethical communication to build stakeholder relations, communicating a prospective vision focused on recovery and future improvements, and effective organizational rhetoric. This research examines the aspects of renewal discourse in the communication messages of the Ministry of Social Affairs of the Republic of Indonesia after the corruption crisis in the COVID-19 social assistance program (Bansos). Using qualitative content analysis, the research data relies on documents in the form of Bansos news releases on the Ministry of Social Affairs website. Data were collected using keywords such as "bansos," "social assistance," "bansos COVID-19," and "corruption," from December 2020 to August 2021. Based on the obtained data, the messages of Bansos news releases address six major themes: corruption, values, future focus and vision, governance improvements, field findings, and program sustainability. These major themes describe some aspects of the renewal discourse in the form of organizational learning, ethical communication, prospective organizational vision, and organizational rhetoric. However, the renewal messages in the Bansos news releases have not fully depicted the organizational renewal discourse to address the crisis caused by the corruption case."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Purwita Wardani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab kesalahan pencatatan persediaan pembentuk akun beban barang untuk diserahkan kepada masyarakat pada laporan keuangan Kementerian Sosial tahun 2015 dan memberikan upaya perbaikannya. Penelitian menggunakan pendekatan studi kasus, dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kesalahan penyajian terjadi saat aplikator melakukan input pada aplikasi persediaan atas fisik barang pada gudang persediaan, diterimanya kuitansi belanja barang oleh aplikator persediaan, tidak dijelaskan peruntukan persediaan pada dokumen sumber, dan belum sempurnanya aplikasi. Upaya perbaikan yang dapat dilakukan adalah koordinasi antara perencana dan pelaksana mengenai mata akun belanja, ralat akun di dokumen sumber, membuat alur dokumen sumber transaksi belanja barang pembentuk persediaan, pencantuman akun belanja dan peruntukannya, membuat daftar kode akun belanja barang persediaan, dan koordinasi atas aplikasi yang belum sempurna. Selanjutnya, dilakukan analisis permasalahan yang tidak dapat teridentifikasi oleh pihak internal Kementerian Sosial. Penyebabnya adalah kurangnya sosialisasi dan kesiapan sumber daya manusia, tidak adanya pedoman internal terkait akuntansi berbasis akrual dan pelaksanaan review laporan keuangan oleh auditor, jumlah dan pemahaman auditor belum memadai, dan aplikasi yang belum sempurna. Solusinya adalah penyelenggaraan sosialisasi penerapan basis akrual, pendidikan dan pelatihan bagi pelaksana akuntansi dan auditor, penerbitan pedoman internal, pengajuan kebutuhan auditor, dan pengkomunikasian kelemahan aplikasi untuk digunakan sebagai bahan penyempurnaan.
The purpose of this study is to analyze the supplies recording problems thus forming an account of goods to be submitted to the public expense on 2015 financial statements of Ministry of Social Affairs and provides the improvements. This study uses a case study approach with descriptive research method. The result shows that the misstatements occur when the applicator input to the supplies application, which is due to goods in warehouses, the invoice of goods received by applicator, the source documents do not explain the allotment of goods, and incomplete application. The solutions that can be done are do the coordination between planners and executors about the spending account, account improvement in the source document, arrange the source document rsquo s flow of goods expenditure transactions that forming supplies, write the spending account and explain the goods utilization, make a list of the spending account of goods that forming supplies, and do coordination about application that is not yet perfect. Furthermore, analysis the problems that can not be identified. The causes are lack of socialization and readiness of human resources, there is no internal rules and guidelines related to accrual accounting and implementation of review of financial statements, quantity and the auditor 39 s understanding is not adequate, and the application is not perfect. The solutions of these causes are adoption of the accrual basis of socialization, training for staff and auditor, issuing internal guidance, the auditor 39 s filing requirements, and communicates the weaknesses application for use as an improvement."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library