Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silalahi, Tiur Dame Uli
"Pendahuluan: Di negara Indonesia, terdapat hampir 400.000 kasus baru dengan angka kematian sekitar 200.000 orang. Kanker dapat menyebabkan perburukan pada fungsi tubuh. Pasien akan memasuki ruang perawatan intensif untuk mendapat dukungan dari fungsi tubuhnya yang terganggu. kecemasan dapat timbul pada anggota keluarga. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas psikoedukasi terhadap tingkat kecemasan keluarga pasien kanker di ruang perawatan intensif. Desain: Desain pretest-posttest kelompok kontrol dan metodologi kuasi-eksperimental digunakan dalam desain penelitian ini. Desain ini terdiri dari satu kelompok intervensi dan satu kelompok kontrol. Hasil: Ada perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi yang mendapatkan psikoedukasi dengan kelompok kontrol (p < 0,001). Kesimpulan: Intervensi psikoedukasi mampu menurunkan kecemasan pada keluarga pasien kaker yang dirawat di Ruang ICU. Rakomendasi: Intervensi psikoedukasi dapat diterapkan pada keluarga pasien kanker yang dirawat di Ruang ICU.

Introduction: In Indonesia, there are nearly 400.000 new cases with a mortality rate of about 200.000 people. Cancer can cause a deterioration in bodily function. Patients will enter the intensive care unit to receive support for their impaired bodily functions. Anxiety may arise among family members. Objective: This study aims to determine the effectiveness of psychoeducation on the anxiety levels of families of cancer patients in the intensive care unit. Design: A pretest-posttest control group design and a quasi-experimental methodology were used in this study. This design consists of one intervention group and one control group. Results: There is a significant difference between the intervention group that received psychoeducation and the control group (p < 0,001). Conclusion: Psychoeducation interventions can reduce anxiety in the families of cancer patients admitted to the ICU. Recommendations: psychoeducation interventions can be applied to the families of cancer patients admitted to the ICU."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Christina Natalin
"Salah satu dampak dari perawatan pasien di Intensive Care Unit (ICU) adalah timbulnya stres pada keluarga. Penelitian bertujuan mengetahui tingkat stres yang dialami oleh keluarga pasien di ICU. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan menggunakan sampel penelitian keluarga pasien yang menunggu di Intensive Care Unit (ICU) RS St. Borromeus Bandung sebanyak 49 orang. Data dianalisis dengan menggunakan analisis univariat dan mendapatkan hasil bahwa 3 orang (6,10%) mengalami stres ringan, 44 orang (89,80%) stres sedang, 2 orang (4,10%) stres berat. Peneliti merekomendasikan penelitian selanjutnya tentang hubungan karakteristik responden dengan tingkat stres keluarga pasien di Intensive Care Unit (ICU).

One the effect from patient treatment in intensive care unit (ICU) is family stress. The purpose of this research is to identify patients's family stress whi treated in Intensive Care Unit (ICU). This research used descriptive design. Sample of this research is 49 patient's family in Intensive Care Unit (ICU) St. Borromeus Hospitas Bandung. The result of this research show that 3 respondents (6,10%) have mild stress. 44 respondents (89,80%) have moderate stress, and 2 respondents (4,10%) have severe stress. Researcher recommendation for the next research is about relationship between respondent characteristic and level of family stress in Intensive Care Unit (ICU)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65019
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisa Tesyani
"Disabilitas pasien stroke memengaruhi ketergantungan pada keluarga. Ketergantungan pasien menyebabkan beban keluarga yang terdiri dari beban fisik, psikologis, dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan beban keluarga selama merawat pasien stroke di rumah sakit. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan pengambilan data teknik purposive sampling di RSUD Budhi Asih, DKI Jakarta. Karakteristik pasien stroke memiliki dominan berjenis kelamin laki-laki 80.8, ketergantungan total 65.4, dan rata-rata nilai GCS tingkat kesadaran pasien mean=14.15. Karakteristik keluarga lebih banyak pasangan suami-istri yang merawat 61.5, berpenghasilan rendah 84.6, dan lama merawat > 12 jam 57.7. Beban keluarga pasien stroke di rumah sakit menunjukkan tidak atau sedikit terbebani 42.3, beban ringan 34.6, dan beban sedang 23.1. Beban keluarga pasien stroke digambarkan tidak merasakan beban hingga merasakan beban sedang selama merawat di rumah sakit. Peneliti menyarankan aplikasi pelayanan keperawatan untuk mengurangi beban keluarga ringan ke sedang, seperti memberikan edukasi dan melibatkan keluarga dalam perawatan pasien.

Stroke disability affects dependent care for their family. Patient dependence causes caregiver burdens with consist of physical burden, psychological, and economic. The study aimed to describe burden of family caregiver when caring their relatives in the hospital. The study used cross sectional study with purposive sampling method at RSUD Budhi Asih, DKI Jakarta. The results showed patient characteristics with dominantly male 80.8, dependent 65.4, and consciousness level of GCS mean 14.15. Caregiver characteristics are dominantly female caregiver 84.6, spouse 61.5, and 12 hours day duration for caring 57.7. Respondent describes caregiver burden in hospital which little no burden 42.3, mild burden 34.6, and moderate burden 23.1. Caregiver burden of stroke patient described no burden to moderate burden during inpatient at hospital. Therefore, researcher suggests the application of nursing interventions, such as providing education and involving families in the care of patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Lestari
"Perawatan kritis yang rumit meningkatkan kecemasan pada keluarga pasien. Spiritualitas memiliki potensi untuk mengurangi tingkat kecemasan pada keluarga pasien kritis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat spiritualitas dengan tingkat kecemasan keluarga pasien yang dirawat di ICU IGD RSCM. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Sampel penelitian ini adalah keluarga inti dari pasien yang terpasang ventilator sebanyak 72 orang. Teknik pengambilan sampel dengan teknik non probability sampling. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas keluarga pasien memiliki spiritualitas rendah sebesar 66,7%, kecemasan sedang sebanyak 59,7%, dengan hasil uji spearman rank nilai korelasi tingkat spiritualitas dengan tingkat kecemasan keluarga pasien r = -710 serta nilai signifikan p = 0,0001* < 0,05. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat spiritualitas dengan tingkat kecemasan keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU IGD RSCM.

Complicated critical care can increases anxiety in family of patient's. Spirituality has the potential to reduce levels of anxiety in the families of critical patients. This study aims to determine the relationship level of spirituality with anxiety level in patient's family member at Intensive care unit of emergency unit RSCM hospital. The design of this research was cross sectional. The sample of this study was nuclear family of patients on ventilator with a sample number of 72 people. Sampling technique with non probability sampling. The results showed that the majority of patient's family had low spirituality of 66,7%, moderate anxiety of 59,7%, with a test result of the spearman rank of correlation value between spirituality level and the patient's family anxiety level was r = -710 as well as significant value P = 0.0001 * <0.05. The conclusion of this study shows indicates that there is a significant relationship between level of spirituality with level anxiety of family member treated in ICU room of Emergency unit RSUP Cipto Mangunkusumo."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isna
"Skizofrenia merupakan penyakit neurobiologis berat dan beragam, meliputi aspek kognitif, afektif, perilaku, terjadi secara terus-menerus akibatnya bukan hanya untuk dirinya sendiri melainkan juga untuk lingkungan disekitarnya. Klasifikasi skizofrenia dibuat berdasarkan tanda gejala yang muncul yaitu gejala positif, gejala negatif, gejala kognitif dan gejala depresif. Pada tulisan ini mengupas skizofrenia dengan gejala positif yaitu gangguan orientasi realita halusinasi dan waham. Tentang halusinasi dan waham yang ada pada pasien, terapi generalis (ners), ners spesialis serta program Discharge Planning yang dilakukan oleh perawat. Setelah dilakukan semua tindakan tersebut tergambar perubahan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan Discharge Planning berupa penurunan tanda dan gejala serta peningkatan kemampuan pasien dan keluarga dalam melakukan terapi ners generalis halusinasi antara lain melawan, mengabaikan dan mengalihkan halusinasi serta pemberian obat dengan cara 8 benar minum obat. Terapi generalis waham antara lain mengidentifikasi isi waham dan mengorientasi realita pengenalan orang, waktu dan tempat, mengidentifikasi keutuhan yang tidak terpenuhi dan mengembangkan aspek positif pasien serta terapi obat. Kita juga dapat melihat perubahan kemampuan perawat dalam melakukan Discharge Planning pre dan post dilaksanakan pelatihan Discharge Planning, Maka penulis merekomendasikan dilakukan Discharge Planning pada ruangan lain di RSMM (Rumah Sakit Marzoeki Mahdi) maupun di tempat pelayanan kesehatan lainnya.

Schizophrenia is severe and diverse neurobiological disease, including cognitive, afective, and behavioral aspects that occur continuously, the consequences are not only for himself but also for the environtment around them. The clasification of schizophrenia is base on the symptom that appear, namely positive symptom, negative, cognitive and depressive symptom. This paper examine schizopheria with possitive symptom is Reality Orientation Disorder ; hallucinations and delusions. About the sign and symptom of hallucinations and delusion that exist in patient generalst therapy carry out by nurse on patients and families, the abilities of patient and families, to carry generalis therapy, specialist therapy and the Discharge Planning Program carry out by nurse. After all these action are carry out, the changes before and after Discharge Planning are carry out in the form of decreasing symptomatic sign and increasing the ability of patient and families to perform generalys therapy of hallucinations, among other by fighting, ignoring and diverting hallucinations and administering drugs with 8 corrects to drink medicine, general terapy of delucion among; identify content of delucions, orientation of reality of recognizing people, place and time, identifying needs and developing possitive aspects of patients and drugs therapy. also we can see changes nursing ability to carry out Discharge Planning pre and post Discharge Planning training, so the author recommended that Discharge Planning carry out in another room in RSMM (Marzoeki Mahdi Mental Hospital) and at other service place."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Efa Apriyanti
"Abstrak
Studi literatur menyebutkan bahwa kebutuhan keluarga saat mendampingi anak dirawat di PICU sangatlah kompleks dan bersifat subjektif sehingga pengkajian kuesioner dirasa belum mampu mewakili gambaran kebutuhan keluarga yang sebenarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan persepsi perawat PICU dengan keluarga pasien PICU mengenai prioritas kebutuhan keluarga dari anak yang dirawat di ruang rawat intensif. Penelitian ini meng-gunakan mixed method approach dengan pendekatan kuantitatif menggunakan desain cross sectional di tahap pertama pengumpulan data, dilanjutkan dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan cara wawancara mendalam di tahap ke dua. Data kuantitatif diperoleh dengan menggunakan Critical Care Family Need Inventory yang telah di-modifikasi. Hasil analisis data menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara persepsi perawat dan keluarga dalam menilai kebutuhan keluarga pasien PICU. Hasil ini menunjukkan bahwa secara umum perawat PICU di dua rumah sakit yang menjadi sampel dalam penelitian ini lebih mampu memahami kebutuhan keluarga pasien dibandingkan dengan perawat dalam penelitian-penelitian sebelumnya."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
610 UI-JKI 21:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Dini Candra Susila
"Skizofrenia merupakan penyakit jiwa berat yang menyebabkan gangguan pada fungsi kognitif, emosi, bahasa, perilaku dan gerak. Salah satu dampak dari gangguan jiwa berat adalah bunuh diri. Data menunjukkan setiap 40 detik, seseorang kehilangan nyawa karena bunuh diri. Kondisi pikiran negatif pasien risiko bunuh diri biasanya merupakan distorsi kognitif. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran penerapan cognitive behaviour therapy (CBT) dan psikoedukasi keluarga pada pasien dengan risiko bunuh diri menggunakan pendekatan Tidal model. Tindakan keperawatan dilakukan kepada 6 pasien dengan risiko bunuh diri. Metode yang digunakan adalah case series. Hasil menunjukkan pemberian cognitive behaviour therapy (CBT) dan psikoedukasi keluarga dengan pendekatan Tidal model dapat menurunkan skor bunuh diri, menurunkan tanda dan gejala serta meningkatkan kemampuan keluarga dan pasien risiko bunuh diri dengan skizofrenia. Cognitive behaviour therapy (CBT) dan psikoedukasi keluarga direkomendasikan dilakukan oleh perawat spesialis jiwa untuk mengatasi risiko bunuh diri dan Tidal model sebagai upaya pemulihan pasien.

Schizophrenia is a severe mental illness that causes disturbances in cognitive function, emotion, language, behavior and movement. One of the effects of severe mental disorders is suicide. Data shows that every 40 seconds, someone loses their life by suicide. The negative state of mind of patients at risk of suicide is usually a cognitive distortion. The purpose of this scientific paper is to provide an overview of the application of cognitive behavior therapy (CBT) and family psychoeducation to patients at risk of suicide using the Tidal model approach. Nursing actions were performed on 6 patients at risk of suicide. The method used is case series. The results show that giving cognitive behavior therapy (CBT) and family psychoeducation with the Tidal model approach can reduce suicide scores, reduce signs and symptoms and increase the ability of families and patients at risk of suicide with schizophrenia. Cognitive behavior therapy (CBT) and family psychoeducation are recommended to be carried out by psychiatric nurses to overcome the risk of suicide and Tidal model as an effort to recover patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Qanitah Putri
"Resiliensi merupakan kapasitas yang penting untuk ditunjukkan oleh keluarga pasien COVID-19 agar tetap mampu menjaga kesejahteraannya. Pada masa pandemi COVID- 19, peran keluarga juga menjadi sangat penting untuk membantu anggota keluarganya bertahan dan menyesuaikan diri di hadapan berbagai tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran keberfungsian keluarga dalam memprediksi resiliensi dewasa muda yang memiliki anggota keluarga positif COVID-19. Keberfungsian keluarga mengacu pada McMaster Model of Family Functioning dan diukur menggunakan Family Assessment Device (FAD), sedangkan resiliensi diukur menggunakan Resilience Scale 14 item (RS-14). Partisipan penelitian ini adalah 111 dewasa muda dengan rentang usia 18-29 yang memiliki salah satu anggota keluarga terdiagnosa positif COVID-19 selama 3 bulan terakhir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberfungsian keluarga berperan sebagai prediktor yang signifikan, dan berkontribusi sebesar 22.6% terhadap resiliensi anggota keluarga pasien positif COVID-19. Beberapa dimensi dari keberfungsian keluarga juga ditemukan memprediksi resiliensi secara signifikan, yaitu dimensi komunikasi dan responsivitas afektif. Berdasarkan hasil tersebut, resiliensi anggota keluarga pasien COVID-19 dapat meningkat ketika persepsinya terhadap keberfungsian keluarganya semakin baik, terutama dalam pola komunikasi yang jelas dan respon emosional yang sesuai dengan keadaan.

Psychological resiliency is an important aspect that is needed to be shown by family members of COVID-19 patients to maintain their well-being. In times of this pandemic, the role of families becomes very important in protecting their family members to survive and adapt in the face of challenges. This study aims to investigate the role of self-perceived family functioning to psychological resiliency among young adults with family member tested positive for COVID-19. Family functioning refers to the McMaster Model of Family Functioning and was measured with the Family Assessment Device (FAD), while psychological resiliency was measured with the 14-item Resilience Scale (RS-14). Participants were 111 young adults with an age range of 18- 29 years old whose family member tested positive for COVID-19 in the last 3 months. The results show that family functioning is a significant predictor and contributed to 22.6% of psychological resiliency among COVID-19 patients’ family member. Some of the dimension of family functioning that was found to significantly predict resiliency were communication and affective responsiveness. Based on this result, family members of COVID-19 patients show better resiliency when their family is perceived to function well, specifically in terms of clear communication patterns and the ability to give proper emotional responses."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Yuniarsih
"Penelitian ini berujuan untuk mendapatkan gambaran mendalam tentang pengalaman caregiver dalam merawat pasien stroke tahap paska akut di rumah sakit dan bagaimana caregiver keluarga memaknai pengalaman tersebut. Pendekatan fenomenologi deskriptif digunakan dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi dan perencanaan pulang bermanfaat terhadap kemampuan keluarga dalam merawat pasien stroke tahap paska akut.

The study purposes to explore family caregiver's experience in caring for stroke patient in post acute stage at hospital and how they gave meanings to those experience. The descriptive phenomenology approach was applied in depth interview was used for data collection. The result show that information and structure discharge planning are useful for familly charing post acute stroke patient."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28407
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Denura Nanda Pertiwi
"ABSTRACT
Intensive Care Unit (ICU) merupakan salah satu pelayanan terpenting di rumah sakit karena itu perlu ditingkatkan dan dievaluasi secara berkala. Pengukuran kualitas pelayanan ICU di rumah sakit dapat dilihat dari tingkat kepuasan keluarga pasien yang menjaga pasien di ICU terkait. Pada penelitian ini tingkat kepuasan keluarga pasien akan dinilai terhadap pelayanan dokter, pelayanan perawat, biaya pelayanan kesehatan, pelayanan medis, pelayanan administrasi, dan fasilitas. Akan dianalisis perbedaan mean tingkat kepuasan antara pengguna BPJS dan non-BPJS dan perbandingan tingkat kepuasan keluarga pasien ICU antar rumah sakit tipe A di Jakarta, serta faktor-faktor demografi yang mempengaruhi tingkat kepuasan keluarga pasien ICU. Data diperoleh dari 150 responden pada 8 rumah sakit tipe A di Jakarta. Metode analisis yang digunakan adalah Uji Mann-Whitney, Partial Least Square (PLS), dan Net Promoter Score (NPS). Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat kepuasan keluarga pasien ICU yang menggunakan BPJS berbeda dengan tingkat kepuasan keluarga pasien ICU yang menggunakan non-BPJS hanya pada tingkat pelayanan administrasi. Faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan keluarga pasien ICU terhadap perlakuan dokter dan
perawat adalah lama waktu perawatan sedangkan adanya rujukan menjadi faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan keluarga pasien ICU terhadap biaya dan pelayanan administrasi. Rumah Sakit S menjadi rumah sakit yang diberi penilaian tertinggi secara keseluruhan oleh para responden.

ABSTRACT
Intensive Care Unit (ICU) is one of the best central services in the hospital that should be improved and evaluated periodicly. When measuring the ICU service in the hospital, patient family satisfaction level is one of the indicator. In this study patient family satisfaction level is rated by the doctor services, the nurse services, the medical services fee, the medical services, the administration services, dan facility. This study aimed to analysis the differences about mean of satisfaction level between patient with BPJS and Non-BPJS and to compare the ICU patient family satisfaction between the type A
hospitals in Jakarta, also to identify factors that affect the patient family satisfaction level also. The collected data is 150 respondents from 8 type A hospitals in Jakarta. The methods that will be used in this study are Mann-Whitney Test, Partial Least Square (PLS), and Net Promoter Score (NPS). The results of this study claimed that the ICU
patient family satisfaction level with BPJS is different with The ICU patient family satisfaction level with Non-BPJS towards the administration services only. The factor that give an affect to the ICU patient family satisfaction towards the doctor and the nurse services is the length of treatment while reference letter is the factor that affect the ICU patient family satisfaction towards the medical services fee and the administration services. Hospital S is the best hospital for the respondents."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library